Anda di halaman 1dari 13

ALIRAN

PRAGMATISME
DOSEN MATA KULIAH
Dr. H. Amirudin Kasim, M.Si

Kelompok 2
1.Andriani
2.Fadjria Nurhalis
Apa yang di maksud dengan
Aliran Pragmatisme ?
Pragmatisme berasal dari kata bahasa yunani yaitu pragma yang
berarti tindakan, perbuatan. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang
berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah
sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata.

Aliran pragmatisme adalah aliran yang bersedia menerima


segala hal, asalkan hal tersebut berakibat baik atau berguna. Aliran ini
mementingkan kegunaan suatu pengetahuan dan bukan kebenaran
objektif dari pengetahuan. Pragmatisme akan menguji suatu
pengetahuan dan akan mengetahui kebenaran pengetahuan tersebut
melalui konsekuensi dari pelaksanaan pengujiannya. Dengan
demikian, aliran pragmatisme tidak mau direpotkan dengan
pertanyaan-pertanyan seputar kebenaran yang bersifat metafisik.

11/12/21 Designed by Kunt 2


Tokoh-tokoh pragmatism dan pendapatnya mengenai
pragmatisme
 Charles sandre piere (1839)
Charlesber pendapat bahwa apapun yang berpengaruh bila dikatan praktis.
Dibeberapa waktu yang lain ia juga mengutarakan bahwa pragmatisme
bukanlah sebuah filsafat, bukan teori kebenaran, dan bukan metafisika,
melainkan adalah suatu cara untuk manusia dalam memecahkan masalah.

 John Dewey (1859-1952)


Dewey berpendapat
bahwasannya berfilsafat guna  William James
memperbaiki kehidupan Dia mengatakan secara singkat
manusia dan lingkungannya bahwa pragmatism adalah
atau mengatur kehidupan realitas yang sudah kita ketahui
manusia. Ia juga menyatakan berguna untukmengukur suatu
bahwa filsafat memberikan kebenaran konsep seseorang
pengarahan dan filsafat tidak yang harus mempertimbangkan
diperkenankan kebawa arus konsekuensi yang akan
dalam ide-ide metafisis yang diterapkan paa konsep tersebut.
tidak praktis.
11/12/21 Designed by Kunt 3
Pandangan pragmatisme Metafisika
Pragmatisme seluruhnya ber beberkan pada penedekatan
empiris yaitu semua apa apa yang dapat dirasakan itu benar artinya
akal, jiwa, dan materi adalah hal yang tidak dapat di pisahkan. Karena
itu para cendekiawan pragmatisme tidak pernah mendasarkan satu hal
kebenaran. Dan menurut mereka pengalaman yang di alami di setiap
manusia akan berubah juka realita manusia itu berubah.

Epistimologi

Corak dari pragmatism adalah konsep kegunaan.


Mengarah kepada sains dan bukan metafisik. Dan
pragmatism cenderung kepada kepercayaan. Hal
yang perlu di ketahui oleh pragmatism adalah
bersifat pribadi dan tidak diberitakan, dan jika ada
hal yang sangat dibutuhkan untuk di beritakan, maka
harus diberitakan akan tetapj tidak ada yang sepihak
hingga kebenaran akan selalu bersifat valid dan jujur.

11/12/21 Designed by Kunt 4


Aksiologi
Pandangan pragmatisme tentang nilai itu
adalah relatif atau situasional. Kaidah moral
dan etika itu tidak tetap, selalu berubah
sesuai situasi, waktu , tempat, persepsi
masyarakat dan juga pengaruh kemajuan
IPTEK. Pendekatan pragmatisme terhadap
nilai benar salah, baik buruk itu didasarkan
pada kemanfaatan dalam kehidupan
masyarakat dan bukan didasarkan pada
teori.
11/12/21 Designed by Kunt 5
Implementasi pragmatisme dalam pendidikan
Proses pendidikan dalam pragmatisme bertujuan memberikan pengalaman
empiris kepada anak didik sehingga terbentuk suatu pribadi yang belajar, berbuat
(learning by doing). Proses demikian berlangsung sepanjang hayat. Dalam
pandangan filsafat pragmatisme, anak didik memiliki akal dan kecerdasan. Artinya
anak didik secara naluriah dan amaliah memiliki kecenderungan untuk tetus
berkreatif dan dinamis dalam perkembangan zaman. Anak didik memiliki bekal
untuk menghadapi dan memecahkan problematika-problematika.
Maka dalam pembelajarannya, pendidikan pragmatisme selalu
menekankan pada pengalaman hidup dan cara menghadapi masalah dimanapun
peserta didik itu tinggal, agar nantinya peserta didik dapat berfikir kritis dan berhasil
beradaptasi dengan perubahan- perubahan kehidupan dunia. Peranan guru dalam
pendidikan pragmatisme adalah sebagai pengawas dan pembimbing dalam
pembelajaran pengalaman tanpa mengganggu minat kebutuhan siswa.

11/12/21 Designed by Kunt 6


Tujuan Pendidikan Menurut Filsafat
Pragmatisme
• Filsuf pragmatisme berpendapat bahwa pendidikan harus mengajarkan seseorang
tentang bagaimana berpikir dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi
di dalam masyarakat. Sekolah harus bertujuan mengembangkan pengalaman-
pengalaman tersebut yang akan memungkinkan seseorang terarah kepada kehidupan
yang baik. Tujuan-tujuan pendidikan tersebut meliputi:
– Kesehatan yang baik
– Keterampilan-keterampilan kejuruan (pekerjaan)
– Minat-minat dan hobi-hobi untuk kehidupan yang menyenangkan.
– Persiapan untuk menjadi orang tua.
–  Kemampuan untuk bertransaksi secara efektif dengan masalah-masalah sosial
(mampu memecahkan masalah-masalah sosial secara efektif)
• Tujuan-tujuan khusus pendidikan sebagai tambahan tujuan-tujuan di atas, bahwa
pendidikan harus meliputi pemahaman tentang pentingnya demokrasi. Pemerintahan
yang demokratis memungkikan setiap warga negara tumbuh dan hidup melalui
interaksi sosial yang memberikan tempat bersama dengan warga negara lainnya.
Pendidikan harus membantu siswa menjadi warga negara yang demokratis (Callahan
and Clark, 1983). Karena itu menurut pragmatisme pendidikan hendaknya bertujuan
menyediakan pengalaman untuk menemukan/memecahkan hal-hal baru dalam
kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya (Edward J. Power, 1982).

7
Peranan Siswa Menurut Filsafat
Pragmatisme
• Dalam filsafat pragmatisme, nilai kebenaran bersifat relatif
yang berkesesuaian dengan nilai-nilai yang disepakati masyarakat
dan menunjang kepada kehidupan yang sesuai harapan di masa
depan.
• Maka dari itu, siswa memiliki peranan untuk mengolah setiap
pengalaman yang didapatkannya untuk mengetahui kebenaran
yang ada di masyarakatnya.
• Dalam hal ini, siswa akan mampu merekonstruksi setiap
pengalaman yang ia dapatkan secara kronologis selama ia hidup
bermasyarakat serta berinteraksi dengan manusia dan alam di
sekitarnya.
• Setiap pengalaman yang ia dapatkan nantinya akan menjadi suatu
pertimbangan bagi siswa tersebut dalam menyelesaikan suatu
masalah baik yang berhubungan dengan dirinya maupun orang lain.
8
Peranan Guru Menurut Filsafat
Pragmatisme
• Guru di sekolah harus merupakan suau petunjuk jalan serta pengamat tingkah laku anakuntuk
mengetahui apakah yang menjdi minat perhatian anak. Dengan mengamati perilaku anak
tersebut, guru dapat menentukan masalah apa yang akan dijadikaan pusat perhatian anak.
Jadi dalam proses belajar mengajar ada beberapa saran bagi guru yang harus
diperhatikan, terutama dalam menghadapi dalam kelas, yaitu:
–  Guru tidak boleh memaksakan suatu ide atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat
dan kemmapuan siswa;
– Guru hendaknya menciptakan situasi yang menyebabjab siswa akan merasakn adnya
suatu masalah yang ia hadapi, sehingga timbul minat  untuk memecahkan masalah
tersebut;
–  Untuk membangkitkan minat anak hendaklah guru mengenal kemampuan serta minat
masing-masing siswa;
– Guru harus dapat bisa menciptakan situasi yang menmbulkan kerja sama dalam belajar,
antara siswa dengan siswa, antara siswa denga guru, begitu pula antara dengan guru.
• Jadi tugas guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai fasilitator, memberidorongan
dan kemudahan kepada siswa untuk bekerja bersama-sama, meyelidiki dan mengamati
sendiri, berpikir dan menarik kesimpulan sendiri, membangun dan menghiasi sendiri sesuai
dengan minat yang ada pada dirinya. Dengan jalan ini si anak akan belajar sambil bekerja anak
harus dibangkitkan kecerdasannya  agar pada diri anak timbul khasrat untuk menyelidik
secara teratur dan akhirnya dapat berpikir ilmiah dan logis, yaitu cara berpikir yang
didasarkan pada fakta dan pengalaman.

9
Kurikulum Pendidikan Menurut Filsafat
Pragmatisme
• Dalam pandangan pragmatisme, kurikulum sekolah seharusnya tidak terpisahkan dari keadaan-
keadaan yang riil dalam masyarakat. Dalam pendidikan materi pelajaran adalah alat untuk
memecahkan masalah-masalah individual, dan siswa secara perorangan ditingkatkan atau
direkonstruksi, dan secara bersamaan masyarakat dikembangkan. Karena itu masalah-masalah
masyarakat demokratis harus menjadi bentuk dasar kurikulum dan makna pemecahan ulang
masalah-masalah lembaga demokratis juga harus dimuat dalam kurikulum. Karena itu kurikulum
harus menjadi :
– Berbasis pada masyarakat;
– Lahan praktek cita-cita demokratis;
– Perencanaan demokratis pada setiap tingkat pendidikan;
– Kelompok batasan tujuan-tujuan umum masyarakat;
–  Bermakna kreatif untuk pengembangan keterampilan-keterampilan baru;
– Kurikulum berpusat pada siswa (pupil/child centered) dan berpusat pada aktifitas (activity
cenetred). Selain itu perlu dicatat bahwa kurikulum pendidikan pragmatisme diorganisasi
secara interdisipliner, dengan kata lain kurikulumnya bersifat terpadu, tidak merupakan
mata pelajaran-mata pelajaran yang terpisah-pisah.
• Sejalan dengan uraian diatas, Edward J.Power (1982) menyimpulkan bahwa kurikulum
pendidikan pragmatisme berisi pengalaman-penglaman yang telah teruji, yang sesuai dengan
kebutuhan dan minat siswa. Adapun kurikulum tersebut mungkin berubah.

10
Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Menurut
Filsafat Pragmatisme
• Penganut eksperimentalisme atau pragmatisme mengutamakan
penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving
Method) serta metode penyelidikan dan penemuan (Inquiry and
Discovery Method).
• Dalam prakteknya (mengajar), metode ini membutuhkan guru
yang memiliki sifat berikut: 
– permissive (pemberi kesempatan)
– friendly (bersahabat)
– a guide (seorang pembimbing)
– open minded (berpandangan terbuka),
– enthusiastic(bersifat antusias)
– creative (kreatif)
– social aware (sadar bermasyarakat)
– alert (siap siaga)
–  patien (sabar)
– cooperative 
– sincere (bekerja sama dan ikhlas atau bersungguh-sungguh).
11
REVERENSI
https://core.ac.uk/download/pdf/146821243.pdf
http://eprints.dinus.ac.id/14370/1/[Materi]_BAB_4_-_FILSAFAT_PRAGMATISME.pdf
http://eprints.umsida.ac.id/7571/1/Makalah-Filsafat-A2-Pragmatisme.pdf

•Jalaluddin dan Abdullah Idi. 2002. Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat dan Pendidikan.
Jakarta: Gaya Media Pratama.
•Ramayulis dan Samsul Nizar. 2010. Filsasafat Pendidikan Islam Telaah Sistem
Pendidikan dan Pemikiran Para Tokoh. Jakarta: Kalam Mulia

https://core.ac.uk/download/pdf/146821243.pdf
http://eprints.dinus.ac.id/14370/1/[Materi]_BAB_4__FILSAFAT_PRAGMATISME.pdf
http://eprints.umsida.ac.id/7571/1/Makalah-Filsafat-A2-Pragmatisme.pdf

11/12/21 Designed by Kunt 12


Terima Kasih

11/12/21 Designed by Kunt 13

Anda mungkin juga menyukai