Anda di halaman 1dari 11

Terapi cairan perioperatif

Oleh :

Dr. Heru Setiyanto, Sp. An


Sub Departemen Anestesi Rumkital Dr. Ramelan
Adalah pemberian cairan pada saat :
- Sebelum pembedahan ( preoperatif )
- Selama pembedahan ( intraoperatif )
- Setelah pembedahan ( postoperatif )

Tujuan pemberian cairan :


- Menggantikan kekurangan cairan dan elektrolit
- Mempertahankan cairan dalam keadaan
normovolemia
Fisiologi cairan tubuh

Intersitial Fluid ( ISF ) 15% BB

ECF

Intra vascular Fluid (IVF ) 5% BB

Intra Cellular Fluid (ICF) 40% BB

Setiap kompartemen dibatasi oleh membran semipermiabel


dengan komposisi jumlah yang seimbang.
Masa preoperatif
- Pasien mengalami dehidrasi akibat muntah,
diare contoh : ileus obstruksi
- Pasien mengalami luka bakar
- Pasien mengalami perdarahan akibat trauma

Tindakan yang harus dilakukan adalah resusitasi cairan.


Cairan yang digunakan :
- Isotonik : Ringer laktat, NaCl 0,9%
- Hipertonik : Hestarch, Gelatin
Tanda klinis perdarahan
Perdarahan Klas I Kelas II Kelas III Kelas IV
% EBL 15 30 40 50
Jumlah 750 1500 2000 2500
perdarahan
Nadi < 100 >100 >120 > 140
Tekanan darah >100 <100 <100 <100
Capillary refill < 2 detik < 2 detik > 2 detik > 2 detik
time
Frekuensi 14 - 20 20 - 30 30 - 40 > 40
nafas/menit
Urine/jam 30 cc 20 - 30 5 - 15 0
Kesadaran Gelisah Gelisah Bingung Kejang

EBV = Estimasi Blood Volume = 70 ml/Kg BB


Tanda klinis dehidrasi
Ringan Sedang Berat
Defisit 3–5% 6–8% 10 %

Hemodinamik tachycardi Tachycardi, Cyanosis, nadi


hypotensi tak teraba, akral
orthostatik, nadi dingin
lemah, vena kolaps
Jaringan Mukosa lidah Lidah lunak, keripu, Mata cowong,
kering, turgor turgor kulit << turgor kulit <<<
kulit <
Urine Pekat Pekat Oligouria
Pemberian cairan pada pasien luka bakar mengunakan rumus
Baxter

Jumlah cairan (ml/24 jam) = Luas luka bakar X 4 ml X BB


(kg)

Dihitung dimulai dari saat kejadian.


Diberikan dalam waktu : - 8 jam pertama
- 16 jam kedua
Masa intraopratif
- Terjadi kehilangan cairan selama operasi akibat
perdarahan, redistribusi cairan dan penguapan
- Monitoring cairan yang masuk harus seimbang dengan
cairan yang keluar

Jumlah cairan yang masuk untuk menggantikan


perdarahan
- Isotonik = 3 – 4 X jumlah perdarahan
- Hipertonik = 1 X jumlah perdarahan
- Tranfusi darah diperlukan bila :
* Hb < 10 ( orang tua )
* Hb < 6 ( dewasa muda )
Jumlah cairan pengganti untuk kehilangan akibat
redistribusi dan penguapan tergantung derajat dari truma
jaringan
- Minimal (contoh hernioraphy) : 4 ml/kg BB/jam
- Sedang (contoh cholecystectomy : 6 ml/kg BB/jam
- Berat (contoh reseksi usus) : 8 ml/kg BB/jam

Monitor yang perlu dilakukan adalah


- Tekanan darah dan nadi
- Produksi urine > 0,5 ml/kg BB/jam
- Perfusi : Hangat, kering merah
Masa postoperasi
- Pasien sudah mengalami rehidrasi, masih didapatkan
kehilangan sedikit cairan darah dari tempat operasi
- Pemberian cairan infus sebagai pemeliharaan
( maintenance ) yang merupakan nutrisi lewat
parenteral
- Yang perlu dipenuhi :
- Volume : 40 ml/ Kg BB/24 jam
- Kalori : 25 Kkal/ Kg BB/24 jam
- Protein : 1,5 gram/ Kg BB/24 jam
- Natrium : 3 – 4 meq/Kg BB/24 jam
- Kalium : 1 – 2 meq/ Kb BB/24 jam
Nutrisi post Operasi melalui iv disebut Parenteral dibagi
menjadi 2 yaitu :
- Total Nutrisi Parenteral ( TPN )
- Partial Nutrisi Parenteral ( PNP )

Cairan nutrisi Parenteral dengan osmolalitas > 900 m osmol


dilakukan melalui cateter vena central ( CVC )

Nutrisi yang terbaik adalah peroral bukan parenteral

Anda mungkin juga menyukai