4. ILMU, TEKNOLOGI & SENI arah AID dan Arsip tidak hanya untuk sekarang tetapi untuk masa depan a) Teori baru, b)
Teknologi baru c) berbagai seni & Kesenian
6. SOSIAL BUDAYA (SOSIOLOGIS) KULTUR dalam hal ini Supra dan Inpra struktur dalam masyarakat (LSM, Ngo, Partai
Politik, Dunia Usaha, Pemerintah, Dunia AID dan Arsip, Dunia Kesehatan, Adat istiadat) merupakan sesuatu yang nyata
a) Perubahan tata nilai
b) Perubahan tuntutan kehidupan
c) Perubahan tuntutan kerja
7. YURIDIS (Normatif) Etika, estetika dari alur sosiologis terakumulasi pada perundangan
8. EMPIRIK Data lapangan dan masalahnya
EMPIRIK Data lapangan dan masalahnya
2. Landasan Postulat yaitu asumsi yang diterima kelompok orang tertentu atas dasar persetujuan.
Contoh:“Perkembangan individu ditentukan oleh faktor hereditas maupun oleh faktor pengaruh
lingkungannya (pengalaman)”. Asumsi ini disetujui/diterima benar oleh kelompok orangtertentu,
tetapi tentu saja ditolak oleh kelompok orang lainnya yang menyetujui asumsi bahwa
perkembangan individu sepenuhnya ditentukan oleh faktor hereditas saja, atau oleh faktor
pengaruh lingkungan saja.
3. Landasan Premis Tersembunyi yaitu asumsi yang tidak dinyatakan secara tersurat yang
diharapkan dipahami atau diterima secara umum. Premis tersembunyi biasanya merupakan
premis mayor dan premis minor dalam silogisme yang tidak dinyatakan secara tersurat, dalam
hal ini pembaca atau pendengar diharapkan melengkapinya. Contoh: Armin perlu Informasi
(dinyatakan). Dalam pernyataan ini terdapat premis tersembunyi yang tidak dinyatakan, yaitu
semua manusia perlu informasi (premis mayor), dan Armin adalah manusia (premis minor).
Maka kesimpulanya seperti pernyataan di atas adalah Armin perlu informasi.
• Filosofis Filosofis, berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas suku
kata philein/philos yang artinya cinta dan sophos/Sophia yang
artinya kebijaksanaan, hikmah, ilmu, kebenaran.
• Secara maknawi filsafat dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang
mencoba untuk memahami hakikat segala sesuatu untuk mencapai
kebenaran atau kebijaksanaan. Untuk mencapai dan menemukan
kebenaran tersebut, masing-masing filosof memiliki karakteristik
yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.
• Demikian pula kajian yang dijadikan obyek telaahan akan berbeda
selaras dengan cara pandang terhadap hakikat segala sesuatu.
• Manfaat filsafat dalam kehidupan Manfaat filsafat
dalam kehidupan adalah :
• Sebagai dasar dalam bertindak.
• Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
• Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
• Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang
selalu berubah.
• Filosofi AID dan Arsip
• Ajaran filsafat Keilmuan Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan
tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
• Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam
semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran
materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme
humanistis.
• Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang
sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan
idealisme objektif.
• Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi
murupakan hakitat yang asli dan abadi. Pragmatisme merupakan aliran paham
dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif
tergantung kepada kemampuan minusia.
• AID dan Arsip adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana dan proses kerjasama
agar entitas kawanan kecerdasan secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat
dalam kehidupan yang selalu melibatan data, fakta,
fenomena yang terinteraksi melalui proses yang
terarah dan terarsipkan.
• Landasan Filosofis AID dan Arsip Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi
titik tolak dalam AID. Ada berbagai aliran filsafat, antara lain: Idealisme,
Realisme, Pragmatisme, Pancasila, dsb.
• Berkenaan dengan tujuan filosofis suatu praktik AID dan Arsip sebagai
sebuah ilmu. Oleh karena itu, kajian yang dapat dilakukan untuk
memahaminya adalah dengan menggunakan pendekatan filsafat ilmu yang
meliputi tiga bidang kajian yaitu
• ontologi,
• epistimologi
• aksiologi.
• Menurut Tirtarahardja dan La Sulo (2005), landasan filosofis bersumber dari
pandangan- pandangan dalam filsafat AID dan Arsip, menyangkut keyakinan
terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat
pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan.
1. Peranan Landasan Filosofis AID dan Arsip Memberikan rambu-rambu apa dan bagaimana
seharusnya AID dilaksanakan.
2. Rambu- rambu tersebut bertolak pada kaidah metafisika, epistemology dan aksiologi AID
dan Arsip sebagaimana studi dalam filsafat AID dan Arsip.
3. Landasan filosofis AID tidaklah satu melainkan ragam sebagaimana ragamnya aliran
filsafat. Sebab itu, dikenal adanya landasan filosofis AID dan Arsip Idealisme, Realisme,
Pragmatisme, Pancasila, dsb.
4. Contoh: Penganut Realisme antara lain berpendapat bahwa “pengetahuan yang benar
diperoleh manusia melalui pengalaman diri”.Implikasinya, penganut Realisme
mengutamakan metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada para
siswa/mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung(misal:
melalui observasi, praktikum, dsb.) atau pengalaman tidak langsung (misal: melalui
membaca laporan-laporan hasil penelitian, dsb).
• Selain tersajikan berdasarkan aliran-alirannya,landasan filosofis
AID dapat pula disajikanberdasarkan tema-tema tertentu.
• Misalnya dalam tema: “Manusia sebagai Animal Educandum”
(M.J.Langeveld, 1980), Man and Education” (Frost, Jr.,1957), dll.
• Demikian pula, aliran-aliran AID dan Arsip yang dipengaruhi oleh
filsafat, telah menjadi filsafat AID dan Arsip dan atau menjadi teori
AID dan Arsip tertentu. Ada beberapa teori AID dan Arsip yang
sampai dewasa ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
praktek AID dan Arsip, misalnya aliran empirisme, naturalisme,
nativisme, dan aliran konvergensi dalam AID dan Arsip.
LANDASAN SOSIOLOGIS
AID dan Arsip
Pengertian Landasan Sosiologi
• Manusia = Makhluk Sosial
Hal ini berarti manusia hidup dalam suatu kelompok yang didalamnya
terjadi hubungan sosial antar manusia.
• Menurut Wayan Ardhana (1986) hidup berkelompok memiliki ciri-ciri :
1. Ada pembagian kerja
2. Ada ketergantungan antar anggota
3. Ada kerjasama antar anggota
4. Ada komunikasi antar anggota
5. Ada diskriminasi terhadap anggota kelompok lain.
Pengertian Landasan Sosiologi
• Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai tindakan
sosial yang dilakukan oleh manusia dalam suatu kelompok yang
menjelma menjadi realitas sosial.
• Ciri-ciri Sosiologi :
1. Empiris
2. Teoritis
3. Komulatif
4. Nonetis
History Sosiologi
• Lester Frank Ward (1883) berpendapat bahwa sumber utama
perbedaan kelas sosial dalam masyarakat Amerika adalah
perbedaan dalam memiliki kesempatan terutama kesempatan
dalam memperoleh pelayanan publik.
• Untuk itu Pelayanan dilakukan secara berkelanjutan,
akuntabilitas dan transparan, mengurangi hamatan dimensi
ruang dan waktu
Pengertian Landasan Sosiologis
AID dan Arsip
• Sosiologis AID dapat diartikan sebagai norma
dasar /seperangkat asumsi yang dijadikan
titik tolak dalam rangka penggunaan atau
pemahaman kecerdasan kawanan berdasar
pada tindakan sosial yang dilakukan oleh
manusia dalam suatu kelompok yang
menjelma menjadi realitas sosial.
• Landasan sosiologi mengandung norma dasar AID
dan Arsip yang bersumber dari norma kehidupan
masyarakat suatu bangsa.
• Ada 3 macam norma kehidupan bermasyarakat,
yaitu :
1. paham individualisme
2. paham kolektivisme
3. paham integralistik
• Landasan sosiologis menganut paham integralistik.
• Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan
manusia, yaitu :
1. Aspek Biologis
2. Aspek Psikologis
3. Lingkungan alam fisik
4. Lingkungan sosial
5. Faktor kebudayaan
6. Faktor kebudayaan khusus (kearifan lokal)
• Faktor-faktor yang menjadi dasar interaksi dan
proses sosial :
1. Faktor Imitasi
2. Faktor Sugesti
3. Faktor Identifikasi
4. Faktor Simpati
ADMINISTRASI, INFORMASI, DOKUMNETRASI dan Arsip
• MENGURANGI KETIDAKPASTIAN
• MENGINTEGRASIKAN METODA DAN TEKNOLOGI YANG RASIONAL KEDALAM
PROSES PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• MEMBERIKAN PELUANG UNTUK DAPAT MENGAWASI UPAYA YANG DILAKUKAN
SECARA LEBIH CERMAT DAN TEPAT DARI WAKTU KE WAKTU
• MENINGKATKAN PERAN SERTA DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN, ATAU
PALING TIDAK MEMPERLUAS PELUANG PARTISIPASI DARI PIHAK-PIHAK YANG
POTENSIAL
PENDEKATAN PERENCANAAN AID
(1) POLITIK
(2) TEKNOKRATIK
(3) PARTISIPATIF
(4) TOP-DOWN (SKUNDER)
(5) BOTTOM-UP (PRIMER)