Anda di halaman 1dari 6

Devinisi (Ta’rif)

Dibuat oleh:
Nama : Ahmad Romadhan
NIM : 2020602120
Matkul : Islam dan Ilmu Pengetahuan
Dosen : Abubakar Sidik, S.E., M.E.Sy.
Pengertian Definisi
Definisi dari bahasa Latin ”definire.” artinya menandai batas-batas pada sesuatu.
Atau menentukan batas, memberi ketentuan, atau memberi batasan. Dalam
bahasa disebut dengan istilah: ‫ھ‬ ‫) دالال‬kalimat yang menunjukkan sesuatu).
Maksudnya menentukan batasan-batasan pengertian tertentu sehingga jelas apa
yang dimaksudkan, tidak kabur dan tidak dicampuradukkan dengan
pengertian-pengertian lain.
Dalam bahasa Arab disebut ”ta’rif” dan kata ”’arrafa.” artinya, menjelaskan,
memberitahu, membatasi arti dan memperkenalkan sampai jelas dan terang
mengenai sesuatu.
Secara umum definisi berarti menjelaskan apa yang dimaksud dengan suatu term,
Perumusan yang singkat, padat, jelas, dan tepat, yang menerangkan apa
sebenarnya suatu hal itu sehingga dengan jelas dapat dimengerti dan dibedakan
dari semua hal lain, disebut definisi juga.
Syarat-syarat Definisi
Agar definisi mengungkapkan pengertian yang benar maka definisi harus
memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Harus “jami’” atau “muththarid,” artinya meliputi semua ciri hakiki dari hal
yang didefinisikan. Dan sebaliknya, harus “mani’” atau “mun’akis,” artinya dapat
menolak semua hal selain yang didefinisikan. Contoh tidak mani’ dan tidak
muththarid: “Kabupaten di Madura adalah Sumenep dan Pamekasan.”

2. Perkataan yang digunakan harus lebih jelas dan tidak menggunakan kata-kata
yang lebih tidak mengerti. Contoh yang tidak lebih tidak jelas: “Tidak jelas adalah
mubham.”

3. Harus setara dengan yang didefinisikan. Tidak boleh lebih luas dan tidak boleh
lebih sempit. Contoh lebih luas: “Meja adalah perabot rumah tangga.” Contoh lebih
sempit: “Hewan adalah merpati.”
4. Tidak boleh memuat kata yang sama dengan yang didefinisikan. Contoh,
“Keracunan ialah kemasukan bahan racun.” Definisi demikian akan membentuk
“Circular Definition,” yaitu definisi yang berputarputar dan bermata rantai.

5. Harus merupakan pernyataan positif, dan tidak boleh negatif. Misalnya, “Kursi
adalah bukan meja.”

6. Definisi harus jelas. Tidak boleh menggunakan kata “musytarak” (kata yang
bermakna ganda). Seperti “pukul” bisa bermakna jam dan bisa bermakna pukulan.

7. Bila terpaksa menggunakan kata majaz (kiasan) harus ada “qarinah” (kata
yang menegaskan dan menghubungkan makna kata kiasan pada makna yang
dikehendaki. Misalnya, “Wajah berseri adalah bulan purnama yang tersenyum.”
Tersenyum adalah qarinah yang menegaskan bahwa bulan purnama bukan bulan
yang sebenarnya karena tidak ada bulan yang tersenyum.
Jenis-jenis Definisi
1. Definisi Nominal (Nominal Definition)
2. Definisi Sepadan (Synonim Definition)
3. Definisi Etimologi
4. Definisi Simbolik (Symbollic Definition)
5. Definisi Ostensif (Ostensive/Denotative Definition)
6. Definisi Enumeratif (Enumerative Definition)
7. Definisi dengan Pengelompokan (Definition by Classification)
“TERIMA
KASIH”

Anda mungkin juga menyukai