Anda di halaman 1dari 14

COMMON LAW

(Tugas Perbandingan Hukum Pidana Kelas


A)
OLEH :
Andong Guntur Maulana
(1903101010246)
Keluarga Hukum
Rene David membagi empat keluarga hukum, yaitu :
• The Romano-Germanic family
• The Common Law Family
• The family of Sosialist Law
• Othe conceptions of law and the social orther (konsepsi-konsepsi
hukum dan tata social lainnya
Ad 1 adalah kelompok sistem hukum yang didasarkan pada civil law Romawi yang pada
dasarnya terdiri sistem hukum yang dikodifikasikan, berorientasi pada definisi-definisi
hukum, konsep-konsep/pemikiran abstrak, teknik-teknik hukum, dan ajaran-ajaran/dogma
hukum.

Ad 2 didasarkan atau dibentuk dari penyelesaian hukum secara konkret oleh hakim dalam
menyelesaikan perkara-perkara individual.

Ad 3 Sistem Hukum yang berkembang melalui paham Marxisme ini terkenal dianut Uni
Soviet pada masanya. Saat ini tidak banyak negara yang menganut sistem ini. Sebagian
besar negara dunia saat ini menganut sistem Eropa Kontinental atau Common Law.

Ad 4 Sistem Hukum lain yang dikelompokan merupakan sistem hukum yang bukan hukum
barat (non-western). Beberapa Hukum yang dikenal yaitu Hukum Islam, Hukum Yahudi,
Hukum Hindu, dll.
Common Law System
• Istilah “common law” berasal dari Bahasa Prancis “commune –ley”
(dari Lat : communis lex) yang merujuk ada adat kebiasaan (costum)
di Inggris yang tak tertulis dan yang melalui keputusan-keputusan
hakim dijadikan berkekuatan hukum (Kusumohamidjojo, 2015:33).

• Sistem hukum ini juga disebut sistem Anglo Saxon, adalah


berdasarkan atas custom (kebiasaan), preseden dan judge made law.
lni dipraktekkan pada negara-negara Anglo Saxon, utamanya Inggris
dan Amerika, serta negara-negara bekas jajahan lnggeris.
Negara-Negara Penganut Common Law
System
• Kawasan Negara-Negara di dunia yang menganut Common Law System atau Anglo Saxon,
setelah dilakukan diinventarisasi terdapat sebanyak tiga puluh delapan negara sebagai berikut
(Nurul Qamar, 2010:21) :
• Afganistan
• Antigua & Barbuda
• Australia
• Bahama
• Bahrain
• Bangladesh
• Barbados
• Belize
• Brunai Darussalam
• Camerun
Negara-Negara Penganut Common Law System
• Canada
• Dominica
• Ghana
• Guyana
• Fiji
• Grenada
• Hong Kong
• India
• lrlandia
• Jamaica
• Kiribati
• Pulau Marshall
• Mauritius
Negara-Negara Penganut Common Law System
• Nauru
• New Zaeland
• Oman
• Pakistan
• Palau
• Qatar
• Saint Kitts dan Nevis
• Saint Vincent dan The Grenadines
• Tonga
• Trinidad dan Tobago Tuvalu
• Uganda
• lnggeris
• USA I Amerika
• Vanuatu
Perkembangan dan Penyebaran Common
Law System
• Raja-Raja lnggris memandang perlu dalam rangka mempertahankan
kewenangan dan kepentingannya dalam memerintah untuk
membentuk badan-badan yang dapat melanggengkan kekuasaaanya.
• Salah satu badan yang paling penting untuk mempertahankan dan
memperkuat kelanggengan kekuasaan pusat pemerintahan yang
dikendalikan oleh Raja adalah Pengadilan Kerajaan. Hal ini dilakukan
oleh Raja Wiiliem dan para penggantinya kemudian.
• Raja Henry I pada abad XII, telah mengirim utusannya ke wilayah-
wilayah negeri kekuasaannya untuk mengadili perkara di Pengadilan-
Pengadilan local.
Perkembangan dan Penyebaran Common
Law System
• Masa kekuasaan Pemerintahan Raja Henry 11, lnggris melakukan
reformasi dan strukturisasi peradilan dan hukum proseduralnya.
Reformasi tersebut, melahirkan perubahan yang berarti di bidang
peradilan, yakni diaturnya dasar-dasar bagi hakim kerajaan dan
kompetensinya dalam mengadili perkara-perkara.
• Meskipun sebenarnya hukum yang diberlakukan oleh Henry II bukan
semata-mata tradisi hukum warga asli lnggeris, akan tetapi sudah
lebih dipengaruhi oleh tradisi hukum Normandia yang oleh pangeran-
pangeran Normandia yang banyak menguasai tanah-tanah di wilayah
negeri Kerajaan lnggeris.
Perkembangan dan Penyebaran Common
Law System
• Berhubung dengan tradisi sejarah pemberdayaan hakim dan Pengadilan
Kerajaan di kala itu di lnggeris, maka Pengadilan Kerajaan ramai
menangni perkara-perkara yang diajukan kepadanya, sehingga dengan
penetapan-penetapan dan putusan-putusan pengadilan dijadikan
sebagai hukum yang harus ditaati dan dijalankan.
• Maka atas dasar itu pulalah dikatakan bahwa pada system Common Law,
kegiatan hukumnya sangat terpusat di Pengadilan-Pengadilan, lain halnya
dengan Civil Law yang pusat kegiatan hukumnya berada di Parlemen.
• Penyebaran Common law system sampai pada negara-negara jajahan
lnggeris. Salah satu bekas negara jajahan lnggris adalah Amerika Serikat
Karakteristik Common Law System
Pada Common Law System juga ditemukan mempunyai
tiga karakteristik, sebagai berikut :
1. Yurisprudensi Sebagai Sumber Hukum Utama
2. Dianutnya Doktrin Stare Decisis/SistemPrecedent
3. Adversary System Dalam Proses Peradilan
Yurisprudensi sebagai Sumber Hukum
• Dianutnya yurisprudensi sebagai sumber hukum utama dalam
Common Law merupakan produk dari perkembangan hukum lnggris
yang luput dari pengaruh Hukum Roman
Menurut Philip S. James (1985:16), ada dua alasan mengapa
yurisprudensi dianut dalam sistem Common Law, yaitu :
a. Alasan Psikologis
b. Alasan Praktis.
Dianutnya Doktrin Stare
Decisis/SistemPrecedent
• Doktrin tersebut, secara substansial mengandung makna bahwa
hakim terikat untuk mengikuti dan atau menerapkan putusan
pengadilan terdahulu baik yang ia buat sendiri atau oleh
pendahulunya untuk kasus serupa.
Adversary System Dalam Proses Peradilan
• Dalam sistem ini kedua belah pihak yangbersengketa masing-masing
menggunakan lawyernya berhadapan di depan hakim. Para pihak
masing-masing menyusun strategi sedemikian rupa dan
mengemukakan dalildalil dan alat-alat bukti sebanyak-banyaknya di
Pengadilan. Jadi yang berperkara merupakan lawan antar satu dengan
yang lainnya yang dipanglimai oleh lawyersnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai