Anda di halaman 1dari 38

GAS DAN SIFAT-SIFATNYA

Kimia Fisik I
Diana Eka Pratiwi
Pendahuluan
 Keadaan setiap gas ditentukan oleh
sejumlah parameter : biasanya V, P, T, dan n
 Hubungan antara keempat variabel tersebut
: V = V(T,P,n) (1.1)
persamaan keadaan gas
 Diferensial total persamaan keadaan gas :

(1.2)
A. Persamaan Keadaan Gas Ideal

 Sifat-sifat gas ideal :


- molekul-molekulnya tidak mempunyai volume
- tidak ada interaksi antara molekul-molekulnya
 gas nyata dapat mendekati sifat gas ideal pada
P rendah dan T tinggi
 Persamaan keadaan gas ideal dapat diturunkan
dari hukum-hukum gas ideal
A.1. Hukum Gay-Lussac dan Charles
 Pada P tetap, volum sejumlah tertentu gas
berbanding lurus dengan suhu mutlak (Kelvin)
atau (1.3)
 Apabila sejumlah tertentu gas pada P tetap
suhunya berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2
maka volumnya juga berubah
(1.4)

 Apabila pers (1.3) diturunkan terhadap T akan


diperoleh : (1.5)
A.1. Hukum Gay-Lussac dan Charles

 Dari pers.(1.3) dan (1.5) diperoleh :

(1.6)

 Pers (1.6) merupakan kuosien turunan suku


pertama pada ruas kanan pers. (1.2)
A.1. Hukum Gay-Lussac dan Charles

Contoh soal :
Sejumlah gas ideal pada P tetap 5 atm memuai dari
volum 20L hingga volumnya menjadi dua kali lipat.
Apabila T awal gas tersebut adalah 25 oC, berapa
suhu akhirnya ?
A.2. Hukum Boyle
 Pada T tetap, volum sejumlah tertentu gas
berbanding terbalik dengan tekanannya
atau (1.7)

 Apabila sejumlah tertentu gas pada T tetap


volumnya berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2,
maka tekanannya juga berubah
(1.8)
 Jika pers. (1.7) diturunkan terhadap P diperoleh
persamaan :
(1.9)
A.2. Hukum Boyle

 Substitusi k dari pers (1.7) ke pers (1.9)


menghasilkan :

(1.10)

 Pers (1.10) merupakan kuosien suku kedua


pada ruas kanan pers (1.2)
A.2. Hukum Boyle

Contoh soal :
Sejumlah gas ideal pada tekanan awal 5 atm memuai
dari 11,2 L menjadi 22,4 L pada suhu tetap 25 oC.
Berapa atm tekanan akhir gas tersebut ?
A.3. Hukum Avogadro
 Pada P dan T tetap, volum sejumlah tertentu
gas berbanding lurus dengan jumlah molnya
atau (1.11)
 Apabila pada T dan P tetap, jumlah mol
berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2 maka
volumnya juga berubah
(1.12)
A.3. Hukum Avogadro

 Jika pers (1.11) diturunkan terhadap n, akan


diperoleh persamaan :

(1.13)

 Pers (1.13) merupakan kuosien turunan


suku ketiga pada ruas kanan pers (1.2)
A.4. Penurunan Persamaan Gas Ideal

 Substitusi pers (1.6), (1.10), dan (1.13) memberikan


hasil :

 Jika persamaan di atas dikalikan dengan lalu


hasilnya diintegrasikanakan diperoleh :

 Dengan mengambil antilog dan disusun ulang maka


persamaan di atas akan menjadi :
(1.14)
A.4. Penurunan Persamaan Gas Ideal

 Gas yang memenuhi pers (1.14) pada


semua rentang suhu dan tekanan disebut
gas ideal
 Gas nyata menyimpang dari gas ideal
 Pada P rendah (termasuk P atmosfir) dan
pada T relatif tinggi banyak gas yang
mendekati sifat ideal
A.4. Penurunan Persamaan Gas Ideal

Contoh soal :
Sejumlah gas ideal yang memiliki volum 11,2 L pada
suhu 25 oC dan tekanan 5 atm memuai hingga
volumnya menjadi 22,4 L. Andaikan suhu akhir gas
naik menjadi 40 oC, berapa atm tekanan akhir gas
tersebut?
A.5. Hukum Dalton
 Hasil eksperimen menunjukkan bahwa untuk
campuran gas-gas ideal, berlaku persamaan :
(1.15)
 Misalkan terdapat campuran tiga gas :

(1.16)
 Berdasarkan pers (1.16) dapat didefinisikan
tekanan parsial : “ tekanan yang ditimbukan oleh
gas bila gas berada sendirian dalam wadah dengan
volum V dan suhu T ”
(1.17)
A.5. Hukum Dalton

 Dengan menjumlahkan tekanan parsial semua gas


akan diperoleh :
(1.18)

 Hubungan antara tekanan parsial suatu komponen


dan tekanan totalnya diberikan oleh hukum Dalton

(1.19)
A.5. Hukum Dalton
Contoh soal :
1. Pada suhu 0 oC dan tekanan 1 atm, udara memiliki komposisi
(dalam % massa) gas-gas sebagai berikut : N2 = 74.7 % ; O2 =
22.9 %, Ar = 1.3 %, H2O = 1.0 %, dan CO2 = 0.1 %. Berapa massa
jenis udara jika udara dianggap gas ideal ?
2. Suatu labu berukuran 1 L yang berisi metana pada 10.0 atm
dihubungkan dengan labu lain berukuran 3 L yang berisi
hidrogen pada 20.0 atm. Kedua labu ada pada suhu yang sama
setelah gas bercampur. Berapakah tekanan total gas dan berapa
pula fraksi mol setiap gas dalam campuran ?
B. Koefisien Ekspansi Termal
dan Kompresibilitas
 Kofisien ekspansi termal (α) merupakan ukuran
sejauh mana perubahan volum relatif suatu zat
untuk setiap derajat perubahan suhu pada tekanan
tetap
 Koefisien kompresibilitas (β) merupakan suatu
ukuran sampai sejauh mana perubahan volum
relatif suatu zat untuk setiap perubahan tekanan
pada suhu tetap

dan (1.20)
B. Koefisien Ekspansi Termal
dan Kompresibilitas

Contoh soal :
Tentukan koefisien ekspansi termal gas ideal pada keadaan
standar
C. Isoterm,Isobar,dan Isometrik
Gas Ideal
 Jika volum molar, , merupakan volum untuk setiap
mol zat, maka persamaan gas ideal dapat dituliskan
sebagai :
(1.21)
 Jika sembarang nilai diberikan terhadap setiap dua
variabel dari tiga variabel P, T dan , maka nilai
variabel ketiga dapat dihitung dengan pers.gas
ideal. Dengan demikian dua variabel tersebut
merupakan variabel bebas, sedangkan variabel
ketiga merupakan variabel terikat
C.1. Isoterm Gas Ideal
 Pada Gambar (1.1), P
dan merupakan
variabel bebas
 Setiap titik pada kurva
T1, T2, dan T3
menyatakan keadaan-
keadaan gas ideal pada
suhu T1, T2, dan T3
 Kurva-kurva tersebut
disebut isoterm
 Isoterm gas ideal
berupa hiperbola yang
ditentukan dengan
hubungan
Gambar 1.1 Isotermik gas ideal (1.22)
C.2. Isobar Gas Ideal
 Pada Gambar (1.2) setiap
titik menghubungkan
himpunan nilai-nilai untuk
koordinat dan T
 Titik-titik yang terdapat
dalam satu garis
menyatakan keadaan gas
ideal pada P yang sama,
dan disebut isobar
 Keadaan isobar
dijelaskan oleh
persamaan :
(1.23)
Gambar 1.2 Isobarik gas ideal
C.3. Isometrik Gas Ideal
 Gambar (1.3)
menyatakan
keadaan gas ideal
lain yang terjadi
pada volum molar
tetap, dan disebut
dengan isometrik
 Keadaan sistem ini
dinyatakan dengan
persamaan :
(1.24)
Gambar 1.3 Isometrik gas ideal
 Untuk perhitungan-perhitungan yang tidak
terlalu kuantitatif, persamaan keadaan gas
ideal dapat digunakan sebagai pendekatan
 Persamaan gas ideal akan lebih akurat
pada suhu di atas suhu kritis zat dan
tekanan di bawah tekanan kritis
 Pada suhu rendah dan tekanan tinggi
persamaan gas ideal sudah tidak berlaku
lagi dan mengalami penyimpangan
D. Persamaan Gas Nyata
 Perilaku gas nyata menyimpang dari keadaan ideal,
karena adanya gaya tarik antar molekulnya
(terutama pada tekanan tinggi) dan volume
molekul-molekulnya tidak dapat diabaikan begitu
saja
 Penyimpangan tersebut dinyatakan dengan
perbandingan volum molar observasi terhadap
volum molar gas ideal. Perbandingan ini disebut
faktor kompresibilitas, Z

(1.25)
 Untuk gas ideal, Z = 1 dan tidak bergantung
pada T dan P
 Untuk gas nyata, nilai Z tidak sama dengan
1, dan merupakan fungsi suhu dan tekanan
(1.26)
 Pengamatan bahwa gas-gas nyata
menyimpang dari hukum gas ideal terutama
sangat terlihat pada tekanan tinggi dan
temperatur rendah (relatif mendekati titik
kondensasi gas).
 Dari Gambar (1.4)
terlihat bahwa pada
tekanan rendah (≤ 10
atm), nilai Z untuk
sebagian besar gas
mendekati satu
 Nilai Z untuk semua gas
nyata akan sama dengan
Z untuk gas ideal pada
tekanan mendekati nol

(1.27)

Gambar 1.4. Plot nilai Z terhadap P untuk


beberapa gas pada T = 0 oC
 Dengan naiknya
tekanan, beberapa gas
mempunyai Z<1,
artinya
→ gas lebih mudah
dikompresi
dibandingkan gas ideal

 Pada kenaikan tekanan


selanjutnya, semuai
gas mempunyai Z > 1,
artinya →
gas lebih sulit
Gambar 1.4. Plot nilai Z terhadap P untuk dikompresi
beberapa gas pada T = 0 oC dibandingkan gas ideal
 Dari Gambar (1.5) terlihat
bahwa gas akan
mendekati sifat ideal ( Z =
1) pada limit T →
 Pada keadaan T →
untuk sejumlah tertentu
gas, volum gas menuju
tak hingga dan
kerapatannya menjadi nol
 Pada kerapatan menuju
nol, gaya antar molekul
menjadi nol
 Pada volum tak hingga,
volum molekulnya sendiri
dapat diabaikan
Gambar 1.5. Plot nilai Z terhadap P untuk
gas metana pada berbagai suhu
D.1. Persamaan van der Waals

 Perilaku gas nyata menyimpang dari keadaan ideal


sehingga volum dan tekanan gas dalam persamaan
gas ideal perlu dikoreksi
(1.28)

atau (1.29)

 Demikian pula dengan tekanan gas


D.1. Persamaan van der Waals

 Sehingga pers. (1.29) menjadi :

atau (1.30)

Pers. (1.30) merupakan persamaan van der Waals.


Meskipun pers. Van der Waals lebih teliti daripada
pers. gas ideal, pers. Van der Waals tidak memuaskan
untuk digunakan pada tekanan tinggi
D.1. Persamaan van der Waals

Contoh soal :
Satu mol gas metana dimasukkan ke dalam tabung dengan
volum 1 L pada suhu 300 K. Diketahui tetapan van der
Waals, a dan b, untuk gas metana masing-masing adalah
2,283 bar L2 mol-2 dan 0,0428 L mol-1. Berapa atm tekanan
gas tersebut jika :
a) Gas dianggap bersifat ideal

b) Gas merupakan gas van der Waals


D.2. Persamaan Virial
 Persamaan virial yang dikembangkan oleh
Kammerlingh Onnes dapat menggambarkan
perilaku gas pada tekanan tinggi
(1.31)

 Nilai-nilai koefisen virial untuk gas van der Waals


dapat dilakukan dengan membandingkan pers.
(1.31) terhadap pers. Van der Waals, yang
keduanya dinyatakan dalam bentuk fungsi Z
terhadap volum
(1.32)
 Kemudian pers. Van der Waals dapat dinyatakan dengan :
(1.33)

 Pada tekanan rendah nilai kecil sehingga :

(1.34)

 Dengan membandingkan pers. (1.32) dengan pers. (1.34)


diperoleh :
dan
D.3. Persamaan Beattle-Bridgeman

 Persamaan lain yang cukup teliti adalah pers.keadaan


Beattle-Bridgeman yang dirumuskan dalam bentuk virial :

(1.35)

Dengan β, γ, dan δ masing-masing adalah :


D.4. Persamaan Berthelot

 Persamaan yang lebih teliti digunakan pada


tekanan rendah (1 atm atau lebih rendah)
adalah persamaan Berthelot

(1.36)

Dengan Pc dan Tc masing-masing adalah


tekanan kritis dan temperatur kritis
E. PENENTUAN MASSA MOLEKUL GAS NYATA

 Pada tekanan rendah, gas nyata cenderung


menyerupai gas ideal. Sifat ini dapat digunakan
untuk menentukan massa molekul gas nyata
 Pada tekanan rendah untuk gas van der Waals :

(1.37)
atau
(1.38)
(1.39)

 Plot terhadap P merupakan garis lurus,

dengan kemiringan dan intersep .

Massa molekul relatif gas dapat diperoleh


dari intersep

Anda mungkin juga menyukai