Anda di halaman 1dari 32

Personal Hygiene

kebersihan perineal
Kelompok 6 :
1. Anjelli Sandicha Putri (21114)
2. Catur Candra Lazuadi (21027)
3. Fanny Yuliana (21042)
4. Melli Eka Rosita (21061)
5. Olivia Alviani (21069)
6. Rachma Agustina (21075)
Definisi Perineal

Perineal adalah area kulit antara vagina dan anus pada perempuan serta
skrotum dan anus pada pria. Pada perempuan, perineal adalah penutup
pelindung untuk otot perineum yang bekerja dengan otot dan ligamen kunci
lainnya untuk menahan organ panggul di tempatnya
Anatomi Fisologi genitalia pria & wanita
• Pria

Organ genitalia pria dibedakan menjadi organ genitalia


interna dan organ genitalia eksterna. Organ genitalia interna
terdiri dari testis, epididimis, duktus deferen, funiculus
spermaticus, dan kelenjar seks tambahan. Organ genitalia
eksterna terdiri dari penis, uretra, dan skrotum.
1. Organ genitalia interna

a. Testis
Testis berbentuk seperti telur yang berukuran 4x3 cm yang dikelilingi
oleh jaringan ikat kolagen (tunika albuginea). Tunika albuginea akan
memberikan septa ke dalam parenkim testis dan membagi menjadi
beberapa lobulus. Setiap lobulus mengandung 1-4 tubulus
seminiferus. Tubulus seminiferus merupakan tempat produksi sperma.

b. Epididimis
Adalah saluran yang berkelok-kelok dengan panjang sekitar 4-6 meter
yang terdiri dari caput, corpus, dan cauda. Di dalam epididimis,
spermatozoa akan matang sehingga menjadi mortil dan fertil.

c. Duktus deferens
Merupakan lanjutan dari duktus epididimis.
d. Vesikula seminalis
Organ berbentuk kantong bergelembung-lembung yang
menghasilkan cairan seminal. Jumlahnya ada dua, di kiri dan di kanan
posisinya tergantung isi vesika urinaria. Bila vesika urinaria penuh,
maka posisinya lebih vertical, sedangkan bila kosong lebih horizontal.

e. Duktus ejakulatorius
Merupakan gabungan dari duktus deferens dan duktus ekskretorius
vesikula seminalis, menuju basis prostat yang akhirnya bermuara ke
dalam kollikus seminalis pada dinding posterior lumen uretra.

f. Glandula prostatica
Merupakan organ yang terdiri atas kelenjar-kelenjar tubule alveolar.
Terletak di dalam cavum pelvis sub peritoneal, dorsal symphisis pubis,
dilalui urethra pars prostatica. Bagian-bagian dari glandula prostatica
adalah apeks, basis fascies literalis, fascies anterior, dan fascies
posterior.
g. Glandula Bulbuorethralis (Glandula Cowperi)
Glandula bulbuorethralis berbentuk bulat dan sejumlah dua
buah. Letaknya di dalam otot sfingter uretrae eksternum pada
diafragma urogenital, dorsal dari uretra pars membranasea.

2. Organ genitalia eksterna

a. Penis
Penis terbagi menjadi radix, corpus, dan glans penis. Penis
terdiri dari 3 massa silindris yaitu dua corpora cavernosa yang
dipisahkan oleh septum dan terletak di dorsal serta satu corpus
spongiosum yang mengelilingi uretra dan terletak di ventral. Glans
penis adalah ujung terminal dari corpus spongiosum yang membesar
dan menutupi ujung bebas kedua corpora cavernosa penis.
Preputium adalah lipatan kulit yang retraktil pada glans penis yang
akan dipotong dalam sirkumsisi.
b. Uretra
Terdiri dari 3 bagian yaitu uretra prostatika, uretra
membranosa, dan uretra spongiosa.

c. skrotum
Skrotum adalah kantung kulit yang menggantung di luar rongga
perut, antara kaki dan dorsal penis. Terdiri dari 2 kantung yang
masing-masing diisi oleh testis, epididimis, dan bagian caudal
funiculus spermaticus.
● Wanita

Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2


bagian yaitu: organ genitalia interna terletak di dalam rongga
pelvis, dan organ genitalia eksterna yang terletak di perineum.
1.Organ genitalia eksterna

a. Mons vaseris (mons pubis)


bagian yang menonjol di bagian depan simfisis terdiri dari
jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh
rambut yang bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak
kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal pada waktu
melakukan hubungan seks.

b. Bibir besar (labia mayora)


Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong,
panjang labia mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada
ujung bawah. Kedua bibir ini dibagian bawah bertemu membentuk
perineum,
c. Bibir Kecil (labia minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian
dalam bibir besar (labia mayora)

d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat
erektil, dan letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris Fungsi
utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan
seksual.

e. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk
seperti perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris
dan fourchette. Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar
parauretra, vagina dan kelenjar paravagina.
f. Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara
introitus vagina dan anus. Perinium membentuk dasar badan perinium.

g.Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan
mudah robek.

h.Himen (Selaput dara)


Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan
mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir
yang di keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.

i.Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan
tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan labia
minora.
2.Organ genitalia eksterna

a. Vagina
adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu
meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina.
Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang
dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di
belakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran
muskulomembraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva.
Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir
uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada
waktu persalinan.
b. Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular,
pipih, cekung dan tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang
terletak di pelvis minor di antara kandung kemih dan rectum.uterus
memiliki 3 bagian,yaitu :fundus uteri, corpus uteri,dan serviks uteri

c. Tuba Fallopi
merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu uterine
hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum
mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan
ke arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim.
Panjang tuba fallopi 12cm diameter 3-8cm. Dinding tuba terdiri dari
tiga lapisan yaitu serosa, muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia.
d. Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan
folikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon –
hormon steroid.Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung
pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada
ligamentum latum melalui mesovarium.

e. Parametrium
Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke
dua lembar ligamentum latum.
Masalah masalah pada organ genitalia
pria dan wanita
1. Herpes genital :disebabkan oleh penyebaran virus herpes simpleks (HSV) yang
umum menyerang kulit.
2. Kutil kelamin (HPV):Tanda-tanda dari penyakit ini hampir mirip dengan herpes.
Bedanya, jika herpes ditandai dengan lepuhan, sementara kutil kelamin memiliki ciri
benjolan-benjolan kecil di sekitar organ genital.
3. Penyakit HIV:disebabkan oleh virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
penderitanya. Kontak seksual merupakan salah satu cara penularan tertinggi, meski
penyakit ini bisa menyebar lewat cara lain.
4. Penyakit sifilis : adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum. Penyakit ini sering tidak disadari, karena gejalanya muncul cukup lama setelah
infeksi pertama.

5. Penyakit gonore : adalah penyakit kelamin berupa infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini sangat menular, dan bisa memicu berbagai komplikasi
yang dapat mengancam nyawa.

6. Kutu kemaluan :seseorang mungkin akan merasakan gatal tak tertahankan di area
terdampak.Kutu kemaluan dapat menyebar selama kontak fisik yang dekat, termasuk
hubungan seks. Serangga kecil itu juga bisa bermigrasi lewat handuk dan seprai yang
dipakai bersama.

7. Hepatitis B : Dalam jangka panjang, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan organ
hati. Begitu seseorang terkena hepatitis B, virus itu dapat bertahan di air mani, darah, dan
cairan tubuh lainnya. Transmisi dimungkinkan terjadi melalui kontak seksual,
menggunakan peralatan tidak steril untuk injeksi, dan menusuk kulit dengan benda tajam
yang terkontaminasi virus. Penularan juga dapat terjadi pada bayi selama kehamilan atau
10. Penyakit menular seksual kankroid : Kankroid, atau yang juga disebut chancroid,
adalah penyakit menular seksual langka yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi.
Bakteri tersebut hanya bisa menyebar melalui kontak seksual.GejalaPada tahap yang parah,
kankroid sangat mungkin untuk berkembang menjadi HIV.

11. Skabies : atau yang juga sering disebut scabies, adalah penyakit menular seksual yang
ditandai dengan munculnya kudis pada permukaan kulit. Kondisi tersebut dipicu oleh
penularan parasit seperti tungau bernama Sarcoptes scabiei.Infeksi parasit dapat
memunculkan ruam seperti jerawat di bagian tubuh mana saja, terutama area genital. Gejala
akan muncul sekitar 2 hingga 6 minggu setelah terpapar.
Standar Operasional Prosedur (SOP)
kebersihan perineal
A.Penis hygiene

● Pengertian
Penis hygiene adalah Perawatan perineal (penis hygiene) merupakan tindakan
keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan daerah perineal atau penis pada
pasien yang tidak mampu melakukannya sendiri.

● Tujuan
1.untuk meningkatkan derajat kesehatan klien/pasien,
2.memelihara kebersihan,
3.mencegah penyakit,
4.menciptakan keindahan dan meningkatkan rasa percaya diri.
● Indikasi
1.klien tirah baring yang lama
2.memakai kateter tetap
3.sebelum pemasangan kateter

● Alat dan bahan


Waskom Bengkok
Kom berisi kapas air hangat bersih Handscoon bersih
Selimut mandi Tempat kain kotor tertutup
Cairan pembersih kemaluan Sampiran
Washlap
Pengalas
● Persiapan diri
1.Melakukan verifikasi dengan benar
2.Mencuci tangan
3.Menempatkan alat ke dekat klien dengan benar

● Fase orientasi
1.Salam terapeutik
2.Evaluasi validasi
3.Tujuan
4.Kontrak
● Fase kerja
 
1.Tutup pintu,sampiran/tirai pada kamar klien
2.Ganti selimut klien dengan selimut mandi dengan 1 selimut ujung diantara tungkai,dua
ujung lainnya mengarah pada masing masing sisi tempat tidur dan 1 ujung lainnya ada di
dada klien.
3.Atur posisi klien dan lepaskan pakaian bawah klien
4.Kemudian lilitkan ujung selimut ke sekeliling tungkai terjauh dengan menarik ujung
selimut mandi dan melipatnya di bawah panggul.
5.Pasang bedpan dan pengalas di bawah bokong klien
6.Cuci tangan lagi
7.Gunakan handscoon
8.Perlahan angkat penis dan letakkan handuk kecil dibawahnya, dengan perlahan-lahan
pegang ujung penis, jika klien tidak sirkumulasi, retraksikan kulup, tunda prosedur bila
klien mengalami ereksi
9.Bersihkan ujung penis pada meatus ureat pertama kali. Lakukan gerakan memutar,
bersihkan dari meatus ke arah luar. Jangan biarkan sabun masuk ke meatus
10.Kembalikan kulup pada posisi semula
11.Basuh batang penis pelahan tapi kuat dengan menggosok kearah pangkal penis
gunakan waslap dan air hangat
12.Basuh dan keringkan penis secara menyeluruh, minta klien untuk meregangkan
kakinya
13.Dengan perlahan bersihkan skrotum, angkat testis dengan hati-hati dan cuci lipatan
kulit dibawahnya, basuh dengan waslap dan keringkan
14.Lipat selimut mandi ke belakang perineum dan bantu kline untuk miring
15.Bersihkan daerah anal dengan mengusap dari perineum ke anus dengan satu
gosokan, ulangi sekali lagi dengan waslap bersih
16.Keringkan dengan handuk/tissu
17.Bantu klien untuk telentang
 
18.Lepaskan handscoon
19.Bantu klien mengenakan pakaian bawahnya dan gulung pengalas
20.Ganti selimut mandi dengan selimut tidur
21.Rapikan dan atur posisi klien agar nyaman
22.Bereskan alat – alat dan cuci tangan

● Fase terminasi
1.Evaluasi respon pasien
2.Rencana tindak lanjut
3.Kontrak yang akan dating
4.Dokumentasi
B. Vulva hygiene

● Pengertian
Perawatan perineal (vulva hygiene) merupakan tindakan keperawatan pemenuhan
kebutuhan kebersihan daerah perineal atau vulva pada pasien yang tidak mampu
melakukannya sendiri. Tindakan ini biasa dilakukan pada pasien post partum dan kasus
ginekologi.

● Tujuan
1.Menjaga kebersihan vulva
2.Memberikan rasa nyaman pada pasien,terutama pada ibu post partum
3.Mencegah terjadinya infeksi atau luka di daerah perineal
● Indikasi
1.klien tirah baring yang lama
2.memakai kateter tetap
3.sebelum pemasangan kateter
4.Ibu post partum

● Alat dan bahan


Sabun dan tempatnya
Kapas sublimat dan air bersih dalam kom tertutup
Sarung tangan bersih (2 pasang)
Perlak dan pengalasnya/under pad
Duk bolong
Pembalut/pampers dewasa
Bengkok
Tempat/kantong kain kotor
Celana dalam
● Persiapan diri
1.Melakukan verifikasi dengan benar
2.Mencuci tangan
3.Menempatkan alat ke dekat klien dengan benar

● Fase orientasi
1.Salam terapeutik
2.Evaluasi validasi
3.Tujuan
4.Kontrak
● Fase kerja
1.Cuci tangan dan pakai sarung tangan
2.Pasang sampiran atau tirai untuk menjaga privasi klein
3.Turunkan penghalang pada posisi perawat dan pasang penghalang di daerah yang
berlawanan
4.Pasang pengalas di bawah bokong pasien
5.Posisikan pasien dorsal recumbent lalu buka celana dalam pasien (tempatkan celana
kotor di tempatnya)
6.Dekatkan bengkok dan kapas sublimat ke bokong atau vulva klien
7.Gunakkan tangan yang tidak dominan untuk membuka labia (ibu jari dan telunjuk
tangan kiri) secara lembut,bersihkan secara hati hati lipatan kulit.Usapkan
8.Bersihkan labia mayora dekstra,lalu ganti kapas,bersihkan labia mayora sinistra lalu ganti kapas
,bersihkan labia minora dekstra lalu ganti kapas,bersihkan labia minora sinistra lalu ganti kapas.
bersihkan daerah klitoris sampai ke arah bawah (rectum)
9.Buang kapas sublimat ke bengkok
10.Buka sarung tangan
11.Turunkan selimut seperti semula,pasang celana /pembalut/pampers dan kaki turunkan ke posisi
semula supaya nyaman
12.Ambil pengalas dan bengkok dan letakkan selimut seperti di awal
13.Cuci tangan

● Fase terminasi
1.Evaluasi respon pasien
2.Rencana tindak lanjut
3.Kontrak yang akan dating
4.Dokumentasi
Video demonstrasi perineal hygiene

https://youtu.be/jwUTWszyFgc

https://youtu.be/NygneQVTrp0
Simpulan
Menjaga kebersihan alat reproduksi merupakan salah satu aspek penting
dalam mempertahankan perawatan dari berbagai penyakit. Penting bagi
masyarakat ataupun klien untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang
kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan reproduksi.

Saran

Dengan adanya ppt ini diharapkan pemapar dan pendengar mengetahui


tentang personal hygiene perineal sehingga dapat meningkatkan
penyuluhan dan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan organ
reproduksi dan dapat melakukan perawatan perineum dengan baik untuk
mencegah adanya infeksi, serta bagi perawat harus bisa menjaga privasi
pada penyakit klien.
Daftar Pustaka
http://elibs.unigres.ac.id/678/1/DIKTAT%20ANFIS%20REPRO.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nurhendif-540
1-2-babii.pdf

https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/penyakit/jenis-jenis-penyakit-
kelamin-paling-umum-di-indonesia/

https://www.halodoc.com/artikel/waspadai-5-penyakit-kelamin-yang-se
ring-menyerang-wanita-ini

https://contohsop.com/sop-keperawatan-daerah-genetalia-penis-hygiene
/
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai