Anda di halaman 1dari 15

MAZHAB

DIALEKTOLOGI
Duhanita Adiarahmah
Muhammad Gani Qadratul Ihsan
Shafira Deiktya Emte
Perkembangan
dialektologi melatari awal
pemetaan bahasa yang
dapat dikatakan lahir
serentak di dua tempat
yaitu di Jerman dan
Prancis (Moulton, 1969
dalam Lauder, 2007:30).

Oleh sebab itu, terdapat


dua aliran atau mazhab
pada pemetaan bahasa,
yaitu mazhab Jerman dan
mazhab Prancis.
MAZHAB JERMAN
GUSTAV WENKER
(1852 –1911)

Mazhab Jerman bermula dengan adanya


niat dari seorang ahli filsafat Jerman
Jules Louis Gillieron
bernama Gustav Wenker untuk
membuktikan kebenaran teori kelompok
Jung Grammatiker yang mencetuskan
Ausnahmslasigkeit de Lautgesetze,
yaitu ‘hukum perubahan bunyi tanpa
pengecualian’.
Penelitian Wenker
■ Mengirimkan angket yang berisi empat puluh
kalimat sederhana dalam bahasa sastra Jerman
kepada para guru sekolah di sekitar Reina untuk
diterjemahkan dalam dialek setempat.
■ Menggunakan metode pupuan sinurat
■ Tujuan penelitian untuk mengumpulkan bahan-
bahan yang bertalian dengan wujud fonetik bahasa
rakyat di Reina dan dipetakan
■ Penelitian itu membuahkan hasil yang
diabstraksikan dalam peta bahasa pada tahun 1876
tahun 1877 di Westphalia

Penilitian
Lain tahun 1879 di sebagian Jerman Utara
dan Jerman Tengah, dan

Wenker
tahun 1887 di daerah yang masih
termasuk daerah kekuasaan Jerman
Pada akhirnya, Wenker yang dibantu oleh
Wrede, berhasil mengumpulkan variasi
fonetis dari seluruh wilayah Jerman dan
menghasilkan sebuah peta bahasa Jerman
yang disebut Deutscher Sprachatlas.

Agar menjadi sebuah peta bahasa yang


lengkap, Wenker menyebar penelitiannya
pada 40.000 titik pengamatan dan
membutuhkan waktu sekitar lima puluh
tahun untuk mewujudkannya menjadi
peta bahasa.
Perkembangan Dialektologi di Jerman
Sepeninggalan Wenker
■ 1920  didirikan pusat sebuah atlas dan kegiatan penelitian dialek
Jerman di Marburg
■ 1926  Wrede menerbitkan buku pertama atlas berbahasa Jerman.
■ 1939  Walther Mitzka melakukan penelitian dengan menggunakan
metode pupuan sinurat dengan diarahkan pada pendokumentasian kata-
kata yang masih digunakan di dalam bahasa Jerman.
MAZHAB
PRANCIS
Jules Louis Gillieron
(1854 –1926)
Mazhab Prancis bermula dari Gaston Paris pada tahun
1875 untuk melakukan penelitian yang terperinci dan
membuat peta fonetik mengenai dialek-dialek di seluruh
wilayah Prancis.

Anjuran dari Paris tersebut, mendorong Jules Louis


Gillieron untuk melakukan penelitian di daerah Vionnaz,
wilayah Swiss. Hasil penelitian di Vionnaz mendorong
Gillieron untuk melakukan penelitian serupa di Rhone
wilayah Prancis. Gillieron tidak sendiri dalam melakukan
penelitian tersebut. Ia bersama Edmont memulai
penelitian pada tahun 1897 di seluruh wilayah Prancis.
Hasil Penelitian
Gilleron dan
Edmont
639 titik pengamatan.
Tiap titik pengamatan dibebani dengan 1920
pertanyaan leksial dan 100 pertanyaan kalimat.
Kritik Albert Dauzat

Albert Dauzat berpendapat bahwa penelitian yang


dilakukan oleh Gillieron dan Edmont dianggap hal-
hal yang khas dari tiap daerah tidak dapat tampil
dengan jelas.

Hal itu disebabkan karena daerah penelitian yang


dilakukan hanya sekitar 2% titik pengamatan yang
dijadikan percontohan. Dauzat (1922) berpendapat
perlu ada pemikiran baru untuk melakukan
pemetaan bahasa per daerah.
Albert Dauzat:
Nouvel Atlas Linguistique de
France par Regions

Gagasan Dauzat itu terkenal dengan nama


Nouvel Atlas Linguistique de France par
Regions yang mulai direalisasikan pada tahun
1939.

Gagasan tersebut masih dikerjakan hingga


saat ini oleh para ahli dialektologi di Prancis.
Daftar Pustaka
■ Ayatrohaedi. 1979. Dialektologi: Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
■ Francis, W.N. 1989. Dialectology: An Introduction. New York: Longman
Inc.
■ Lauder, Multamia R.M.T. 2001. “Perkembangan Kajian Dialektologi di
Indonesia”. Makalah Pelbba 15, Jakarta 24—25 Juli.
■ Lauder, Multamia RMT. 2007. Sekilas Menegenai Pemetaan Bahasa.
Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.

Anda mungkin juga menyukai