Kimia Fisik I
Diana Eka Pratiwi
Pendahuluan
Keadaan setiap gas ditentukan oleh
sejumlah parameter : biasanya V, P, T, dan n
Hubungan antara keempat variabel tersebut
: V = V(T,P,n) (1.1)
persamaan keadaan gas
Diferensial total persamaan keadaan gas :
(1.2)
A. Persamaan Keadaan Gas Ideal
(1.6)
Contoh soal :
Sejumlah gas ideal pada P tetap 5 atm memuai dari
volum 20L hingga volumnya menjadi dua kali lipat.
Apabila T awal gas tersebut adalah 25 oC, berapa
suhu akhirnya ?
A.2. Hukum Boyle
Pada T tetap, volum sejumlah tertentu gas
berbanding terbalik dengan tekanannya
atau (1.7)
(1.10)
Contoh soal :
Sejumlah gas ideal pada tekanan awal 5 atm memuai
dari 11,2 L menjadi 22,4 L pada suhu tetap 25 oC.
Berapa atm tekanan akhir gas tersebut ?
A.3. Hukum Avogadro
Pada P dan T tetap, volum sejumlah tertentu
gas berbanding lurus dengan jumlah molnya
atau (1.11)
Apabila pada T dan P tetap, jumlah mol
berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2 maka
volumnya juga berubah
(1.12)
A.3. Hukum Avogadro
(1.13)
Contoh soal :
Sejumlah gas ideal yang memiliki volum 11,2 L pada
suhu 25 oC dan tekanan 5 atm memuai hingga
volumnya menjadi 22,4 L. Andaikan suhu akhir gas
naik menjadi 40 oC, berapa atm tekanan akhir gas
tersebut?
A.5. Hukum Dalton
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa untuk
campuran gas-gas ideal, berlaku persamaan :
(1.15)
Misalkan terdapat campuran tiga gas :
(1.16)
Berdasarkan pers (1.16) dapat didefinisikan
tekanan parsial : “ tekanan yang ditimbukan oleh
gas bila gas berada sendirian dalam wadah dengan
volum V dan suhu T ”
(1.17)
A.5. Hukum Dalton
(1.19)
A.5. Hukum Dalton
Contoh soal :
1. Pada suhu 0 oC dan tekanan 1 atm, udara memiliki komposisi
(dalam % massa) gas-gas sebagai berikut : N2 = 74.7 % ; O2 =
22.9 %, Ar = 1.3 %, H2O = 1.0 %, dan CO2 = 0.1 %. Berapa massa
jenis udara jika udara dianggap gas ideal ?
2. Suatu labu berukuran 1 L yang berisi metana pada 10.0 atm
dihubungkan dengan labu lain berukuran 3 L yang berisi
hidrogen pada 20.0 atm. Kedua labu ada pada suhu yang sama
setelah gas bercampur. Berapakah tekanan total gas dan berapa
pula fraksi mol setiap gas dalam campuran ?
B. Koefisien Ekspansi Termal
dan Kompresibilitas
Kofisien ekspansi termal (α) merupakan ukuran
sejauh mana perubahan volum relatif suatu zat
untuk setiap derajat perubahan suhu pada tekanan
tetap
Koefisien kompresibilitas (β) merupakan suatu
ukuran sampai sejauh mana perubahan volum
relatif suatu zat untuk setiap perubahan tekanan
pada suhu tetap
dan (1.20)
B. Koefisien Ekspansi Termal
dan Kompresibilitas
Contoh soal :
Tentukan koefisien ekspansi termal gas ideal pada keadaan
standar
C. Isoterm,Isobar,dan Isometrik
Gas Ideal
Jika volum molar, , merupakan volum untuk setiap
mol zat, maka persamaan gas ideal dapat dituliskan
sebagai :
(1.21)
Jika sembarang nilai diberikan terhadap setiap dua
variabel dari tiga variabel P, T dan , maka nilai
variabel ketiga dapat dihitung dengan pers.gas
ideal. Dengan demikian dua variabel tersebut
merupakan variabel bebas, sedangkan variabel
ketiga merupakan variabel terikat
C.1. Isoterm Gas Ideal
Pada Gambar (1.1), P
dan merupakan
variabel bebas
Setiap titik pada kurva
T1, T2, dan T3
menyatakan keadaan-
keadaan gas ideal pada
suhu T1, T2, dan T3
Kurva-kurva tersebut
disebut isoterm
Isoterm gas ideal
berupa hiperbola yang
ditentukan dengan
hubungan
Gambar 1.1 Isotermik gas ideal (1.22)
C.2. Isobar Gas Ideal
Pada Gambar (1.2) setiap
titik menghubungkan
himpunan nilai-nilai untuk
koordinat dan T
Titik-titik yang terdapat
dalam satu garis
menyatakan keadaan gas
ideal pada P yang sama,
dan disebut isobar
Keadaan isobar
dijelaskan oleh
persamaan :
(1.23)
Gambar 1.2 Isobarik gas ideal
C.3. Isometrik Gas Ideal
Gambar (1.3)
menyatakan
keadaan gas ideal
lain yang terjadi
pada volum molar
tetap, dan disebut
dengan isometrik
Keadaan sistem ini
dinyatakan dengan
persamaan :
(1.24)
Gambar 1.3 Isometrik gas ideal
Untuk perhitungan-perhitungan yang tidak
terlalu kuantitatif, persamaan keadaan gas
ideal dapat digunakan sebagai pendekatan
Persamaan gas ideal akan lebih akurat
pada suhu di atas suhu kritis zat dan
tekanan di bawah tekanan kritis
Pada suhu rendah dan tekanan tinggi
persamaan gas ideal sudah tidak berlaku
lagi dan mengalami penyimpangan
D. Persamaan Gas Nyata
Perilaku gas nyata menyimpang dari keadaan ideal,
karena adanya gaya tarik antar molekulnya
(terutama pada tekanan tinggi) dan volume
molekul-molekulnya tidak dapat diabaikan begitu
saja
Penyimpangan tersebut dinyatakan dengan
perbandingan volum molar observasi terhadap
volum molar gas ideal. Perbandingan ini disebut
faktor kompresibilitas, Z
(1.25)
Untuk gas ideal, Z = 1 dan tidak bergantung
pada T dan P
Untuk gas nyata, nilai Z tidak sama dengan
1, dan merupakan fungsi suhu dan tekanan
(1.26)
Pengamatan bahwa gas-gas nyata
menyimpang dari hukum gas ideal terutama
sangat terlihat pada tekanan tinggi dan
temperatur rendah (relatif mendekati titik
kondensasi gas).
Dari Gambar (1.4)
terlihat bahwa pada
tekanan rendah (≤ 10
atm), nilai Z untuk
sebagian besar gas
mendekati satu
Nilai Z untuk semua gas
nyata akan sama dengan
Z untuk gas ideal pada
tekanan mendekati nol
(1.27)
atau (1.29)
atau (1.30)
Contoh soal :
Satu mol gas metana dimasukkan ke dalam tabung dengan
volum 1 L pada suhu 300 K. Diketahui tetapan van der
Waals, a dan b, untuk gas metana masing-masing adalah
2,283 bar L2 mol-2 dan 0,0428 L mol-1. Berapa atm tekanan
gas tersebut jika :
a) Gas dianggap bersifat ideal
(1.34)
(1.35)
(1.36)
(1.37)
atau
(1.38)
(1.39)