Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK VI

NUR INDSH SARI (210301502011)


YUSRI FALDY(210301502013)
A ALNIZAR NUGRAHA(210301502014)
M.ASHABUL ALFAH S(210301502015)
MUH FAUZI MUHAIMIN (210301502016)
MUHAMMAD FAJRIN KASPAR(210301502017)
ALIRAN FILSAFAT
PRAGMATISME DALAM
PENDIDIKAN
DEFINISI PRAGMATISME
• Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti
tindakan, perbuatan. Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan
bahwa yang benar apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan
perantaraan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis.2 Aliran ini
bersedia menerima segala sesutau, asal saja hanya membawa akibat praktis.
• Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria
kebenaran sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi
kehidupan nyata.
• Pragmatisme dalam perkembangannya mengalami perbedaan kesimpulan
walaupun berangkat dari gagasan asal yang sama. Kendati demikian, ada
tiga patokan yang disetujui aliran pragmatisme yaitu, (1) menolak segala
intelektualisme, dan (2) absolutisme, serta (3) meremehkan logika formal.
Presentation title 3
Metafisika Pragmatisme
• Filsafat pragmatisme secara umum dipandang berupaya menengahi pertikaian idealisme dan
empirisme serta berupaya melakukan sintesis antara keduanya. Pragmatisme mendasarkan dirinya
pada metode filsafat yang memakai sebab-sebab praktis dari pikiran serta kepercayaan sebagai ukuran
untuk menetapkan nilai dan kebenaran. Di sini pandangan William James tentang pragmatism agaknya
mewakili pertanyaan kita tentang pragmatism tersebut. pragmatisme adalah sikap memandang jauh
terhadap benda-benda pertama, prinsip-prinsip, serta kategori-kategori yang dianggap sangat penting
untuk melihat ke depan pada benda-benda terakhir berdasarkan akibat dan fakta-fakta.
• Corak paling kuat dari pragmatism adalah kuatnya pemikiran tentang konsep kegunaan. Makna
kegunaan dalam pragmatisme lebih ditetapkan pada kebenaran sains, bukan pada hal-hal bersifat
metafisik. Maka, dalam pragmatisme pengetahuan tidak selalu mesti diidentikkan dengan kepercayaan,
tetapi kerap menjadi dua hal yang sama sekali terpisah. Kebenaran yang mungkin dianggap perlu
dipercayai (to believe) bagi para pragmatis selalu menjadi sesuatu hal bersifat professional atau pribadi
dan itu tidak perlu dikabarkan pada public.
• Pandangan-pandangan itu semuanya terangkai oleh konsep kegunaan dan fungsi pragmatis. Oleh karena itu, para
pragmatis kerap mengungkapkan betapa apa yang kita mesti ketahui keraplah bukan sesuatu yang mesti kita
percayai.
Presentation title 4
Tokoh-tokoh Filsafat Pragmatisme

Filosuf yang terkenal sebagai tokoh filsafat pragmatisme adalah William James dan
John Dewey
A.William James (1842-1910 M)

William James lahir di New York pada tahun 1842 M, anak Henry James, Sr. ayahnya
adalah orang yang terkenal, berkebudayaan tinggi, pemikir yang kreatif.
James membawakan pragmatisme. Isme ini diturunkan kepada Dewey yang
mempraktekkannya dalam pendidikan. Pendidikan menghasilkan orang Amerika
sekarang. Dengan kata lain, orang yang paling bertanggung jawab terhadap generasi
Amerika sekarang adalah William James dan John Dewey. Apa yang paling merusak
dari filsafat mereka itu? Satu saja yang kita sebut: Pandangan bahwa tidak ada hukum
moral umum, tidak ada kebenaran umum, semua kebenaran belum final. Ini berakibat
subyektivisme, individualisme, dan dua ini saja sudah cukup untuk mengguncangkan
kehidupan, mengancam kemanusiaan, bahkan manusianya itu sendiri.
B. John Dewey (1859-1952 M)
Sekalipun Dewey bekerja terlepas dari William James, namun
menghasilkan pemikiran yang menampakkan persamaan dengan gagasan
James. Dewey adalah seorang yang pragmatis. Menurutnya, filsafat
bertujuan untuk memperbaiki kehidupan manusia serta lingkungannya
atau mengatur kehidupan manusia serta aktifitasnnya untuk memenuhi
kebutuhan manusiawi.
Sebagai pengikut pragmatisme, John Dewey menyatakan bahwa tugas
filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata. Filsafat
tidak boleh larut dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang kurang praktis,
tidak ada faedahnya.
Dewey lebih suka menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalisme.
Pengalaman adalah salah satu kunci dalam filsafat instrumentalisme. Oleh
karena itu filsafat harus berpijak pada pengalaman dan mengolahnya
secara aktif-kritis. Dengan demikian, filsafat akan dapat menyusun sistem
norma-norma dan nilai-nilai
6
Kritik-kritik terhadap
Pragmatisme
Kekeliruan Pragmatisme dapat dibuktikan
dalam tiga tataran pemikiran :
A.Kritik dari segi landasan ideologi
Pragmatisme.
B.Kritik dari segi metode pemikiran.
C.Kritik terhadap Pragmatisme itu sendiri.
Implementasi Aliran Filsafat
Pragmatisme
A. Instrumemtalisme
Dewey berpendapat bahwa berpikir sebagai alat untuk memecahkan masalah. Dengan demikian maka ia
mengesampingkan penelitian ilmu murni yang secara langsung berkaitan dengan kehidupan konkret.
B. Eksperimentalisme
Kita menguji kebenaran suatu peoposisi dengan melakukan percobaan. Dengan demikian maka tidak ada kebenaran
yang pasti dan dapat dijadikan pedoman dalam bertindak. Misalnya: suatu UU terus menerus diuji.
C.Pendidikan
Dewey menekankan pendidikan formal berdasarkan minat anak-anak dan pelajaran yang diberikan hendaknya
disesuaikan dengan minat anak-anak. Dengan pandangan yang demikian maka pelajaran yang berlangsung di sekolah
tidak difokuskan karena minat setiap anak itu berbeda-beda. Demikian juga dengan pelajaran-pelajaran pokok yang
harus diajarkan kepada anak-anak tidak dapat diterapkan dengan baik
D.Moral.
Penolakan dewey terhadap gagasan adanya final end berdasarkan finalis kodrat manusia dan sebagai gantinya ia
menekankan peran ends-in-view, membuat teorinya jatuh pada masalah ”infinite regress” (tidak adanya pandangan
yang secara logis memberi pembenaran akhir bagi proses penalaran.
• Model pembelajaran pragmatisme adalah anak
belajar di dalam kelas dengan cara berkelompok.
Dengan berkelompok anak akan merasa bersama-
sama terlibat dalam masalah dan pemecahanya.
Anak akan terlatih bertanggung jawab terhadap
beban dan kewajiban masing-masing. Sementara,
guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan
motivator. Model pembelajaran ini berupaya
membangkitkan hasrat anak untuk terus belajar,
serta anak dilatih berpikir secara logis.

9
• Power (Sadulloh, 2003:133) bahwa, implikasi dari filsafat pendidikan pragmatisme terhadap
pelaksanaan pendidikan mencakup tiga hal pokok. Ketiga hal pokok tersebut, yaitu:

• Tujuan Pendidikan, tujuan pendidikan pragmatisme adalah memberikan pengalaman untuk


penemuan hal-hal baru dalam hidup sosial dan pribadi.
• Kedudukan Siswa, kedudukan siswa dalam pendidikan pragmatisme merupakan suatu organisasi
yang memiliki kemampuan yang luar biasa dan kompleks untuk tumbuh.
• Kurikulum, kurikulum pendidikan pragmatis berisi pengalaman yang teruji yang dapat diubah.
Demikian pula minat dan kebutuhan siswa yang dibawa ke sekolah dapat menentukan kurikulum.
Guru menyesuaikan bahan ajar sesuai dengan minat dan kebutuhan anak tersebut.
• Metode, metode yang digunakan dalam pendidikan pragmatisme adalah metode aktif, yaitu
learning by doing (belajar sambil bekerja), serta metode pemecahan masalah (problem solving
method), serta metode penyelidikan dan penemuan (inquiri and discovery method). Dalam
praktiknya (mengajar), metode ini membutuhkan guru yang memiliki sifat pemberi kesempatan,
bersahabat, seorang pembimbing, berpandangan terbuka, antusias, kreatif, sadar bermasyarakat,
siap siaga, sabar, bekerjasama, dan bersungguh-sungguh agar belajar berdasarkan pengalaman
dapat diaplikasikan oleh siswa dan apa yang dicita-citakan dapat tercapai.
• Peran Guru. Peran guru dalam pendidikan pragmatisme adalah mengawasi dan membimbing
pengalaman belajar siswa, tanpa mengganggu minat dan kebutuhannya.
• pendidikan pragmatisme kerap dianggap sebagai pendidikan
yang mencanangkan nilai-nilai demokrasi dalam ruang
pembelajaran sekolah. Karena pendidikan bukan ruang yang
terpisah dari sosial, setiap orang dalam suatu masyarakat
juga diberi kesempatan untuk terlibat dalam setiap
pengambilan keputusan pendidikan yang ada. Keputusan-
keputusan tersebut kemudian mengalami evaluasi
berdasarkan situasi-situasi sosial yang ada.

Presentation title 11
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai