Anda di halaman 1dari 19

DIABETES MELLITUS

TIPE I

Dosen Pengampu : Arina Mufida Ersanti S.KM.,


M. Epid
Epidemiologi PJPD, Penyakit Endokrin, dan
Metabolik
Nama Kelompok 1

Ariny Lailatul Choiriyah (172110101070)


Syarofatul Imamah (172110101107)
Tazkyah Pradana (172110101178)
Gita Kartika Rahayu (172110101183)

PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2020
LATAR BELAKANG PENGERTIAN DIABETES
MELLITUS
• Diabetes merupakan suatu penyakit
PREVALENSI DIABETES MELLITUS 01 multisistem kronik yang berhubungan
• Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia memiliki OPTION dengan ketidaknormalan produksi
diabetes. insulin, ketidakmampuan penggunaan
• Diperkirakan sebanyak 1,6 juta kematian yang secara insulin, maupun keduanya (Lin, 2020).
langsung disebabkan karena diabetes di setiap


tahunnya (WHO, 2020).
diperkirakan akan meningkat menjadi 693 juta pada
02
OPTION
tahun 2045 (Lin, 2020).
03 PREVALENSI DIABETES MELLITUS TIPE 1
DIABETES MELLITUS TIPE 1 OPTION • Prevalensi diabetes melitus tipe 1 di Asia yaitu
• Diabetes melitus tipe 1 diketahui sebagai penyakit sebesar 6,9 per 10.000 penduduk.
diabetes yang umumnya menyerang anak-anak • Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia
dimana pada pankreas hanya memproduksi sedikit tahun 2018, tercatat sebanyak 1220 anak
insulin atau bahkan tidak dapat memproduksi penyandang DM Tipe 1 di Indonesia.
insulin sama sekali (WHO, 2020). • Angka insidensi DM Tipe 1 pada anak dan remaja
• Oleh karena itu, terapi insulin perlu dilakukan 04 meningkat sekitar tujuh kali lipat dari 3,88
untuk menghilangkan gejala hiperglikemia, OPTION menjadi 28,19 per 100 juta penduduk pada tahun
mencegah terjadinya diabetik ketoasidosis, 2000 dan 2010 (Pulungan, 2019).
mengembalikan masa tubuh, serta mencegah
komplikasi jangka panjang (Adnette, 2019).
Tujuan Manfaat
Tujuan Umum
0
Tujuan umum dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui
mengenai Diabates Mellitus Tipe 1
1
Manfaat Teoritis
(DM Tipe 1). Sebagai bahan landasan bagi peneliti
lain dalam memberikan informasi
Tujuan Khusus yang sejenis dalam rangka
meningkatkan kemampuan
 Mengetahui patofisiologi memecahkan suatu masalah.
penyakit diabetes mellitus tipe
1 (DM Tipe 1).

 Mengetahui gejala , diagnosis,


serta komplikasi pada diabetes 02
mellitus tipe 1 (DM Tipe 1).
Manfaat Praktis
 Mengetahui upaya yang
diperlukan untuk kontrol Hasil penyusunan makalah ini diharapkan
metabolik pada penderita dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa
diabetes mellitus tipe 1 (DM Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai bahan
Tipe 1). pembelajaran terkait penyakit diabetes
mellitus tipe 1.
Pengertian Diabetes Mellitus Tipe
1

Diabetes Mellitus Tipe 1 juga disebut


insulin dependent/childhood onsent
diabetes
Disebut Insulin dependent karena sel pankreas
tidak dapat memproduksi insulin sehingga harus
menerima supply insulin dari luar tubuh secara
rutin. Sedangkan disebut childhood onsent
diabetes karena diabetes mellitus tipe 1 biasanya
didiagnosis pada remaja bahkan anak-anak
(Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Oleh karena itu, diabetes mellitus tipe 1 dapat
didefinisikan sebagai penyakit gangguan
metabolik dimana terjadi kerusakan sel beta
pankreas akibat proses autoimun yang dapat
menyebabkan peningkatan konsentrasi
gloukosa di dalam darah (hiperglikemia) karena
tidak dapat menghasilkan insulin yang berperan
untuk mengatur keseimbangan gula darah.
Patofisiologi DM Tipe 1

04 LOREM IPSUM 01

LOREM IPSUM

LOREM IPSUM
LORE
M
IPSU
03 LOREM IPSUM
M 02
01
Gejala DM Tipe 1 OPTION

Poliuri, Polidipsi, Polifagi


02 Banyak kencing, banyak minum, dan
OPTION
banyak makan
03
OPTION
Mengalami penurunan berat badan sehingga semakin kurus
Glukosa yang masuk tidak digunakan karena gangguan insulin
04 menyebabkan tubuh harus memecah lemak dan protein, jika
OPTION digunakan terus menerus akan menyebabkan tubuh kehilangan
simpanan
Penglihatan kabur
Penumpukan glukosa pada pembuluh darah retina menyebabkan
gangguan retina sehingga perlahan pasien akan mengeluhkan
pandangannya yang mulai kabur

Peningkatan kadar glukosa dalam darah dan urin


Adanya gangguan insulin sehingga glukosa menumpuk dalam darah
mupun urin
Diagnosa DM Tipe 1
Diagnosis diabetes melitus dapat ditegakkan
apabila :

Terdapat gejala umum Kadar HbA1c >6,5%


diabetes seperti dengan metode yang
poliuria, polifagi,
polidipsi, penurunan 01 04
OPTION
sudah berstandar
National
berat badan dan kadar OPTION Glycohaemoglobin
glukosa sewaktu ≥200 Standarization
mg/dL (11,1 mmol/L) Program (NGSP)

02 03
Kadar FPG (Fasting OPTION OPTION Kadar glukosa plasma
Plasma Glucose) ≥126 ≥200 mg/dL (11,1
mg/dL (7 mmol/L) dengan mmol/L) pada jam ke-2
kondisi seseorang tidak Tes Toleransi Glukosa
memperoleh asupan Oral (TTGO)
kalori paling sedikit 8 jam
Komplikasi DM Tipe 1

Jangka Pendek
Komplikasi jangka pendek
atau komplikasi akut Jangka Panjang
Lorem ipsum dolor sit amet,
umumnya bersifat reversibel consectetur adipiscing elit, sed
dan perjalanan alamiah do eiusmod tempor incididunt
ut labore.
penyakitnya dapat
 Lorem ipsum dolor sit amet,
dikendalikan apabila consectetur adipiscing
melakukan tatalaksana yang  Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing
baik .  Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing

01
OPTION
02
OPTION
03
OPTION
04
OPTION
Komplikasi Jangka Pendek

Hipoglikemia Ketoasidosis diabeteik (KAD)

Keadaan tubuh dengan


Kadar glukosa dalam darah
mengalami penurunan dan VS kondisi hiperglikemia (kadar
glukosa darah >200 mg/dL),
menimbulkan beberapa
gejala seperti gelisah, mengalami peningkatan
tekanan darah turun, senyawa keton yang
merasa lapar, mual, lesu, bersifat asam (asidosis)
bahkan dapat dengan pH<7,3 dan/atau
menyebabkan terjadinya HCO3- <15 mEq, serta
koma penderit mengalami
ketonimia dan ketonuria
Komplikasi Jangka Panjang

A. Komplikasi Mikrovaskular B. Komplikasi Makrovaskular

Komplikasi mikrovaskuler yang terjadi pada penderita Gangguan pada makrovaskular akan berdampak pada
diabetes mellitus tipe 1 adalah: berkembangnya penyakit jantung, stroke, serta
penyakit arteri perifer seperti aterosklerosis
Retinopati
kerusakan pada retina karena kebutuhan suplai darah  Kadar glukosa yang tinggi dalam darah
retina yang berasal dari banyak pembuluh darah kecil menyebabkan kekentalan darah juga semakin
terganggu tinggi, akibatnya kerja jantung untuk memompa
darah akan semakin berat.
Nefropati Diabetik  Viskositas darah atau kekentalan darah yang
kerusakan pembuluh darah kecil pada glomerulus meningkat selain menjadi penyebab naiknya
yang berimbas pada penyaringan protein dalam darah tekanan darah (hipertensi) juga menyebabkan
dan menyebabkan beberapa molekul protein seperti stroke iskemik
albumin masuk ke dalam saluran urin  Peningkatan glukosa juga akan diselingi dengan
banyaknya kadar lemak yang menempel di dinding
Neuropati pembuluh dan menimbulkan penyempitan
kerusakan saraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri, (aterosklerosis) sehingga aliran darah menjadi
kelemahan otot, sensasi abnormal pada kulit terganggu
(parestesia), serta disfungsi otot
Upaya Pengendalian Dengan 01
Pemberian Insulin
Kontrol Metabolik
OPTION

 Tujuan utama terapi DM tipe-1


adalah untuk mencapai
kontrol metabolik yang
02
optimal, mempertahankan
OPTION
Nutrisi
perkembangan dan
pertumbuhan agar tetap
normal, mencegah komplikasi
dari penyakit lainnya, serta 03
membantu psikologi keluarga.
OPTION
Aktifitas Fisik
 Kontrol metabolik yang baik
adalah mengusahakan kadar
glukosa dalam darah agar
tetap pada batas normal, atau 04
OPTION
mendekati nilai normal, tanpa Edukasi
menyebabkan hipoglikemia

05
OPTION
Pemantauan Mandiri
1. Regimen Insulin

 Regimen insulin bertujuan


01 Sistem Konservatif
OPTION
untuk meniru bagaimana 2-3x sehari, dengan
tubuh biasanya melepas insulin kontrol dokter tiap 3
(pola fisiologi sekresi insulin bulan.
normal), sehingga mampu
menormalkan kadar glukosa Sistem intensif
dalam darah, atau mendekati
normal.
02 4x sehari, dengan
OPTION pemantauan gula darah
 Terapi menggunakan regimen
minimal 4 kali dalam
insulin sendiri berbeda pada
sehari.
tiap individu, dan tidak ada
regimen yang seragam bagi
tiap penderita DM tipe-1. Bolus-basal
 Jenis Regimen ada 3 yaitu 03 pemberian insulin kerja
Sistem konservatif, Sistem OPTION panjang atau
intensif, bolus-basal menengah.
2. Nutrisi
3. Aktifitas Fisik
Dilakukan untuk
Aktivitas fisik atau
mencapai kontrol
olahraga merupakan
metabolik yang baik,
bagian dari keseharian
tanpa mengabaikan
semua orang, dan
kalori yang dibutuhkan
bukan hanya penderita
demi keberlangsungan
DM tipe-1 saja.
metabolism tubuh.
Beraktivitas fisik dapat
Dengan pengaturan
membangkitan
makan, diharapkan
perasaan ‘lebih sehat’
penderita diabetes 01 02 pada penderita,
dapat tetap
mengontrol berat
beraktivitas dengan
badan agar tetap ideal,
normal, dan tumbuh
membantu menurunkan
dengan normal (pada
gula darah, dan
anak-anak), dengan
meningkatkan
berat badan yang ideal,
sensitivitas insulin,
dan tidak hipoglikemia.
sehingga dapat
mengurangi kebutuhan
asupan insulin dari luar.
4. Edukasi

Penjelasan Edukasi Tahap Pertama Edukasi Tahap Kedua

 Penting dilakukan, karena edukasi  dilakukan saat diagnosis  berlangsung selama konsultasi
akan berpengaruh baik pada ditegakkan atau selama di poliklinik. Pada tahap ini,
kontrol glikemik dan kondisi perawatan di rumah sakit. edukasi berisi penjelasan lebih
psikososial.
 Edukasi harus dilakukan secara
Edukasi ini meliputi terperinci tentang patofisiologi,
bertahap dan terus-menerus sesuai pengetahuan dasar tentang olahraga, komplikasi, dan
tingkat pendidikan serta status DM tipe-1, pengaturan pengulangan terhadap apa
sosial pasien/keluarga, serta makanan, insulin, serta yang pernah diberikan serta
dilakukan oleh tim multidisiplin pertolongan pertama pada bagaimana menghadapi
dengan sasaran adalah pasien dan kedaruratan medik. lingkungan sosial.
orang tua.
5. Pemantauan mandiri

 Tujuan pemantauan gula


darah pada pasien $1,934 $1,295  Pemantauan kontrol
dengan DM tipe-1 adalah glikemik dilakukan
mencapai target kontrol dengan melakukan
glikemik yang optimal, pemantauan glukosa
menghindari komplikasi darah mandiri, HbA1c,
jangka pendek dan keton, dan pemantauan
jangka panjang, dan glukosa darah
meminimalisasi akibat $1,812 $1,469 berkelanjutan.
hipoglikemia dan
hiperglikemia.
Kesimpulan

 Berdasarkan dari penjelasan diatas,  Seseorang dengan diabetes melitus  Kontrol metabolik yang baik
dapat ditarik kesimpulan bahwa tipe ini akan mengalami gejala sering adalah mengusahakan kadar
penyakit Diabetes Militus Tipe 1 ini kencing dengan jumlah banyak, sering glukosa dalam darah agar
sangat berbahaya dan merasa haus dan lapar, mengalami tetap pada batas normal, atau
menakutkan. Diabetes Mellitus penurunan berat badan sehingga mendekati nilai normal, tanpa
Tipe 1 disebabkan oleh reaksi penderita semakin kurus, penglihatan menyebabkan hipoglikemia.
autoimun di mana sistem mulai kabur, dan terjadi peningkatan Kontrol metabolik Diabetes
kekebalan tubuh menyerang sel kadar glukosa dalam darah maupun Mellitus Tipe 1 terdiri dari lima
beta pankreas dan menyebabkan urin. Kriteria penegakan diagnosa pilar terintegrasi, meliputi:
insulin yang diproduksi sangat diabetes mellitus dilihat berdasarkan pemberian insulin, nutrisi,
sedikit. Selain mengalami kriteria plasma glukosa baik itu glukosa olahraga/aktivitas fisik, dan
hilangnya sekresi insulin, fungsi sel plasma puasa pada jam ke-2 tes edukasi, yang didukung
alpha pankreas juga tidak normal toleransi glukosa oral, ataupun kriteria dengan pemantauan mandiri.
dan sekresi glukagon yang hemoglobin A1c. Dalam perjalanan
berlebihan. Penurunan produksi penyakitnya, diabetes mellitus tipe 1
insulin menyebabkan glukosa dapat memunculkan berbagai
dalam darah tidak dapat diangkut komplikasi baik itu komplikasi jangka
ke dalam sel hati atau sel otot. panjang maupun jangka pendek.
THANK FOR YOUR
ATTENTION
Any Question?
THANK YOU
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do
eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Anda mungkin juga menyukai