Filosuf yang terkenal sebagai tokoh filsafat pragmatisme adalah William James dan
John Dewey
A.William James (1842-1910 M)
William James lahir di New York pada tahun 1842 M, anak Henry James, Sr. ayahnya
adalah orang yang terkenal, berkebudayaan tinggi, pemikir yang kreatif.
James membawakan pragmatisme. Isme ini diturunkan kepada Dewey yang
mempraktekkannya dalam pendidikan. Pendidikan menghasilkan orang Amerika
sekarang. Dengan kata lain, orang yang paling bertanggung jawab terhadap generasi
Amerika sekarang adalah William James dan John Dewey. Apa yang paling merusak
dari filsafat mereka itu? Satu saja yang kita sebut: Pandangan bahwa tidak ada hukum
moral umum, tidak ada kebenaran umum, semua kebenaran belum final. Ini berakibat
subyektivisme, individualisme, dan dua ini saja sudah cukup untuk mengguncangkan
kehidupan, mengancam kemanusiaan, bahkan manusianya itu sendiri.
B. John Dewey (1859-1952 M)
Sekalipun Dewey bekerja terlepas dari William James, namun
menghasilkan pemikiran yang menampakkan persamaan dengan gagasan
James. Dewey adalah seorang yang pragmatis. Menurutnya, filsafat
bertujuan untuk memperbaiki kehidupan manusia serta lingkungannya
atau mengatur kehidupan manusia serta aktifitasnnya untuk memenuhi
kebutuhan manusiawi.
Sebagai pengikut pragmatisme, John Dewey menyatakan bahwa tugas
filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata. Filsafat
tidak boleh larut dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang kurang praktis,
tidak ada faedahnya.
Dewey lebih suka menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalisme.
Pengalaman adalah salah satu kunci dalam filsafat instrumentalisme. Oleh
karena itu filsafat harus berpijak pada pengalaman dan mengolahnya
secara aktif-kritis. Dengan demikian, filsafat akan dapat menyusun sistem
norma-norma dan nilai-nilai
6
Kritik-kritik terhadap
Pragmatisme
Kekeliruan Pragmatisme dapat dibuktikan
dalam tiga tataran pemikiran :
A.Kritik dari segi landasan ideologi
Pragmatisme.
B.Kritik dari segi metode pemikiran.
C.Kritik terhadap Pragmatisme itu sendiri.
Implementasi Aliran Filsafat
Pragmatisme
A. Instrumemtalisme
Dewey berpendapat bahwa berpikir sebagai alat untuk memecahkan masalah. Dengan demikian maka ia
mengesampingkan penelitian ilmu murni yang secara langsung berkaitan dengan kehidupan konkret.
B. Eksperimentalisme
Kita menguji kebenaran suatu peoposisi dengan melakukan percobaan. Dengan demikian maka tidak ada kebenaran
yang pasti dan dapat dijadikan pedoman dalam bertindak. Misalnya: suatu UU terus menerus diuji.
C.Pendidikan
Dewey menekankan pendidikan formal berdasarkan minat anak-anak dan pelajaran yang diberikan hendaknya
disesuaikan dengan minat anak-anak. Dengan pandangan yang demikian maka pelajaran yang berlangsung di sekolah
tidak difokuskan karena minat setiap anak itu berbeda-beda. Demikian juga dengan pelajaran-pelajaran pokok yang
harus diajarkan kepada anak-anak tidak dapat diterapkan dengan baik
D.Moral.
Penolakan dewey terhadap gagasan adanya final end berdasarkan finalis kodrat manusia dan sebagai gantinya ia
menekankan peran ends-in-view, membuat teorinya jatuh pada masalah ”infinite regress” (tidak adanya pandangan
yang secara logis memberi pembenaran akhir bagi proses penalaran.
• Model pembelajaran pragmatisme adalah anak
belajar di dalam kelas dengan cara berkelompok.
Dengan berkelompok anak akan merasa bersama-
sama terlibat dalam masalah dan pemecahanya.
Anak akan terlatih bertanggung jawab terhadap
beban dan kewajiban masing-masing. Sementara,
guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan
motivator. Model pembelajaran ini berupaya
membangkitkan hasrat anak untuk terus belajar,
serta anak dilatih berpikir secara logis.
9
• Power (Sadulloh, 2003:133) bahwa, implikasi dari filsafat pendidikan pragmatisme terhadap
pelaksanaan pendidikan mencakup tiga hal pokok. Ketiga hal pokok tersebut, yaitu:
Presentation title 11
THANK YOU