Majapahit
CANDI BAJANGRATU
Majapahit
CANDI BENTAR WARINGIN LAWANG
Majapahit
CANDI BENTAR WARINGIN LAWANG
Surya Majapahit
RADEN WIJAYA
• Setelah Kertanegara terbunuh oleh
Jayakatwang, 1292, Raden Wijaya menantu
Kertanegara melarikan diri bersama empat
orang putri Kertanegara.
• Dengan bantuan kepala desa Kudadu, Raden
Wijaya mengungsi ke Madura untuk minta
bantuan Arya Wiraraja, bupati Sumenep.
• Atas nasihat Arya Wiraraja, Raden Wijaya
menyerahkan diri kepada Jayakatwang.
Ilustrasi Ranggalawe
Ilustrasi Ronggolawe dalam sebuah pertarungan di sungai
CANDI SIMPING DI BLITAR
• Kertarajasa meninggal
pada tahun 1309 dan
disemayamkan di candi
Siwa di Simping (Candi
Sumberjati) di Blitar
dan di candi Buddha di
Antahpura di dalam
kota Majapahit.
• Arca perwujudannya
adalah Harihari, yaitu
Wisnu dan Siwa
menyatu dalam satu
arca.
Patung Harihara yang diduga sebagai Arca Perwujudan Raden Wijaya
KETURUNAN RADEN WIJAYA
• Raden Wijaya menikahi empat orang putri Kertanegara.
• Istri yang pertama adalah Tribuwana diangkat sebagai
permaisuri.
• Sedangkan yang bungsu Gayatri yang disebut juga
Rajapatni. Gayatri menurunkan raja-raja Majapahit
selanjutnya.
• Raden Wijaya mempunyai 3 orang anak. Dua orang
perempuan dari pernikahannya dengan Gayatri, yaitu
Bhre Kahuripan dan Bhre Daha.
• Sedangkan satu orang putra dari Tribuwana Patung Prajna-Paramitha
(Parameswari) bernama Kalagamet. yang diduga merupakan
arca perwujudan dari
Gayatri (Rajapatni)
PEMERINTAHAN JAYANEGARA
• Satu-satunya putra yang dapat
menggantikannya adalah Kalagamet.
• la dinobatkan sebagai raja Majapahit
dengan gelar Sri Jayanagara.
• Ia bukanlah raja yang cakap, sebagian
waktunya hanya digunakan untuk
bersenang-senang dengan wanita-wanita
cantik di istana Kapopongan.