Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 4

DEWI HAZAR (195020301111077)


CEVIRA DEWI MAHARANI
(195020301111007)
FARADILLA NADA ARSITA
(195020301111079
Tujuan Audit &
Asersi Manajemen
Cakupan Materi

1 2 3
Perilaku Professional
Tujuan Secara Keseluruhan Scepticism dan Professional asersi-Asersi Manajemen
dari Audit atas Laporan Judment dalam Audit atas atas Laporan Keuangan
Keuangan Berbasis ISA Laporan Keuangan
FRIDAY 2021-
TUJUAN 09-30

AUDIT ATAS

1 LAPORAN
KEUANGAN
BERBASIS
ISA
Audit Berbasis Risiko
● Metodologi pemeriksaan yang
dipergunakan untuk memberikan jaminan
bahwa risiko telah dikelola di dalam
batasan risiko yang telah ditetapkan
manajemen pada tingkatan korporasi.

● Berfokus dalam mengevaluasi risiko-


risiko baik strategis, finansial,
operasional, regulasi yang dihadapi oleh
organisasi
MENGAPA AUDIT
BERBASIS RISIKO?
Pendekatan audit berpeduli risiko
bukan berarti menggantikan
pendekatan audit konvensional
yang dijalankan oleh lembaga
audit intern yang sudah berjalan
selama ini, melainkan hanya
membawa suatu metodologi audit
yang dapat dijalankan oleh
auditor intern dalam pelaksanaan
penugasan auditnya melalui
pendekatan dan pemahaman atas
risiko yang harus diantisipasi,
dihadapi, atau dialihkan oleh
manajemen guna mencapai
tujuan.
TUJUAN AUDIT BERBASIS RISIKO
Memberikan keyakinan kepada komite audit, dewan komisaris dan direksi
bahwa :
• Perusahaan telah memiliki proses manajemen risiko, dan proses
tersebut telah dirancang dengan baik.
• Proses manajemen risiko telah diintegrasikan oleh manajemen
ke dalam semua tingkatan organisasi mulai tingkat korporasi, divisi
sampai unit kerja terkecil dan telah berfungsi dengan baik.
• Kerangka kerja internal dan tata kelola yang baik telah tersedia secara
cukup dan berfungsi dengan baik guna mengendalikan risiko
MENGAPA AUDITOR MELAKUKAN AUDIT
• Mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang material
dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh kecurangan
(fraud)
• Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai
risiko salah saji yang material yang dinilai, yang disebabkan
oleh kecurangan, dengan merancang dan
mengimplementasi tanggapan yang tepat, dan
• Menanggapi dengan tepat kecurangan atau dugaan
mengenai kecurangan yang diidentifikasi selama audit
(berlangsung).
TUJUAN AUDIT MENURUT ISA
Mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang
material, yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan tingkat
asersi, melalui pemahaman tentang entitas dan
lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya,
yang akan memberikan dasar untuk merancang dan
mengimplementasi tanggapan terhadap risiko salah saji
material yang dinilai.
Jenis-Jenis
Risiko
● Risiko bawaan (inherent risk)
● Risiko audit (audit risk)
● Risiko pengendalian (control
risk)
● Risiko audit yang dapat
riterima (acceptable audit
risk)
● Risiko deteksi (detection
risk)
● Risiko signifikan (significant
risk)
FRIDAY 2021-
09-30
Perilaku
Professional

2 Scepticism dan
Professional
Judment dalam
Audit
Professional Skeptisme
Dalam standar auditing, audit dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai untuk mendeteksi
kesalahan material dan kecurangan dalam laporan
keuangan.
Aspek Professional
Skeptisisme
Professional Skeptisisme
terdiri dari dua komponen
utama:
• Pikiran yang
mempertanyakan dan;
• Penilaian kritis terhadap
bukti audit.
Elemen Professional
Skeptis
● Auditor tunduk pada bias
alami untuk mempercayai
individu yang mereka kenal
● Auditor menyakin diri sendiri
hanya menerima klien yang
dapat dipercaya
Staf PCAOB Waspada tentang Skeptisisme Profesional

PCAOB menerbitkan peringatan Praktik audit Staf untuk menyoroti


keadaan baru, yang muncul, atau yang perlu diperhatikan yang dapat
memengaruhi cara auditor melakukan audit berdasarkan persyaratan
standar PCAOB yang ada.

Waspada menjelaskan hambatan penting untuk skeptisisme


profesional, mencatat bahwa auditor sering ditantang dalam
mempertahankan pola pikir mempertanyakan dan penilaian kritis bukti
audit sebagai akibat dari bias manusia bawah sadar dan keadaan lainnya.
Penelitian akademis tentang topik skeptisisme profesional menunjukkan ada enam
karakteristik skeptisisme:
1. Questioning mindset —kecenderungan untuk bertanya dengan sedikit keraguan
2. Suspension of judgment—menahan penilaian sampai bukti yang tepat diperoleh
3. Search for knowledge—keinginan untuk menyelidiki di luar yang jelas, dengan
keinginan untuk menguatkan
4. Interpersonal understanding—pengakuan bahwa motivasi dan persepsi orang
dapat mengarahkan mereka untuk memberikan informasi yang bias atau
menyesatkan
5. Autonomy, pengarahan diri, kemandirian moral, dan keyakinan untuk
memutuskan sendiri, daripada menerima klaim orang lain
6. Self-esteem, kepercayaan diri untuk menolak bujukan dan menantang asumsi
atau kesimpulan
Professional Judment
Untuk membantu auditor mempertahankan tingkat skeptisisme
professional, profesi telah mengembangkan kerangka kerja
pertimbangan profesional yang menggambarkan proses
pengambilan keputusan yang efektif dan yang memandu
pemikiran auditor untuk membantu mereka menyadari
penilaian mereka sendiri
Elemen dari Professional Judment

Identify and Gather the Facts and Perform the Analysis


Information and and Identify Potential
Define the Issue Alternatives
Identify the relevant
Literature

Make the Review and Complete


Decision the Documentation
and Rationale for the
Conclusion
Potential Judgment Tendencies, Traps, and
Biases
Auditor harus waspada terhadap kecenderungan penilaian potensial,
jebakan, dan bias yang dapat mempengaruhi proses pengambilan
keputusan. Semua orang tunduk pada perangkap umum yang
mempengaruhi kemampuan mereka untuk membuat penilaian yang baik.
Sejumlah studi penelitian telah mengidentifikasi kecenderungan penilaian
umum bersama dengan sejumlah strategi yang dapat digunakan untuk
mengurangi efeknya. Empat kecenderungan penilaian umum dan strategi
terkait untuk menghindarinya dan mengurangi bias.
Kecenderungan penilaian umum dan strategi terkait untuk menghindarinya dan
mengurangi bias.
Kecenderungan penilaian Strategi untuk menghindari atau Mengurangi
kecenderungan
Konfirmasi: kecenderungan untuk memberi bobot • Buat kasus yang berlawanan dan pertimbangkan
lebih pada informasi yang konsisten dengan penjelasan alternatif
keyakinan atau preferensi awal • Pertimbangkan informasi yang berpotensi
diskonfirmasi atau bertentangan
Terlalu percaya diri: kecenderungan untuk melebih- • Tantang pendapat dan pakar
lebihkan kemampuan diri sendiri untuk melakukan • Tantang asumsi yang mendasarinya
tugas atau untuk membuat penilaian yang akurat dari
risiko atau penilaian dan keputusan lainnya.
Penahan: kecenderungan untuk membuat penilaian • Minta masukan dari yang lain
dengan memulai dari nilai awal dan kemudian • Pertimbangkan bias manajemen, termasuk potensi
menyesuaikan diri dari nilai awal itu penipuan atau salah saji material

Ketersediaan: kecenderungan untuk • Pertimbangkan mengapa sesuatu muncul di


mempertimbangkan informasi yang mudah diperoleh pikiran
kembali atau apa yang mudah diakses sebagai lebih • Memperoleh dan mempertimbangkan data yang
mungkin atau lebih relevan objektif
• Konsultasikan dengan orang lain dan buat kasus
yang berlawanan
FRIDAY 2021-
09-30

3 ASERSI
MANAJEMEN
ASERSI
MANAJEME
N
Asersi manajemen adalah
representasi tersirat atau
tersurat oleh manajemen
tentang kelas transaksi dan
akun terkait serta
pengungkapan dalam laporan
keuangan.
ASERSI PCAOB
Standar audit PCAOB mencatat bahwa manajemen secara implisit
atau eksplisit membuat:
asersi mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan berbagai elemen laporan keuangan dan
pengungkapan terkait.
Lima kategori asersi
manajemen
berdasarkan PCAOB:
● Keberadaan atau kejadian
● Kelengkapan
● Penilaian atau alokasi
● Hak dan kewajiban
● Penyajian dan pengungkapan
Standar Audit Internasional dan Standar Audit AICPA
Tiga kategori asersi manajemen berdasarkan standar
audit internasional dan standar audit AICPA :
1. Asersi tentang golongan transaksi dan peristiwa
untuk periode yang diaudit
2. Asersi tentang saldo akun pada akhir periode
3. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan
Asersi Tentang Golongan Transaksi Dan Peristiwa
Standar audit internasional dan AICPA mencakup tiga
asersi spesifik yang berhubungan dengan asersi
penilaian atau alokasi dalam standar audit PCAOB :
• Asersi Akurasi
• Asersi Klasifikasi
• Asersi Pisah Batas
Asersi Tentang Saldo Akun

Standar audit internasional dan AICPA mencakup empat


asersi yang terkait dengan saldo akun. Asersi tentang saldo akun
membahas keberadaan, kelengkapan, penilaian dan alokasi,
serta hak dan kewajiban atas saldo akun pada akhir tahun.
Asersi Tentang
Penyajian dan
Pengungkapan
Standar audit internasional dan
AICPA memberikan empat asersi
spesifik:
1. Asersi kejadian dan hak
dan kewajiban
2. Asersi kelengkapan
3. Asersi akurasi dan
penilaian
4. Asersi klasifikasi dan
keterpahaman.
Hubungan Asersi dan Tujuan Audit
Asersi yang relevan memiliki pengaruh yang berarti pada apakah akun
tersebut disajikan secara wajar dan digunakan untuk menilai risiko
salah saji material dan desain serta kinerja prosedur audit.
Setelah asersi yang relevan telah diidentifikasi, auditor kemudian
dapat mengembangkan tujuan audit untuk setiap kategori asersi.
Tujuan audit mengikuti dan terkait erat dengan asersi manajemen
karena tanggung jawab utama auditor adalah menentukan apakah
asersi manajemen tentang laporan keuangan dibenarkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai