Anda di halaman 1dari 15

SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL &

SISTEM HUKUM ANGLOSAXON


Kelompok 2 :
• Aria Raya Effendi
• Fatwa Sayidina Alauliya
• Gilang Cahyo Santoso
• Caesar Baghdad Suzukiana
SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL

A. Sejarah & Pengertian


Sistem Hukum Eropa Kontinental adalah sistem
hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-
ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara
sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh
hakim dalam penerapannya.
Negara-negara penganut Hukum Eropa Kontinental
menempatkan konstitusi pada urutan tertinggi dalam
hirarki peraturan perundang-undangan.
Sistem Hukum Kontinental adalah sistem
hukum yang diilhami dari hukum
Romawi dengan cara ditulis dalam suatu
kumpulan, dikodifikasi, dan tidak dibuat oleh
hakim pada masa pemerintahan Kaisar
Justinianus tahun -228 SH.
B. Karakteristiknya
• Memiliki Kodifikasi
• Hakim Tidak Terikat Pada Presiden
• Sistem Peradilan Bersifat Inkuisitorial (hakim
mempunyai peranan besar dalam
mengarahkan dan memutuskan perkara)
Karakteristik dasar ini dianut mengingat bahwa
nilai utama yang merupakan tujuan hukum
adalah kepastian hukum. Kepastian hukum
hanya dapat diwujudkan kalau tindakan-
tindakan hukum manusia dalam pergaulan hidup
diatur dengan peraturan-peraturan hukum
tertulis. Dengan tujuan hukum itu dan
berdasarkan sistem hukum yang dianut, hakim
tidak dapat leluasa menciptakan hukum yang
mempunyai kekuatan mengikat umum.
c. Dampak Positif dan Negatifnya
• Positif
– Hampir semua aspek kehidupan masyarakat serta
sengketa yang terjadi telah diatur dalam undang-
undang atau hukum tertulis. Sehingga kasus yang
terjadi dapat diselesaikan dengan mudah. Selain
itu, adanya berbagai jenis hukum tertulis akan
lebih menjamin adanya kepastian hukum dalam
proses penyelesainnya.
• Negatif
– Tidak adanyanya undang-undang yang mengatur
kasus-kasus yang timbul sebagai akibat dari
kemajuan zaman dan peradaban manusia.
Sehingga kasus tersebut tidak dapat diselesaikan
di pengadilan. Hukum tertulis pada suatu saat
akan ketinggalam zama karena sifat statisnya.
Sistem ini cenderung kaku karena tugas hakim
hanya sekedar sebagai alat undang-undang.
Negara Negara Yang Menganut Sistem
Hukum Kontinental

Prancis Indonesia

Belanda
SISTEM HUKUM ANGLOSAXON
A. Sejarah & Pengertian
Kata “Anglo Saxon” berasal dari nama
bangsa yaitu bangsa Angel-Sakson yang pernah
menyerang sekaligus
menjajah Inggris yang kemudian ditaklukan oleh Hertog
Normandia, William. William mempertahankan hukum
kebiasaan masyarakat
pribumi dengan memasukkannya juga unsur-unsur
hukum yang
berasal dari sistem hukum Eropa Kontinental.
Sistem hukum anglo saxon merupakan suatu
sistem hukum yang didasarkan pada
yurispudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim
terdahulu yang kemudian menjadi dasar
putusan hakim-hakim selanjutnya.
Sistem hukum ini cenderung lebih
mengutamakan hukum kebiasaan, hukum yang
berjalan dinamis sejalan dengan dinamika
masyarakat.

Dibentuk melalui lembaga peradilan dengan


sistem jurispudensi dianggap lebih baik, agar
hukum selalu sejalan dengan rasa keadilan dan
manfaat yang dirasakan langsung ke masyarakat.
Dalam Perkembangannya Hukum Anglosaxion Dibagi 2,
yaitu :

• Hukum Privat
Ditujukan pada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik, hukum
tentang orang, hukum perjanjian, dan tentang perbuatan melawan
hukum.

• Hukum Publik
Mencakup peraturan hukum yang mengatur kekuasaan dan
wewenang penguasa atau negara serta hubungan antara masyarakat dan
negara.
Kelebihan dan Kekurangannya :

• Kelebihan
Anglo Saxon tidak tertulis memiliki sifat yang fleksibel dan
sanggup menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan
masyarakat. Hukum yang diberlakukan adalah hukum tidak tertulis
atau common law.
• Kekurangan
Unsur kepastian kurang terjamin dengan baik. Hal ini karena
dasar hukum yang digunakan diambil dari hukum kebiasaan
masyarakat atau hukum adat yang tidak tertulis.
NEGARA YANG MENGANUT SISTEM HUKUM
ANGLISAXON

Britania Raya Afrika Selatan

Amerika Serikat
PERBEDAAN SISTEM HUKUM
KONTINENTAL DAN ANGLOSAXON
1. Sistem Eropa Kontinental mengenal sistem peradilan
administrasi, sedangkan Anglo Saxon hanya mengenal satu
peradilan untuk semua jenis perkara
2. Pada sistem Eropa Kontinental dikenal dengan adanya
kodifikasi hukum sedangkan pada sistem AngloSaxon tidak
ada kodifikasi
3. Keputusan hakim yang lalu pada sistem Eropa Kontinental
tidak dianggap sebagai kaidah atau sumber hukum,
sedangkan pada sistem Anglo Saxon keputusan hakim
terdahulu terhadap jenis perkara yang sama mutlak harus
diikuti.

Anda mungkin juga menyukai