0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
90 tayangan16 halaman
Analisis tapak dan faktor lingkungan sekitar diperlukan untuk memahami potensi dan kendala lokasi proyek. Hal-hal yang perlu dianalisis meliputi peraturan tata ruang kota, koefisien bangunan, iklim, paparan sinar matahari, arah angin, dan aksesibilitas lokasi.
Analisis tapak dan faktor lingkungan sekitar diperlukan untuk memahami potensi dan kendala lokasi proyek. Hal-hal yang perlu dianalisis meliputi peraturan tata ruang kota, koefisien bangunan, iklim, paparan sinar matahari, arah angin, dan aksesibilitas lokasi.
Analisis tapak dan faktor lingkungan sekitar diperlukan untuk memahami potensi dan kendala lokasi proyek. Hal-hal yang perlu dianalisis meliputi peraturan tata ruang kota, koefisien bangunan, iklim, paparan sinar matahari, arah angin, dan aksesibilitas lokasi.
MT ANALISA TAPAK Analisis tapak digunakan untuk mengurai dan mendalami masalah yang terkait lahan dan lokasi dimana projek akan dilaksanakan. • Analisis Peraturan Daerah, yakni analisis mengenai : • Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) • Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) • Koefisien Dasar Bangunan (KDB), untuk mencari Luas Dasar Bangunan (LDB) maksimum yang diizinkan, dengan rumus LDB = KDB x luas tapak. • Koefisien Luas Bangunan (KLB), merupakan faktor perhitungan untuk mencari luas lantai bangunan dalam bentuk angka untuk memperoleh Luas Total Bangunan (LTB), rumusnya adalah LTB = KLB x luas tanah • Koefisien Daerah Hijau (KDH), bertujuan untuk penghijauan dan taman dengan besaran standar adalah 40% dari luas tapak. • Koefisien Tapak Basement (KTB), merupakan angka persentas perbandingan antara luas tapak dengan basement dari luas tanah perpetakan atau daerah perencanaan yang dikuasai owner. • Tinggi Bangunan, dinyatakan dalam perda dalam jumlah lantai. • Garis Sempadan Bangunan (GSB), merupakan garis batas dinding bangunan bagian depan rumah atau bangunan yang boleh didirikan. Jarak GSB dengan pagar jalan ditentukan setengah lebar jalan • Garis Sempadan Jalan (GSJ), merupakan batas jalan yang berhimpit dengan pagar pekarangan bagian depan • Garis Sempadan Sungai (GSS), merupakan jarak antar tepi bagunan dengan badan sungai, sebesar 1xlebar sungai hingga 50 meter dari bibir sungai untuk daerah luar kota. • Garis Sempadan Pantai (GSP), jarak antara garis pantai dengan batas bangunan • Analisis Potensi • Merupakan tahap pembahasan mengenai penjabaran dan penguraian tentang fungsi-fungsi yang ada kaitan dengan fungsi yang dirancang. Potensi ini dapat berada di dalam tapak maupun diluar tapak. Secara sifatnya potensi tapak dibedakan menjadi dua jenis yakni (1)Potensi alam dan (2)Potensi buatan. Selain itu yang dianggap potensi adalah fungsi sejenis yang berbeda atau sejenis yang berada di sekitar tapak. Analisis Klimatologi • Iklim • Secara garis besar, Indonesia berada pada daerah beriklim tropis, sehingga kelembaban udara kadang begitu tinggi dan mempengaruhi kualitas material bangunan yang akan dipakai, begitupula dengan pengondisian udara dalam pengaturan suhu dan kelembababan udara ruangan. Selain itu curah hujan menjadi faktor krusial bagi perencanaan dan perancangan bentuk bangunan, baik fasad maupun atap Garis Edar Matahari • Pengaruh garis edar terkait dengan paparan sinar radiasi matahari. Intensitas sinar matahari yang diterima kulit bangunan, baik bidang padat dan kaca perlu diantisipasi. Dalam perancangan, garis edar matahari akan mempengaruhi penentuan as dan kulit penutup bangunan. Pada bangunan yang memiliki bentuk massa memanjang as bangunannya diusahakan sejajar dengan garis edar matahari Angin • Angin terjadi disetiap lokasi dan tapak yang yang diakibatkan adanya perbedaan suhu udara. Pada bangunan pengaruh angin sangat dirasakan pada bidang-bidang lebar fasad dan atap bangunan. Pengaruh angin juga berdampak pada sudut kemiringan atap. Analisis Pencapaian • Tahap ini diperlukan untuk mengetahui dan menguraikan arah terbesar pemakai serta pengguna bangunan datang ke tapak. Hasil analisis ini digunakan sebagai panduan penentuan letak pintu gerbang dan titik tangkap ke arah bangunan. Untuk itu diperlukan peta kota yang lebih besar disesuaikan dengan radius pelayanan fungsi yang bersangkutan. Hasil dari analisis pencapaian akan juga mempengaruhi as atau sumbu bangunan, letak pintu gerbang tapak dan titik tangkap massa bangunan. Thank You