Anda di halaman 1dari 16

CIVIL LAW &

COMMON LAW
SYSTEM
IQTIRONIA KHAMLIA (E0018193)
Sejarah Perkembangan

Sejarah Civil Lawdan Common Law

Awal abad 13 setelah terjadi setelah perubahan situasi terjadi perubahan kehidupan di negara Eropa
Kontinental yang menyebabkan adanya perubahan Hukum yakni Hukum Romawi yang merupakan
hukum materil dan hukum Kanonik yang merupakan hukum procedural Sementara di lnggeris yang
semula juga menganut sistem hukum Jerman yang feodal, terluput dari pengaruh infiltrasi Hukum
Romawi (Roman Law System), sehingga di lnggeris yang berlaku adalah hukum asli pribumi. Sistem
Hukum yang berakar dan bersumber dari Hukum Romawi inilah yang disebut dengan Civil
LawSystem. Penyebutan Civil Lawini berasal dari asal muasal sumber Hukum Romawi itu sendiri.
Sumber Hukum Romawi semula bersumber dari karya agung Kaisar Justinianus "Corpus Juris
Civilis". Jadi kata Civil diambil dari kata Civilis
Dari penamaannya " Civil Lawsystem" dapat diketahui merupakan rujukan yang berasal dari Corpus
juris civilis, kata "civil is". Corpus juris civil is sebagai Kitab Hukum terdapat empat bagian pokok yang
diaturnya, sebagai berikut :

1. The Institute

2. The Digest

3. The Code

4. The Novels.
Bagian The Institute secara substansial merupakan prolog atau pengantar dari Kitab Hukum Corpus Juris
Civilis. Bagian The Digest memuat kumpulan berbagai aturan dan kaidah hukum bangsa Romawi.
Bagian The Code memuat ketentuan-ketentuan tentang badan pembuat undang undang (legislasi) bangsa
Romawi. Bagian The Novels memuat aturan-aturan tentang legislasi yang dibuat setelah selesainya
pembuatan The Digest dan The Code Sebenarnya bagian terpenting dari empat bagian Kitab Hukum
tersebut, adalah pada bagian The Digest dan The Code, oleh karena pada bagian inilah secara lengkap
dan sistematik diatur berbagai-bagai aturan dan kaidah hukum serta bagaimana cara kerja dari badan
pembuat undang-undang.
Pembentukan hukum yang baru di Eropa Kontinental telahmmelalaui perjalanan proses yang panjang dan
kompleks. Sejarah perkembangannya tidak dapat dilepaskan dengan faktor-faktor ekonomi, politik, dan
intelektual Eropa Barat. Pada akhir abad XI sampai dengan memasuki awal abad XIV, terjadi divergensi
sistem Civil Lawyang berkembang di Eropa Kontinental, sementara Common Lawberkembang di lnggris.
Civil Lawyang dikembangkan di Jerman dan Perancis, menandakan kebangkitan kembali hukum
Romawi atau the Roman law system yang tertuang dalam kodifikasi Corpus Juris Civilis. Sedangkan
sebaliknya yang terjadi di lnggeris, ialah Raja-Raja lnggeris menciptakan dan memberlakukan suatu
sistem peradilan untuk melaksanakan hukum kerajaan Ibid.
Terjadi invasi oleh bangsa Normandia Pada 1006, invasi ini dilakukan dengan membawa sekelompok
administrator yang cakap dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya oleh mereka yang
berkuasa (memiliki kekuasaan politik) berdasarkan dengan hak penaklukan Dalam tradisi Feodal yang
demikian, Inggris disebut dengan Fief maksudnya adalah negeri yang dapat diwarisi dari seorang tuan
tanah sebagai imbalan atau kompensasi atas pengabdian kepada tuan tanah. Dengan keadaan tersebut
Paera Raja berfikir untuk membentuk suatu badan yang dapat mempertahankan kekuasaan-kekuasaan
mereka dalam hal pemerintahan Arthur dan James
Salah satu badan yang paling penting untuk mempertahankan dan memperkuat kelanggengan kekuasaan
pusat pemerintahan yang dikendalikan oleh Raja adalah Pengadilan Kerajaan. Hal ini dilakukan oleh
Raja Wiiliem dan para penggantinya. Sebelum akhir aad xii , Penagadilan Kerajaan bersama dengan
Pengadilan-Pengadilan local merupakan institusi politik yang paling kuat dan disegani di lnggris.
Pada masa Kekuasaan Raja Masa kekuasaan Pemerintahan Raja Henry II lnggris melakukan reformasi
dan strukturisasi peradilan dan hukum proseduralnya. Reformasi tersebut, melahirkan perubahan yang
berarti di bidang peradilan, yakni diaturnya dasar-dasar bagi hakim kerajaan dan kompetensinya dalam
mengadili perkara-perkara.
Reformasi Hukum yang dilakukan dibawah kepemimpinan Raja Henry ii ini dinilai sangat pesat karena
menerapkan sistem peradilan professional dengan hakim kerajaan yang mampu bekerja dibawah feodal.
Meski sebenarnya hukum yang diterapkan bukanlah Hukum Original Inggris melainkan dipengaruhi oleh
tradisi Hukum Normandia, namun demi kepentingan feodal maka Hukum Norman tersebut pada
akhirnya diakomodir sebagai hukum Inggris pada akhirnya, meskipun terinfiltrasi dengan Hukum
Roman. Oleh karenanya apabila ditimbang dari sudur pandang sejarah Hukum Inggris biasa disebut
Anglo Norman
Pengadilan-Pengadilan local yang sebelumnya bekerja tidak professional dengan penuh keberpihakan,
telah diganti dengan Pengadilan-Pengadilan Kerajaan yang bekerja lebih professional, sehingga menarik
perhatian pihak yang berperkara, bahwa Pengadilan dan hakim kerajaan yang dibentuk oleh Raja adalah
jawaban yang dinantikan oleh warga lnggeris untuk memecahkan masalah hukumnya. Kaitannya dengan
tradisi sejarah pemberdayaan hakim dan Pengadilan Kerajaan di kala itu di lnggeris, maka Pengadilan
Kerajaan ramai menangani perkara yang diajukan kepadanya, sehingga dengan penetapan dan putusan
pengadilan dijadikan sebagai hukum yang harus ditaati dan dijalankan Oleh karane itu pada Common
Law, kegiatan hukum sangat terpusat di Pengadilan, berbeda dengan Civil Lawyang basis kegiatannya
adalah berada di
Apabila diinventarisir, maka dapat dikemukakan bahwa hukum yang dikembangkan oleh
Kolonial lnggeris di Amerika terdiri dari :

a. Hukum yang diciptakan karena kebutuhan mereka di wilayah baru

b. Hukum yang didasarkan dari agama atau ideology yang dianut.


Perbedaan Anglo Amerika dengan Common LawSystem lnggeris, dapat diinventarisir sebagai berikut :

1. Amerika Serikat mengenal Konstitusi yang bersifat tertulis, sehingga hukum tertinggi di Amerika adalah
Konstitusi. Sementara di lnggeris tidak mengenal Konstitusi yang sifatnya tertulis. Praktek ketatanegaraan
lnggeris didasarkan atas Convention.

2. Konstitusi Amerika Serikat menjadi rujukan atas undangundang, sehingga bilamana terdapat undang-undang
bertentangan dengan Konstitusi, maka undang-undang itu harus dikesampingkan dan dianggap tidak berlaku.

3. Pengadilan-Pengadilan di Amerika Serikat memiliki kewenangan judicial review. Pengadilan dapat


menyatakan bahwa suatu ketentuan undang-undang tidak sah apabila dipandang bahwa undang-undang itu
bertentangan dengan Konstitusi. Sementara di lnggeris kewenangan seperti itu tidak ditemukan. Yang ada yaitu
supremasi Parlemen. Apayang telah ditetapkan oleh Parlemen sebagai wakil rakyat merupakan produk hukum
tertinggi.
1. Amerika Serikat tidak sepenuhnya tunduk pada Doktrin Stare decisis, meskipun
Amerika dan lnggeris dua-duanya menganut doktrin tersebut, akan tetapi
hakim·hakim Amerika lebih berani menyimpangi doktrin itu yang biasa disebut
Distinguish. Yaitu dengan alasan terjadinya perubahan filosofis atas reasoning
yang melandasi putusan itu. Sementara di lnggeris tidak demikian halnya.

2. Amerika Serikat telah mengembangkan sistem kodifikasi hukum untuk pemenuhan


kebutuhannya baik terhadap pusat maupun negara-negara bagian, sementara di
lnggeris tidak demikian.
 
Karakteristik Civil LawSystem dan Common LawSystem

1. Karakteristik Civil LawSystem

 Civil LawSystem dapat dikemukakan karakterisknya sebagai berikut :

a. Adanya sistem kodifikasi

b. Hakim tidak terikat pada preseden atau doktrin stare decisis, sehingga undang-undang
menjadi rujukan hukumnya yang utama

c. Sistem peradilannya bersifat inkuisitorial.


 Karakteristik Common LawSystem

 Jika pada Civil LawSystem mempunyai tiga karakteristik, maka pada Common LawSystem juga ditemukan
mempunyai tiga karakteristik, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Yurisprudensi Sebagai Sumber Hukum Utama

2. Dianutnya Doktrin Stare Decisis/SistemPrecedent

3. Adversary System Dalam Proses Peradilan


Asas Legalitas Pada Common Law

Penerapan asas legalitas memiliki variasi yang beragam antar satu negara dengan negara lainnya,
tergantung apakah sistem pemerintahan yang berlaku di negara bersangkutan bersifat demokratis atau
tiranis. Variasi juga tergantung pada keluarga hukum yang dianutnya. Sistem Eropa Kontinental cenderung
menerapkan asas legalitas lebih kaku daripada penerapannya di negara-negara yang menganut sistem
Common law, karena di negara-negara Eropa Kontinental asas legalitas menjadi alat untuk membatasi
kekuasaan negara. Di negara-negara yang menggunakan sistem Common Lawasas legalitas tidak begitu
menonjol, karena prinsip-prinsip rule of law telah tercapai dengan berkembangnya konsep due proses of law
yang didukung oleh hukum acara yang baik. Dalam hal ini analogi tidak dijinkan tetapi bahkan menjadi
basis pembaharuan Common Law. Amerika Serikat lebih ketat dalam membatasi analogi dan berlakunya
asas retroaktif hanya dalam hukum acara, khususnya hukum pembuktian.
Asas Legalitas Dalam Civil Law

Dalam tradisi Civil Lawsystem, ada empat aspek asas legalitas yang diterapkan secara ketat,
yaitu: peraturan perundangundangan (law), retroaktivitas (retroactivity), lex certa, dan analogi.
Mengenai keempat aspek ini, menurut Roelof H. Haveman, though it might be said that not
every aspect is that strong on its own, the combination of the four aspects gives a more true
meaning to principle of legality. 15 Ke-empat aspek asas legalitas di atas penjelasannya
sebagai berikut: - Lex Scripta: tertulis.
Pengaturan Sistem Hukum di Negara Common Lawan Civil Law

Pada Civil Law :

1. Hukum Dikodifikasi menjadi suatu Hukum Tertulis

2. Adanya pemisahan secara tegas antara Hukum Publik dengan Hukum Privat
Pada Common Law:

1. Didominasi Oleh Hukum Tidak tertulis atau hukum kebiasaan melalui putusan hakim

2. Tidak adanya pemisahan secara tegas antara huku publik dan Hukum Privat. Namun demikian sumber-
sumber hukum itu (putusan hakim, kebiasaaan, dan peraturan tertulis) tidak tersusun sistematis dalam
hierarki tertentu sebagaimana yang berlaku pada sistem hukum Eropa Kontinental. Dalam Sistem Hukum
ini “peranan” yang diberikan kepada seorang hakim “tidak hanya” sebagai pihak yang bertugas menetapkan
dan menafsirkan peraturanperaturan hukum saja, tetapi hakim juga berperan besar dalam membentuk
seluruh tata kehidupan dan menciptakan prinsip hukum yang baru atau disebut dengan yurisprudensi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai