Anda di halaman 1dari 9

Dewa Ayu Putu

Wiweka
Ananda
C
P07134121101
Peran Umat Hindu dalam Mewujudkan
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
-Tri Kerukunan Umat Beragama
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Tri Kerukunan Umat beragama yaitu
Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu
kerukunan intern umat beragama, kerukunan
yang berarti utuh/ tidak terbelah-
antar umat beragama, dan kerukunan antar
belah.Persatuan/kesatuan mengandung arti
umat beragama dengan pemerintah.Dasar
“ Bersatunya macam-macam corak yang
hukum yang menjamin kebebasan beragama di
beraneka ragam menjadi satu kebulatan
Indonesia terdapat dalam Konstitusi, yaitu
yang utuh dan serasi.
pasal 28E ayat (1) UUD 1945; “setiap orang
Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia
bebas memeluk agama dan beribadat menurut
terjadi dalam proses yang dinamis dan
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
berlangsung,karena Persatuan dan kesatuan
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
bangsa terbentuk dari proses yg tumbuh
memilih tempat tinggal di negara dan
dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat
meninggalkannya, serta berhak
Indonesia sendiri,yang ditempa dalam
kembali.”Undang Undang Dasar 1945 bab IX
jangkauan yang cukup lama.
pasal 29 ayat (2) menyatakan bahwa, “Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu”. 2
Kerukunan dan keharmonisan hidup seluruh masyarakat akan senantiasa
terpelihara dan terjamin selama nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) dipegang teguh secara konsekuen
oleh setiap warga negara Indonesia.Untuk memelihara keharmonisan hubungan
antar umat beragama dibutuhkan kesadaran untuk menjaga kerukunan, karena
kerukunan itu merupakan jiwa dari persatuan dan kesatuan. Tidak aka nada
persatuan tanpa kerukunan.

3
Atharvaveda III.30.4 mengamanatkan:

Yena devà na viyanti no ca vidvisa te

mithah. Tat krnmo brahma vo grhe

samjñàna purunebhyah. (Wahai umat

manusia! Bersatulah, dan rukunlah kamu

seperti menyatunya para dewata. Aku

telah menganugrahkan hal yang sama

kepadamu, oleh karena itu ciptakanlah

persatuan di antara kamu). 4


Lanjutan

Keberagaman adalah suatu keindahan, dan


merupakan anugrah Tuhan yang patut kita syukuri,
dan kita terima dengan hati yang tulus ikhlas.
Menolak keanekaragaman berarti menghianati
kemahakuasaan Tuhan sebagai yang menciptakan
semua yang ada di jagat raya ini.

5
Lanjutan

✘ Dalam Isa Upanishad: 1, dijelaskan "Isa vasyan idam


sarvam yat kinca jagatyam jagat" (segala yang ada di
dunia, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak, semua itu dikendalikan oleh "Isa") 

6
Lanjutan
Hal ini didasari sloka Svetasvatara Upanisad, VI.11, berikut : “Eko devas
sarva bhutesu gudhas, sarva vyapi sarva bhuta-ntaratma, karmadhyaksas
sarva bhutadivasas, saksi ceta kevalo nirgunas ca." (Terdapat satu sinar suci
Tuhan Yang Maha Esa yang tersembunyi menggib pada setiap mahluk, ada
di mana-mana, Atman (jiwa) dari semua mahluk, memerintah semua
tindakan, berada dalam setiap ciptaan dan menjadi saksi abadi tanpa
memiliki sifat apapun).
Sloka ini menjelaskan bahwa pada hakekatnya kemanusiaan kita sama.
Bahkan, seluruh mahluk adalah bersaudara (wasudewa kutumbhakam).
Terdapat banyak lagi sloka suci Weda yang dapat dijadikan pedoman dalam
menciptakan kerukunan dalam mencapai persatuan dan kesatuan

7
Tatwam Asi: tat – itu; tvam – kamu; asi – adalah. Tattwam asi artinya
“itu adalah kamu.” Yang dimaksud dengan kata “itu” adalah semua
entitas ciptaan Tuhan.
• Sarvam khalv idam Brahman : artinya semua yang ada ini adalah
perwujudan Tuhan, karena semuanya itu adalah ciptaan-Nya / ciptaan
Tuhan.
• Vasudeva Kutumbhakam : semua mahluk bersaudara
• Tri Hita Karana : tiga hal yang menyebabkan kebahagiaan.
(Parahyangan: sradha bhakti kepada Tuhan. Pawongan: interaksi,
toleransi, saling menghormati dan saling menghargai antar sesame
manusia. Palemahan : menjaga dan melestarikan alam sekitar,
menciptakan keseimbangan yang harmoni)
8
Saya akhiri dengan maha wakya dari
Yajurveda, XXXVI.18, sebagai berikut :
✘ “Mitrasya ma caksusa sarvani bhutani
samiksantam, mitrasyaham caksusa sarvani
bhutani samikse, mitrasya caksusa samiksya
mahe". 
(Semoga semua mahluk memandang kami
dengan pandangan mata seorang sahabat.
Semoga kami memandang semua mahluk
sebagai sahabat).
Semoga kami saling memandang dengan
penuh persahabatan.
✘ Om Santih Santih Santih Om.
9

Anda mungkin juga menyukai