Anda di halaman 1dari 17

Indikator Kinerja

Ns. Muhammad Khairurrozi, M.Kes


NIDN 1328059001
Apa Itu Kinerja?
• Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
atau kriteria yang telah ditentukan terlebih
dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan
Basri, 2005).
• Sedangkan Mathis dan Jackson (2006)
menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
pegawai.
• Manajemen kinerja adalah keseluruhan
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk
kinerja masing-masing individu dan kelompok
kerja di perusahaan tersebut.
• Istilah kinerja merupakan terjemahan dari
performance yang sering diartikan sebagai
penampilan, unjuk kerja, atau prestasi. Dalam kamus
Illustrated Oxford Dictionary, istilah ini menunjukkan
the execution or fulfilment of a duty (pelaksanaan atau
pencapaian dari suatu tugas).
• Dalam studi administrasi publik, kinerja mulai dituntut
untuk diukur sejak Woodrow Wilson menekankan
efisiensi dalam desain administrasi, kemudian sejak
FW Taylor mendorong pegawai bekerja efisien.
• Selanjutnya pada sistem kinerja tradisional,
kinerja hanya dikaitkan dengan faktor
personal, namun dalam kenyataannya kinerja
sering dikaitkan dengan fakto-faktor lain diluar
faktor personal yang yang mempengaruhi
kinerja, seperti sistem, situasi, kepemimpinan,
atau tim. Proses penilaian kinerja individual
tersebut diperluas dengan penilaian kinerja
tim dan efektifitas manajernya.
• Kemudian di sisi lain, sejalan dengan
perkembangan modernisasi sistem manajemen,
maka kinerja tidak semata dinilai dari personal
atau pegawai saja, tetapi kinerja secara umum
harus diartikan pula sebagai tingkat pencapaian
hasil atau degree of accomplishment. Dalam
konteks ini, kinerja harus dapat
menggambarkan hasil, bukan kemampuan, cara
kerja, atau perilaku seseorang.
• Pencapaian hasil dapat dinilai menurut pelaku,
yaitu hasil yang diraih individu (kinerja
individu), oleh kelompok (kinerja kelompok),
oleh institusi (kinerja institusi/organisasi), dan
oleh suatu program atau kebijakan (kinerja
program/kebijakan), sebagaimana dijelaskan
berikut ini :
1. Kinerja individu, menggambarkan sampai
seberapa jauh seseorang melaksanakan tugas-
tugasnya sehingga dapat memberikan hasil yang
ditetapkan oleh kelompok atau institusinya.
2. Kinerja kelompok, menggambarkan sampai
seberapa jauh suatu kelompok telah
melaksanakan kegiatan-kegiatan pokoknya
sehingga mencapai hasil sebagaimana
ditetapkan oleh institusi
3. Kinerja institusi, berkenaan dengan sampai
seberapa jauh suatu institusi telah
melaksanakan semua kegiatan pokok
sehingga mencapai misi atau visi institusi.
4. Kinerja program/kebijakan, berkenaan
dengan sampai seberapa jauh kegiatan-
kegiatan dalam program atau kegiatan telah
dilaksanakan sehingga dapat dicapai tujuan
program atau kebijakan tersebut.
Indikator kinerja INPUT
• Indikator ini mengukur jumlah sumber daya
seperti anggaran (dana keuangan), SDM,
peralatan, material, dan masukan lainnya yang
dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.
• Dengan meninjau distribusi sumber daya
dapat dianalisis apakah alokasi sumber daya
yang dimiliki telah sesuai dengan rencana
strategi yang ditetapkan.
• Contoh:
1. Jumlah dana yang dibutuhkan
2. Tenaga yang terlibat
3. Peralatan yang digunakan
4. Jumlah Bahan yang digunakan
5. Jumlah waktu yang digunakan
Indikator Kinerja OUTPUT
• Indikator ini adalah membandingkan keluaran yang
dapat dianalisis, apakah kegiatan tersebut sudah
terlaksana sesuai dengan rencana.
• Indikator keluaran (output) dijadikan landasan untuk
menilai kemajuan suatu kegiatan, apabila tolok ukur
dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi
dengan baik dan terukur. Oleh karena itu,indikator
ini harus sesuai dengan ruang lingkup dan
mempunyai sifat kegiatan organisasi yang turukur
dan terencana.
Contoh :
a. Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
b. Jumlah orang yang diimunisasi / vaksinasi
c. Jumlah permohonan yang diselesaikan
d. Jumlah pelatihan / peserta pelatihan
e. Jumlah jam latihan dalam sebulan
f. Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
g. Jumlah pupuk/obat/bibit yang dibeli
h. Jumlah komputer yang dibeli
i. Jumlah gedung /jembatan yg dibangun meter panjang
j. jalan yang dibangun/rehab
Pengukuran Kinerja OUTCOME
• Pengukuran indikator ini adalah seringkali rancu dengan
pengukuran indikator Keluaran (output).
• Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output.
Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik belum
tentu secara outcome kegiatan telah tercapai.
• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih
tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.
• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah
hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan
kegunaan yang besar bagi masyarakat.
• Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator Outcome
1. Jumlah/% hasil langsung dari kegiatan
– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi
pelatihan
– tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
– kemenangan tim dlm setiap pertandingan
2. Peningkatan langsung hal-hal yg positif
– kenaikan prestasi kelulusan siswa
– peningkatan daya tahan bangunan
– Penambahan daya tampung siswa
3. Penurunan langsung hal-hal yang negatif
– Penurunan Tingkat Kemacetan
– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai