Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pengantar Ilmu Politik

Oleh :Jhon Retei Alfri Sandi

Dosen : Dr. Raniasa Putra, M.SI

Nama : Siti Ahdah Andita


NIM : 07031282126101
Kelas : C / Indralaya
DAFTAR ISI

01 02 03 04
PENDEFINISIAN METODE POLITIK PEMBAGIAN
ASAL KATA
ILMU POLITIK ILMU POLITIK
POLITIK

05 06 07
KAJIAN ILMU KONSEP-KONSEP PARTAI POLITIK
POLITIK POLITIK
ASAL KATA POLITIK
01
"SIYASAH" (Arab) ATAU
"POLITIC" (Inggris) memiliki arti
"cerdik" atau "bijaksana".‟
Bahasa Yunani "Polis" berarti
"Kota"
atau Negara Kota‟ dari kata ini
berkembang menjadi "polities"
(warga
negara) dan "politikos" nama
sifat yang
berarti kewarganegaraan (Civic).
• Merumuskan ilmu politik sbg ilmu yang
menyelidiki lembaga 2 politik seperti negara,
pemerintah, DPR.
02 PENDEFINISIAN ILMU POLITIK Wilbur White memberikan batasan ilmu politik
sebagai ilmu yang mempelajari asal mula,
bentuk dan proses negara dan pemerintah.
Terbagi dalam 3 Kelompok : Negara
menjadi pusat kajian , dengan
menelaah tentang asal mula negara, hakikat
negara, sejarah serta tujuan dan bentuk negara.
• Pendefinisian Institusional • Hampir sama dengan institusional tetapi
• Pendefinisian Fungsional berupaya
melepaskan diri dari dogmatis yang melekat
• Pendefinisian Hakikat Politik pada
pendefenisian.
• Lebih mengutamakan kajian pada fungsi
dan
aktivitas struktur formil yang terdapat pada
lembaga-lembaga politik.
• Meninjau lembaga politik bukan sebagai
• Hakikat dari ilmu politik adalah lembaga
“Power” atau yang terasing dan steril dari pengaruh faktor
“kekuasaan”. kekuasaan riil tetapi sbg sesuatu yang
• Konsekuensinya maka proses politik dinamis.
adalah • Peran faktor kekuasaan riil (lobbying,
serentetan peristiwa yang hubungan pressure
satu groups) tidak kurang penting dari struktur
dengan lain didasarkan atas kekuasaan. dan
• Dapat digolongan atas 3 yakni : dokumen hukum dari lembaga politik.
1.Pendekatan Postulat (Catlin)
2.Pendekatan Psikologis (Laswell dan
Schuman)
3.Pendekatan Sosiologis (Charles
Miriam dan
03 METODE DALAM ILMU POLITIK

1. Induksi (kesimpulan-
kesimpulan umum yang
diperoleh berdasarkan
proses pemikiran setelah
mempelajari peristiwa-
peristiwa yang kongkrit).
2. Deduksi (proses
penyelidikan yg didasarkan
atas asas-asas yang umum
digunakan untuk
menerangkan peristiwa
khusus atau penjelasan
teoritis yg umum atas fakta2
yang kongkrid.
3. Berdasarkan ilmu
pengetahuan tertentu
PEMBAGIAN ILMU POLITIK
04
Menurut Sir Frederick
• Politik Teoritis : Pollock, terdiri dari :
Keseluruhan dari asas2 dan ciri2 yg
khas • Politik Praktis :
dari negara tanpa membahas • Politik Teoritis : 1.Negara (yaitu bentuk-
1. Teori Negara bentuk negara yang nyata dari
aktivitas
2. Teori Pemerintah pemerintah).
dan tujuan2 yang hendak dicapai 2.Pemerintah (cara bekerja
3. Teori
negara. pemerintah,ketataprajaan)
PerundangUndangan
4. Teori Negara sebagai 3.Undang-Undang (Prosedur,
pribadi buatan Pengadilan)
• Politik Praktis : 4.Negara yang dipribadikan
Mempelajari negara sebagai suatu (diplomasi, perdamaian,
lembaga yang bergerak dengan fungsi
peperangan).
dan tujuan tertentu, yaitu negara
sebagai
lembaga yang dinamis
05 KAJIAN ILMU POLITIK

Menurut Miriam
Pembatasan yang bersifat Tradisional dan terlalu
Budiardjo,
Rangkaian sempit. Menekankan perhatian pada peran lembaga-

A
lembaga (pranata) negara serta berbagai bentuk formil
elaborasi 1. Negara yang dimilikinya
pemikiran- Ilmu politik ( Roger F. Soltau) adalah ilmu yang

pemikiran politik Ilmu Politik mampu memetakan ruang lingkup kajian


mempelajari negara, tujuan negara dan lembaga-
lembaga yang akan
yang yang lebih luas yang menjadi fokus perhatiannya.
melaksanakan tujuan itu, hubungan antar negara dan
Menekankan pada proses yang dinamis dan
menekankan memasukan gejala-gejala sosial seperti serikat buruh,
warga negara dan negara lain.

pada asosiasi agama, mahasiswa dalam perhatian ilmu B 2. Kekuasaan


serangkaian politik
Ilmu Politik (Harold D. Laswell) adalah : Ilmu yang
pemahaman mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan
tentang : Ilmu Politik (W.A. Robson) adalah : Mempelajarai Ilmu Politik dipandang sebagai behavioral scence yang
kekuasaan dalam masyarakat yang sifat hakiki, dasar membuka kemungkinan ilmu sosial yang satu dengan
proses2 ruang lingkup dan hasil-hasil yang lain untuk saling mempengaruhi.
3. Kelakuan Politik C Ilmu Politik (Samuel H. Beer) adalah :ilmu mengenai
kelakuan politik dan bahwa kelakuan politik sebaiknya
dipelajari sebagai suatu sistem politik yang memiliki 4
variable yang saling berkait : Budaya Politik, Kekuasaan,
Kepentingan, Kebijaksanaan.
2. Kekuasaan
06 KONSEP-KONSEP Kekuasaan adalah kemampuan seseorang
POLITIK atau
sekelompok manusia untuk mempengaruhi 4. Kewenangan
tingkah
lakunya seseorang atau kelompok lain
• Identik dengan kekuasaan, namun
sedemikian kekuasaan tidak selalu berupa
rupa,sehingga tingkah laku itu menjadi kewenanagan.
sesuai dengan • Keduanya sama merupakan bentuk
keinginan dan tujuan dari orang yang dari
memiliki pengaruh, mempunyai perbedaan
kekuasaan itu (Miriam Budiardjo) mendasar
• Kekuasaan adalah : Kemampuan untuk terutama dalam hal keabsyahan.
mengendali kan tingkah laku orang lain, • Kewenangan merupakan kekuasaan
yang
baik
memiliki keabsyahan (legimate power),
secara langsung dengan memberi sedang kekuasaan tidak selalu memiliki
perintah ,maupun secara tidak langsung keabsyahan.
dengan mempergunakan segala alat dan
cara yang tersedia. (R.M.MacIver)
• Pada dasarnya kekuasaan
adalah:Ditunjukkan pada diri manusia
(utamanyakekuasaan pemerintahan dalam
negara).
1. Teori Politik 3. Negara 5. Legitimasi

• Teori adalah : Generalisasi yang abstrak • Negara diterjemahkan dari kata 'staat' Sebagai penerimaan dan pengakuan
mengenai beberapa fenomena. (Belanda/Jerman), 'state' (Inggris), 'etat' (Perancis). masyarakat terhadap hak moral pemimpin
• Dalam menyusun generalisasi teori selalu • Arti sebagai organisasi teritorial sesuatu bangsa untuk memerintah, membuat dan
yang memiliki kedaulatan. melaksanakan keputusan politik.
memakai konsep-konsep. Berhubung dengan antara pemimpin dan yang
• Konsep lahir dalam pikiran (mind) • Alat (agency) atau wewenang (authority) yg dipimpin.
manusia mengatur atau mengendalikan persoalan- Berhubungan dengan sikap masyarakat
karena itu bersifat abstrak sekalipun persoalan bersama atas nama masyarakat (Roger terhadap kewenangan pemimpin.
H. Soltau) Sebagai syarat agar sistem politik dapat
faktafakta dapat dipakai sebagai batu bertahan dan lestari dengan dukungan
loncatan. • Suatu masyarakat yg diintegrasikan karena
penerimaan dan pengakuan dari masyarakat.
• Teori politik adalah : Bahasan dan mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan
generalisasi dari phenomena yang bersifat yang secara sah
politik. lebih agung dari individu (Horold J. Laski)
• Kekuasaan tertinggi yang
6. Kedaulatan
terdapat dalam suatu negara.
Yang diperlukan untuk memaksa
kepada segenap masyarakat atau
komponen yang ada di dalam
wilayahnya.

• Dalam hubungan dengan


• Dalam hubungan dengan kedaulutan, negara
dipandang dari segi hukum
positif.
• Kedaulatan dipandang
sebagai suatu fiksi besar
tanpa arti, tanpa kenyataan.

Sifat Kedaulatan :
1. Absoluteness (dibatasi)
2. Universality (berlaku umum)
3. Permanance (berlangsung terus)
4. Indivisibility (membagi
kedaulatan berarti merusak
kedaulatan itu sendiri)
07 PARTAI POLITIK

Menurut Miriam Roger H. Soltau


Budiardjo

• Suatu kelompok yang


•Adalah sekelompok warga negara yg
terorganisir yang anggota-
sedikit banyak terorganisir yang
anggotanya mempunyai orientasi,
bertindak sebagai suatu kesatuan
nilai-nilai dan cita-cita bersama.
politik dan yang dengan memanfaatkan
Tujuannya ialah untuk
kekuasaannya untuk memilih-
memperoleh kekuasaan politik dan
bertujuan menguasai pemerintahan
merebut kedudukan politik
dan melaksanakan kebijaksanaan
(biasanya) dengan cara
umum mereka.
konstitusionil.
100%
65%
40% 38%
10%

Anda mungkin juga menyukai