Anda di halaman 1dari 27

Community Assesment

TINGGINYA PREVALENSI KARIES GIGI PADA SISWA SD DAN


MI DI KECAMATAN Y, KABUPATEN MALANG
Instruktur:
drg. Merlya Balbeid, M.MRS
Oleh:
Robbyn Reyvaldo
Annisa Larasati
Siham
LATAR
BELAKANG
• Masalah kesehatan gigi dan mulut
yang paling sering dialami anak usia
sekolah adalah karies gigi (Hermien,
2011).
• Prevalensi karies pada anak-anak di
negara berkembang kini meningkat
cepat. Di Indonesia, karies gigi
merupakan masalah serius dalam
kesehatan gigi dan mulut. Hasil
RISKESDAS 2018 presentase
penduduk di Jawa Timur mempunyai
masalah kesehatan gigi dan mulut
sebesar 55%
• Karies gigi merupakan penyakit yang
dapat dicegah, misalnya dengan
tindakan promotif atau edukasi dan
pemberian fluor serta fissure sealant
sebagai tindakan prefentif.
Pencegahan dan perawatan karies
pada anak merupakan hal penting
untuk menghindari gangguan jangka
panjang.
Tujuan
Tujuan Umum

Menurunkan kasus penderita


karies gigi pada siswa SD dan
MI di Kecamatan Y, puskesmas
X Kabupaten Malang

Tujuan khusus
1. Mengetahui prioritas masalah 2. Mengetahui penyebab masalah 3. Mengetahui pemecahan
kesehatan gigi dan mulut masyarakat kesehatan gigi dan mulut masyarakat masalah kesehatan gigi dan
Kecamatan Y, Puskesmas X, Kecamatan Y, Puskesmas X, mulut pada masyarakat
Kabupaten Malang menggunakan Kabupaten Malang. Kecamatan Y, Puskesmas X,
data sekunder. Kabupaten Malang.
Manfaat

01 Manfaat Akademis 02 Manfaat Teoritis


a. Institusi
1. Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut warga Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
Kecamatan Y, puskesmas X dengan meningkatkan
mengubah perilaku siswa SD dan MI dengan
kesadaran mengenai kesehatan gigi dan mulut.
2. Membantu mencegah peningkatan angka kejadian memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga
karies gigi pada anak di Kecamatan Y dengan
meningkatkan pengetahuan anak mengenai karies pada kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan karies
gigi anak dan kebersihan gigi mulut.
b. Mahasiswa gigi pada siswa SD dan MI
1. Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan gigi dan
mulut pada siswa
SD dan MI di Kecamatan Y puskesmas X Kabupaten
Malang
2. Mampu menentukan prioritas masalah, penyebab
masalah dan alternatif pemecahan masalah kesehatan
pada siswa SD dan MI di Kecamatan Y puskesmas X
Kabupaten Malang.
Tinjauan Pustaka
Community Assesment

Diagnosis komunitas adalah upaya


sistematis yang dilakukan untuk
memecahkan suatu masalah kesehatan
dalam komunitas, melalui keluarga sebagai
unit primer dalam komunitas masyarakat
(Sidjabat, 2016)

Tujuan

Tujuan diagnosis komunitas adalah untuk


membuat keputusan tentang rancangan
program berbasis informasi yang akan
dikumpulkan dan dianalisis, sehingga
dapat memperoleh solusi dari
permasalahan kesehatan yang disusun
secara sistematis dan terstruktur.
Tahapan
Proses atau tahapan untuk melakukan diagnosis komunitas terbagi menjadi
4 tahapan, yaitu: (Beatty, Christine French. 2017)

01 Inisiasi

02 Pengumpulan data dan analisis data

03 Diagnosis

04 Diseminasi
Karies Gigi
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,
dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas
mikroorganisme dalam mulut, atau bakteri dalam plak. Tandanya
adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian
diikuti oleh kerusakan bahan organiknya (Dida dkk, 2019).

Etiologi Terjadinya Karies Gigi


Faktor dari dalam penyebab karies gigi adalah faktor di dalam mulut
yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya karies gigi
antara lain host, plak, substrat, dan waktu.
Karies Pada Anak
Menurut Pristiono, 2017. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
karies gigi pada anak, antara lain :
Kesehatan Umum
Penurunan kesehatan anak akan mengkibatkan penurunan sistem imun yang
dapat meningkatkan sistem perusakan oleh bakteri dan dapat meningkatkan
resiko terjadinya karies.
Pemajanan Flouride
Flouride yang mengandung dalam pasta gigi ini dapat diberikan pada anak –
anak setelah mereka bisa berkumur dan membuang ai kumurnya yaitu ketika
anak berusia 2 tahun ke atas, karena anak yang berusia 2 tahun reflek menelan
masih sangat tinggi sehingga kemungkinan menelan pasta gigi juga masih
sangat tinggi
Data
Puskesmas
Data Sekunder

1. Penyakit gusi dan periodontal


2. Gangguan erupsi gigi
3. Penyakit Pulpa dan Periapikal
4. Karies gigi
5. Gigi Impaksi
6. Sakit kepala
7. Stomatitis dan lesi terkait
8. Kelainan jaringan keras lain
9. Anomali dentofasial
Permasalahan yang ditemukan

Persistensi
01

Gangguan erupsi gigi


02

Penyakit pulpa dan periapikal


03

Karies gigi
04
Penetapan
Prioritas
Masalah
Metode USG
Penentuan prioritas masalah
menggunakan metode urgency,
seriousness, and growth (USG). No Diagnosis Kode Total Total Total Total Total E Total
ICD-X A B C D Keseluruhan
Metode USG merupakan salah satu
metode menetapkan urutan prioritas
masalah yang harus diselesaikan 1 Persistensi K00 4 6 6 8 7 32
dengan teknik scoring.
2 Gangguan K02 6 7 7 5 5 34
Daftar peserta dalam penentuan nilai erupsi gigi
USG:
3 Penyakit pulpa K01.1 8 9 8 9 10 41
1. A (Dokter Gigi Puskesmas X) dan periapikal

2. B (Dokter Umum Puskesmas X)


4 Karies gigi K04 12 13 11 12 13 57.  
3. C (Dokter Umum Poli KIA
Puskesmas X)
4. D (Kepala Puskesmas X) Dari hasil USG ditetapkan prioritas masalah adalah karies gigi
5. E (Ahli Gizi Puskesmas X)
Penentuan
Penyebab
Masalah
Your Picture Here

24

tingkat pengetahuan orangtua


Lokasi puskesmas kurang Terbatasnya alat untuk screening rutin mengenai kesehatan gigi dan
kesehatan gigi dan mulut mulut khususnya tentang karies
strategis oleh masyarakat
pada anak masih rendah

pengetahuan anak tentang kesehatan


kesadaran orang tua terhadap Transportasi menuju puskesmas sulit gigi dan mulut masih kurang
ditemukan
kesehatan gigi dan mulut
anak masih kurang Latar belakang pendidikan
masyarakat masih rendah

Kurangnya edukasi mengenai kesehatan


Your Picture Here gigi pada saat kegiatan UKGS
Kurangnya ABP untuk penyuluhan
Latar belakang ekonomi masyarakat mengenai karies gigi
menengah kebawah
Simple Portfolio Warga kurang paham memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada

pendanaan puskesmas untuk dilakukan


Presentation
ABP tentang karies kurang merata diterima
oleh masyarakat Kurangnya penyuluhan kesehatan
screening dan penyuluhan kesehatan gigi gigi dan mulut kepada masyarakat
dan mulut secara merata, terbatas Get a modern PowerPoint Presentation
mengenai kariesthat
gigi is beautifully designed. Easy to change
colors, photos and Text.
Penetapan
Prioritas
Penyebab
Masalah
NGT (Nominal Group Technique)

NGT (Nominal Grup Technique) Langkah-Langkah NGT:

merupakan suatu metode 1. Nominal Group Activity (Silent Generation of


terstruktur yang digunakan untuk Ideas in writing)
menggali lebih dalam kontribusi
2. Recorded Round Robin Procedur (Round
setiap peserta NGT. NGT
Robin Listing Of Ideas On Flip Chart)
merupakan proses pencarian
3. Diskusi (Serial Discussion Of Ideas)
solusi sebuah masalah yang
meliputi proses identifikasi, 4. Voting Priority

pencarian solusi umum, dan 5. Diskusi Hasil (Discussion of Vote)


penetapan keputusan.
6. Silent Rerank and Rate of Priorities
No Masalah Jumlah Pemilih Ranking

1. Kurangnya tenaga medis untuk melakukan 26 III


penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut

2. Kurangnya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut 20 IV


kepada masyarakat dan anak-anak mengenai
karies gigi
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan
3. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua 27 II
mengenai kesehatan gigi dan mulut khususnya prioritas penyebab masalah adalah
tentang karies gigi pada anak
kurangnya pengetahuan dan
4. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran anak 30 I kesadaran anak tentang kesehatan
tentang kesehatan gigi dan mulut
gigi dan mulut.
5. Kurangnya ABP untuk penyuluhan mengenai karies 11 VI
gigi

6. Latar belakang ekonomi masyarakat menengah 9 VII


kebawah

7. Kader untuk kesehatan gigi dan mulut tidak ada 16 V

8. Warga kurang paham memanfaatkan fasilitas 8 VIII


kesehatan yang ada
Pemecahan
Penyebab
Masalah &
Alternatifnya
CARL
( Cappability, Accesbility, Readiness, Laverage )
C : Ketersediaan Sumber Daya (dana dan A : Kemudahan, masalah yang ada
sarana/peralatan) diatasi atau tidak Kemudahan
dapat didasarkan pada ketersediaan
metode/cara/teknologi serta
penunjang pelaksanaan seperti
peraturan atau juklak.

Content Here

L : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu R : Kesiapan dari tenaga pelaksana
dengan yang lain dalam pemecahan yang maupun kesiapan sasaran seperti
dibahas keahlian/kemampuan dan motivasi
No Pemecahan C A R L Total Peringkat
1 Penyuluhan tentang 5 4 4 4 320 II
dampak karies gigi
pada anak serta cara
pencegahan karies
2 Pemeriksaan rutin 4 4 3 4 192 IV
kesehatan gigi dan
mulut
3 Penyuluhan tentang 5 5 5 4 500 I
cara menyikat gigi
yang benar dan
waktu yang tepat
4 Pelatihan kader 4 4 5 3 240 III
kesehatan di
kecamatan Y
Rencana Jangka
Pendek dan
Jangka Panjang
RENCANA JANGKA PENDEK

Melakukan kegiatan penyuluhan


terkait:
Pemberian materi dan Pelatihan
Kesehatan gigi dan mulut
pada kader kesehatan
Karies gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi
dan mulut

Tempat : Balai Desa T


Tempat : SD/MI Waktu : Bulan Februari Minggu ke-2
Waktu : Bulan Februari 2021,Minggu ke-1 Sasaran : Kelompok Usia Produktif dan Kader
Sasaran : Siswa SD/MI Kesehatan
Metode : Penyuluhan dengan ABP Metode : Penyuluhan dengan ABP
Dana : Puskesmas X Dana : Puskesmas X
RENCANA JANGKA
PANJANG

Melakukan kegiatan penyuluhan


secara berkala: Pemeriksaan secara berkala
Kesehatan gigi dan mulut kesehatan gigi dan mulut anak
Karies gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi
Pemberian materi dan Pelatihan
dan mulut
pada kader kesehatan

Tempat : SD/MI
Tempat : Posyandu Desa A, Kec.Y Waktu : 6 bulan
Waktu : 1 tahun sekali sekali
Sasaran : Siswa SD/MI Tempat : Posyandu Desa A, Kec. Y Sasaran : Siswa SD/MI
Metode : Penyuluhan dengan ABP Waktu : Mengikuti jadwal kegiatan kader di wilayah Kec.Y
Dana : Puskesmas X kesehatan Desa A Metode : Penyuluhan
Sasaran : Kader Kesahatan di Desa A, Kec.Y dengan ABP
Metode : Penyuluhan dengan ABP Dana : Puskesmas
Dana : Puskesmas X X
Kesimpulan
Kesimpulan
1. Prioritas kesehatan gigi dan mulut yang diperoleh di Desa A Kecamatan Y Kabupaten Malang berdasarkan
hasil data sekunder adalah tingginya prevalensi karies gigi

2. Penyebab tingginya prevalensi karies gigi adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran anak tentang
kesehatan gigi dan mulut, rendahnya tingkat pengetahuan orang tua mengenai kesehatan gigi dan mulut
khususnya tentang karies gigi pada anak, kurangnya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat mengenai karies gigi, kurangnya kesadaran orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut
anaknya, kurangnya ABP untuk penyuluhan mengenai karies gigi, kurangnya tenaga medis untuk
menyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut, tidak ada kader khusus untuk kesehatan gigi dan mulut,
dan latar belakang ekonomi masyarakat menengah kebawah.

3. Alternatif pemecahan masalah karies gigi yaitu penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar dan waktu
yang tepat, penyuluhan tentang dampak karies gigi pada anak, pelatihan kader kesehatan di kecamatan Y,
pemeriksaan rutin kesehatan gigi dan mulut.
Saran
Saran

1. Memberikan penyuluhan tentang karies gigi


kepada mayarakat untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat Desa A Kecamatan Y.

2. Memberikan informasi kepada orang tua


mengenai karies gigi dan pentingnya peran orang tua
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai