HEMATOPOIESIS

dr. Muhammad Nur., M.Sc. SpPK

 Hematopoiesis / proses pembentukan sel
darah/Formasi element darah
 Merupakan suatu proses yang komplek meliputi
: proloferasi, differensiasi, dan maturasi.
 Darah :
Bagian yg berbentuk (formed element):
eritrosit, leukosit, trombosit.
Bagian yang tidak berbentuk ( plasma :
molekul2 air, protein, lemak, karbohidrat,
vitamin, enzim, etc).
Komponen hemopoesis:
1. Komponen atau kompatemen yg terdiri dari
sel2 darah ( sel induk, sel bakal, sel matur)
2. Komponen atau kompartemen stroma atau
lingkungan mikrohemopoetik (LMH).
3. Komponen tdr dari zat zat yg dapat
menstimulasi sel darah untuk
berproliferasi, berdiferensiasi. Komponen
hemopoetik growth factors (HGF)
1. Kompartemen sel sel darah
a. Sel induk pluripoten (SIP) / pluripoten stem cell
 Jumlahnya sedikit, kemampuan berploriferasi >>
 Study Till dan mc culloch 1960  metode invivo pd tikus 
SIP sebagai CFU-S (colony forming unit spleen).
 Study Dexter  mengembangkan media pembiakan in-vitro
untuk SIP (dexter cultur)  mengkaitkan dgn LMH sehingga
CFU-S tahan lebih lama. (long term cultur initiating cell
/LTC-IC).
 media dexter  terdapat stimulator stimulator pertumbuhan
hemopoesis /hemopoetic growth factors (HGF)/ colony
stimulating factors (CSF)  berfungsi menstimulasi sel2 darah
 berproliferasi dan diferensiasi sesuai dgn lineage nya.
 Ilmu imunologi metode hibridoma  membuat
monoclonal antibody >> (MOAb)

 Petanda2 imunologis pada permukaan sel2 darah

sistim CD (cluster of differentiation)  deteksi dengan
MOAb dan imunohistokimia/flow cytometry.

 SIP mempunyai petanda CD-34

Digunakan sebagai stem cell tranplantation.
b. Sel bakal terkait tugas (SBTT)
Stimulasi LMH/stem cell factor(SCF) pada SIP  menjadi
SBTT.
SBTT terbagi menjadi 2 :
 Myeloid dan magrofag (colony forming unit granulocyte,
erytrocyte, megakariocyte/CFU-GEMM)
 Lymfosit (lymphoid progenitor cell/LPC).

c. Sel darah dewasa

- Golongan granulosit ( neutrofil, eosinofil, basofil)
 Golongan monosit/ magrofag, trombosit, eritrosit
 Limfosit B dan T.
II. Kompartemen lingkungan mikrohemopoietik
(LMH)
Dalam ssm tulang, sel darah berada dalam kumpulan
jaringan sel matrik/stroma.
Stroma terdiri dari sub kompartemen : fibroblas, adiposit,
matrik extraseluler, monosit, magrofag, sel2 endotel 
menhasilkan stimulator (colony stimulating factor/
hemopoietic growth factor)  stimulasi sel sel induk
Stroma merupakan LMH, bila LMH terganggu 
pertumbuhan sel sel darah akan terganggu.
Komponen (kompartemen) FPH (faktor pertumbuhan
hemopoietik)/HGF (hemopoietik growth factor)

Mempunyai 3 sifat:
 Pleiotrofi: 1 FPH dapat menstimuli beberapa sel bakal. Misal
IL-3 menstimulasi CFU-G, CFU-E, CFU-meg.

 Redundansi: 1 sel bakal dpt distimulasi oleh 2 FPH. Misal

CFU-E distimulasi IL-3 dan E-CSF (eritropoetn)

 Transmudolasi reseptor: reseptor sel bakal A dpt pula berfungsi

senagai sel bakal B.
 Total Recall: ID Criteria
1. Cell size
2. Nucleus size to cytoplasm volume. [N:C]
3. Cytoplasm
a. Color
b. Presence/absence of granules
c. Size and color of granules
4. Nucleus
a. Shape
b. Color
c. CHROMATIN PATTERN
d. Presence or absence of nucleoli
Maturation Sequences: Myeloid Series
Myeloblast

Promyelocyte Cell size

Cytoplasm color, volume,
Myelocyte granulation
Nucleus size, color,
chromatin pattern
Metamyelocyte Nucleoli presence

Band

Neutrophil
Granulopoiesis/Myelopoiesis
Di dalam sumsum tulang :
1. Myeloid stem cell terikat, deferensiasi selanjutnya
menjadi 3 jenis granulosit. Dibawah pengaruh faktor
pertumbuhan spesifik (hormon) & microenvironment
yg tepat stem cell dlm sumsum tl tumbuh menjadi
eosinofil, neutrofil basofil.
2. proses maturasi neutrofil, eosinofil & basofil mirip
& mungkin dibawah pengaruh faktor pertumbuhan yg
sama
Klasifikasi:
1.1. Netrofil / polimorfonuklear
sel Ø 10-15 μm
normal: berinti 2-3 lobus dihubungkan dgn
filamen khromatin halus

Ada 2 tipe granula:

- granula primer: granula azurofilik berisi asam
hidroksilase; mieloperoksidase; lysozym Stad: mieloblas
& awal promielosit
- granula sekunder (spesifik): warna pink  alkali
fosfatase, lysozym, lactoferin  mulai pada mielosit
sampai maturasi netrofilia.

Meningkat : infeksi bakteriel, nekrosis jaringan, penyakit

inflamasi, stres, uremia, hemolisis, perdarahan akut
1.2. Netrofil batang / band:
inti: bentuk pita, khromatin kondensasi, kasar,
biru ungu gelap, nukleolus (-)
ratio nukleositoplasma = 1:2

N. Segment N. Batang/band
1.3. Eosinofil: Ø 12-17 μm
- Fungsi: fagositosis & membunuh mikroorganisme
- Inti : 2 lobus
- Sito: granula oval/bulat, merah  afinitas kuat thdp
pengecatan asam
- Peran: dalam reaksi imunologi, infestasi parasit (cacing)

Eosinofilia:infestasi parasit, allergi/ hipersensitifitas, CML,

neoplasma
1.3. Basofil :Ø 10-14 μm
- Normal: jumlah paling sedikit  (0-1%)
- Inti: berlekuk
- Sitoplasma: granula besar-besar, kasar,
- ungu/biru kehitaman biasanya menutup inti

Basofilia: reaksi imunologik, CML, peny. Inflamatorik kronik

(rheumatoid artritis)
 Monosit
- Berasal: sel² progenitor mieloid ss tl  differensiasi  kesirkulasi,
migrasi ke organ-organ & jaringan sbg makrofag
- Fungsi: sbg fagosit mononuklear, aktifitas anti mikrobiel, memproses
antigen  mempresentasikan pada limfosit, tumor killing.
- Normal: sel terbesar (Ø 12 – 20 μm) dlm darah tepi jumlah relatif: 2-8%
- Inti : bentuk tapal kuda/ ginjal/ berlobi, khromatin halus, letak sentral
- Sito : luas, biru ke-abu² an, granula azurofilik halus, kdg bervakuola,
ground glass.

Monositosis: keganasan hematologik, infeksi khronik (TBC)

E. Lymphopoiesis

1. Limfosit berasal dari pluripotent hemopoi-

etic stem cell. Deferensiasi tgt dari jml sel,
demikian juga faktor humoral dlm microen-
vironment, sebagaimana sel-2 darah khusus yg
berasal dari pluripotent stem cell.

2. Sel limfoid pertama ini selanjutnya berdefe-

rensiasi menjadi 2 golongan: limfosit B & T yg
fungsinya membentuk komponen utama sistem
immune
Limfosit: produksi oleh organ limfoid primer (sumsum
tulang dan thymus),  migrasi jaringan limfoid
sekunder (l. n. n, darah, limfe)
humoral (limfosit B)
Peran dalam respon imun:
Seluler (limfosit T)
Limfosit T peran: defence thd virus, fungi, reaksi penolakan
thd pencangkokan, inhibisi atau destruksi
sel-sel tubuh yg mengalami mutasi
spontan.
Limfosit B  testimulasi oleh Ag  transformasi 
sitoplasma basofilik & khromatin inti spt blast  plasma sel
 fungsi mensekresi Ig.
Jumlah relatif > tinggi pd anak-anak  imunitas thd agen-
agen infeksius & faktor lingkungan asing sdg alami
perkembangan  30-70%, dewasa normal: 20-40%
- Limfosit: bentuk & ukuran  heterogenous Ø (6-12 μm) 
perbedaan pada rasio nukleositoplasma dan karakteristik
sitoplasmik
- Inti : bulat/oval, sedikit melekuk, biasanya eksentris,
khromatin padat & menggumpal, warna gelap.
- Limfosit kecil/small Ø 7-10 μm, N:C ratio tinggi, sitoplasma
spt cincin, agranuler
- Limfosit besar/large: N:C ratio > rendah, granula azurofilik
(+)
Kedua jenis limfosit berbeda subset & fungsi & kemampuan selama
deferensiasi limfosit tsb dpt dikenali dg serial membran marker
atau ligand; morfologik serupa. Golongan limfosit ke-3 yg
berperan dlm immune response : null cell

a. B limfosit
(1). Sbg sel B ok fungsinya serupa limfosit mature dlm organ khusus
burung: bursa cell
(2). sms tl atau fetal liver, organ dg microen- vironment yg
diperlukan utk pengembangan B cell
(3). Deferensiasi ke mature B cells;
(4). Bila diaktivasi/ dirangsang limfosit B membesar & metabolisme
lebih aktif & membentuk blast transformasi. Limphoblastoid
besar yg meningkatkan sintesis & sekresi anti-bodies, sering
berdeferensiasi menjadi plasma cell yg berfungsi memproduksi
immunoglobulin khusus
(5). Plasma cell tdp dlm sums tl, organ limfoid & tempat
immune response.Tak tdp dlm darah tepi/limfe normal.
Plasma cell utk sintesis & sekresi molekul antibodi atau
immunoglobulin.
(6). Limfosit B & plasma cell adalah satu-satunya sel yg
memproduksi immunoglob atau antibodies.
(7). Clone B cell & plasma cell dpt meluas atau menyempit
dibawah pengaruh faktor regulasi sistem immune.
b. T Lymphocyte
(1). T cell, ok maturasi & fungsi khususnya tgt pd thymus
serta merupakan golongan ke-2 terbesar limfosit; tdp 60-
70% dlm sirkulasi darah tepi & mampu beredar
menembus pembuluh darah melalui jar limfoid kembali
kedarah lewat limfatik.
(2). T cell tidak mensintesis & mensekresi immunoglob,
tapi mensekresi cytokines (lymphokines) yg berfungsi
memacu atau menghambat proliferasi & deferensiasi
selain T cell, B cell & makrofag. T cell komponen utama
cell mediated immunity & regulate & coordinate the host
iummune response
(3). Limfoid berasal dari limfoid stem cell bermigrasi ke gld
thymus, mengalami deferrensiasi & maturasi selama
melewati cortical epithelial cell of the thymus. Selama
migrasi thymocyte ini memperoleh & melepaskan antigenic
surface membrane molekul. Pada tahap maturasi akhir
thymocyte berdeferensiasi menjadi 2 gol utama: helper T
limfosit & suppressor T limfosit & dilepaskan kedlm sistem
sirkulasi & limfe.
(4). Helper & suppressor T cell dpt dibedakan oleh adanya
molekul membrane cell spesifik atau reseptor.

Keduanya berperan dlm regulasi & modulasi the host

immune response
c. Non-B, non-T limfosit (null cells)
(1). Adalah non-antibody-secreting cell yg tidak punya
molekul specifik surface T cell, lebih besar dari rata-rata
limfosit yg beredar, mengandung banyak granula sitoplasma
yg tak tampak dlm populasi limfosit lain.
(2). Jumlahnya hanya sedikit dari limfosit yg beredar ; hanya
muncul pada fungsi immunologik spesial dimana mampu
melisiskan bbg macam tumor & sel yg terinfeksi virus
melalui antibody mediated mechanism tanpa stimu lasi
antigen
(3). Limfosit granular besar ini disebut natural killer (NK)
cells
d. Plasmosit/sel plasma

Di darah tepi orang dewasa normal  (-)

Di sumsum tlg ± 1% dari seluruh sel berinti.
Sebagai mekanisme “defense” terhadap bakteri, virus,
parasit, fungi.
Kadang² dlm darah tepi anak anak (+) & penderita dgn
infeksi virus (hepatitis, herpes, mononukleosis infeksiosa),
allergi, infeksi bakterial kronik, toxoplasmosis, malignitas:
lekemia sel plasma, multiple mieloma: suatu proliferasi
maligna dari sel plasma
Ciri ciri :
Bentuk: oval, rasio N:C rendah.
Sitoplasma biru basofilik & granula (-)
Inti bulat/oval, eksentris, zona jernih (+)
Susunan khromatin kasar & mengelompok
Other Bone Morrow cells
- Macrophage
Fagocyte aktif
Tdp dalam membran vasculer dan endotel
Diameter 2 – 5x netrofil
Cytoplasma luas, pseudopodia, granular, vacuola
Distribusi di seluruh tubuh : blood, urine, saliva, tears, LCS, mocous hidung
dan sinus
Mast cell
Di conective tissue
Bulat, oval, lonjong  BM
Spindle  tissue
Nucleus: bulat kecil, oval.
Nucleoli (-)  N
Cytoplasma  violet - pink to blue – black granule
Meningkat pada A. Aplastik dan myeloscelrosis.
Jarang di perifer kecuali pada mast cell leukemia.
Osteoblast
Respon terhadap formation dan maintenance tulang
Osteclast reabsorpsi dan destruksi tulang
Tidak umum pada orang dewasa
Nucleos variabel (2 -50 nucleoli)
Endotel cell
Inner surface all blood vessel, limfatic
Rusak perdarahan dan perubahan dalam hemostasis
Fungsi: Mensintesa collagen, von willebrand factor,
antitrombin III, tissue factor, dan protein lain yg berfungsi
dalam koagulasi.

40
Sel lemak
Jarang terdapat di apusan bone morrow
Didapat karena rupture pada saat proses aspirasi ssm tulang
Ciri ciri :
Ukuran 50 – 80 µm
Sama dengan ukuran megakariosit dan osteoclast
 Nuclei oval, round:eccentrically
 Kromatin linier

41
Terima kasih