Anda di halaman 1dari 12

Tema : Pernikahan dini

Kelompok 7:
 HUTRI SIANTURI ( 213020301052 )
 SELVIAE ( 213020301102 )
 ——
NOPREO DANDI ( 213010301003 )
 LORENT LEDO ( 213010301002 )
 NUR AFNY INDRAWATI ( 213010301013 )
PERNIKAHAN DINI
A. Pengertian dari Pernikahan Dini

1. Menurut WHO
Pernikahan Dini (Early Married) adalah pernikahan yang dilakukan oleh
pasangan atau salah satu pasangan masih dikategorikan anak - anak
atau remaja yang berusia dibawah usia 19 tahun.
2. Menurut United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyatakan
bahwa pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilaksanakan
secara resmi atau tidak resmi yang dilakukan sebelum usia 18 tahun.
3. Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional) adalah pernikahan yang berlangsung pada umur di bawah
usia reproduktif yaitu kurang dari 20 tahun pada wanita dan kurang dari
25 tahun pada pria.
4. Menurut Kementerian Kesehatan RI, pernikahan adalah akad atau janji
nikah yang diucapkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan
awal dari kesepakatan bagi calon pengantin untuk saling memberi
ketenangan dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta.
Pernikahan Dini dalam pandangan Kristen adalah sebuah kehendak
Tuhan. Dalam perjanjian Lama, Pernikahan merupakan lembaga pertama
yang didirikan oleh Tuhan. Tuhanlah yang merancang pernikahan,
Tuhanlah yang mempersatukan Adam dan Hawa sebagai satu keluarga.
1. Faktor Individu
Meliputi tingkat pendidikan, hubungan dengan orang tua, Perke
mbangan fisik, mental, dan sosial, sebagai jalan keluar untuk lar
i dari berbagai kesulitan yang dihadapi termasuk kesulitan ekon
omi.
2. Faktor Keluarga
Meliputi Sosial ekonomi keluarga, adat istiadat yang berlaku dikeluarga,
tingkat pendidikan keluarga dan kemampuan keluarga dalam
menghadapi permasalahan remaja.
3. Faktor Masyarakat Lingkungan
Meliputi adat istiadat, pandangan dan kepercayaan, tingkat pendidikan
masyarakat, tingkat ekonomi masyarakat, perubahan nilai dalam
kehidupan.
C. Dampak dari terjadinya Pernikahan Dini

Tingginya angka nikah muda menjadi salah satu penyebab terjadi


nya ledakan penduduk. Angka nikah muda lebih banyak terjadi di
desa dibandingkan di kota, hal ini disebabkan karena berbagai hal
, salah satunya adalah kondisi ekonomi. Seorang anak perempua
n tidak jarang didorong oleh keluarganya untuk segera menikah k
etika sudah baligh sehingga dengan adanya perkawinan tersebut,
maka dalam keluarga gadis akan berkurang satu anggota keluarg
anya yang menjadi tanggung jawab.
Dampak Positif dan Dampak Negatif dari Pernikahan Dini adalah, antara
lain :

- Dampak Negatif :
1) Resiko keguguran lebih tinggi karena wanita belum siap dalam usia d
ini,
2) Ketidakmapanan pasangan, dapat menyusahkan orang yang menguru
s,
3) Pendidikan yang terhambat karena harus mengurus keluarga.

- Dampak Positif :
1) Mendewasakan diri dengan lebih cepat,
2) Memiliki kebebasan yang lebih.
D. Cara mengurangi tingkat Pernikahan Dini di Kalimantan Tengah
Peran serta Pemerintah Daerah dan Orang Tua sangat di perlukan
untuk mengatasi pernikahan anak di bawah umur. Orang Tua perlu
memberikan Edukasi seputar pernikahan kepada anak - anaknya untuk
mencegah Pernikahan Di Usia Dini. Psikolog anak dan keluarga, Anna
Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina mengatakan, bahwa mencegah
pernikahan usia anak – anak bisa dimulai dari pernikahan Orang Tua
yang Sehat. Ketika Orang Tua memiliki pernikahan yang sehat, maka
mereka cenderung bisa membuat anaknya mempunyai pemahaman
yang lebih sehat tentang pernikahan, Dengan itu, orangtua dapat
menunjukkan kepada anak nya bahwa pernikahan bukan pelarian.
Pernikahan adalah tempat untuk berbagi rasa dengan penuh
kebahagiaan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov. Kalteng) juga telah menerbitkan
aturan guna menekan angka pernikahan dini di Kalteng. "Guna mengantisipasi
pernikahan dini kami Pemerintah Provinsi juga telah mengeluarkan Peraturan
Gubernur (Pergub). Di samping terus berupaya meningkatkan perekonomian
masyarakat," ucap Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, Selasa, (28/5/2019)
seperti dilansir oleh borneonews.co.id.

" Pernikahan dini harus dihindari karena banyak dampak negatif yang ditimbulkan.
Antara lain tingginya resiko kematian saat melahirkan, gangguan psikologis serta
perceraian karena usia yang masih belum matang " ujar Gubernur Kalteng.

Terdapat beberapa cara yang dapat mencegah terjadinya Pernikahan Dini seperti,
memberdayakan anak dengan informasi dan keterampilan, mendidik dan memberikan
wawasan kepada para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang baik,
meningkatkan kualitas pendidikan formal bagi anak, mengedukasi anak terkait
kesehatan dan reproduksi, dan menawarkan dukungan ekonomi kepada anak dan
keluarganya.
E. TINJAUAN ALKITAB MENGENAI PERNIKAHAN

2 Korintus 6 : 14 Tentang Pasangan Yang Seiman


“ Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang de
ngan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah t
erdapat antara kebenaran dan kedurhakaan ? Atau bagaimanaka
h terang dapat bersatu dengan gelap ? ”
Pasangan yang tak seiman tidak akan bisa melaksanakan misi Al
lah dalam Keluarga sebagai Gereja Allah. Pernikahan tak Seima
n pun dapat mengancam Pertumbuhan Iman kita.
Kejadian 2 : 24 Tentang Ketergantungan Dengan Orang Tua

“ Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan Ayah nya dan Ibu nya
dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging ”
Ayat ini bukan melarang kita untuk tetap serumah dengan orang tua ketika
sudah menikah. Allah mengingatkan kita bahwa ketika kita sudah
menikah, kita sudah menjadi satu dengan pasangan kita. Kita memiliki
tanggung jawab baru. Kita tidak lagi menjadi si tanggungan tetapi menjadi
si penanggung.
Kejadian 1 : 28 Tentang Tujuan Pernikahan Kristen
“ Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka : “
Beranakcuculah dan bertambah banyak ; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan – ikan di laut dan burung – burung
di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi “
Kita menikah untuk melaksanakan misi Allah dalam dunia. Allah sendiri
punya misi untuk setiap keluarga yaitu bahwa setiap pasangan harus
lah beranakcucu dan bertambah banyak
Kejadian 2 : 18 Tentang Pasangan Yang Sepadan
“ TUHAN Allah berfirman : “ Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri
saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia “
TERIMA KASIH
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai