Anda di halaman 1dari 10

ALIRAN

STRUKTURAL
KELOMPOK 2
Anggota Kelompok :
1. Erlinda Qurota Ayunnin (21201244031)

2. Fiolita Olivianda (21201244042)

3. Ira Alfiyanti Rahayu (21201244053)

4. Afifah Azzahra (21201244064)

5. Alvian Rizky Setiyantoro (21201244075)


Aliran
Struktural
• Teori aliran struktural muncul pada tahun 1916 dan berkembang di Amerika
Serikat.

• Menurut pandangan Ferdinand de Saussure, aliran struktural berakar pada


filsafat behaviorisme dalam mengkaji bahasa.

• Pendapat Abdul Chaer mengenai teori aliran struktural bahwa aliran ini
berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang
dimiliki bahasa itu.

• Pengaruh Bloomfield terhadap aliran struktural didasari oleh terbitnya buku


beliau yang berjudul Language.
Aliran Struktural
1. Berdasarkan paham behavioristic
• Stimulus-respon : Bahasa adalah hasil perilaku stimulus-respons. Maka apabila
seorang pembelajar ingin memperbanyak ujaran, maka ia harus memperbanyak
penerimaan stimulus. Oleh karena itu, peranan lingkungan sebagai sumber datangnya
stimulus menjadi dominan dan bersifat sangat penting di dalam membantu proses
penguasaan bahasa kedua.

• Stimulus dating dari Ujaran, Gesture, dan Situasi : Stimulus dapat berupa
situasi lingkungan, situasi ujaran, serta dapat pula berupa gerakan-gerakan stimulus
sedapat mungkin diulang-ulang karena salah satu hal yang dapat mendorong dalam
pemeroleh Bahasa ialah faktor kebiasaan. Faktor pembiasaan dianggap penting
karena suatu kejadian yang diulang-ulang cenderung akan lebih kuat tersimpan dalam
memori peserta belajar bahasa
2. Bahasa berupa ujaran : dapat dimaknai bahwa bahasa dapat
mengkomunikasikan penutur dan penerima jika diujarkan yang membuahkan
makna serta reference yang dapat saling diterima.

3. Bahasa berupa signifie (Makna) dan significant (Bentuk) , yang


arbitrer dan konvensional, hal ini dikarenakan, Kearbitrer-an bahasa dimaknai
sebagai hal yang Berkaitan dengan kaidah-kaidah yang teratur yang terdiri dari
sistem dan subsistem.

4. Bahasa terjadi karena habit


bahasa adalah proses pembiasaan. Itulah sebabnya, semakin orang ingin
menguasai suatu bahasa, maka ia harus memperbanyak menerima stimulus dan
memberikan respon atas stimulus-stimulus yang diterimanya itu
5. Kegramatikalan berdasarkan keumuman : konsep ini memandang bahwa tata bahasa yang
tidak umum akan lebih mempersulit pemelajar bahasa karena ketidak umuman suatu kaidah tak
dapat dibatasi mengingat bahasa terus berkembang dikalangan masyarakat dan ini justru kurang
tepat bagi pemelajar bahasa, dengan demikian rencana pembelajaran hendaknya dirancang dengan
terdiri dari level gramatika yang umum berlaku dan berterima dan ditegakkan secara rapi.

6. Level Gramatikal sudah rapi : mulai dari level morfem, kata, frase, klausa kalimat.
Kemudahan dalam memperoleh bahasa pada model strukturalis ditunjukkan dengan pemilihan
materi yang disederhanakan, struktur yang dipilih dimulai dari yang paling simpel, mudah dengan
penyesuaian kondisi

7. Tekanan analisis pada bidang morfologi : Pola analisis dalam strukturalis lebih menekankan
pada analisis pada bidang morfologi meskipun tidak mengabaikan bidang yang lain.
8. Bahasa terdiri dari hubungan Sintagmatik dan Paradigmatik : Sintagmatik adalah
hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara
berurutan, bersifat linier atau sejajar dalam saru garis lurus. Sedangkan Paradigmatik adalah
hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur sejenis
yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.

9. Analisis bahasa secara deskriptif : Analisis bahasa ini dilakukan atas kenyataan yang ada
dengan mengabaikan unsur historis. Data yang dianalisis adalah data yang diperoleh saat
penilitian. Analisis semacam ini bertolak dari pendekatan sinkronik.

10. Analisis bahasa berdasarkan struktur langsung :

1) Model Nida
Contoh:
a. Saya  membuka pintu.
b. Ibu  membuat bolu.
2) Model Hockett
Contoh:

a. Saya membuka pintu

Saya membuka pintu


membuka pintu
Saya membuka pintu

b. Ibu membuat bolu

Ibu membuat bolu

membuat bolu

Ibu membuat bolu


3) Model Nelson
Contoh:

a. Saya membuka pintu.


{[(saya)[(membuka)(pintu)]]}

b. Ibu membuat bolu.


{[(Ibu)[ (membuat)( bolu)]]}

4) Model Wells
Contoh:
a. Saya membuka pintu.
b. Ibu membuat bolu.
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai