3. Kolestasis kanalikular
Kolestasis adalah kondisi kekuningan
(ikterik) akibat hiperbilirubinemia
yang terkonjugasi. Kolestasis bisa
bersifat intrahepatik (jika kerusakan
terjadi pada hati) atau
ekstrahepatik (kerusakan terjadi di
kandung empedu).
Mekanisme utama terjadinya
kolestasis adalah berkurangnya
aktivitas ekskresi empedu pada
membran kanalikulus.
Toksikan yang dapat
menyebabkan kolestasis
diantaranya anabolik steroid,
kontrasepsi oral, klorpromazin,
eritromisin laktobionat.
4. Sirosis
Sirosis adalah gangguan pada
hati yang bersifat kronis ditandai
dengan terjadinya
destruksi/kerusakan sel-sel
parenkim hati, adanya
septakolagen yang tersebar
disebagian besar hati dan
terjadinya jaringan parut.
Kumpulan hepatosit muncul
sebagai nodul yang dipisahkan
oleh lapisan berserat/kolagen
tadi.
Sirosis berasal dari nekrosis sel tunggal
yang tidak melalui perbaikan.
Toksikan yang dapat menyebabkan
sirosis antara lain :
- CCl4 dan karsinogen kimia yang
dipaparkan dalam jangka waktu lama.
- Etanol yang dikonsumsi lama
(penyebab sirosis utama)
- Sama dengan yang menyebabkan
nekrosis tapi pemaparan dalam
jangka waktu lama (kronis).
5 Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan atau
inflamasi pada sel-sel hati yang
bersifat akut maupun kronis, bisa
ikterrik atau nonikterik. Hepatitis
dapat disebabkan oleh virus, bakteri,
alkohol, obat dan toksikan tertentu.
Hepatitis yang disebabkan oleh
toksikan biasanya dicirikan antara
lain : terdapatnya tanda-tanda
hipersensitivitas, demam, ruam, dll.
Mekanisme kerja timbulnya
hepatitis beragam, selain
menyebabkan hipersensitivitas
juga melalui kelainan
metabolisme.
Toksikan yang menyebabkan
hepatitis selain hepatitis virus ini
diantaranya PAS (paraamina
salisilat), klorpromazin,
eritromisin, fenitoin, iproniazida,
isoniazid, dan turunan hidrazin
6. Karsinogenesis
Sejumlah besar toksikan diketahui
dapat menyebabkan kanker hati pada
hewan, namun karsinogenisitasnya pada
manusia belum diketahui dengan pasti.
Diantaranya yang sudah pasti
angiosarkoma tersebut adalah
vinilklorida.
Selain angiosarkoma, jenis kanker lain
yang bisa terjadi kanker pada hati adalah
karsinoma hepatoseluler, kolangio
karsinoma, karsinoma kelenjar, dll.
Prosedur Pengujian
- Hewan
Biasanya dilakukan pada tikus
dan mencit.
- Cara pemberian
Patologi makroskopik
Warna dan penampilan fisik hati
dapat menggambarkan toksisitas
hati, seperti perlemakan hati atau
sirosis. Berat organ juga
merupakan data yang objektif,
bisa lebih berat atau lebih ringan
bobot organnya tergantung
toksikan yang mempengaruhinya.
Pemeriksaan mikroskopik
Mikroskop cahaya dapat
mendeteksi jenis kelainan
histologi, seperti perlemakan,
nekrosis, sirosis, nodul
hiperplastik dan neoplasia.
Sedangkan mikroskop elektron
dapat mendeteksi perubahan
struktur subsel hati, perubahan
biokimia serta dapat
menggambarkan cara kerja
toksikan.
Uji Biokimia
Dengan melakukan pemeriksaan
enzim serum dapat menggambarkan
kerusakan hati. Bila ada kerusakan
hati, enzim-enzim akan dilepaskan
ke dalam darah dari sitosol dan
organel sel hati. Enzim ini meliputi
alkalin fosfatase, leusin peptidase,
glutamil transferase, SGOT, SGPT,
dll.
Kadar bilirubin dalam darah
merupakan indeks fungsi hati,
THE END
Tugas Presentasi