Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan, PIP Lt. 1, PZH Genggong, Pajarakan,
Gerojokan, Karangbong, Kec. Pajarakan, Probolinggo, Jawa Timur
Email: anafitriaachmad@gmail.com
Diterima tanggal : 13 Juni 2020
Direvisi tanggal : 1 September 2020
Dipublikasikan tanggal : 10 Desember 2020
Abstrak
Sitasi: Nusantara A F & Kusyairi A. (2020). Daily behavioural penderita diabetes mellitus tipe 1 sebagai
triggers kekambuhan ketoasidosis diabetikum. The Indonesian Journal of Health Science. 12(2), 101-109
Copyright: © 2020 Nusantara et al. This is an open-access article distributed under the terms of the
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License, which permits unrestricted
use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original author and source are credited.
Diterbitkan Oleh: Universitas Muhammadiyah Jember
ISSN (Print): 2087-5053
ISSN (Online): 2476-9614
101
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020
Abstract
102
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020
103
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020
104
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020
105
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020
adanya kebiasaan pola makan yang KAD dapat dicegah dengan cara
sulit dirubah dan berbeda beda. Salah pendidikan yang tepat untuk
satu kunci keberhasilan pengaturan memfasilitasi identifikasi dan
makanan ialah asupan makanan dan perawatan dini (Vitale et al, 2018).
pola makan yang sama sebelum
maupun sesudah diagnosis (Rivellese Tema 2: Perilaku Minum (Jenis,
et al, 2008). Jumlah dan Jam) Sebelum
Pengaturan makanan pada Terdiagnosa DM dan atau
penderita DM tipe-1 bertujuan untuk Kejadian KAD.
mencapai kontrol metabolik yang Tidak berbeda dengan perilaku
baik tanpa mengabaikan kalori yang makan, penderita DM harus
dibutuhkan untuk metabolisme basal, memperhatikan pola minum terutama
pertumbuhan, pubertas, maupun jenis minuman yang dikonsumsi.
aktivitas sehari hari. Partisipan membiasakan anak untuk
Partisipan mengkonsumsi minum air putih di rumah, bahkan
makanan dengan bebas, satu-satunya sebagian besar partisipan
yang dihindari adalah mengkonsumsi membawakan bekal air putih pada
gula. Jenis makanan menentukan anak apabila ke sekolah atau
kecepatan naiknya kadar glukosa kegiatan lain di luar rumah.
darah. Suatu makanan dalam Dikarenakan usia penderita
menaikkan kadar gula darah disebut masih termasuk kategori anak yang
dengan indeks glikemik. Semakin cenderung belum bisa konsisten
cepat menaikkan kadar glukosa dalam mengikuti program terapi,
darah setelah makanan tersebut seringkali anak meminta untuk
dikomsumsi, maka semakin tinggi minum minuman manis buatan
indeks glikemik makanan tersebut seperti ale-ale, teh rio, dan
(WDF, 2009). sejenisnya. Dengan alasan kasian dan
Dalam menentuan jumlah meredakan amarah anak akhirnya
makanan yang dikonsumsi partisipan orang tua menuruti keinginan anak.
tidak menggunakan alat ukur baku, Berdasarkan hal tersebut
tetapi menggunakan metode kira-kira menumbuhkan kesadaran anak dan
dalam menentukan banyaknya
keluarga adalah prioritas.
makan pada anak. Begitu juga Pengalaman orang tua dalam
tentang waktu makan, orang tua mengelola terapi dan merawat
lebih fleksibel terhadap waktu makan penderita juga menjadi faktor
anak, disesuaikan dengan kondisi penentu perilaku dan dalam
keluarga dan anak. menentukan sikap pada keinginan
Komitmen orang tua dalam anak.
mengikuti aturan penatalaksanaan Riwayat anggota keluarga
diet pada anak sangat dibutuhkan dengan penyakit diabetes mellitus
selaku keluarga terdekat yang sebelumnya dapat menyebabkan
merawat anak sehingga tujuan terapi resiko KAD pada anak menjadi lebih
dapat tercapai dan komplikasi tidak rendah. Poin ini dapat menjadi salah
terjadi. Komitmen yang kuat satu cara pencegahan terjadinya
diimbangi dengan kepatuhan dan KAD pada anak. Dengan
pengetahuan yang baik dapat
pengalaman mengamati atau terlibat
memberikan hasil yang maksimal. merawat anggota keluarga yang
Diperkirakan hingga 50% dari kasus
106
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020
107
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020
108
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 12, No.2, Desember 2020
109