Anda di halaman 1dari 75

PENGURUS DAERAH IKATAN AHLI

KESEHATAN MASYARAKAT
INDONESIA
PROVINSI JAWA BARAT
EJEB RUHYAT, S.KM., M.KM.
Disampaikan(IAKMI
pada kuliah IKM JABAR)
& Komunitas IV
FK UNISBA Tahun 2021
Bandung, 20 Sepetember 2021
Ejeb Ruhyat, SKM., MKM
(Sumedang, 06 Agustus 1984)

Sekjen IAKMI Provinsi Jawa Barat


Ketua Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat 2
STIKes Dharma Husada Bandung
Kepala Bidang Pengembangan Organisasi
PPPKMI Provinsi Jawa Barat
Juri Tenaga Kesehatan teladan Provinsi
Jawa Barat
Komisaris Utama PT. Sinergi Medika
Indonesia
Owner Bandung Home Care

Pelatihan yang di Ikuti:


1.TOT Edukasi Pencegahan COVID-19
2.TOT untuk Kader Surveilans Berbasis
Masyarakat
3.TOT Media Promosi Kesehatan
4.TOT Model Pemberdayaan Masyarakat
5.TOT Manajemen HIV/AIDS
6.TOT Edukasi Berhenti Merokok
7.Training SEFT Bandung
8.Coaching SEFT selama 9 Bulan
SELAYAH PANDANG IAKMI
IAKMI adalah organisasi yang bersifat independen
dan multidisipliner untuk kepentingan kesehatan
masyarakat. IAKMI didirikan di Jakarta pada tanggal
22 Februari 1971 untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan dan berbadan hukum.

Tujuan Organisasi: Terwujudnya organisasi profesi


yang mandiri dan profesional dalam mewadahi
seluruh potensi yang ada di Indonesia, menjaga nilai
dan mengembangkan keilmuan, menumbuhkan
profesionalisme dalam bekerja di bidang kesehatan
masyarakat, serta menjadi pemimpin yang amanah
dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
bagi seluruh rakyat Indonesia.
SELAYAH PANDANG IAKMI
VISI
Menjadi organisasi yang profesional, mandiri dan
mampu berperan aktif dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat Jawa Barat.

MISI
1.Membangun/ mengembangkan Kemitraan dengan
berbagai pihak dalam bidang kesehatan
masyarakat;
2.Meningkatkan kapasitas organisasi agar mampu
mandiri dan professional;
3.Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat;
PROGRAM KERJA
BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT

1.Membantu terselenggaranya program pelayanan kesehatan


masyarakat dalam upaya mensukseskan SDG’s;
2.Membentuk tim penanggulangan masalah kesehatan;
3.Melaksanakan kemitraan dengan berbagai pihak dalam
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat;
4.Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam
rangka Hari Ulang Tahun IAKMI dan memperingati Hari
Kesehatan Nasional dan hari-hari besar lainnya (Donor darah,
bakti sosial, khitanan massal, dll);
5.Membentuk komunitas sehat untuk memandirikan
masyarakat (kelompok jalan sehat, kelompok sepeda, dll)
6.Membuat lingkungan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) RW
Percontohan
PROGRAM KERJA
BIDANG ORGANISASI

1.Melakukan advokasi kepada Stakeholder (Gubernur Jawa


Barat, DPRD Provinsi Jawa Barat, OPD, Perguruan Tinggi);
2. Memfasilitasi Kabupaten/Kota untuk membentuk Pengurus
Cabang IAKMI di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat (Mapping,
Monev);
3.Melakukan kemitraan dengan organisasi profesi lainnya;
4.Memfasilitasi Kabupaten/Kota untuk membentuk Komisariat
di Perguruan Tinggi / Sekolah Kesehatan di masing-masing
Kabupaten / Kota di Jawa Barat.
PROGRAM KERJA
BIDANG PENGEMBANGAN ANGGOTA

1.Menyusun data base keanggotaan IAKMI ;


2.Manajemen pengajuan Surat Tanda Registrasi (STR);
3.Peningkatan kapasitas Pengurus IAKMI Pengda Jawa Barat
untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan terkait kesehatan
masyarakat yang dapat meningkatkan kapasitas sebagai
anggota;
4.Peningkatan kapasitas anggota.
PROGRAM KERJA
BIDANG KEILMUAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SUB BID KELIMUAN
1.Menjalin kemitraan dengan Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat
dan Perguruan Tinggi Umum di Jawa Barat;
2.Menyelenggarakan kegiatan untuk peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan masyarakat sebagai langkah awal program : Continous Public
Health Education (CPHE);
3.Menyelenggarakan pertemuan ilmiah (Seminar, kuliah umum/pakar).

SUB BID PENELITIAN


1.Menjalin kemitraan/kerjasama dengan instansi pendidkan;
2.Melaksanakan penelitian dalam bidang kesehatan masyarakat;
3.Publikasi (“Miracle Journal”).

SUB BID PENGEMBANGAN


Laboratorium Komunitas ( Perencanaan / Kemitraan) : Dinas
Kesehatan dan Bappeda
STRUKTUR ORGANISASI
PENGDA IAKMI JABAR
Dewan Penasehat :
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Uus Sukmara, SKM., M.Epid.
Ir. Osman Syarief, M.KM.
Djoko Soetikno, dr., MPH.
 
Dewan Pembina :
Dr. Deni Kurniadi Sunjaya, dr., DESS.
Dr. Ardini S. Raksanagara, dr., MPH.
Ahmad Kustijadi, dr., M.Epid.
 
Ketua Umum : Hj. AhyaniRaksanagara, dr., M.Kes.
Ketua I : Hj. Nina Manarosana, dr., M.Kes
Ketua II : H. Yorisa Sativa, dr., M.Kes.
 
Sekretaris Umum : Ejeb Ruhyat, SKM., MKM.
Sekretaris I :. Nilla Avianty, S.Sos., MKM.

Bendahara : Devi Suryani, SKM


Juli Ekowati, SKM.
STRUKTUR ORGANISASI
PENGDA IAKMI JABAR

BIDANG-BIDANG
Bidang Organisasi
Koordinator : I Wayan Agus Suradi, SKM., MPH.
 
Bidang Pengabdian Masyarakat
Koordinator : Nurhayati, SKM.,M.HKes.

Bidang Pengembangan Anggota


Koordinator : Sutisna, SKM., M.Kes

Bidang Keilmuan, Penelitiandan Pengembangan


Koordinator : Dr. Gurdani Yogisutanti, SKM., M.Sc.
Definisi Kesehatan Masyarakat
 Kombinasi dari ilmu pengetahuan, keterampilan,
moral dan etika, yang diarahkan pada upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan orang,
memperpanjang hidup melalui tindakan kolektif,
atau tindakan sosial , untuk mencegah penyakit dan
memenuhi kebutuhan menyeluruh dalam
kesehatan, dengan menggunakan srategi
pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat
secara mandiri (Naskah Akademik Pendidikan
Kesmas, IAKMI&AIPTKMI)
Ilmu Pengetahuan Kesehatan
Masyarakat
 Merupakan sintesis dari ilmu-ilmu biologi,
kedokteran, kimia, fisika, ilmu lingkungan,
sosiologi, antropologi , psikologi, ekonomi, ilmu
pendidikan, ilmu perilaku serta beberapa ilmu
terapan.
 Ilmu ini terutama mempelajari aspek promotif
preventif yang mendukung upaya kuratif dalam
pelayanan kesehatan perorangan, serta aspek
promotif dan preventif dalam perspektif
pemberdayaan lingkungan, sosial dan budaya
masyarakat untuk dapat hidup sehat secara mandiri.
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
 Pendidikan Kesehatan masyarakat saat ini terdiri dari
pendidikan akademik, dengan jenjang sarjana dan
pascasarana berupa pendidikan magister dan doktoral.
 Jenis pendidikan profesi sedang dalam pembahasan.
Jenjang pendidikan profesi dalam rumpun kesehatan
masyarakat ditetapkan sebagai profesi umum, yang terdiri
dari profesi Pendidikan Profesi Epidemiologi, Pendidikan
Profesi Kesehatan Lingkungan,Pendidikan Profesi
Promosi Kesehatan, Pendidikan Profesi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, Pendidikan Profesi Gizi Masyarakat,
Pendidikan Profesi Kesehatan Reproduksi, Pendidikan
Profesi Administrasi & Kebijakan Kesehatan,
Pendidikan Profesi Biostatistik dan Kependudukan,
Profesi Manajemen Informasi Kesehatan, dan
Pendidikan Profesi Informatika Kesehatan
MOTTO IAKMI
MIRACLE
8 Kompetensi Kesehatan Masyarakat
1. Kemampuan untuk melakukan kajian dan analisa (Analysis and Assessment)
2. Kemampuan untuk mengembangkan kebijakan dan prerencanaan program
kesehatan (Policy development and program planning)
3. Kemampuan untuk melakukan komunikasi (Communication skill)
4. Kemampuan untuk memahami budaya lokal (Cultural competency/local
wisdom)
5. Kemampuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat (Community
dimensions of practice)
6. Memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarat (Basic public health
sciences)
7. Kemampuan untuk merencanakan dan mengelola sumber dana (Financial
planning and management)
8. Kemampuan untuk memimpin dan berfikir sistem (Leadership and systems
thinking/total system) 
Pemanfaatan Tenaga Kesehatan
Masyarakat
 UU NO 36 Tahun 2014 Tentang Nakes
 Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
 Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer
 Program Nusantara Sehat (penempatan tenaga
kesehatan)
PENGELOMPOKAN TENAGA KESEHATAN
UU NO 36 Tahun 2014 Tentang Nakes

Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:


1. Tenaga Medis 7. Tenaga Kesehatan Lingkungan
2. Tenaga Psikologi Klinis 8. Tenaga Gizi
3. Tenaga Keperawatan 9. Tenaga Keterapian Fisik
4. Tenaga Kebidanan 10. Tenaga Keteknisian Medis
5.Tenaga Kefarmasian 11. Tenaga Teknik Biomedika
6.Tenaga Kesehatan Masyarakat 12. Tenaga Kesehatan Tradisional
(epidemiologi kesehatan, tenaga promosi
kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing 13. Tenaga Kesehatan Lainnya
kesehatan kerja, tenaga administrasi dan
kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik
dan kependudukan, serta tenaga kesehatan
reproduksi dan keluarga)
Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
Pasal 33 (2)
Kepala Puskesmas merupakan seorang tenaga
kesehatan dengan kriteria sebagai berikut:
 Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki
kompetensi manajemen kesehatan masyarakat
 Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun
 Telah mengikuti pelatihan manajemen puskesmas.
HASIL SURVEY PERILAKU
MEROKOK
DI MASA PANDEMI COVID-19
HASIL SURVEY PERILAKU
MEROKOK
DI MASA PANDEMI COVID-19
HASIL SURVEY PERILAKU
MEROKOK
DI MASA PANDEMI COVID-19
PELUANG DAN TANTANGAN
KESEHATAN DI JAWA BARAT
ENAM PRINSIP
PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS
1. PARADIGMA SEHAT

2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH

3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT

4. PEMERATAAN

5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA

6. KETERPADUAN & KESINAMBUNGAN


33
UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN SEHAT

Manajemen Pembangunan wilayah ber- IMS


Puskesmas wawasan kesehatan & UKM ITS
(P-1, P-2, P-3)
Rekam Medik Pemberdayaan Desa
masyarakat /Kelu UKBM Kecamatan
SIMPUS
rahan IKS Sehat
SIKKa Pemberdayaan Sehat
(Sistem keluarga
Informasi
Kesehatan Pelayanan kesehatan
IIS
Keluarga) perorangan tk pertama (UKP)

IMS : INDEKS MASYARAKAT SEHAT


ITS : INDEKS TATANAN SEHAT
UKBM : UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT
IKS : INDEKS KELUARGA SEHAT
34 IIS : INDEKS INDIVIDU SEHAT
PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE”
& “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

PENDEKATAN KELUARGA

35
Pendekatan keluarga

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS,


Poskestren, Upaya Kes Kerja,
Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga


PENDEKATAN KELUARGA
CARA KERJA PUSKESMAS YG TDK HANYA MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN DI DLM GEDUNG, MELAINKAN JUGA
KELUAR GEDUNG DG MENGUNJUNGI KELUARGA2 DI WILAYAH
KERJANYA (TDK HANYA MENGANDALKAN UKBM YG ADA)
PENDEKATAN PELAYANAN YG MENGINTEGRASIKAN UKP & UKM
SECARA BERKESINAMBUNGAN
DG TARGET KELUARGA
DIDASARI DATA & INFORMASI DARI PROFIL KES KELUARGA

DG TUJUAN:
1. MENINGKATKAN AKSES KELUARGA THD PELAYANAN KES
YG KOMPREHENSIF
2.MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM KAB/KOTA & SPM PROVINSI
3. MENDUKUNG PELAKSANAAN JKN
4. MENDUKUNG TERCAPAINYA PROGRAM INDONESIA SEHAT
37
Apa yang baru?
38
1. Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan
seperti pada program Perkesmas (perawatan
kesehatan masyarakat) dan PHBS tatanan rumah
tangga.
2. Yang baru adalah:
 Cakupannya: total coverage, Puskesmas
harus mempunyai database kesehatan
seluruh keluarga di wilayah kerjanya
 Substansinya: 12 indikator terpilih mewakili
4 masalah kesehatan prioritas yang akan
ditanggulangi selama 5 tahun ini
Keluarga Sehat (KS)
• Batasan operasional keluarga = keluarga inti
 1 Rumah bisa terdapat >1 Keluarga
• Indikator yang digunakan ada 12 indikator
 masing2 bernilai 1
• Pemilihan indikator (SMART): diterima
masyarakat, tidak sesaat, relatif sering
• Keluarga dikategorikan ke dalam 3 strata atas
dasar proporsi indikator yang bagus pada
keluarga tersebut:
a. Keluarga sehat (>80%)
b. Keluarga pra sehat (50-80%)
c. Keluarga tidak sehat (<50%)

39
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
40 1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
MASALAH PELAKSANAAN
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA MASA
PANDEMI COVID19
UPAYA YANG DILAKUKAN SELAMA
MASA PANDEMI
Manajemen Pandemi dan
Peran Kesehatan Masyarakat
Epidemilogi: Kejadian
Penyakit
Management of
Epidemic/Pandemic
Manajemen Wabah Covid 19

Masyara
Nakes
Nakesmas: kat &
Birokrasi Medis
Dokter,
Promkes, Gizi, Organisa
dan Dunia Kesling,
Perawat, Entomolog,
si
Usaha Apoteker, Epidemiolog, Berbasis
Hospt. Eng, Lab
PK/PA, dll
Lab Skrining, dll Masyara
kat

To Response To Detect To Prevent


Aksi yang Diharapkan

Penularan
Memutus Rantai
Birokrasi Yankesmas: Masyarakat
Fas. Kesehatan Promkes, Gizi, &
& Dokter, Perawat, Kesling,
Organisasi
Dunia Apoteker, Hospt. Eng, Entomolog,
Lab PK/PA, dll Epidemiolog, Lab Berbasis
Usaha Skrining, dll Masyarakat

h,
m Di Ruma
, Dia g,
To Response To Detect To Prevent PHBS al Distancin
Physic sker DLL
Jelas, Tersedia Tersedia Berma
Tahu,
Tega , & Waspad
s, Merata, Bekerja a,
Sinkr Efektif, Bersam Mau &
on Terlindu a Mampu
ngi Masyara
kat
TO PREVENT:
TO DETECT:
TO RESPONSE:
KIPRAH IAKMI DALAM
PENANGGULANGAN COVID-
19
Kegiatan Pengda Provinsi Jawa Barat
Menghadapi COVID-19
Pengda Provinsi Jawa Barat

No Bentuk Kegiatan Waktu Lokasi Pihak yang Keteranga


. Pelaksana Terlibat n
an
1 Edukasi Kepada Maret-Skr Seluruh Kabupaten/ Kota PP, Perguruan Membuat
Masyarakat : Cuci Tinggi, konten di
Tangan Pakai Sabun Swasta, SMK, medsos,
dengan Benar, Tim Satgas tampil di
Memakai Masker, Wilayah TV
Stay at Home, Nasional
Psycal Distance, dll
PHBS dll
2 Pembagian Media Maret- Kab Garut Jasa Karunia
Promkes April Travel
3 Pembagian Masker Maret- Kab Garut, Kab Sumedang,
dan Hand Sanitizer April Kab. Kuningan, Kab.
Indramayu, Kota Bandung
No Bentuk Kegiatan Waktu Lokasi Pihak yang Terlibat Ketera
. Pelaksana ngan
an
4. Pembagian APD Maret- Kota Bandung, Kab. Perguruan Tinggi
April Garut (Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Dharma
Husada Bandung),
SMKN 1 Garut
5 Pemeriksaan Suhu Maret- Kab Garut, Kab. Puskesmas, Dinas
di TTU (Pasar, April Kuningan Kesehatan
Terminal)
6 Sweeping Warga April Kab Garut Puskesmas, Dinas
Wajib Pakai Masker Kesehatan

7 Penyemprotan Maret- Semua Kab/Kota Puskesmas, Dinas


Disinfektan April Kesehatan, Perguruan
Tinggi
8 Penyetelan Audio Maret- Kab. Indramayu Rumah Sakit,
penyuluhan April Puskesmas, Dinas
pencegahan Kesehatan
COVID-19 di
Masjid
No Bentuk Kegiatan Waktu Lokasi Pihak yang Terlibat Ketera
. Pelaksana ngan
an
11. Pembagian Masker Maret- Kab. Sumedang Perguruan Tinggi
Bagi Tenaga April
Kesehatan
12 Pemberian Maret- Kab Bandung, Kota Perguruan Tinggi,
Multivitamin Bagi April Bandung Swasta
Tenaga Kesehatan
13 Screening April Kab Kuningan Perguruan Tinggi
Kedatangan
Pemudik

14 Mapping Kasus April Kab Kuningan Perguruan Tinggi


15 Piket perbatasan Maret- Kab. Indramayu, Kab Rumah Sakit,
Pemeriksaan April Kuningan, Kab Garut, Puskesmas, Dinas
Kesehatan Pemudik Kab Sumedang, kab. Kesehatan
Ciamis, Kota Banjar
16 Pengumpulan Maret- Pengda Perorangan, Perguruan
Donasi April Tinggi, Swasta
17 Evaluasi PSBB Mei-Juni Kota Bandung Perguruan Tinggi,
Dinas Kesehatan,
Bapelitbang
KEY MESSAGE:
IAKMI IS the Solution for Public Health

Esensi Kehadiran Organisasi Profesi


Seruan Nasional IAKMI
New Norm in New Normal
1. Keluarga
Hidup Lebih
2.
Sehat Puskesm
as
bersama
4. Peta
3. Pemda Masyara Epidemilogi
mampu kat s sbg dasar
PDR/TT Keputusan/
TI 5. Protokol Kebijakan
Hidup Sehat
dilaksanaka
n setiap
Sektor
Kehidupan
SITUASI YG
KITA
HARAPKAN: 5 SEMESTA

PENCEGAH
AN PADA 4
SETIAP SEHAT

TAHAPAN
Peran Tenaga Kesehatan
Masyarakat pada Setiap Level
Intervensi
Level Intervensi Peranan yang Mungkin/Telah Dilakukan
Individu Komunikasi Risiko dan Edukasi Individual Perilaku Sehat Lawan Covid 19
Keluarga Komunikasi Risiko dan Edukasi Keluargal Perilaku Sehat Lawan Covid 19
Masyarakat dan Puskesmas • Komunikasi Risiko dan Edukasi Masyarakat Perilaku Sehat Lawan
Covid
• Contact Tracing & Tracking (Penyelidikan Kasus dan Investigasi
Wabah)
• Fasilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Dinas Kesehatan • Pengolahan Data dan Pengelolaan Sisterm Informasi
Kabupaten/Kota • Pengembangan Kebijakan dan Program Pencegahan
• Memimpin Program Penanganan Covid 19

Pemerintahan Umum, Dunia • Advokasi dan Komunikasi Publik


Usaha, Pendikan Tinggi dan • Membangun Kerjasama: Kolaborasi dan Aliansi
Kerjasama Luas
Pelatihan Relawan IAKMI
Berbagai Kegiatan Nakesmas
dan Relawan IAKMI

Edukasi Kampung Sehat

Edukasi Warga Ukur Suhu Tubuh - Jabar


Pengda IAKMI Jabar
Narasumber di Radio
Bahan – Bahan Edukasi
Survey PSBB, Edukasi Prokes
dan Masker, HS dan Makanan
Advokasi dan Aliansi
Policy Development dan
Komunikasi Public
Pandemi Covid Jangan Terlena
– 1:Kerjasama dg CISDI

1. Penguatan Program Surveilans Berbasis


Masyarakat (SBM) di layanan Kesehatan
Primer pada masa Pandemik COVID-19
Output:
a. Modul Pelatihan (dalam proses penerbitan ISBN)
b. Buku Saku Pelatihan (ISBN 978-602-50922-8-2 )
c. Materi power point

1. Pelatihan Satgas COVID-19 Desa dan


Kader untuk Pengendalian COVID
(Projek ACTION)
2. Pelatihan Tenaga Kesehatan Program
PUSPA
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN IAKMI-
CISDI
Kerjasama Direktorat Kesjaor
Kemenkes RI & PAKKI

 Pembentukan Pos UKK pada Sektor


Informal di 6 Provinsi
 Pendampingan Program GP2SP di 6
Provinsi

Aktifitas:
1. Rapat koordinasi nasional

2. Rapat koordinasi wilayah

3. Pembentukan Pos UKK

4. Implementasi Program GP2SP


BATAGOR: Bapak Ibu Anak
Tangguh Kota Bogor

Kolaborasi IAKMI dengan Pemkot Bogor, Kemnerian Sosial,


ChildFund Internasional, Warga Upadaya, Yayasan Cipta.
Mengapa Perlu Menguatkan Masyarakat?

Varian
Delta
Terakhir: Pandemi itu Ibarat Bara Api
Pandemi Covid 19 itu Ibarat Kebakaran:
berawal dan berasal dari bara api sumber
Kegiatan
Sosial penularan (imported cases)
Ekonomi
Budaya bara api itu membakar dan membuat panas:

kematian, pasien di RS dg segala deritanya, dan


Pasien di isolasi (isolasi di bagian luar, kalau kurang bagus
Rumah bisa semakin mendekati panas)
Sakit & akibat kebakaran itu maka aktivitas sosial
Isolasi
Sumbe budaya dan ekonomi + seluruh sektor kehidupan
Sumbe terganggu
r Sumbe r
r Penula
Penula
ran Penula ran Mematikan Kebakaran: Matikan Sumber Api/Bara Api,
ran maka Api Mati, Panas Hilang, dan Asap pun Lenyap !
PARA PENGURUS IAKMI
75
Salam Sehat

Anda mungkin juga menyukai