Anda di halaman 1dari 20

HIV & AIDS

DEFINISI
• HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh,
dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4
• Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing tipe terbagi
lagi menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1, 90%
di antaranya adalah HIV-1 subtipe M. Sedangkan HIV-2 diketahui hanya menyerang
sebagian kecil individu, terutama di Afrika Barat.
• Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus, terutama bila seseorang tertular
lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi
• AIDS (acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu kondisi immunosupresif
yang berkaitan erat dengan berbagai infeksi oportunistik, neoplasma sekunder, serta
manifestasi neurologic tertentu akibat infeksi HIV
STADIUM KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan antibody - serologis
• Rapid tes
• Elisa
• Western Blot – tidak lagi digunakan
• Pemeriksaan antigen - virologis
• HIV RNA – kuantitatif
• HIV DNA – kualitatif
• Digunakan untuk pemeriksaan bayi (EID), infeksi
primer dan kasus terminal
• Bahan pemeriksaan bisa serum, plasma dan
darah segar (vena/kapiler)
PERIODE
JENDELA
• Keadaan dimana seseorang sudah tertular tetapi hasil
pemeriksaan lab menunjukkan hasil negatif karena belum
terbentuknya antibodi
• Membantu untuk memutuskan pengulangan tes
• Tergantung pada kualitas reagen/rapid tes
• Pada Rapid tes generasi ke 3 yg digunakan saat ini
mempunyai periode jendela 4 – 6 minggu
DIAGNOSIS
• Harus menggunakan 3 pemeriksaan rapid tes
• Dinyatakan positif jika
• 3 hasil serologis dengan 3 reagen / 3 metode berbeda
menunjukkan hasil reaktif
• Pemeriksaan virologis kuantitatif atau kualitatif menunjukkan
hasil terdeteksi
• Inkonklusif (indeterminate) adalah 2 hasil reaktif dan 1
non reaktif
• False Negative dapat muncul pada pemeriksan serologis
bagi pasien terminal / infeksi primer.
ALUR DIAGNOSIS HIV
PADA ANAK ≥ 18 BULAN, REMAJA, DAN DEWASA
ALUR DIAGNOSIS HIV
PADA ANAK < 18 BULAN
PENGULANGAN TES
• Tergantung dari epidemi suatu negara/daerah
• Tidak perlu dilakukan pada hasil negatif, KECUALI
• Populasi kunci (WPS dan pelanggan, LSL, Waria, Penasun, WBP)
• Pasangan ODHA serodiskordan
• Orang dengan keluhan/gejala IMS
• Orang dengan tanda/gejala AIDS
• Ibu hamil di Papua dan Papua Barat
• Tindak lanjut hasil negatif
Permintaan tes ulang pada beberapa keadaan:
• Ibu hamil trimester ke-3 di Papua dan Papua Barat
• Ibu hamil trimester ke-3 yang pasangannya HIV positif
• Pajanan HIV dalam 3 bulan terakhir
Bila tidak termasuk kelompok di atas, dianjurkan berperilaku hidup sehat, dan beri saran
pencegahan IMS dan HIV
• Inkonklusif
• Jika menunjukkan hasil inkonklusif lagi nyatakan negatif
• Tes pada populasi kunci setidaknya 1 kali setahun
TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN HIV
Tindak lanjut hasil positif :
• Rujuk ke layanan ARV bagi fasyankes yang tidak dapat
memberikan ARV
• Berikan paket layanan pasien positif
Tindak lanjut hasil inkonklusif :
• Tes perlu diulang dengan spesimen baru minimal 2 minggu dari
pemeriksaan yang pertama
• Bila hasil tetap inkonklusif dinyatakan negatif
Tindak lanjut hasil negatif :
• Berikan paket layanan pasien negatif
TES HIV
a
Tindak Lanjut Pasca Tes
a

Negatif Inkonklusif
Paket untuk pasien negatif: Positif Paket untuk Pasien Positif:
a

a
a

• Jelaskan arti non reaktif • Penetapan stadium klinis


Tes Ulang 2 • Skrining dan pengobatan IO jika
• Informasi pemberian dan Minggu Lagi
penggunaan kondom serta info ada
• Edukasi adherens
a

pencegahan lainnya
• Sirkumsisi bagi yg belum • Tes pasangan
sirkumsisi • Skrining TB
Negatif Inkonklusif Positif
• Tes ulang bagi yg risiko tinggi a a a
• Skrining IMS
• Kotrimoksasol sesuai indikasi
• INH profilaksis sesuai indikasi
Berikan Rujuk kelayanan ARV, • Informasi dan perbaikan gizi
Paket jelaskan paket yang sesuai indikasi
Negatif akan di dapat di
• Pemberian ARV
layanan ARV
• Paket ANC Terpadu
a

Nyatakan Negatif
a
PENATALAKSANAAN
REKOMENDASI INDIKASI ARV

Terapi ARV harus diberikan kepada semua ODHA tanpa melihat stadium klinis dan
nilai CD4 (sangat direkomendasikan, kualitas bukti sedang)

Terapi ARV harus dimulai pada semua ODHA yang hamil dan menyusui, tanpa
memandang stadium klinis WHO dan nilai CD4 dan dilanjutkan seumur hidup
(sangat direkomendasikan, kualitas bukti sedang)

🡪 Tidak dikenal lagi ARV profilaksis untuk ibu hamil

PNPK HIV 2019


PERSIAPAN PEMBERIAN ARV

•Setelah diagnosis HIV


•CD4
•Skrining TB
• HBsAg
• Skrining sifilis (pada MSM)
•PPK

•Terapi IO jika ada

•Obat tuberkulosis
•Obat toxoplasma
•dll

•Inisiasi ART
•Kreatinin/ eGFR, dipstik urin
•Hb
•SGPT

PNPK HIV 2019


KAPAN MULAI TERAPI ARV PADA
PASIEN DENGAN IO?
Infeksi oportunistik Rekomendasi
Pneumocystis pneumonia ▪ ARV dimulai dalam 2 minggu setelah
diagnosis PCP
Ensefalitis Toxoplasma ▪ ARV dimulai dalam 2-3 minggu
Kriptosporidiosis ▪ Mulai ARV sebagai bagian dari terapi
IO
Meningitis kriptokokus ▪ Tunda ARV hingga induksi antijamur 🡪
4-6 minggu

PNPK HIV 2019


REKOMENDASI
PADUAN ARV LINI PERTAMA
Paduan pilihan TDF + 3TC (atau FTC) + EFV dalam bentuk KDT

Paduan • AZT + 3TC + NVP


alternatif • AZT + 3TC + EFV
• TDF + 3TC (atau FTC) + NVP
• AZT + 3TC + EFV400 *
• TDF + 3TC (atau FTC) + EFV400 *

* Belum dapat direkomendasikan pada ibu hamil dan


ODHA yang menggunakan rifampisin PNPK HIV 2019
PNPK HIV 2019
PASIEN REMAJA DAN DEWASA YANG
BELUM PERNAH MENGGUNAKAN ARV
SEBELUMNYA
Kondisi Regimen Pilihan Regimen Alternatif
TDF+3TC+DTG dengan penambahan 1
Koinfeksi TB TDF+3TC+EFV
tablet DTG 50 mg dengan jarak 12 jam
Perempuan yang
TDF+3TC+DTG dengan memahami
merencanakan kehamilan
TDF+3TC+EFV kewaspadaan pemakaian DTG pada
dan ibu hamil trimester
trimester 1*
ke-1
Ibu hamil trimester ke-2
TDF+3TC+DTG ** TDF+3TC+EFV
dan 3
selain tiga kondisi di atas TDF+3TC+DTG TDF+3TC+EFV ***

*
karena belum cukup bukti klinik untuk penggunaan DTG pada trimester 1, ** untuk menurunkan viral load lebih cepat,
***
untuk penggunaan EFV400 disesuaikan dengan ketersediaan

rekomendasi panli 2 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai