KESADARAN
BERBAHASA
PEMAKAIAN BAHASA
Pemakaian bahasa dikatakan “baik”,
tergantung dari aspek sosiodemografi
penutur yang mampu mencerminkan
hal-hal berikut:
• pendidikan,
• usia,
• pekerjaan,
• status sosial,
• lingkungan sosial, dan
• sudut pandang.
PEMAKAIAN BAHASA
Pemakaian bahasa dikatakan “benar” jika
mengikuti kaidah berbahasa yang menyangkut:
• pungtuasi atau tanda baca,
• ejaan,
• pilihan kata atau diksi, dan
• tata bahasa.
PERHATIKAN PENEMPATAN TANDA BACA DALAM KALIMAT BERIKUT!
RAGAM (2)
BAHASA
(1)
berdasarkan
berdasarkan
cara pandang
media
penutur
(4)
(3)
berdasarkan
berdasarkan
tingkat
topik
keformalanny
pembicaraan
a
Berdasarkan sarana atau medianya,
ragam bahasa Indonesia terbagi
2) bergantung pada kondisi, situasi, ruang 2) tidak bergantung pada kondisi, situasi,
serta waktu; ruang serta waktu;
7) dapat dibantu dengan gerak tubuh, 7) tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh
mimik wajah, dan intonasi. dan mimik muka, hanya terbantu dengan
tanda baca.
Berdasarkan cara pandang penutur,
ragam bahasa Indonesia terdiri atas
beberapa ragam di antaranya:
tps://www.youtube.com/watch?v=eEdmfsuhPD0
4) ragam tidak resmi.
https://www.youtube.com/watch?v=uz92fulzSRM
1) Ragam dialek
Contoh: ‘Gue udah pernah bilang soal itu.’
2) Ragam terpelajar
Contoh: ‘Saya sudah pernah mengatakan itu.’·
3) Ragam resmi
Contoh : ‘Saya sudah pernah mengatakan hal tersebut.’
Kemantapan dinamis
Cendekia
Seragam
Kemantapan Dinamis
• Kemantapan berarti, bahasa baku sesuai
dengan pola dan sistem bahasa yang baku
• Misalnya:
Bentuk kata dengan peng-
Peng + kontrak = pengontrak
bukan pengkontrak
meng- + suplai = menyuplai
bukan mensuplai
• Dinamis berarti, tidak kaku dan dapat
menerima perubahan yang berpola dan
bersistem
Misalnya:
penatar >< petatar
penyuluh >< pesuluh
penyepak bola >< pesepak bola
penuduh >< tertuduh
pendakwa >< terdakwa
Cendekia
1. Ragam baku cendekia adalah ragam baku
yang dipakai di tempat resmi.
2. Penggunanya adalah orang yang terpelajar.
3. Biasanya diperoleh dari jalur formal
4. Ragam cendekia lahir dari kesadaran
berbahasa sehingga kalimat yang dihasilkan
jelas dan cendekia. Misalnya, (tidak cendekia)
Rumah ini mau dijual.
Seharusnya
Rumah ini dijual.
Seragam
1. Pembakuan bahasa adalah proses
penyeragaman bahasa.
2. Pembakuan mencari kesamaan bahasa.
3. Keseragaman didasarkan kesepakatan.
4. Bahasa baku tidak lepas dari
kesepakatan untuk keseragaman.
Misalnya:
SIM bukan lisensi
KTP bukan identitas pribadi
Ragam usaha atau ragam
konsultatif adalah variasi
bahasa yang lazim dalam
RAGAM pembicaraan biasa di
sekolah, rapat-rapat, atau
BAHASA pembicaraan yang
berorientasi pada hasil atau
produksi.
https://www.youtube.com/watch?v=KQm9iQ0yh8A
Ragam santai adalah ragam