Penyakit Parkinson

Parkinsonism ( Parkinson Syndrome)

Parkinsonism : sindrom yang ditandai dengan tremor saat

istirahat, rigiditas, bradykinesia, dan hilangnya reflek postural
akibat penurunan kadar dopamine.

Klasifikasi:
a. Primer/ idiopathic parkinsonism
Parkinson disease, genetic Parkinson's disease
b. Sekunder / acquired parkinsonism
Infeksi, toksin, obat-obatan, vaskular, trauma.

11/14/21
 c. Parkinson plus syndrome / Multiple system
degeneration
--> Primary Parkinsonism dengan gejala:
◦ Lewy Body Dementia,
d. Hereditary parkinsonism
hereditary juvenille dystonia parkinsonism, Lewy Body
Disease, Huntington's disease, Wilson's disease

11/14/21
PENYAKIT PARKINSON
Penyakit Parkinson
Defisiensi dopamine di basal
ganglia/striatum/substansia nigra

Dopamin merupakan neurotransmitter di

basal ganglia. Acetilkolin harus sama
dengan dopamine untuk mendapatkan
pergerakan yang normal.

(Perdossi,2015)
Staging
 Hoehn dan Yahr:
◦ Stadium I-V
Classification:
◦ idiopathic Parkinsonisme (Primer)
◦ Symtomayic Parkinsonisme ( Sekunder)
◦ Parkinson Plus Syndrome (Multiple System
Degeneration)
◦ Heredodegeneratif Disease

(Perdossi,2015)
PATOFISIOLOGI
Anatomi Ganglia Basalis

(Blausen,2007)
Gejala dan Tanda
▪Tanda motorik:
◦ Gejala ringan:
 Tremor saat istirahat
 Bradikinesia
 Rigiditas/chogwil Phenomenon

(Perdossi,2015)
▪Non- Motoric symptom (NMS)
-under diagnose klinis (62 % NMS)
-sering : nocturia (66,7%), urinary
incontinence (61%), constipation (46,7%),
dementia (43,9%), depression (48,2 %),
insomnia (44,3%), concentration
dysfunction (44%)

(Perdossi, 2015)
Screening tool NMSQ

11/14/21
Penatalaksanaan
Pharmacologi
a. Dopaminergic

◦ L-Dopa
◦ DA agonist : bromocriptine, ronipirole,
pramipexole, rotigotine
◦ MAO-B inhibitor : selegiline, rasagiline
◦ COMT inhibitor : entacapone, tolcapone
◦ NMDA receptor antagonist : amantadine

b. anticholinergic : trihexylphenidil

11/14/21
L-Dopa
Terapi lini pertama
◦ Geriatric : L-Dopa is drug of choice
◦ Adult : L-dopa + Dopamine agonist ( DA) 
menurunkan efek samping dari L-DOPA
◦ Usia muda : DA + L-Dopa (as a supplement (100mg))

(Samuel,2005)
L-Dopa
L-dopa + peripherally acting DDC
inhibitor (carbidopa, beserazide) 
menurunkan efek samping ( nausea,
arrythmia, postural hypotension)
Dosis :
◦ Tahap awal :
 carbidopa 25 mg—L-dopa 100 mg tid
 beserazide 50 mg—L-dopa 100 mg tid
L-Dopa
◦ up titration L-Dopa ( 1 tab setiap 2-4 hari-->
4 minggu.
◦ Dosis optimum: <1 gr L-dopa/hari .
Agonis Dopamine
Pramifexole :
sering digunakan pada Parkinson Ds > 5 tahun
indikasi diberikan untuk Parkinson Ds > 60 thn
Dosis:
0,50 – 0,7 mg /hari baik untuk tremor
Terapi kombinasi

Rejimen tipikal :
◦ carbidopa+ L-dopa (25mg-100mg) TID sampai 3
bulan --> + bromocriptine 2,5 mg/hari, naikan titrasi
dalam 3 bulan, Max dosis 2,5mg TID
◦ Menurunkan efek samping : dyskinesia dan gejala
fluctuating motorik

(Samuel,2005)
Anti Cholinergic
Tahap awal  tremor
◦ Ethopropazine : 10 – 20 mg tid
◦ Benztropine : 0,5 – 4,0 mg bid
◦ Biperidine : 1,0 – 2,0 mg tid
◦ Trihexyphenidyl hydrochloride : 1,0 – 5,0 mg
tid

(Samuel,2005)
Terimakasih