Anda di halaman 1dari 11

Perang Salib

01 sekilas tentang perang salib


Perang salib adalah serangkaian perang agama selama
hampir dua abad sebagai reaksi Kristen Eropa terhadap
Islam di Asia. Perang ini terjadi karena kota-kota dan tempat
suci kaum Kristen diduduki Islam di seperti Suriah, Asia Kecil,
Spanyol dan Sicilia terutama kota suci Baitul Maqdis
(Yerussalem). Nama perang Salib dia,bil karena militer
pasukan Salib menggunakan Salib dalam peperangannya

Perang tersebut disebut “Perang Salib” yang di


klaim orang Kristen sebagai perang suci karena
ekspedisi militer Kristen, maka tanda salib
sebagai atribut pemersatu dan
sebagai simbol perang suci dalam meyerang
islam.
02 Penyebab Perang
salib
Ada beberapa faktor yang memicu
terjadinya perang salip. Adapun
yang menjadi faktor utama yang
menyebabkan terjadinya perang
salib, ada tiga hal, yaitu agama,
politik, dan sosial ekonomi.
a. Faktor agama

Sejak dinasti Saljuk merebut Baitul Maqdis dari


tangan Dinasti Fathimiyah pada tahun 1070 M, pihak
Kristen merasa tidak bebas lagi menunaikan ibadah
ke sana karena penguasa Saljuk menetapkan
sejumlah peraturan yang dianggap mempersulit
mereka yang hendak melaksanakan ibadah ke Baitul
Maqdis
b. Faktor politik
Ketika itu dinasti Saljuk di Asia Kecil sedang
mengalami perpecahan, dan Dinasti Fathimiyah
di Mesir dalam keadaan lumpuh, sementara
kekuasaan islam di Spanyol semakin goyang.
Situasi yang demikian, mendorong para
penguasa Kristen di Eropa untuk merebut satu
persatu daerah kekuasaan islam,
seperti dinasti kecil di Edessa dan Baitul
Maqdis.
c. Faktor sosial ekonomi
Stratifikasi sosial masyarakat eropa ketika itu terdiri
dari tiga kelompok, yaitu kaum gereja, kaum
bangsawan, serta kesatria, dan rakyat jelata.
Meskipun merupakan mayoritas dalam
masyarakat, kelompok yang terakhir ini menempati
kelas yang paling rendah. Kehidupan mereka
sangat tertindas dan terhina.
03
Proses perang salib
menurut Dr. Badri Yatim, M.A, bahwa perang salib dapat
dibagi dalam 3
periode. Menurut Phillip K. Hitti dalam The Arabs A Short
History, pembagian perang
salib yang lebih tepat adalah sebagai berikut:
1. Periode penaklukkan (1096-1144 M).
2. Periode reaksi umat islam (1144-1192 M).
3. Periode perang Saudara kecil-kecilan atau periode
kehamcuran dalam pasukan salib (1192-1291 M). disebut
Perang Saudara kecil-kecilan atau periode ini mudah dikenal
disemangati ambisi politik untuk memperoleh kekuasaan dan
sesuatu yang bersifat materi daripada motivasi agama.
04 Dampak perang salib
Di Eropa

Perang Salib menimbulkan beberapa akibat penting


dalam sejarah dunia. Perang Salib membawa Eropa
kedalam kontak langsung dengan dunia muslim dan
terjadinya hubungan antara timur dan barat.
Keuntungan Perang Salib bagi Eropa adalah menambah
lapangan perdagangan, mempelajari kesenian, dan
penemuan penting,seperti kompas pelaut, kincir angin
dan sebagainya dari orang Islam. Mereka juga dapat
mengetahui cara bertani yang
maju dan mempelajari kehidupan industri timur yang lebih
berkembang.
Dunia Islam
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Perang Salib
dimenangakan oleh umat Islam, akan tetapi dampak negatif yang
ditimbulkan oleh perang salib sangat banyak, termasuk dalam segi
perekonomian, karena Perang Salib terjadi di daerah kekuasaan
Islam, meskipun umat Kristen juga tidak kalah merugi.
Masa Kemunduran
Masa kemunduran adalah masa dimana islam diserang oleh berbagai pihak, masa kemunduran
diawali pada tahun 1250-1500 M. Masa kemunduran sendiri diawali dengan serangan bangsa
Mongol.

a. Invasi mongol
Serangan-serangan yang dilakukan oleh Mongol memiliki latar belakang yang
menjadi motivasi mereka untuk melakukan penyerang tersebut. Pada tahun 615 H. sekitar 400
orang pedagang bangsa Tartar dibunuh atas persetujuan wali (gubernur) Utrar. Barang
dagangan mereka dirampas dan dijual kepada saudagar Bukhara dan Samarkand dengan
tuduhan mata-mata Mongol. Tentu saja hal ini menimbulkan kemarahan Jenghis Khan. Jenghis
Khan mengirimkan pasukan kepada Sultan Khawarizmi untuk meminta agar
wali Utrar diserahkan sebagai ganti rugi kepadanya.
b. Serangan Dinasti Ilkhan
Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia, yang membentang dari Asia Tengah sampai ke
Siberia Utara. Nenek moyang mereka mempunyai dua putra kembar yaitu tatar dan mongol. Kedua putranya
itu melahirkan dua suku bangsa besar yaitu suku bangsa Tatar dan suku bangsa Mongol. Kemajuan bangsa
Mongol secara besar-besaran terjadi pada masa kepemimpinan Yasugi Bahadur Khan.

c. Serangan Timur Lenk


Sulthan Timur Lenk merupakan keturunan Mongol yang sudah masuk Islam, dimana sisa-sisa kebiadaban
dan kekejaman masih melekat kuat. Dia berhasil mengalahkan Tughluk Temur dan Ilyas Khoja, dan kemudian
dia juga melawan Amir Hussain (iparnya sendiri). Dan dia memproklamirkan dirinya sebagai
penguasa tunggal di Transoxiana, pelanjut Jagatai dari keturunan Jengis Khan.

d. Dinasti Mamluk
Jika mengkaji sejarah Islam, dikenal ada dua Dinasti Mamluk yaitu di Mesir (648 H-922H/1250 M-1517M),
dan di India (604 H-689 H/1206 M-1290M). 58 Dinasti Mamluk di Mesir muncul menjelang Daulah Abbasiyah
runtuh. Mereka dapat membangun peradaban yang -sampai saat ini sebagiannya masih dapat disaksikan
walaupun dinasti ini dipimpin oleh para budak.

Anda mungkin juga menyukai