Anda di halaman 1dari 24

KEWIRAUSAHAAN

SRI HANDAYANI
PENDAHULUAN

Entrepreneurship atau kewirausahaan, kata


entrepreneur (wirausahawan) berasal dari
bahasa Perancis entreprende yang berarti
mengambil pekerjaan (to undertake). Konsep
mengenai entrepreneur adalah: the
entrepreneur is one who undertakes to
organize, manage, and assume the risk of
business.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

 Kewirausahaan / Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola


sesuatu yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar
lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kita.
 Kewirausahaan juga berarti, proses menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan
menanggung risiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa
dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya
ISTILAH TERKAIT KEWIRAUSAHAAN

 Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk


menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship
meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga
kemampuan manajerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.
 Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam
organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan
keinginan pasar
Lanjutan….

 Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya


berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang
menambahkan nilai yang lebih besar dari pada sebelumnya, dan juga
dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi dan aturan baru
 Entrepreurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.
Kewirausahaan mengacu pada perilaku :

a. Pengambilan inisiatif

b. Mengorganisasi dan reorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk


mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis.

c. Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan


Empat hal yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan :
1) Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang
akan menggunakan hasil kreasi tersebut.

2) Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang


diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam
usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul
dalam kewirausahaan
Lanjutan…

3) Memperkirakan resiko yang mungkin terjadi, dalam hal ini resiko yang mugkin
terjadi pada resiko keuangan, fisik dan resiko social

4) Memperoleh reward, dalam hal ini reward  terpenting adalah independensi atau


kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reeward berupa
uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

Anggapan lama mengatakan “ Entrepreneurship


are born not made” sehingga kewirausahaan
tidak dapat dipelajari atau diajarkan. Sementara
anggapan sekarang “Entrepreneurship are not
only born also made”. Sehingga kewirausahaan
tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau
urusan pengalaman di lapangan saja, tetapi
merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari.
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu
tersendiri karena berisi:
(1) Body of knowledge yang utuh dan nyata, ada objek, konsep dan modelnya.

(2) Kewirausahaan memiliki dua konsep, posisi venture start up dan venture growth, tidak memisahkan antara
manajemen dan kepemilikan usaha.

(3) Merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda.

(4) Merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang
adil dan makmur.
Lanjutan…

(5)Kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam menciptakan perubahan,


perbaharuan dan kemajuan.

(6)Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan merumuskan bertujuan hidup,


memotivasi diri, berinisiatif, membentuk modal, mengatur waktu, dan membiasakan diri
untuk belajar dari pengalaman.

(7)Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
MOTIVASI BERWIRAUSAHA

Teori 3 kebutuhan David McClelland:

a. N’Ach, need for achievment, wirausaha yang memiliki motivasi ini selalu ingin
berprestasi/ meraih yang terbaik, umumnya memiliki ciri-ciri:

1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.

2) Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk dapat mengukur keberhasilan atau kegagalan.

3) Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.

4) Berani menghadapi resiko dengan penuh tantangan.

5) Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.


Lanjutan…

b. N’Pow, need for power, yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengendalikan dan


menguasai orang lain. Ciri umum adalah senang bersaing, berorientasi pada status dan
menguasai orang lain.

c. N’Aff, need for affilitation, yaitu hasrat untuk dapat diterima dan disukai oleh orang
lain. Wirausaha yang berfiliasi tinggi lebih menyukai persahabatan, bekerjasama, dan
saling pengertian.
PRINSIP WIRAUSAHA I

 Kekuatan yang mendorong kesuksesan perusahaan strart up terdiri dari tiga


macam: peluang, tim dan sumber daya. Proses kewirausahaan diawali bukan
dari ketersediaan uang, strategi, network, tim ataupun rencana bisnis,
melainkan dari adanya peluang. Peluang yang berpotensi tinggi terkadang
memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari pada ketersediaan sumbe daya
atau tim pada saat itu. Peran entrepreneur dan tim adalah menjaga
keseimbangan antara tiga kekuatan tersebut dalam lingkungan yang terus
berubah. Ketidakpastian dan resiko menjadi teman sejati para entrepreneur.
Lanjutan…

Adanya keseimbangan akan membantu


entrepreneur dalam mencapai keberlanjutan
atau sustanbility perusahaan tanpa harus
merusak lingkungan, komunitas atau
masyarakat. Rencana bisnis berfungsi
sebagai komunikator kualitas dan
keseimbangan kekuatan pada saat tertentu
PRINSIP WIRAUSAHA II

Dunia kewirausahaan bersifat dinamis, cair, ambigu, dan chaos. Perubahan


yang konstan terjadi menyebabkan dunia kewirausahaan berkaitan erat
dengan paradoks.

1) Untuk bisa sukses, jangan takut untuk gagal.

Kasus yang biasanya terjadi adalah jika perusahaan pertama gagal,


entrepreneur belajar dari pengalaman dan kemudian membentuk
perusahaan lagi yang ternyata sangat sukses di masa depan.
Lanjutan…

2) Rencana bisnis akan cepat menjadi uang.

Kondisi persaingan, teknologi, dan pasar yang sangat dinamis menyebabkan kita
kesulitan untuk mengetahui semua kondisi kompetisi. Hasilnya adalah rencana
bisnis cepat menjadi uang begitu ia selesai dicetak. Entrepreuneur harus melatih
kebiasaan berencana dan bereaksi secara cepat, mengkombinasikan logika dan
intuisi sampai kebiasaan ini menjadi sesuatu yang refleks.
Lanjutan…

3) Agar kreativitas dan inovasi berhasil, harus ada disiplin ilmu yang mengimbangi.

Penemuan- penemuan produk harus dibarengi dengan ilmu mengenai


komersialiasi teknologi atau produk, jika tidak, maka penemuan ini tidak akan
mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan masyarakat.

4) Entrepreneur harus bisa bertindak cepat, tetapi juga harus sabar. Sementara
kompetitor bergerak cepat, entrepreneur harus belajar menentukan kapan ia harus
bertindak dan kapan ia harus bertahan.
Lanjutan…

5) Semakin besar ukuran dan kontrol terhadap perusahaan, semakin rendah


kinerja.

Kewirausahaan memerlukan fleksibilitas tingggi dalam strategi dan taktik. Kontrol


dan keteraturan yang berlebih dapat menghambat kemajuan perusahaan
PRINSIP WIRAUSAHA III

Setiap manusia akan menghadapi resiko dalam hidupnya. Begitupun dengan


entrepreneur, berikut adalah beberapa resiko yang umum di hadapi entrepreneur yaitu:

1) Resiko Finansial
Pada perusahaan yang baru berdiri, entrepreneur memberikan sebagian
simpanannya untuk modal. Uang ataupun aset lain yang disimpan ini akan hilang
jika perusahaan ternyata gagal. Entrepreneur akan bertangggung jawab
menanggung kewajiban perusahaan yang nilainya mungkin jauh melebihi jumlah
simpanan. Oleh karena itu, entrepreneur beresiko kebangkrutan.
Lanjutan…

2) Resiko karir

Pertanyaan yang sering ada di benak entrepreneur adalah


apakah mereka akan menemukan pekerjaan atau kembali
ke pekerjaannya yang dulu jika bisnisnya gagal. Resiko ini
merupakan pertimbangan utama bagi manajer yang
bekerja di perusahaan besar dengan gaji yang menarik.
Lanjutan…

3) Resiko keluarga dan social

Memulai usaha baru akan menyerap banyak energi dan


waktu dari entrepreneur. Konsekuensinya adalah bidang
kehidupan yang lain akan dikorbankan. Entrepreneur yang
sudah menikah, terutama yang memiliki anak, akan
beresiko tidak bisa hadir sepenuhnya untuk keluarganya.
Kehidupan sosialnya mungkin akan terganggu juga
Lanjutan…

4) Resiko kesehatan

Jam kerja yang panjang menyebabkan terancamnya


kesehatan entrepreneur. Uang dapat digantikan,
keluarga dapat beradaptasi, namun kesehatan yang
terganggu lebih sulit untuk diperbaiki.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai