Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SISTEMATIS

PERTEMUAN KE 3

Nama : Cherryl Faviana Abigail

Kelas : 2A

NIM : 20111007

SOAL DAN JAWABAN :

1. Terangkan hubungan timbal-balik antara bahasa dan pemikiran.


Jawaban : Bahasa dan Pikiran saling mempengaruhi Hubungan timbal balik antara
bahasa dan pikiran dikemukakan oleh Benyamin Vygotsky. Ia mengatakan bahwa
bahasa dan pikiran pada tahap permulaan berkembang secara terpisah dan tidak saling
mempengaruhi. Jadi, mula-mula pikiran berkembang tanpa bahasa, dan bahasa mula-
mula berkembang tanpa pikiran. Lalu pada tahap berikutnya, keduanya bertemu dan
saling bekerja sama, serta saling mempengaruhi.
2. Apa yang dimaksud dengan term, dan mengapa ini dibedakan dari kata? Berikan
contohnya.
Jawaban : Term adalah kata atau rangkaian kata yang berfungsi sebagai subyek atau
predikat dalam suatu keputusan (kalimat). Sedangkan Pengertian (kata) dapat berfungsi
sebagai subyek atau predikat dalam suatu keputusan (kalimat).
Contoh : "Kucing itu tidur" kata 'kucing' merupakan 'subyek', dan kata 'tidur' merupakan
'predikat'nya.
3. Apa yang dimaksud dengan ISI pengertian?
Jawaban : Isi pengertian (komprehensi) adalah semua unsur yang termuat dalam
pengertian.
4. Apa luas pengertian, dan mengapa hal ini perlu kita perhatikan? Terangkan jawabanmu
dengan sebuah contoh!
Jawaban : Yang dimaksud dengan luas pengertian adalah keseluruhan hal atau
lingkungan realitas yang dapat ditunjuk dengan pengertian itu. Kenapa luas pengertian
perlu dimengerti karena agar kita dapat memahami
Contoh : luas pengertian “gajah” adalah semua gajah. Di luar lingkungan atau kelompok
binatang yang disebut gajah, pengertian “gajah” tak dapat diterapkan.
5. Bagaimana hubungan antara isi dan luas pengertian? Berilah contohnya.
Jawaban : antara isi dan luas pengertian terdapat hubungan yang berbanding terbalik
(timbal balik) artinya semakin bertambah (besar) luas suatu pengertian, semakin
berkurangnya (kecil) luas suatu pengertian, semakin bertambah (banyak) pengertian itu.
Contoh : pengertian “alat”, masih umum dan luas sebab belum menerangkan untuk apa
alat itu. Sedangkan “pulpen” adalah pengertian yang lebih konkrit yang menjelaskan alat
untuk menulis maka lingkungan atau luasnya pun terbatas sedangkan isinya
padat/banyak.
6. Apa artinya kata ekuivokal? Berilah contohnya.
Jawaban : Equivokal itu sebuah kata yang menunjukan pengertian berbeda/berlainan.
contohnya:
A. - Bintang di langit malam ini bersinar terang. Bintang = Benda langit yang bersinar
-Mulya Rahmadani adalah bintang tamu malam ini. Bintang dalam frasa bintang
tamu berarti yang utama.
B. - Kepala Andi sakit karena terbentur tembok kemarin. Kepala = anggota tubuh
- Kepala sekolahku bernama Randi. Kepala = Pemimpin/Ketua
7. Sebutkan aturan-aturan untuk pembagian atau penggolongan.
Jawaban :
A. Penggolongan harus lengkap
B. Penggolongan harus sungguh-sungguh memisahkan
C. Penggolongan harus menurut dasar, prinsip, atau garis yang sama
D. Penggolongan harus cocok untuk tujuan yang hendak dicapai
8. Apa akibat buruk dari penggunaan kata-kata emosional? Sebutkan contohnya.
Jawaban :
A. Tekanan darah tinggi
B. Depresi
C. Kehilangan Kontrol Diri
D. Menyakiti Orang Lain
Contoh : Bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens
kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang
dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam
9. Apa definisinya definisi?
Jawaban : Definisi merupakan suatu batasan atau arti, bisa juga dimaknai kata, frasa,
atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang,
benda, proses, atau aktivitas.
10. Sebutkan aturan-aturan untuk definisi yang baik.
Jawaban :
A. Definisi tidak boleh membentuk lingkaran, atau dengan kata lain apa yang definisi
tidak boleh masuk ke dalam definisi. Contoh: Logika adalah ilmu yang menerangkan
hukum logika.
B. Definisi tidak boleh terlalu luas dan terlalu sempit, contoh: Merpati adalah burung
yang dapat terbang (terlalu luas) dan Kursi adalah tempat duduk yang terbuat dari
kayu (terlalu sempit).
C. Definisi harus mengacu pada atribut esensial yang dimiliki atau terdapat dalam
definiendum.
D. Definisi harus jelas, harus menghindari kerancuan dan kesamar-samaran.
E. Definisi harus literal, definisi yang diberikan biasanya tidak sesuai dengan
definiendumnya kurang lengkap informasinyasehingga definisi tidak mencerminkan
definiendum.
F. Definisi tidak boleh dalam bentuk kaimat negatif.
G. Definisi harus dievaluasi senetral mungkin, ini ada yang bergantungnya dengan
Definisi “Loaded”.
H. Definisi yang dibuat harus teris konsisten dengan definisi yang sudah sesuai.
I. Definisi harus dapat dibolak-balikkan dengan hal yang didefinisikan.

Anda mungkin juga menyukai