Anda di halaman 1dari 25

ASPEK RESIKO

DALAM BISNIS
KONSTRUKSI

Dr. Subrata Aditama K.A.Uda, ST.,MT.


RESIKO/RISIKO:
• Menurut kamus, resiko adalah
kemungkinan kerugian atau kecelakaan.

• Defi nisi dari resiko proyek adalah sebuah


ketidak pastian yang dapat berdampak
positif atau negatif bagi proyek.

• Tujuan dari manajemen resiko adalah


untuk meminimalkan potensi resiko
negatif, sambil memaksimalkan potensi
resiko positif.
RISIKO :

Risiko adalah ketidakpastian (uncertainty)


yang mungkin melahirkan peristiwa
kerugian (loss). (A. Abas Salim)

Risiko adalah kemungkinan terjadinya


sesuatu yang akan berdampak negatif
terhadap sasaran. (AS/ANZ HB 143:1999)
RESIKO NEGATIF & RESIKO POSITIF

• Resiko negatif melibatkan pemahaman


terhadap potensi masalah yang mungkin
terjadi dalam proyek dan bagaimana resiko
tersebut dapat menghambat proyek.

• Resiko positif adalah resiko yang dihasilkan


oleh sesuatu yang baik; kadang disebut
peluang /kesempatan.
RISIKO BISNIS KONSTRUKSI :

Dampak kumulatif dari kesempatan


terjadinya ketidakpastian yang
mengakibatkan tidak tercapainya
sasaran yang direncanakan, baik
terhadap biaya, mutu, waktu dan
bidang pekerjaan.
KELOMPOK RESIKO :
MANAJEMEN RESIKO :

Gabungan antara seni dan ilmu dalam


melakukan identifikasi, perkiraan dan
tanggapan terhadap risiko proyek pada
seluruh tahapannya untuk menjaga
tercapainya sasaran proyek yang telah
ditetapkan, dimana setiap tahapan
proyek memiliki sasaran yang berbeda-
beda.
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO:

1. Mengurangi kemungkinan
terjadinya risiko dari yang sering
terjadi sampai tidak terjadi.

2. Mengurangi besarnya dampak yang


ditimbulkan dari risiko dari fatal
sampai tidak berarti.
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO:
SUMBER RESIKO:
PENYEBAB RISIKO :
DAMPAK RISIKO :
Terhadap Biaya

Risiko :
Terjadi perubahan Scope of work,dalam mencapai
sasaran proyek. 

Penyebab Risiko :
• Perencanaan yang kurang layak.
• Rincian scope of work (work packages) tidak
jelas.
• Definisi dari Quality Requirement yang tidak
konsisten, tidak lengkap atau tidak jelas.
• Kontrol yang lemah terhadap scope of work.
DAMPAK RISIKO :
Terhadap Mutu

Risiko :
Tidak mencapai mutu yang diinginkan dari sasaran
proyek.

Penyebab Risiko :
• Sikap dan perilaku yang kurang peduli terhadap
kualitas.
• Design/material/tenaga kerja yang dibawah
standar.
• Program Quality Assurance yang kurang layak.
DAMPAK RISIKO :
Terhadap Waktu
Risiko :
Proyek tidak dapat diselesaikan sesuai schedule yang ditetapkan.

Penyebab Risiko :
• Kesalahan dalam menghitung waktu pelaksanaan.
• Kesalahan dalam memperkirakan akan ketersediaan sumber
daya proyek.
• Lemah dalam mengalokasikan dan mengatur Float.
• Perubahan scope of work tanpa mempertimbangkan 
Pertambahan waktu atau percepatan pelaksanaan
• Pekerjaan diulang karena tidak dapat diterima.
• Kondisi cuaca yang extrim.
• Pemogokan.
DAMPAK RISIKO :
Terhadap Bidang Pekerjaan

Risiko :
Terjadi perubahan Scope of work, dalam mencapai
sasaran proyek.

Penyebab Risiko :
• Perencanaan yang kurang layak.
• Rincian scope of work (work packages) tidak
jelas.
• Definisi dari Quality Requirement yang tidak
konsisten, tidak lengkap atau tidak jelas.
• Kontrol yang lemah terhadap scope of work.
TUJUAN ANALISA RISIKO :

Menambah pemahaman pada proyek


secara keseluruhan.

Mengidentifikasi alternatif yang tersedia


tentang penanganan risiko.

Meyakinkan bahwa ketidakpastian dan


risiko telah dipertimbangkan dan telah
dimasukkan di dalam planning dan di
dalam proses pelaksanaan.
PERINGKAT RISIKO :
MATRIKS RISIKO (KUALITATIF):

Terdiri atas dua variabel, yaitu

1.Varibel akibat / dampak


(consenquences)

2.Variabel frekuensi / probabilitas


(likelihood).
MATRIKS RISIKO (KUALITATIF):
FREKUENSI / PROBABILITY:
AKIBAT / DAMPAK / PENGARUH:
ANALITYCAL HIERARCHIE PROCESS:
PENANGANAN JENIS RESIKO :
CARA ANTISIPASI RESIKO :
THANK YOU

Presentation Title

Anda mungkin juga menyukai