Anda di halaman 1dari 14

PERKEMB

ANGAN
EMOSI
OMPOK 1
1. DEWI MAWARNI (4211111001)

2. JEKI CHRISMAN SITUMEANG (4213311040)

3. SYAFIRA KHAIRANI (4211111003)

4. TRIA KARINA ARLINDA (4213111024)

PPD
PSPM 21 A
01
PENGERTIAN
Perkembangan Emosi
Perkembangan Emosi
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan.
Pengertian lain dari perkembangan adalah perubahanperubahan yang dialami individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturtion) yang berlangsung
secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyamgkut fisik (jasmaniah) maupun
psikis (rohaniah).

Istilah emosi berasal dari kata emotus atau emovere atau mencerca (to stir up) yang berarti
sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu, missal emosi gembira mendorong untuk tertawa,
atau dengan perkataan lain emosi didefinisikan sebagai suatu keadaan gejolak penyesuaian diri
yang berasal dari dalam dan melibatkan hamper keseluruhan diri individu. Dapat disimpulkan
bahwa emosi adalah suatu keadaan yang kompleksi dapat berupa perasaan / pikiran yang di
tandai oleh perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang.
02
BENTUK-BENTUK
Emosi
Bentuk-bentuk Emosi
Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Emosi Sensoris
 yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti
rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang dan lapar

2. Emosi Psikis (Kejiwaan)


 yaitu emosi yang mempunyai alasan – alasan kejiwaan.
Yang termasuk emosi psikis diantaranya adalah:

1) Perasaan Intelektual, yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan ruang lingkup kebenaran. Perasaan ini
diwujudkan dalam bentuk :
a) Rasa yakin dan tidak yakin terhadap suatu hasil karya ilmiah
b) Rasa gembira karena mendapat suatu kebenaran
c) Rasa puas karena dapat menyelesaikan persoalan – persoalan ilmiah yang harus dipecahkan

2) Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan orang lain, baik bersifat perorangan
maupun kelompok. Wujud perasaan ini seperti :
a) Rasa solidaritas
b) Persaudaraan (ukhuwah)
c) Simpati
d) Kasih sayang, dan sebagainya

3) Perasaan Susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai – nilai baik dan buruk atau etika (moral).
Contohnya :
a) Rasa tanggung jawab (responsibility)
b) Rasa bersalah apabila melanggar norma
c) Rasa tentram dalam mentaati norma

4) Perasaan Keindahan (estetis), yaitu perasaan yang berkaitan erat dengan keindahan dari sesuatu, baik
bersifat kebendaan ataupun kerohanian

5) Perasaan Ketuhanan, yaitu merupakan kelebihan manusia sebagai makluk Tuhan, dianugrahi fitrah
(kemampuan atau perasaan) untuk mengenal Tuhannya
03
HUBUNGAN
EMOSI
dengan TINGKAH
LAKU
Hubungan Emosi dengan Tingkah Laku

Emosi berhubungan erat dengan tingkah laku individu. Seseorang yang sedang
marah atau sedih akan terlihat dari tingkah lakunya yang menunjukkan keadaan
bahwa dia sedang tidak baik-baik saja, begitupun sebaliknya.
Perlakuan orang lain terhadapat individu juga mempengaruhi emosi individu
tersebut sehingga membuat individu yang sedang merasakan gejolak emosi akan
bertingkah aneh.

Namun sebagian orang mungkin lihai dalam menyembunyikan perasaannya


sehingga tidak mempengaruhi tingkah lakunya. Misalnya orang yang sedang marah
namun ia mampu menyembunyikan atau meredam amarahnya di depan orang lain
dan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa pada dirinya.
04
CIRI-CIRI
Perkembangan Emosi
Ciri-ciri Perkembangan Emosi

Menurut Syamsu (2008:116-117) ciri-ciri Emosi adalah:

1. Lebih bersifat subjektif daripada peristiwa psikologis lainnya,


seperti pengamatan dan berfikir
2. Bersifat Fluktuatif (tidak tetap)
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca
indera
05
FAKTOR-FAKTOR
Perkembangan Emosi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Emosi
1) Faktor Keadaan
 faktor keadaan pada anak misalnya kondisi cacat tubuh, ataupun kekurangan
lainnya akan berdampak terhadap perkembangan emosionalnya.

2) Faktor Belajar
 Pengalaman belajar pada anak akan menentukan reaksi potensial mana yang
akan digunakan ketika mereka marah

3) Konflik-konflik dalam proses Perkembangan


 Dalam menjalani kehidupan pastinya akan ada konflik-konflik yang pada
umumnya dapat dilalui dengan sukses. Namun tak jarang konflik tersebut akan
menimbulkan gangguan emosi pada anak.

4) Lingkungan Keluarga
 Gaya mengasuh dan mendidik dalam keluarga sangat berpengaruh dalam
perkembangan emosi anak. Anak akan berkembang sesuai dengan apa yang
keluarganya ajarkan pada mereka.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai