NIDN 1328059001 Apa Itu Kinerja? • Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005). • Sedangkan Mathis dan Jackson (2006) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. • Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut. • Istilah kinerja merupakan terjemahan dari performance yang sering diartikan sebagai penampilan, unjuk kerja, atau prestasi. Dalam kamus Illustrated Oxford Dictionary, istilah ini menunjukkan the execution or fulfilment of a duty (pelaksanaan atau pencapaian dari suatu tugas). • Dalam studi administrasi publik, kinerja mulai dituntut untuk diukur sejak Woodrow Wilson menekankan efisiensi dalam desain administrasi, kemudian sejak FW Taylor mendorong pegawai bekerja efisien. • Selanjutnya pada sistem kinerja tradisional, kinerja hanya dikaitkan dengan faktor personal, namun dalam kenyataannya kinerja sering dikaitkan dengan fakto-faktor lain diluar faktor personal yang yang mempengaruhi kinerja, seperti sistem, situasi, kepemimpinan, atau tim. Proses penilaian kinerja individual tersebut diperluas dengan penilaian kinerja tim dan efektifitas manajernya. • Kemudian di sisi lain, sejalan dengan perkembangan modernisasi sistem manajemen, maka kinerja tidak semata dinilai dari personal atau pegawai saja, tetapi kinerja secara umum harus diartikan pula sebagai tingkat pencapaian hasil atau degree of accomplishment. Dalam konteks ini, kinerja harus dapat menggambarkan hasil, bukan kemampuan, cara kerja, atau perilaku seseorang. • Pencapaian hasil dapat dinilai menurut pelaku, yaitu hasil yang diraih individu (kinerja individu), oleh kelompok (kinerja kelompok), oleh institusi (kinerja institusi/organisasi), dan oleh suatu program atau kebijakan (kinerja program/kebijakan), sebagaimana dijelaskan berikut ini : 1. Kinerja individu, menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang melaksanakan tugas- tugasnya sehingga dapat memberikan hasil yang ditetapkan oleh kelompok atau institusinya. 2. Kinerja kelompok, menggambarkan sampai seberapa jauh suatu kelompok telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pokoknya sehingga mencapai hasil sebagaimana ditetapkan oleh institusi 3. Kinerja institusi, berkenaan dengan sampai seberapa jauh suatu institusi telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai misi atau visi institusi. 4. Kinerja program/kebijakan, berkenaan dengan sampai seberapa jauh kegiatan- kegiatan dalam program atau kegiatan telah dilaksanakan sehingga dapat dicapai tujuan program atau kebijakan tersebut. Indikator kinerja INPUT • Indikator ini mengukur jumlah sumber daya seperti anggaran (dana keuangan), SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. • Dengan meninjau distribusi sumber daya dapat dianalisis apakah alokasi sumber daya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana strategi yang ditetapkan. • Contoh: 1. Jumlah dana yang dibutuhkan 2. Tenaga yang terlibat 3. Peralatan yang digunakan 4. Jumlah Bahan yang digunakan 5. Jumlah waktu yang digunakan Indikator Kinerja OUTPUT • Indikator ini adalah membandingkan keluaran yang dapat dianalisis, apakah kegiatan tersebut sudah terlaksana sesuai dengan rencana. • Indikator keluaran (output) dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan, apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh karena itu,indikator ini harus sesuai dengan ruang lingkup dan mempunyai sifat kegiatan organisasi yang turukur dan terencana. Contoh : a. Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan b. Jumlah orang yang diimunisasi / vaksinasi c. Jumlah permohonan yang diselesaikan d. Jumlah pelatihan / peserta pelatihan e. Jumlah jam latihan dalam sebulan f. Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan g. Jumlah pupuk/obat/bibit yang dibeli h. Jumlah komputer yang dibeli i. Jumlah gedung /jembatan yg dibangun meter panjang j. jalan yang dibangun/rehab Pengukuran Kinerja OUTCOME • Pengukuran indikator ini adalah seringkali rancu dengan pengukuran indikator Keluaran (output). • Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai. • Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. • Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat. • Contoh: Ukuran Kinerja Indikator Outcome 1. Jumlah/% hasil langsung dari kegiatan – Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan – tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer) – kemenangan tim dlm setiap pertandingan 2. Peningkatan langsung hal-hal yg positif – kenaikan prestasi kelulusan siswa – peningkatan daya tahan bangunan – Penambahan daya tampung siswa 3. Penurunan langsung hal-hal yang negatif – Penurunan Tingkat Kemacetan – Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas TERIMA KASIH
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional