Anda di halaman 1dari 16

PENGUKURAN

RESIKO
Dosen :
Dewi Cahyani Pangestuti, SE, MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
Latar Belakang
Manajemen resiko merupakan Resiko Operasional adalah kerugian
bagian penting dalam bisnis yang mungkin disebabkan oleh
perusahaan, tujuan utama penerapan kesalahan manusia atau kegagalan
manajemen resiko adalah melindungi proses atau pengendalian dalam
perusahaan dari kemungkinan operasi sehari-hari. Tujuan dari
kerugian. manajemen resiko operasional adalah
memprediksi kemungkinan yang
telah atau akan terjadi karena proses
atau kegagalan internal yang tidak
mencukupi.
Definisi Pengukuran
Resiko
Upaya untuk mengetahui
besarnya resiko yang akan
terjadi

4
Dimensi resiko yang di ukur :

▫ Frekuensi atau jumlah kejadian yang akan terjadi


Besarnya kemungkinan yang dapat menimbulkan resiko

▫ Keparahan dari kerugian


Besarnya kerugian yang diderita bila suatu resiko terjadi
Pada pengukuran resiko berbeda tingkat kecanggihannya
mulai dari yang paling sederhana sampai pada yang lebih
rumit.

6
Jenis Pengukuran Resiko
Pengukuran kegawatan kerugian Pengukuran frekuensi kerugian
▫ Kemungkinan kerugian ▫ Almost Nil (hampir nihil atau
maksimum dari setiap peristiwa tidak ada)
▫ Probabilitas kerugian maksismum ▫ Slight (sedikit hampir tidak ada)
dari setiap peristiwa ▫ Moderete (sedikit ada)
▫ Keseluruhan kerugian maksisum ▫ Definite (pasti ada)
setiap tahunnya.

Dari hasil pengukuran resiko dapat dikategorikan dengan skala berikut :


1 = Kerigian Sangat Kecil 2 = Kerugian Kecil 3 = Kerugian Menengah
4 = Kerugian Besar 5 = Kerugian Sangat Besar

7
Manfaat Pengukuran Resiko

▫ Untuk menentukan kepentingan


relatif dari suatu risiko yang
dihadapi.
▫ Untuk mendapatkan informasi
yang sangat diperlukan oleh
Manajer Risiko

8
Teknik Pengukuran Resiko

9
Teknik Pengukuran Resiko

Pengukuran Resiko

Distribusi Probabilitas National Resiko Pendekatan VaR Sensitivitas Resiko Volatilitas Resiko

10
Rumus Probabilitas

W(E)
P(E) = dimana S = peristiwa yang diamati.
W(S) E = Sub set
W(S) = Jumlah keseluruhan bobot S
W(E) = Jumlah keseluruhan bobot dalam subset E.

11
Konsep Probabilitas
Sample Space : Suatu set dari Event : Merupakan segmen atau
kejadian tertentu yang diamati bagian dari Sample Space (E)
(S)

Dimana :
Tanpa Bobot : P (E) = E
P(E) : Probabilitas terjadinya event
S
E : Sub Set atau Event
Dengan Bobot : P (E) = W (E)
S : Sample Space atau Set
W (S)
W : Bobot dari masing-masing
Event

12
Sifat Probabilitas

Probabilitas adalah aproksimasi. Jarang sekali terjadi atau


bahkan tidak mungkin dapat diketahui besarnya probabilitas
secara mutlak (pasti sama dengan kenyataan).

13
National Risiko Sensitivitas Risiko Volatilitas Risiko
Diukur berdasarkan seberapa sensitif suatu
Mengukur berdasarkan nilai eksposur terhadap perubahan faktor penentu. Diukur berdasarkan seberapa besar
eksposur risiko, misalnya Contoh paling populer adalah risiko aset nilai eksposur berfluktuasi. Ukuran
keuangan atau sekuritas, yang diukur
pengukuran risiko kredit dengan berdasarkan sensitivitas tingkat
yang umum adalah standar deviasi.
menggunakan metode nominal. Jika pengembalian (return) aset yang Semakin besar standar deviasi suatu
satu perusahaan memberikan Rp bersangkutan terhadap perubahan tingkat eksposur, semakin berfluktuasi nilai
pengembalian pasar. Ukuran ini dikenal
kepada pihak lain. Untuk 2 milyar sebagai Beta Pasar. Contoh lain adalah eksposur tersebut, yang berarti
pinjaman, besarnya resiko kredit degree of operating leverage (DOL), yang semakin beresiko eksposur atau aset
mengukur sensitivitas laba operasi terhadap
dengan metode nominal adalah 2 tersebut.
perubahan penjualan. DOL digunakan
milyar. sebagai ukuran risiko bisnis.

14
Pendekatan VaR ( value at risk ),
Risiko diukur berdasarkan kerugian maksimum yang bisa terjadi pada suatu aset atau
investasi selama periode tertentu, dengan tingkat keyakinan ( level of confidence )
tertentu. Untuk mengukur risiko dengan pendekatan VaR, diperlukan data standar
deviasi dan skor Z dari tabel distribusi normal.
Contoh: diketahui standar deviasi dari suatu aset bernilai Rp 1 juta adalah 2,4%. Pada
tingkat keyakinan 95%, skor Z-nya adalah 1,645. Maka besarnya risiko (dalam nilai
Z) adalah 0,024 x 1,645 = 0,040. Jika nilai Z tersebut dikembalikan ke nilai awalnya
menjadi 0,040 x Rp 1 juta = Rp 40 ribu.

15
Terima Kasih

16

Anda mungkin juga menyukai