2 - Ma'rifatullah Dan Ma'rifaturrasul
2 - Ma'rifatullah Dan Ma'rifaturrasul
MA’RIFATURRASUL
Badan Mentoring Telkom University
Pengertian
Ma’rifatullah dan
Ma’rifaturrasul
Ajaran pokok dari aqidah Islam adalah Ma’rifatullah dan
Ma’rifaturrasul. Oleh karenanya kedua perkara ini wajib
diketahui pertama kali. Sebab seseorang belum dikatakan
beriman kalau belum mengimani Allah dan Rasul-Nya dengan
benar dan semua amal ibadahnya tidak sah. Kata ma’rifat berasal
asal kata ‘arafa yang dalam keseluruhan al-Qur’an disebutkan
sebanyak 71 kali. Dari 71 kali penyebutan tersebut, kata ma’rifat
dapat diartikan sebagai : mengetahui, mengenal, sangat akrab,
hubungan yang patut, hubungan yang baik, dan pengenalan
berdasarkan pengetahuan mendalam.
Dengan mengenal Allah, Maka jika semua pengertian itu
seseorang akan memiliki dihimpun dalam satu pengertian,
keyakinan hanya Allah yang Maha Ma’rifat menurut subtansi Al-Qur’an,
Pencipta, Maha Penguasa, Maha
memiliki maksud sebagai pengenalan
Pemelihara, Maha Pengatur dan
yang baik serta mendalam yang
sebagainya. Sehingga mengenal
berlandaskan pengetahuan yang
Allah, seakan-akan ia sedang
berjalan pada sebuah jalan yang menyeluruh, dan rinci sehingga
terang, jelas dan lurus. membuahkan kesadaran spritual dalam
Sebaliknya, tanpa pengenalan diri manusia untuk senantiasa
terhadap Allah, manusia akan melakukan amal yang baik dan
dilanda kegelisahan dalam setiap Ma’rifat pun sebagai media untuk
langkah yang dilaluinya. mendekatkan hubungan yang baik
kepada Allah.
Orang yang telah menguasai ma'rifatullah (cara mengenal
Allah) memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri itu adalah:
1. Mengenali nama-nama (asma') Allah dengan baik
2. Mengenal sifat-sifat Allah
3. Mengenali perbuatan Allah (af'al) di dalam
kehidupan ini
Dalam penampakannya, orang-orang yang telah
menguasai cara mengenal Allah akan menunjukkan sikap:
1. Benar dalam beribadah
2. Ikhlas segalanya semata-mata hanya karena Allah
SWT
3. Membersihkan diri dari dosa-dosa dan menghindari
perbuatan-perbuatan tercela yang dilarang Allah
SWT
4. Sabar
5. Suka mengajak orang lain berbuat kebaikan sesuai
ajaran Islam yaitu Al-qur’an dan sunnah
Sedangkan Ma’rifaturrasul yaitu mengetahui Mengenal Rasulullah SAW akan mengantar
bahwasanya Muhammad adalah rasul Allah; penyampai kita pada mengenal Allah SWT dan Islam. Me
ajaran dari Allah, beliau jujur (benar) di dalam mahami Rasulullah SAW secara komprehensif
menyampaikan ajarannya baik dalam masalah Iijab adalah cara tepat mengenal Islam yang
(mewajibkan suatu perkara), Tahrim (mengharamkan komprehensif juga. Rasulullah SAW dikenal
suatu perkara) dan dalam mengabarkan tentang peristiwa sebagai yang sempurna dan lelaki pilihan di
yang terjadi pada masa lampau dan yang akan terjadi di antara manusia yang sempurna dan lelaki pilihan
masa mendatang di dunia, di alam barzakh dan alam diantara manusia yang sangat layak menjadi ikon
akherat. bagi setiap muslim. Itu berarti kita mengikuti
setiap tingkah laku, perkataan dan sikapnya.
Mencintai Rasulullah SAW sebagai hasil dari mengenalnya
tidak cukup dengan menyebut namanya setelah shalat,
mengadakan acara barzanji, merayakan maulid, dan bentuk acara
lainnya tanpa mengamalkan sunnah atau tingkah laku yang
dimiliki beliau, seperti shiddiq, tabligh, amanah, dan fathanah. Hal
itu merupakan kerugian bagi setiap muslim.
Penghalang
dalam
Mengenal
Setiap halangan dalam mengenal Allah muncul dari diri
Allah dan manusia sendiri,walaupun hasil godaan dari iblis dan
Rasul pengikutnya. Halangan ini muncul dalam bentuk sifat-
sifat :
• Berawal dari penyakit syahwat seperti; fasiq,
takabur,zhalim dan dusta. Penyakit syahwat ini
terfokus pada pelampiasan hawa nafsu yang tidak
terkendali.
• Berawal dari salah paham atau subhat kepada islam
dan Allah seperti jahil, ragu-ragu dan menyimpang,
kelalaian.
Penghalang mengenal
Allah akan mengakibatkan
dimurkai Allah, khususnya
yang disebabkan oleh penyakit
syahwat, sehingga untuk
mengatasinya perlu dilakukan
mujahadah (bersungguh-
sungguh).
Kesungguhan untuk
menjauhkan diri dari syahwat
merupakan jihad tersendiri,
begitupun jika bertaubat harus
dilakukan dengan bersungguh-
sungguh. Manakala penghalang
marifatullah diakibatkan oleh
penyakit syubhat maka perlu
diatasi dengan keilmuan.
Cara Mengenal Allah dan Diri Sendiri
Mengenal diri sendiri merupakan kunci utama untuk mengetahui cara mengenal Allah SWT. Tanpa memahami
diri kita, kita akan sulit memahami hal lain, termasuk cara mengenal Allah. Hal ini dijelaskan dalam sebuah
hadist, bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
"Barang siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya."
1. Berdoa
Cara mengenal Allah sembari
mengenal diri sendiri adalah dengan
berdoa. Dengan berdoa itu berarti kita
menjalankan cara mengenal Allah
tanpa kita sadari. Sedangkan doa yang
dipanjatkan adalah memohon agar
dikenalkan siapa diri kita menurut-
Nya.
2. Mengenal Diri Zahir
Zahir merupakan diri kita yang berupa fisik. " Sesungguhnya Kami telah
Dengan memahami diri kita secara zahir, hal ini menciptakan manusia dalam
juga secara tidak langsung mengaplikasikan bentuk yang sebaik-baiknya.“
cara mengenal Allah. Sebab, kita menjadi (QS. At-Tin : 4)
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Masruq ra, ketika ia menemui Abdullah bin Mas’ud, ia berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Manusia! barangsiapa mengetahui sesuatu hendaklah ia
mengatakan apa yang diketahuinya. Barang siapa yang tidak mengetahuinya, maka hendaklah ia
mengatakan Allah-lah yang Maha Mengetahui. Karena termasuk ilmu jika ia mengatakan bahwa Allah
Maha Tahu,”
(HR Bukhari, Shahihul Bukhari, Jilid 3; 4809)
Sejak peristiwa itulah, Musa as merasa malu kepada
Allah. Ia tak layak menyombongkan diri atas apapun
yang ia ketahui. Sebab, segala ilmu yang ia miliki,
sepenuhnya dari Allah yang kapan saja jika Allah
berkehendak, ia akan mengambilnya.