Anda di halaman 1dari 28

LANDASAN-LANDASAN AID

FILOSIFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS

Oleh:

DR.H. ASEP KUSDIMAN JAUHARI, Drs. M.Si


TMT DOSEN 1 Januari 1989
JABATAN FUNGSIONAL : LEKTOR KEPALA
PANGKAT/GOLONGAN/RUANG : Pembina/ IV/C
NIDEN : 0427116301 Nomor. Sertifikasi Dosen:11104100801429
Alamat Email : hakjauhari@yahoo.com HP 081321415659
LANDASAN ADMINISTRASI, INFORMASI DOKUMENTASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI LANDASAN DALAM PENGEMBANGAN AID
1. HISTORIS (Asal-muasal)  Hireraki kemunculan secara kesejaharan AID
2. GEOGRAFIS Lokasi serta persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas
fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Bahasa Yunani gêo
("Bumi"), dan graphein ("tulisan" atau "menjelaskan").
3. FILOSOFI  merupakan konseptual dan ideal : a) Sasaran AID (tujuannya?)
b) Proses AID (bagaimana caranya?) c) Evalusi AID

4. ILMU, TEKNOLOGI & SENI  arah AID tidak hanya untuk sekarang tetapi untuk masa
depan a) Teori baru, b) Teknologi baru c) berbagai seni & Kesenian

5. PSIKOLOGIS  rencana AID untuk pengembangan


a) Perkembangan AID
b) Karakteristik AID
c) Metode AID

6. SOSIAL BUDAYA (SOSIOLOGIS) KULTUR  dalam hal ini Supra dan Inpra struktur
dalam masyarakat (LSM, Ngo, Partai Politik, Dunia Usaha, Pemerintah, Dunia AID, Dunia
Kesehatan, Adat istiadat) merupakan sesuatu yang nyata
a) Perubahan tata nilai
b) Perubahan tuntutan kehidupan
c) Perubahan tuntutan kerja

7. YURIDIS (Normatif)  Etika, estetika dari alur sosiologis terakumulasi pada perundangan
EMPIRIK  Data lapangan dan masalahnya
• Profil kemampuan AID pemahaman situasi,
kondisi, koordinasi, tolerasi, gerakan, dedikasi
secara keseluruhan di objek penelaahan/kajian.
Mengurai kategori untuk dia analisis terhadap
nilai AID sampai tingat belum dapat mencapai
nilai tertinggi.

Perumusan Masalah:
• Secara umum : Kualitas, kualitias dan
produktivitas AID. Masalah khusus : Keterampil,
proses dan aktivitas AID dari sisi optimalisasi dls.
LANDASAN PENGEMBANGAN AID
HISTORIS
FILOSOFIS
IPTEKS ADMINISTRASI,
PSIKOLOGIS INFORMASI DAN TUJUAN
SOSIAL BUDAYA (SOSIOLOGIS) DOKUMENTASI
YURIDIS
EMPIRIS

SUMBANGAN MASING-MASING LANDASAN TERHADAP AID

TUJUAN AID
ISI AID
PROSES AID
EVALUASI AID

HISTORIS PSIKOLOGIS SOSIAL BUDAYA ILMU, TEKNOLOGI & SENI


&FILOSOFIS & YURIDIS
PENGERTIAN DAN SIFAT LANDASAN

• Landasan =alas/dasar/tumpuan/ fundasi.


• Landasan adalah alas atau dasar pijakan
dari sesuatu hal; suatu titik tumpu atau
titik tolak dari suatu hal ; atau suatu
fundasi tempat berdirinya sesuatu hal.
• Landasan terdiri dari 2 macam, yaitu :
1. Landasan yang bersifat material
2. Landasan yang bersifat konseptual
Landasan
• Landasan yang bersifat material merupakan suatu landasan
yang bersifat fisik nyata.
• Landasan yang bersifat konseptual identik dengan asumsi,
yaitu suatu gagasan, kepercayaan, prinsip, pendapat atau
pernyataan yang sudah dianggap benar, norma, yang dijadikan
titik tolak dalam rangka berpikir dan atau dalam rangka
bertindak.
• Landasan AID adalah norma dasar / seperangkat asumsi yang
dijadikan titik tolak dalam rangka Kerja sama kawanan
kecerdasan, yang mengelola data, fakta dan fenomena
terwadahi dalam arip/dokumen untuk mencapai tujuan dengan
berbagai keputusan-keputusan bersama.
1. Istilah landasan - Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:260)
diartikan sebagai alas, dasar, atau tumpuan.
2. Adapun istilah landasan sebagai dasar dikenal pula sebagai
fundasi. Mengacu kepada pengertian tersebut, kita dapat
memahami bahwa landasan adalah suatu alas atau dasar
pijakan dari sesuatu hal; suatu titik tumpu atau titik tolak
dari sesuatu hal; atau suatu fundasi tempat berdirinya
sesuatu hal.
3. Berdasarkan sifat wujudnya terdapat dua jenis landasan,
yaitu landasan yang bersifat material, dan landasan yang
bersifat konseptual. Contoh landasan yang bersifat material
antara lain berupa landasan pacu pesawat terbang dan
fundasi bangunan gedung. Adapun contoh landasan yang
bersifat konseptual antara lain berupa dasar Negara
Indonesia yaitu Pancasila dan UUD RI Tahun 1945; landasan
AID, dsb.
• Landasan AID tergolong ke dalam jenis landasan
yang bersifat konseptual.
• Pengertian landasan yang bersifat konseptual pada
dasarnya identik dengan asumsi, yaitu suatu
gagasan, kepercayaan, prinsip, pendapat atau
pernyataan yang sudah dianggap benar, yang
dijadikan titik tolak dalam rangka berpikir
(melakukan suatu studi) dan/atau dalam rangka
bertindak (melakukan suatu praktek). Menurut Troy
Wilson Organ, “asumsi dapat dibedakan dalam tiga
macam, yaitu:
– Aksioma
– Postulat
– Premis tersembunyi
LANDASAN FILOSOFIS
MERUPAKAN JAWABAN ESENSIAL / MENDASAR
(JAWABAN FILOSOFIS) ATAS PERTANYAAN-
PERTANYAAN :
• APA YANG MENJADI TUJUAN AID ?
• SIAPA YANG TERKAIT DENGAN AID ?
• APA ISI AID ?
• BAGAIMANA PROSES INTERAKSI AID?

FILSAFAT BERARTI UPAYA UNTUK MENGGAMBARKAN DAN


MENYATAKAN SUATU PANDANGAN YANG SISTEMATIS DAN
KOMPREHENSIF TENTANG ALAM SEMESTA DAN KEDUDUKAN
MANUSIA DI DALAMNYA
1. Landasan Aksioma adalah asumsi yang diterimak ebenarannya tanpa perlu
pembuktian, atau suatu pernyataan yang kebenarannya diterima secara
universal. Contoh: “dalam hidupnya manusia tumbuh dan berkembang”.
Terhadap pernyataan ini tidak akan ada orang yang menyangkal kebenarannya,
sebab kebenarannya dapat diterima secara universal tanpa perlu dibuktikan
lagi.

2. Landasan Postulat yaitu asumsi yang diterima kelompok orang tertentu atas
dasar persetujuan. Contoh:“Perkembangan individu ditentukan oleh faktor
hereditas maupun oleh faktor pengaruh lingkungannya (pengalaman)”. Asumsi
ini disetujui/diterima benar oleh kelompok orangtertentu, tetapi tentu saja
ditolak oleh kelompok orang lainnya yang menyetujui asumsi bahwa
perkembangan individu sepenuhnya ditentukan oleh faktor hereditas saja,
atau oleh faktor pengaruh lingkungan saja.

3. Landasan Premis Tersembunyi yaitu asumsi yang tidak dinyatakan secara


tersurat yang diharapkan dipahami atau diterima secara umum. Premis
tersembunyi biasanya merupakan premis mayor dan premis minor dalam
silogisme yang tidak dinyatakan secara tersurat, dalam hal ini pembaca atau
pendengar diharapkan melengkapinya. Contoh: Armin perlu Informasi
(dinyatakan). Dalam pernyataan ini terdapat premis tersembunyi yang tidak
dinyatakan, yaitu semua manusia perlu informasi (premis mayor), dan Armin
adalah manusia (premis minor). Maka kesimpulanya seperti pernyataan di atas
adalah Armin perlu informasi.
• Filosofis Filosofis, berasal dari bahasa Yunani yang
terdiri atas suku kata philein/philos yang artinya
cinta dan sophos/Sophia yang artinya
kebijaksanaan, hikmah, ilmu, kebenaran.
• Secara maknawi filsafat dimaknai sebagai suatu
pengetahuan yang mencoba untuk memahami
hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran
atau kebijaksanaan. Untuk mencapai dan
menemukan kebenaran tersebut, masing-masing
filosof memiliki karakteristik yang berbeda antara
yang satu dengan lainnya.
• Demikian pula kajian yang dijadikan obyek
telaahan akan berbeda selaras dengan cara
• Manfaat filsafat dalam kehidupan Manfaat
filsafat dalam kehidupan adalah :
– Sebagai dasar dalam bertindak.
– Sebagai dasar dalam mengambil
keputusan.
– Untuk mengurangi salah paham dan
konflik.
– Untuk bersiap siaga menghadapi situasi
dunia yang selalu berubah.
– Filosofi AID
• Ajaran filsafat Keilmuan Beberapa ajaran filsafat yang
telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu
adalah:
– Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang
sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak
mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme
memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan
materialisme humanistis.
– Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia
adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran
ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
– Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani
dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.
Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang
tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif
tergantung kepada kemampuan minusia.
• AID adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana dan proses
kerjasama agar entitas kawanan
kecerdasan secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat dalam kehidupan yang
selalu melibatan data, fakta, fenomena
yang terinteraksi melalui proses yang
terarah dan terarsipkan.
• Landasan Filosofis AID Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa asumsi-asumsi yang bersumber dari
filsafat yang menjadi titik tolak dalam AID. Ada berbagai aliran
filsafat, antara lain: Idealisme, Realisme, Pragmatisme,
Pancasila, dsb.
• Berkenaan dengan tujuan filosofis suatu praktik AID sebagai
sebuah ilmu. Oleh karena itu, kajian yang dapat dilakukan
untuk memahaminya adalah dengan menggunakan
pendekatan filsafat ilmu yang meliputi tiga bidang kajian yaitu
– ontologi,
– epistimologi
– aksiologi.
• Menurut Tirtarahardja dan La Sulo (2005), landasan filosofis
bersumber dari pandangan- pandangan dalam filsafat AID,
menyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia, keyakinan
tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang
kehidupan yang lebih baik dijalankan.
1. Peranan Landasan Filosofis AID Memberikan rambu-rambu apa
dan bagaimana seharusnya AID dilaksanakan.
2. Rambu- rambu tersebut bertolak pada kaidah metafisika,
epistemology dan aksiologi AID sebagaimana studi dalam filsafat
AID.
3. Landasan filosofis AID tidaklah satu melainkan ragam
sebagaimana ragamnya aliran filsafat. Sebab itu, dikenal adanya
landasan filosofis AID Idealisme, Realisme, Pragmatisme,
Pancasila, dsb.
4. Contoh: Penganut Realisme antara lain berpendapat bahwa
“pengetahuan yang benar diperoleh manusia melalui pengalaman
diri”.Implikasinya, penganut Realisme mengutamakan metode
mengajar yang memberikan kesempatan kepada para
siswa/mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman langsung(misal: melalui observasi, praktikum, dsb.)
atau pengalaman tidak langsung (misal: melalui membaca
laporan-laporan hasil penelitian, dsb).
• Selain tersajikan berdasarkan aliran-
alirannya,landasan filosofis AID dapat pula
disajikanberdasarkan tema-tema tertentu.
• Misalnya dalam tema: “Manusia sebagai Animal
Educandum” (M.J.Langeveld, 1980), Man and
Education” (Frost, Jr.,1957), dll.
• Demikian pula, aliran-aliran AID yang dipengaruhi
oleh filsafat, telah menjadi filsafat AID dan atau
menjadi teori AID tertentu. Ada beberapa teori
AID yang sampai dewasa ini mempunyai pengaruh
yang kuat terhadap praktek AID, misalnya aliran
empirisme, naturalisme, nativisme, dan aliran
konvergensi dalam AID.
LANDASAN
SOSIOLOGIS
AID
Pengertian Landasan Sosiologi
• Manusia = Makhluk Sosial
Hal ini berarti manusia hidup dalam suatu kelompok
yang didalamnya terjadi hubungan sosial antar manusia.
• Menurut Wayan Ardhana (1986) hidup berkelompok
memiliki ciri-ciri :
1. Ada pembagian kerja
2. Ada ketergantungan antar anggota
3. Ada kerjasama antar anggota
4. Ada komunikasi antar anggota
5. Ada diskriminasi terhadap anggota kelompok lain.
Pengertian Landasan Sosiologi
• Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari
berbagai tindakan sosial yang dilakukan oleh
manusia dalam suatu kelompok yang menjelma
menjadi realitas sosial.
• Ciri-ciri Sosiologi :
1. Empiris
2. Teoritis
3. Komulatif
4. Nonetis
History Sosiologi
• Lester Frank Ward (1883) berpendapat bahwa sumber
utama perbedaan kelas sosial dalam masyarakat
Amerika adalah perbedaan dalam memiliki kesempatan
terutama kesempatan dalam memperoleh pelayanan
publik.
• Untuk itu Pelayanan dilakukan secara berkelanjutan,
akuntabilitas dan transparan, mengurangi hamatan
dimensi ruang dan waktu
Pengertian Landasan Sosiologis
AID
• Sosiologis AID dapat diartikan sebagai norma
dasar /seperangkat asumsi yang dijadikan
titik tolak dalam rangka penggunaan atau
pemahaman kecerdasan kawanan berdasar
pada tindakan sosial yang dilakukan oleh
manusia dalam suatu kelompok yang
menjelma menjadi realitas sosial.
• Landasan sosiologi mengandung norma dasar
AID yang bersumber dari norma kehidupan
masyarakat suatu bangsa.
• Ada 3 macam norma kehidupan
bermasyarakat, yaitu :
1. paham individualisme
2. paham kolektivisme
3. paham integralistik
• Landasan sosiologis menganut paham
integralistik.
• Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan
manusia, yaitu :
1. Aspek Biologis
2. Aspek Psikologis
3. Lingkungan alam fisik
4. Lingkungan sosial
5. Faktor kebudayaan
6. Faktor kebudayaan khusus (kearifan lokal)
• Faktor-faktor yang menjadi dasar interaksi
dan proses sosial :
1. Faktor Imitasi
2. Faktor Sugesti
3. Faktor Identifikasi
4. Faktor Simpati
ADMINISTRASI INFORMASI DAN DOKUMNETRASI

1. SEGI AGAMA,  TEPAT SECARA HALALAN


DAN TOYYIBAH

2. SEGI EKONOMI,  PALING EFISIEN

3. SEGI POLITIS,  PALING BISA DITERIMA

4. SEGI ADMINISTRASI,  PALING BISA


DILAKSANAKAN

5. SEGI ETIS FILOSOFIS,  TIDAK BERTENTANGAN


DENGAN NILAI-NILAI
SOSIAL BUDAYA
MENGAPA MERENCANA AID?

 MENGURANGI KETIDAKPASTIAN
 MENGINTEGRASIKAN METODA DAN TEKNOLOGI YANG
RASIONAL KEDALAM PROSES PEMECAHAN MASALAH
DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 MEMBERIKAN PELUANG UNTUK DAPAT MENGAWASI
UPAYA YANG DILAKUKAN SECARA LEBIH CERMAT DAN
TEPAT DARI WAKTU KE WAKTU
 MENINGKATKAN PERAN SERTA DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN, ATAU PALING TIDAK
MEMPERLUAS PELUANG PARTISIPASI DARI PIHAK-PIHAK
YANG POTENSIAL
PENDEKATAN PERENCANAAN AID

(1) POLITIK
(2) TEKNOKRATIK
(3) PARTISIPATIF
(4) TOP-DOWN (SKUNDER)
(5) BOTTOM-UP (PRIMER)

Anda mungkin juga menyukai