Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA

PENGUATAN KOPERASI
MELALUI UU CIPTA KERJA

Kamis, 17 November 2020


POTRET KOPERASI INDONESIA

KONTRIBUSI KOPERASI DALAM ANGKA

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2019


KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

DASAR HUKUM PENYUSUNAN


RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH

CIPTA
KERJA
UU No. 25 UU No. 11
Tahun 1992 Tahun 2020

PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN JAMINAN
PERKOPERASIA
UU PRODUK HALAL, JALAN,
N UU No. 20 PENANAMAN MODAL,
Tahun 2008 Sektor
KEK, PANGAN,
Terkait LINGKUNGAN HIDUP,
dan lainnya

USAHA
MIKRO KECIL DAN
MENENGAH

@kemenkopukm 1500 587 www.kemenkopukm.go.id


KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

TUJUAN PENGATURAN SUBSTRANSI


RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH

1 Pemberian kemudahan dan efisiensi biaya


dalam pendirian Koperasi

2 Mendorong koperasi melakukan moderinisasi


SUBSTANSI
dan digitalisasi
KOPERASI
3 Pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan Koperasi berdasarkan
prinsip syariah

@kemenkopukm 1500 587 www.kemenkopukm.go.id


KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

OUTLINE
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH
BAB I: KETENTUAN UMUM BAB IV:
PENYELENGGARAAN
BAB II: KEMUDAHAN, PELINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN KOPERASI INKUBASI

Bagian 1: Kemudahan Penyelenggaraan Koperasi (pembentukan koperasi; rapat anggota


BAB V:DANA ALOKASI KHUSUS
koperasi) Bagian 2: Usaha Koperasi (umum; usaha koperasi yang melaksanakan prinsip syariah)
KEMUDAHAN, PELINDUNGAN
DAN PEMBERDAYAAN KUMK
Bagian 3: Pelindungan Koperasi
Bagian 4: Pemberdayaan
Koperasi
BAB III: KEMUDAHAN, PELINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL BAB VI: KETENTUAN
PERALIHAN
Bagian 1: Kemudahan UMK (Perizinan Tunggal dan Fasilitasi Sertifikasi Standar dan/atau Izin; Penyediaan Tempat
Promosi dan Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Pada Infrastruktur Publik; dan Fasilitasi Hak Kekayaan
BAB VII: KETENTUAN PENUTUP
Intelektual) Bagian 2: Pelindungan UMK (Penyediaan Layanan Bantuan dan Pendampingan Hukum bagi UMK;
Pemulihan UMK)
Bagian 3: Pemberdayaan UMKM (Kriteria UMKM; Basis data Tunggal UMKM; dan Pengelolaan Terpadu
UMK) Bagian 4: Mekanisme Koordinasi dan Pengendalian
Bagian 5: Kemitraan
Bagian 6: Jaminan Kredit Program
Bagian 7: Pengadaan Barang dan Jasa untuk UMK
Bagian 8: Pencatatatan dan Pembukuan Sistem Aplikasi Laporan Keuangan
Bagian 9: Kemudahan dan Insentif

@kemenkopukm 1500 587 www.kemenkopukm.go.id


KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

POKOK PENGATURAN
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH

1. Badan Hukum Koperasi

 Kemudahan Pendirian Koperasi primer oleh paling sedikit 9 orang (Pasal 3).

 Rapat Pendirian secara daring/luring. Hasil rapat pendirian dibuktikan dengan


notulen/berita acara (Pasal 5).

 Pelaporan Rapat Anggota secara elektronik (Pasal 6).

 Kewajiban penyampaian laporan berkala/sewaktu-waktu bagi koperasi yang


melaksanakan usaha simpan dan pinjam dan usaha simpan pinjam dan
pembiayaan syariah (Pasal 7.)

@kemenkopukm
@kemenkopukm
@kemenkopukm 1500
1500 587
587 www.kemenkopukm.go.id
www.kemenkopukm.go.id
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Lanjutan…
2. Kegiatan Usaha Koperasi

 Kegiatan usaha dilaksanakan untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota (Pasal 9).

 Kegiatan usaha koperasi dapat dilaksanakan secara tunggal usaha atau serba usaha (Pasal 10).

 Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi dapat digunakan untuk menarik minat masyarakat yang bukan anggota Koperasi untuk
menjadi anggota Koperasi, sesuai tata Kelola koperasi (pasal 11).

 Koperasi melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah, dan wajib mencantumkan kata “Syariah” dalam penamaan Koperasi
(Pasal 12).

 Koperasi Syariah menjalankan fungsi sosial dalam bentuk baitulmal melalui penghimpunan, pengelolaan, dan penyaluran dana zakat,
infak, sedekah, wakaf, serta dana kebajikan dan sosial lainnya (Pasal 12).

 Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah melaksanakan kegiatan:


a. menghimpun dana dari Anggota, Koperasi lain dan anggotanya dalam bentuk tabungan dengan akad titipan, simpanan berjangka
dengan akad bagi hasil, dan/atau bentuk lainnya sesuai dengan Prinsip Syariah; dan
b. menyalurkan dana kepada Anggota, Koperasi lain, dan anggotanya dalam bentuk pinjaman dengan akad pinjam-meminjam dan
pembiayaan dengan akad pinjam-meminjam, bagi hasil, sewa-menyewa, jual beli, dan/atau bentuk lainnya sesuai dengan Prinsip
Syariah (Pasal 13)
 Koperasi Syariah atau KSPPS melaporkan pelaksanaan fungsi sosial kepada Kementerian, Badan Amil Zakat Nasional, dan Badan Wakaf
Indonesia (Pasal 14)
 Koperasi Syariah wajib memiliki dewan pengawas Syariah (Pasal 15)
 KemenKopUKM, Kemenag, DSN-MUI melakukan pembinaan dan pengembangan kapasitas Dewan Pengawas Syariah (Pasal 16)

@kemenkopukm 1500 587 www.kemenkopukm.go.id


KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Lanjutan…

3. Pelindungan Koperasi 4.Pemberdayaan Koperasi


 Program kemudahan, pelindungan, dan
 Memprioritaskan bidang dan sektor
pemberdayaan koperasi melalui penumbuhan
usaha yang hanya boleh diusahakan
iklim usaha melalui penetapan kebijakan dalam
oleh Koperasi (Pasal 17).
aspek:
 Pemerintah dan Pemerintah Daerah a. Kelembagaan;
dapat mengupayakan pemulihan usaha b. Pasar;
Koperasi dalam kondisi darurat tertentu c. Produksi;
antara lain restrukturisasi kredit, d. Keuangan; dan
rehabilitasi, rekonstruksi usaha, dan e. Inovasi dan teknologi (Pasal 19).
bantuan permodalan (Pasal 18).  Program kemudahan, pelindungan, dan
pemberdayaan koperasi dilakukan secara
terpadu, penyediaan alokasi dalam APBD, apabila
APBD tidak cukup maka Pemda dapat
mengusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui
DAK atau dana dekonsentrasi (Pasal 20).
 Pelaporan oleh Pemda kepada Pemerintah Pusat
(Pasal 21).

@kemenkopukm 1500 587 www.kemenkopukm.go.id


SUBSTANSI KOPERASI DALAM UU CIPTA KERJA
Kemudahan Akses Pasar
• Produk/jasa UMK serta Koperasi sedikitnya 40% diprioritaskan dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah (Pasal 97).

Kemudahan Akses Tempat Usaha


• Memperbesar kesempatan UMKM dan Koperasi untuk berpartisipasi dalam ruang publik seperti terminal, bandar
udara, pelabuhan, stasiun kereta api, tempat istirahat dan pelayanan jalan tol, dll. Mengalokasikan lahan pada
infrastruktur publik paling sedikit 30% dari total luas lahan area komersial. Sehingga meningkatkan akses
pemasaran dan promosi bagi UMKM (Pasal 104).
• Di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) disediakan lokasi untuk UMKM dan Koperasi, baik sebagai Pelaku Usaha
maupun sebagai pendukung kegiatan perusahaan yang berada di dalam KEK (Pasal 150 angka 2).

Kemudahaan Akses Rantai Pasok


• Pemberian insentif dan kemudahan dalam rantai pasok untuk meningkatkan peluang usaha, kompetensi dan
level usaha melalui kemitraan antara usaha menengah dan besar dengan UMK serta Koperasi (Pasal 90).

Proteksi U M K M
• Penanaman modal asing hanya diperbolehkan pada usaha skala besar dan hanya boleh bermitra dengan Koperasi
dan UMKM (Penjelasan Pasal 77 angka 3).
• Pengembangan kemitraan antara pengusaha pariwisata dengan UMK dan koperasi setempat (Pasal 67 angka 4)
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Pelaksanaan UU Cipta Kerja (RPP & RPerpres)


Dapat diunduh dan diberikan masukkan melalui

https://uu-ciptakerja.go.id/category/draft-rpp/

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai