Merdeka Belajar Oleh Aida Fauziah Majid Teori Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia • Bahasa menurut Abdul Chair (1998:1) adalah suatu sistem lambang bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, komunikasi, dan mengidentifikasi diri. Sebagai suatu system, maka Bahasa terbentuk oleh kata, maupun kalimat. Bila aturan, kaidah atau pola ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu. • Bahasa menjadi alat komunikasi dalam kehidupan. • Bahasa juga menjadi Bahasa nasional dan Bahasa resmi negara BELAJAR • Belajar menurut Slameto (2003: 5) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya • Menurut Aunurrahman (2010: 35), belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. • Kesimpulannya, Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman hingga ada perubahan tingkah laku seperti penguasaan ilmu pengetahuan atau keterampilan dan adanya perubahan sikap. Teori Belajar Bahasa • Teori Behaviorisme John B. Watson mengungkapkan bahwa teori belajar Behavorisme memusatkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya Teori Behavior Skinner mengungkapkan bahwa kemampuan berbicara dan memahami bahasa diperoleh melalui rangsangan lingkungan. Teori ini tentang akibat dan sebab perilaku yang dikendalikan oleh akibatnya. Seandainya hal itu baik menurut individu itu maka akan terus dipertahankan atau akan ditingkatkan terus dan sebaliknya. • Teori Nativisme atau Mentalistik • Pada teori ini memandang bahawa pemerolehan bahasa dari pemberian biologis. Keyakainan dari teori ini sistem Bahasa sudah ada dalam diri setiap manusia secara alamiah. • Chomsky (Ellis, 1986: 4-9) yang merupakan kumpulan komunitas yang mengemukakan tokoh Teori Nativisme mengatakan bahwasannya hanya manusialah satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan komunikasi lewat bahasa verbal. Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak yang lahir ke dunia telah memiliki bekal dengan apa yang disebutnya “alat penguasaan bahasa” atau LAD (language Acquisition Device). Pada teori ini lebih menekankan pada cara manusia memperoleh bahasa yang telah ia miliki, dan cenderung pada bahasa yang telah dimiliki seseorang merupakan sebuah anugerah yang sedikit demi sedikit akan mengalami perkembangan hingga ia mampu membuka kemampuan berkomunikasi yang akan dimilikinya. • Teori Kognitivisme • Konsep sentral teori kognitif adalah kemampuan berbahasa anak berasal dari kematangan kognitifnya. Jadi, konsep kognitifistik bersumber pada hasil dari belajar anak dan tidak berasal dari luar kognitif anak , seperti afektif dan lain-lain • Konsep ini pula menjelaskan tentang belajar bahasa, bagaimana kita berpikir, belajar terjadi dari kegiatan mental internal dalam diri kita, belajar bahasa merupakan proses berpikir yang kompleks. Menurut Piaget, Struktur tersebut lahir dan berkembang sebagai akibat interaksi yang terus menerus antara tingkat fungsi kognitif si anak dan lingkungan lingualnya. • Teori Fungsional (Interaksionis) Menurut Slobin, Teori Fungsional (Interaksionis) pada asas fungsional, perkembangan diikuti oleh perkembangan kapasitas komunikatif dan konseptual yang beroperasi dalam konjungsi dengan skema batin konjungsi. Pada asas formal, perkembangan diikuti oleh kapasitas perseptual dan pemerosesan informasi yang bekerja dalam konjungsi dan skema batin tata bahasa • Teori Konstruktivisme • Tokoh ahli kontruktivisme Jean Piaget dan Leu Vygotski menyatakan bahwa manusia membentuk versi mereka sendiri terhadap kenyataan, mereka mengadakan beragam cara untuk mengetahui dan menggambarkan sesuatu untuk mempelajari pemerolehan bahasa pertama dan kedua • Dalam kerjanya, ahli konstruktif menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dengan melibatkan guru dan pelajar untuk memikirkan dan mengoreksi pembelajaran • Ada dua hal yang harus dipenuhi, yaitu: • Pembelajar harus berperan aktif dalam menyeleksi dan menetapkan kegiatan belajar yang menarik dan memotivasi pelajar, Harus ada guru yang tepat untuk membantu pelajar-pelajar membuat konsep-konsep, nilai-nilai, skema, dan kemampuan memecahkan masalah • Teori Humanisme • Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah masyarakat. Salah satu bentuk belajar bahasa menurut teori humanisme, harus mengedepankan hati/perasaan, pikiran, dan kehendak. Seorang tokoh ahli pada teori humanisme Coombs (1981) menyatakan bahwa: • Pengajaran disusun berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa, yaitu: • Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengaktualisasikan dirinya untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya. • Pengajaran disusun untuk memperoleh keterampilan dasar (akademik, pribadi, antar pribadi, komunikasi, dan ekonomi). • Memilih dan memutuskan aktivitas pengajaran secara individual dan mampu. • Mengenal pentingnya perasaan manusia, nilai, dan persepsi. suasana belajar yang menantang dan bisa dimengerti. Pembelajaran Bahasa • Menurut KBBI, pembelajaran adalah proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar • Menurut Arikunto (1993: 12) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar • Menurut Darsono (2002:24-25)pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. • kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat proses mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh, dan atau mengatur serta memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan. • Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya pendidikan. Prinsip-prinsip dalam Pembelajaran Bahasa 1. Prinsip keaktivan 2. Prinsip keterlibatn langsung/berpengalaman 3. Prinsip pengulangan 4. Prinsip tantangan 5. Prinsip balikan dan penguatan 6. Prinsip perbedaan indiviudal Sastra • Sastra sendiri dalam KBBI berarti tulisan; huruf • Menurut Burhan Nurgiyantoro, Sastra anak adalah sastra yang berbicara tentang apa saja yang menyangkut masalah kehidupan ini sehingga mampu memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan itu sendiri kepada anak . • Buku anak, sastra anak, adalah buku yang menempatkan sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan dan sekaligus juga menawarkan sebuah kebenaran yang signifikan yang diekspresikan ke dalam unsur-unsur yang layak dan bahasa yang mengesankan • Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pembentukan sikap/afektif. Dalam penentuan sikap/afektif yang diinginkan, aspek sastra menjadi sesuatu yang mutlak disuguhkan kepada generasi melalui pendidikan di kelas.. Meskipun tidak semua pembelajaran bahasa Indonesia adalah sastra, tetapi peluang pembelajaran sastra memiliki ruang yang luas. Artinya, setiap kompetensi dasarnya sangat memungkinkan diajarkan dengan sastra sebagai dasarnya MERDEKA BELAJAR • Merdeka belajar merupakan kebijakan pendidikan menurut arahan presiden dan wakil presiden yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas SDM. • Program Merdeka belajar tersebut meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. • USBN hanya dilakukan di sekolah untuk menilai kompetensi siswa yang dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis atau bentuk penilaian lainnya yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan penugasan (tugas kelompok, karya tulis, dan sebagainya) • UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter • RPPdi sedrhanakan dengan memangkas beberapa komponen. Guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP. Tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen • Penerimaan peserta didik baru (PPDB), Kemendikbud tetap menggunakan sistem zonasi Pembelajaran bahasa dan sastra pada kurikulum 2013 dapat diterapkan karena pada kurikulum ini arahannya pada pembentukan sikap. Peserta didik yang belajar bahasa dan sastra dapat dijadikan salah satu jembatan dalam menerapkan sikap atau tingkah laku mereka dalam kehidupan di masyarakat. Semakin peserta didik banyak membaca sastra dan membiasakannya, maka anak akan mempuyai banyak contoh perilaku/sikap yang menanamkan karakter baik pada diri mereka . Dengan disusulnya arahan presiden dan wakil presiden dalam program merdeka belajar maka pihak sekolah mempunyai banyak kesempatan kepada peserta didik dalam membimbing peserta didik yang dapat disisipkan pada pembelajaran. TERIMAKASIH