Anda di halaman 1dari 66

PENDIDIKAN INKLUSIF

MATERI KULIAH
ORIENTASI BARU DALAM PENDIDIKAN KHUSUS

DR ASEP SUPENA, M.PSI


0813 1631 0505/08788 1050 805
supena2007@yahoo.com
INCLUSIVE
EDUCATION

PENDIDIKAN
INKLUSIF
ARTI INKLUSI
INKLUSI (INCLUSION)
Kata benda (noun) yang berarti:
– Kesatuan,
– Penyertaan,
– Pencantuman,
– Pemasukan,
– Partisipasi”.
ARTI INKLUSIF
INKLUSIF (inclusive)
Kata sifat (adjective) yang berarti:

– Termasuk atau
– Menjadi bagian dari
ARTI INKLUSI/INKLUSIF
• Inklusi atau Inklusif,
secara harfiah berarti mengikutsertakan
atau memasukan sesuatu sehingga
menjadi bagian dari keseluruhan
(menyatu).
SECARA
UMUM INCLUSIVE
EDUCATION
Suatu ideologi, sistem dan atau strategi
pendidikan dimana semua anak dari berbagai
kondisi dapat mengikuti pendidikan dalam
satu lingkungan pendidikan secara bersama,
dengan suatu sistem pendidikan yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing anak.
Pendidikan yang terbuka, ramah UNTUK semua anak
DALAM
KONTEKS ABK INCLUSIVE
EDUCATION
Suatu ideologi, sistem dan atau strategi
pendidikan dimana anak-anak berkebutuhan
khusus mengikuti pendidikan dalam satu
lingkungan pendidikan secara bersama dengan
anak-anak lainnya, dengan sistem layanan
pendidikan yang disesuaikan dengan
kebutuhan ABK
Pendidikan yang terbuka dan ramah
UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
CIRI UMUM PENDIDIKAN INKLUSIF
• Anak mengikuti Pendidikan di sekolah yang terdekat dengan
rumahnya.

• Sekolah menerima semua anak dari berbagai kondisi, tanpa


membedakan latar belakang ekonomi, sosial, budaya, kemampuan dll.

• Sekolah menghargai dan menerima perbedaan yang ada pada siswa.

• Sekolah menyiapkan lingkungan dan sistem pelayanan yang dapat


menjamin semua anak berpartisipasi dalam berbagai program atau
kegiatan yang ada di sekolah.
CIRI UMUM PENDIDIKAN INKLUSIF

• Setiap anak memperoleh layanan


pendidikan/pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhannya.
• Semua anak memperoleh kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pendidikan, dengan cara dan kadar yang
mungkin berbeda.
CIRI PENDIDIKAN INKLUSIF
DALAM KONTEKS ABK
• Anak berkebutuhan khusus diberi kesempatan untuk
mengikuti pendidikan di sekolah reguler bersama
dengan siswa lainnya.

• Sekolah menghargai dan menerima Kondisi yang ada


pada ABK (kekurangan/kelebihan)

• Sekolah menerima dan mengakui hak-hak ABK secara


penuh sebagai warga sekolah sebagaimana siswa
lainnya.
CIRI PENDIDIKAN INKLUSIF
DALAM KONTEKS ABK
• Sekolah menyiapkan lingkungan dan sistem pelayanan
pendidikan/pembelajaran yang dapat menjamin ABK
berpartisipasi dalam berbagai program atau kegiatan yang
ada di sekolah.

• ABK memperoleh layanan pendidikan/ pembelajaran yang


sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.

• ABK memperoleh kesempatan yang sama untuk


berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan, dengan cara dan
kadar yang mungkin berbeda.
PRA-SYARAT PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN INKLUSIF
• Ada kesadaran, sikap positif dan kemauan dari pihak
sekolah dan berbagai stake holders lainnya untuk
menerima dan melayani ABK di sekolah reguler.

• Ada peraturan perundangan yang memberi landasan


hukum bagi pelaksanan pendidikan inklusif. (UU 8/2016)

• Guru-guru memiliki pemahaman tentang ABK dan


memiliki kemampuan dasar tentang cara memberikan
layanan pendidikan kepada mereka.
PRA-SYARAT PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN INKLUSIF
• Ada guru pembimbing khusus (GPK) minimal 1 orang untuk satu
sekolah.

• Tersedia lingkungan fisik (sarana/prasarana) yang aksesable bagi


ABK.

• Tersedia sistem layanan akademik (kurikulum dan pembelajaran)


yang dapat mengakomodir kebutuhan khusus ABK.

• Tersedia sarana pendukung untuk memperkuat pelaksanaan layanan


pendidikan kepada ABK (resource room dan resource center)
KEMUNGKINAN
MODEL/SETING PEND. INKLUSIF
SEKOLAH REGULER

Seluruh atau Sebagian besar


FULL INCLUSION waktu belajar ABK dilakukan
(INCLUSIVE CLASSROOM) di kelas reguler

Separo waktu belajar ABK


RESOURCE ROOM dilakukan di kelas reguler dan
di ruang sumber.

Seluruh atau Sebagian besar


SPECIAL CLASS waktu belajar ABK dilakukan
di kelas khusus
KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN
DALAM SETING INKLUSIF
KURIKULUM
Pengertian sempit :
Serangkaian materi, isi atau mata
pelajaran yang akan disampaikan
dalam kegiatan belajar mengajar.
KURIKULUM
Pengertian luas:
Kurikulum adalah semua
pengalaman yang diperoleh siswa
yang dapat membantunya untuk
mewujudkan berbagai potensi
yang dimilikinya.
KURIKULUM
ACUAN, RUJUKAN, ATAU RAMBU-
RAMBU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN DAN /ATAU
PENDIDIKAN UNTUK MENCAPAI KEPADA
SUATU TUJUAN YANG DIINGINKAN
KURIKULUM

TUJUAN
ANAK KURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM
pada tataran teknis-operasional

Adalah seperangkat rencana dan atau


pengaturan pelaksanaan pembelajaran atau
pendidikan yang didalamnya mencakup
pengaturan tentang tujuan, isi, proses, dan
evaluasi.
KOMPONEN KURIKULUM
Keadaan yang ingin dicapai setelah menjalani
proses pembelajaran, berupa kemampuan
TUJUAN kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Materi atau substansi yang harus dipelajari oleh


peserta didik, supaya dapat mencapai tujuan
ISI yang diinginkan.

Kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang


PROSES harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

Proses yang dilakukan untuk mengetahui


EVALUASI keberhasilan pencapaian tujuan.
LEVEL KURIKULUM
Dirancang dan diberlakukan untuk seluruh
NASIONAL wilayah dari sebuah negara.

Dirancang dan diberlakukan pada suatu


LOKAL wilayah tertentu (propinsi, kab/kota dll.)

Dirancang dan diberlakukan dalam suatu


INSTITUSI lembaga atau satuan pendidikan tertentu.

Dirancang dan diberlakukan untuk


KELAS sekelompok peserta didik dalam suatu kelas.

Dirancang dan diberlakukan untuk seorang


siswa secara individual..
INDIVIDU
BAGAIMANA KURIKULUM
DALAM KONTEKS INKLUSIF ?
MODEL-MODEL KURIKULUM
DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF
KURIKULUM UNTUK ABK DISAMAKAN DENGAN
DUPLIKASI KURIKULUM UMUM.

KURIKULUM UMUM DIRUBAH UNTUK


MODIFIKASI DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN DAN
KEMAMPUAN SISWA ABK

BEBERAPA BAGIAN DARI KURIKULUM UMUM


DITIADAKAN TETAPI DIGANTI DENGAN SESUATU
SUBSTITUSI YANG KURANG LEBIH SETARA.

BEBERAPA BAGIAN DARI KURIKULUM UMUM


DITIADAKAN SAMA SEKALI KARENA TIDAK
OMISI MEMUNGKINKAN BAGI ABK
BAGAIMANA
MENGEMBANGAN KURIKULUM
DALAM SETING INKLUSIF ?
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
INKLUSIF

DUPLIKASI MODIFIKAS SUBSTITUSI OMISI

TUJUAN 1 2 3 4

ISI 5 6 7 8

PROSES 9 10 11 12

EVALUASI 13 14 15 16
KURIKULUM DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF

• Satuan pendidikan penyelenggara


pendidikan inklusif menggunakan
kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang mengakomodasi kebutuhan dan
kemampuan peserta didik sesuai dengan
bakat, minat dan potensinya.
PERMENDIKNAS NO 70.2009
PEMBELAJARAN DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF

• Pembelajaran pada pendidikan


inklusif mempertimbangkan prinsip-
prinsip pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik
belajar peserta didik.
KOMPONEN 1:
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Kemampuan atau kompetensi yang harus


dikuasai oleh peserta didik setelah menjalani
kegiatan pembelajaran.

• Tujuan pembelajaran/pendidikan berjenjang,


dari tujuan yang paling umum sampai dengan
yang paling khusus.
TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN NASIONAL

STANDAR
TUJUAN
KOMPETENSI
INSTITUSIONAL LULUSAN

TUJUAN KURIKULER KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR
ANALISIS TUJUAN PEMBELAJARAN
DALAM SETING INKLUSI

STANDAR
KOMPETENSI Duplikasi
LULUSAN

KOMPETENSI INTI Modifikasi


KOMPETENSI
DASAR Substitusi

INDIKATOR Omisi
MODIFIKASI TUJUAN
KOMPETENSI

Siswa dapat
Siswa dapat
membedakan bentuk
menghitung luas
segitiga dari bentuk
segitiga sama sisi
geometri lainnya

ANAK PADA UMUMNYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


INDIKATOR UMUM INDIKATOR ABK
IPA/KELAS 3 SD SISWA DAPAT MENYEBUTKAN ……… (SAMA) DI
CONTOH KENAMPAKAN ALAM LINGKUNGAN SEKITAR.
BUATAN (BEDANYA DI PROSES)

MAT/KELAS 2 SD SISWA DAPAT MENGHITUNG 1 ANGKA DENGAN HASIL DI


PENJUMLAHAN 3 ANGKA BAWAH 10 ATAU 5.
DENGAN SUSUN KE BAWAH (PROSES: PENJUMLAHAN
MENGGUNAKAN ALAT
BANTU)
IPA/KELES 6 SISWA DAPAT
MENGGOLONGKAN BENDA YANG
BERSIFAT KONDUKTOR DAN
ISOLATOR

KELAS 3 SMP SISWA DAPAT MENYEBUTKAN


NEGARA MAJU DAN
BERKEMBANG.
PENGEMBANGAN INDIKATOR UNTUK ABK DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF
KI KD INDIKATOR INDIKATOR
ABK
A A.1 A.1.1

A.1.2

A.1.3

A.2 A.2.1

A.2.2

A.2.3
KOMPONEN 2:
ISI/MATERI
• Berkaitan dengan materi (konsep, teori, informasi,
pokok bahasan) yang harus dipelajari oleh peserta
didik, supaya dapat menguasai kompetensi yang
diharapkan.

– Konsep bilangan - proses fotosintetis


– Bilangan ganjil - konsep ekosistem
– Kensep penjumlahan - toleransi beragama
– Konsep pengurangan - hukum zakat
– Benda geometrik - tata cara sholat
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN
DALAM SETING INKLUSI

Duplikasi

Modifikasi
MATERI
Substitusi

Omisi
MODIFIKASI MATERI
MATERI
MATEMATIKA SD

PERKALIAN BILANGAN PENJUMLAHAN BILANGAN


DENGAN HASIL DIBAWAH DENGAN HASIL DI BAWAH
SERATUS SEPULUH

ANAK PADA UMUMNYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


PENGEMBANGAN MATERI UNTUK ABK
DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF
SK KD INDIKATOR INDIKATOR MATERI
ABK ABK
A A.1 A.1.1

A.1.2

A.1.3

A.2 A.2.1

A.2.2

A.2.3
KOMPONEN 3
PROSES PEMBELAJARAN
• Proses berkaitan dengan kegiatan yang harus dilaksanakan
oleh peserta didik, guru dan komponen lainnya, supaya dapat
menguasai kompetensi yang diharapkan (PBM).

• Proses pembelajaran berkaitan dengan lima hal:


– Waktu
– Cara (bentuk kegiatan)
– Tempat/lingkungan
– Sumber
– Media/alat
ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN
DALAM SETING INKLUSI

WAKTU
Duplikasi
CARA
PROSES
Modifikasi
PEMBELAJARAN
TEMPAT

SUMBER Substitusi

ALAT
Omisi
Contoh:
MODIFIKASI PROSES

• Waktu belajar diperpanjang.


• Pembelajaran sewaktu-waktu di laksanakan di kelas
khusus (resource room).
• Penggunaan alat bantu khusus dalam pembelajaran.
• Penggunaan guru pendamping (shadow teacher).
• Penempatan tempat duduk pada lokasi tertentu
(dekat dengan guru).
Contoh:
MODIFIKASI PROSES

• Pemanfaatan siswa “normal” sebagai tutor.


• Pemberian tugas khusus yang berbeda dengan siswa
lain.
• Pemberian penjelasan/pembelajaran khusus di luar
jam belajar umum.
• Penggunaan bahan/sumber ajar yang
berbeda/khusus.
PEMBELAJARAN DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF

• Pembelajaran pada pendidikan


inklusif mempertimbangkan prinsip-
prinsip pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik
belajar peserta didik.

PERMENDIKNAS NO. 70/2009


PASAL 8
KOMPONEN 4:
EVALUASI PEMBELAJARAN

• Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan


untuk mengetahui keberhasilan peserta
didik dalam mencapai tujuan atau
kompetensi yang telah ditetapkan.
EVALUASI PEMBELAJARAN

• Pelaksanaan evaluasi berkaitan dengan lima aspek


utama:
1. Isi
2. Waktu
3. Cara
4. Alat
5. Tempat
ANALISIS PROSES EVALUASI
DALAM SETING INKLUSI

ISI
Duplikasi
WAKTU
Modifikasi
EVALUASI CARA

ALAT Substitusi

TEMPAT
Omisi
SISTEM EVALUASI DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF
– Penilaian hasil belajar bagi peserta didik
pendidikan inklusif mengacu pada kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.

– Peserta didik yang mengikuti pembelajaran


berdasarkan kurikulum yang dikembangkan sesuai
dengan standar nasional pendidikan atau di atas
standar nasional pendidikan wajib mengikuti ujian
nasional.
PERMENDIKNAS NO 70.2007
SISTEM EVALUASI DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF

• Peserta didik yang memiliki kelainan dan


mengikuti pembelajaran berdasarkan
kurikulum yang dikembangkan di bawah
standar nasional pendidikan mengikuti ujian
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
yang bersangkutan.

PERMENDIKNAS NO 70.2007
SISTEM EVALUASI DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF

– Peserta didik yang menyelesaikan


pendidikan dan lulus ujian sesuai
dengan standar nasional pendidikan
mendapatkan ijazah yang blankonya
dikeluarkan oleh Pemerintah.

PERMENDIKNAS NO 70.2009
SISTEM EVALUASI DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF

– Peserta didik yang memiliki kelainan yang


menyelesaikan pendidikan berdasarkan
kurikulum yang dikembangkan oleh satuan
pendidikan di bawah standar nasional
pendidikan mendapatkan surat tanda tamat
belajar yang blankonya dikeluarkan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan.

PERMENDIKNAS NO 70.2007
SISTEM EVALUASI DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF

• Peserta didik yang memperoleh surat tanda


tamat belajar dapat melanjutkan pendidikan
pada tingkat atau jenjang yang lebih tinggi
pada satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan inklusif atau
satuan pendidikan khusus.

PERMENDIKNAS NO 70.2007
MODIFIKASI
DALAM EVALUASI

• Soal yang digunakan berbeda dengan anak


pada umumnya. (soal disesuaikan dengan
materi yg diajarkan untuk ABK)
• Waktu penilaian diperpanjang.
• Evaluasi dilaksanakan di tempat tertentu.
• Evaluasi dilaksanakan secara individual.
MODIFIKASI
DALAM EVALUASI

• Evaluasi dilaksanakan secara lisan (guru


membacakan soal murid menuliskan jawaban;
guru membacakan soal siswa menjawab
secara lisan, kemudian dituliskan oleh guru).
• Evaluasi menggunakan alat khusus (braille,
atau komputer).
MODIFIKASI
DALAM EVALUASI

• Standar kelulusan berbeda.


• Sistem pelaporan yang berbeda (rapor).
• Sistem kenaikan kelas otomatis
• Sistem Ijazah yang berbeda.
PENGEMBANGAN SOAL EVALUASI
UNTUK ABK DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF
SK KD INDIKATOR INDIKATOR SOAL
ABK
A A.1 A.1.1

A.1.2

A.1.3

A.2 A.2.1

A.2.2

A.2.3
RANCANGAN
KURIKULUM DAN
• Informasi dari tenaga ahli PEMBELAJARAN
• Informasi dari orang tua INKLUSI
• Informasi dari guru pendamping
• Tes, pengamatan, wawancara

Duplikasi
Modifikasi
KURIKULUM DAN Substitusi
SISWA ASESMEN PEMBELAJARAN
Omisi

• KEMAMPUAN
• GAYA BELAJAR  TUJUAN
• PRILAKU  MATERI
•…  PROSES
 ALAT/MEDIA
 EVALUASI
ALUR UMUM PENANGANAN ABK
DI SEKOLAH INKLUSIF
• Informasi dari tenaga ahli
• Informasi dari orang tua
• Informasi dari guru pendamping
• Guru melakukan Tes,
pengamatan, wawancara

PENDATAAN, PENGEMBANGAN
SISWA PENEMPATAN EVALUASI
IDENTIFIKASI & PROGRAM
KELAS
ASESMEN PEMBELAJARAN

memperoleh informasi
tentang data siswa:
 TUJUAN
•Identitas diri
 MATERI
•Keluarga.
 PROSES
•Kemampuan
 ALAT/MEDIA
•Gaya belajar
 EVALUASI
•Kecenderungan prilaku.
•Kecerdasan
•Fisik, motorik
•Emosi-sosial dll.
KEMUNGKINAN STRUKTUR ORGANISASI
SEKOLAH INKLUSIF
KEPALA
SEKOLAH

KEPALA TATA WAKIL KEPALA WAKIL KEPALA KORDINATOR


USAHA SEKOLAH 1 SEKOLAH 2 INKLUSI

GURU GURU GURU GURU GURU GURU GURU

SISWA
Contoh
ANALISIS MODEL KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
INKLUSI
NAMA SISWA : ……………….. JENIS HAMBATAN: TUNANTERA
TUJUAN MATERI PROSES WAKTU ALAT EVALUASI

DUPLIKASI V V V V

MODIFIKASI V V V

SUBSTITUSI

OMISI
ANALISIS MODEL KURIKULUM DAN
PEMBELAJARAN INKLUSI

TUNARUNGU
TUJUAN MATERI PROSES WAKTU ALAT EVALUASI

DUPLIKASI V V V V

MODIFIKASI V V V

SUBSTITUSI

OMISI
Contoh
ANALISIS MODEL KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
INKLUSI

HAMBATAN KECERDASAN
TUJUAN MATERI PROSES WAKTU ALAT EVALUASI

DUPLIKASI

MODIFIKASI V V V V V V

SUBSTITUSI

OMISI
MERANCANG PEMBELAJARAN
RANCANGAN
PEMBELAJARAN
• KOMPETENSI YANG AKAN DIKUASAI OLEH
TUJUAN SISWA

• FAKTA, KONSEP, TEORI, PRINSIP, PROSEDUR


• POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
MATERI
• KEGIATAN/PENGALAMAN BELAJAR/METODE
• MEDIA
• SUMBER
PROSES • WAKTU
• TUGAS2
• MANAJEMEN KELAS

METODE/TEKNIK
EVALUASI INSTRUMEN
KRITERIA KELULUSAN
RENCANA PEMBELAJARAN
1. TUJUAN
 Umum
 Khusus

2. MATERI
– Pokok bahasan
– Sub-pokok bahasan

3. PROSES
– Metode
– Media
– Sumber
– Kegiatan

4. EVALUASI
 metode
 Instrumen
 Kriteria kelulusan
SILABUS DAN RPP
DALAM PEND. INKLUSIF

Format sama tetapi kontennya hampir


sebagain besar berbeda. Yang berbeda
ABK DENGAN HAMBATAN
di antaranya aspek idikator, materi,
KECERDASAN
KBM, alat, dan evaluasi

FORMAT sama dan kontennya relatif


sama dengan model yang umum,
ABK TIDAK MENGALAMI kecuali dalam berapa aspek. Misalnya
HAMBATAN KECERDASAN dalam:
• KBM,
• ALAT
• CARA EVALUASI.
2 MODEL SILABUS DAN RPP
DALAM PEND. INKLUSIF

TERINTEGRASI DENGAN
SILABUS/RPP UMUM

BERDIRI SENDIRI (INDIVIDUAL)


(PPI)

Anda mungkin juga menyukai