Anda di halaman 1dari 43

OVERVIEW

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
BUDAYA KINERJA DI JAWA TIMUR
201
7
KBK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

 NO NAMA KBK INSTANSI KETERANGAN

1. PHARMAKEIA Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya Terbaik I

2. TIRTA AMERTA RSUD. Dr. Soetomo Surabaya Terbaik II


3. CETAR RS. Kusta Kediri Dinkes Prov. Jatim Terbaik III

4 SALES UPT. Bapenda Prov. Jatim Nganjuk Terbaik IV

5 UPT. PSMB-LT Jember Disperindag Prov.


SRIKANDI Terbaik V
Jatim
201
7
KBK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

 NO NAMA KBK INSTANSI KETERANGAN

1. SIAP RSUD. Dr. Soegiri Kab. Lamongaan Terbaik I

2. ARJUNA UPT. Puskesmas Tarik Kab. Sidoarjo Terbaik II

3. UPT. Puskesmas Tawangsari Kabupaten


HUSADA KIRANA Terbaik III
Mojokerto
4 MARINA RSUD. KOTA MADIUN Terbaik IV
5
SIAP Dinas Perikanan Kab. Pacitan  Terbaik V
201
7
KBK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

 NO NAMA KBK INSTANSI KETERANGAN

1. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan


GENCAR Terbaik VI
Kab. Trenggalek

2. RSUD Blambangan
GANDRUNG Terbaik VII
Kab. Banyuwangi
3. Upt. Puskesmas Kendit
BERIMAN Terbaik VIII
Kab. Situbondo
4 SINERGY PDAM Kota Malang Terbaik IX
5 UPTD. Pengujian Kendaraan Bermotor
SENGON MAS Terbaik X
Kab. Jember
PERSPEKTIF BUDAYA KINERJA 2017

KEPATUHAN
01 BK menjadi bagian dari penerapan peraturan
perundangan yang berlaku

ORISINALITAS dan KEBARUAN


02 BK seharusnya menjadi bagian dari “innovation
awarness” sehingga mengandung unsur kebaruan

CAKUPAN/KELUASAN MANFAAT
03 BK seharusnya memiliki manfaat terhadap kinerja organisasi dan
dirasakan juga oleh masyarakat/pelanggan

JAMINAN KEBERLANJUTAN
04 Terdapat upaya atau regulasi agar BK menjadi bagian
dari perbaikan berkelanjutan
Upaya Normatif ...
PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR
NOMOR 75 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PENGEMBANGAN PENERAPAN
BUDAYA KERJA DI JAWA TIMUR
PERATURAN
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2012
TENTANG
PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA
PROGRAM BUDAYA KERJA

PERFORMANCE

KERJA KINERJA
KINERJA
 Hasil kerja secara kualitas dan kuantita
s yang dicapai oleh seseorang pegawai
 dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberika
n kepadanya
 Kombinasi dari kemampuan, usaha da
n kesempatan yang dapat dinilai dari h
asil kerjanya
 Menilai bagaimana seseorang telah be
kerja dibandingkan dengan target yan
g telah ditentukan
p.e.r.f.o.r.m.a.n.c.e
INDIKATO

KINERJA
R
TARGET
STANDAR
KRITERIA
KINERJA
• Menghasilkan
Sesuatu
KERJA
• Melakukan
Sesuatu
BUDAYA KINERJA
1. Start small, act big (mulai dari diri s
endiri dan mulai dari hal kecil untu
k melakukan hal yang lebih besar l
agi)
2. Built Trust (Bangun rasa saling perc
aya)
3. Engender Collaboration (Satukan v
isi dan potensi)
4. Inspire Creativity (Tumbuhkemban
gkan kreatifitas)
5. Inspire Action (Menginspirasi tumb
uhkembangnya keberanian untuk
BUDAYA KERJA – CORPORATE CULTURE
PRINSIP DASAR
BUDAYA KINERJA

Reformasi Birokrasi_Sikap Mental_Internalisasi Nilai_Terencana_Berkelanjutan


Prinsip BK (1)

Pengembangan penerapan Budaya Kin


erja merupakan BAGIAN TAK TERPISA
HKAN DARI REFORMASI BIROKRASI
demi terwujudnya birokrasi pe
merintah daerah dengan inte
gritas dan kinerja yang tinggi
BUDAYA KINERJA  GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI

VISI
Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia.

Visi tersebut menjadi acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas dunia,


yaitu pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang mampu
menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemen
pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi tantangan pada abad
ke-21 melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025

MISI
• Membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam
rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;
• Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen
sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas
pelayanan publik, mind set dan culture set;
• Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif;
• Mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien
Prinsip BK (2)

Budaya Kinerja merupakan hasil dari pro


ses internalisasi NILAI-NILAI ORGANISA
SI yang diekspresikan dalam PERILAKU d
an SIKAP KERJA sehari-hari
Prinsip BK (3)

Budaya Kinerja merupakan SIKAP MEN


TAL yang dikembangkan dalam rangka
percepatan perbaikan, penyemp
urnaan dan peningkatan terhadap apa
yang telah dicapai
Prinsip BK (4)

Pengembangan penerapan Budaya Kine


rja tetap MENGINDAHKAN ajaran aga
ma yang dianut, peraturan perundang
an yang berlaku serta kondisi sosia
l dan budaya setempat
Prinsip BK (5)

Pengembangan penerapan Budaya Kiner


ja harus dilaksanakan secara :
 Terencana
 Sasaran Terukur
 Sistematis
 Menyeluruh
 Berkelanjutan
MANFAAT BK
1 . Meningkatkan kerjasama antar individu, antar kelompok
dan antar unit kerja dan antar pemerintah daerah;
2 . Meningkatkan instensitas oordinasi antar unit kerja dan a
ntar pemerintah daerah;
3 . Mengefektifkan integrasi, sinkronisasi, keselarasan dan di
namika yang terjadi dalam organisasi;
4 . Memperlancar komunikasi dan hubungan kerja;
5 . Menumbuhkan kepemimpinan yang partisipatif;
6 . Mengurangi hambatan-hambatan psikologis dan kultural
dalam bekerja;
7 . Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sehingg
a dapat mendorong kreativitas kerja
SASARAN

Aparatur negara yang mampu mer


ubah pola pikir dan budaya kerja
menjadi budaya yang mengemba
ngkan sikap dan perilaku kerja y
ang berorientasi pada hasil (out
come) yang diperoleh dari produk
tivitas kerja dan kinerja yang tinggi
untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat
RUANG LINGKUP BK
1. Pengkajian nilai-nilai organisasi
2. Internalisasi nilai-nilai budaya kerja
3. Pembentukan kelompok budaya kerja
4. Penyusunan dokumentasi dan risalah
budaya kerja;
5 . Integrasi nilai-nilai buda kerja ke dala
m sistem dan mekanisme kerja organi
sasi
6 . Pengawasan, pengendalian dan evalu
asi budaya kerja
PROGRAM BUDAYA KinERJ
A
MENGGALI NILAI-NILAI KEBIASAAN
PBK MENJADI PERILAKU
MANAJEMEN DIYAKINI
SBG PEDOMAN

KINERJA APARATUR PENINGKATAN


GG MUTU
KINERJA MEMBANGUN SDM
ORGANISASI BERKUALITAS
PROGRAM BUDAYA KERJA
POLA PIKIR
PBK MERUBAH PERILAKU
APARAT POLA TINDAK
POLA KEMBANG

PENINGKATAN
PENINGKATAN
GG KUALITAS
PRODUKTIVITAS
PELAYANAN PUBLIK
KERJA
TINGKAT KEMUDAHAN DAN WAKTU YANG DIBUTUHKAN
UNTUK PERUBAHAN BUDAYA KERJA
PERUMUSAN NILAI
 Nilai-nilai baru adalah nilai-nilai yang dipercaya akan mem
bawa organisasi mencapai visi dan menuntaskan misinya.
 Hal penting yang harus diingat dalam merumuskan nilai-n
ilai organisasi, adalah bahwa nilai-nilai harus didasarkan p
ada praktik yang dikenal dan dapat dilaksanakan setiap p
egawai di lingkungan Pemda/ SKPD.
 Nilai-nilai tersebut harus berakar pada apa yang sesunggu
hnya berlaku dalam organisasi dari hari ke hari untuk men
jadi lebih baik
SUMBER NILAI
 Ajaran agama;
 Falsafah negara
 Kebiasaan yang berke
mbang baik dalam ma
syarakat/adat
TAHAPAN PERUMUSAN NILAI

Per Men PAN&RB No. 39 Th. 2012


PERENCANAAN

 Membentuk Tim. Dalam k


onteks reformasi birokrasi,
tim ini diperankan oleh Ti
m Manajemen Perubahan
 Partisipasi aktif dari pimpi
nan tertinggi di lingkunga
n Pemerintah Daerah/SKP
D
MENGIDENTIFIKASI NILAI-NIL
AI
 Nilai-nilai haruslah diturunkan dari visi dan misi organisasi, t
ugas pokok dan fungsi organisasi, diperkaya dengan peratu
ran perundang-undangan, mempelajari organisasi sejenis,
dsb.
 Tim perencana harus membuat daftar beberapa nilai yang
disarankan dan kemudian mengindentifikasi perilaku yang
penting untuk mendukungnya.
 Melaksanakan pertemuan dengan semua anggota organisa
si untuk menjawab pertanyaan:
 Apa kegiatan penting bagi keberhasilan organisasi? Dan
bersama-sama untuk menyatakan nilai-nilai dan perilaku
CONTOH
1 . Nilai integritas: dalam setiap tind
akan selalu mengutamakan peril
aku terpuji, disiplin, dan penuh p
engabdian,
2 . Nilai profesionalisme: dalam mel
aksanakan tugas selalu menyeles
aikan secara baik, tuntas, dan ses
uai kompetensi/keahlian; dan
3 . Nilai akuntabel: dalam melaksana
kan tugas dapat mempertanggu
ng jawabkan baik dari segi prose
PERILAKU PENTING
NO NILAI PERILAKU PENTING
1 INTEGRITAS ikhlas, jujur, sopan, bertanggung
jawab, konsisten, dan menghormati orang lain

2 PROFESIONALISM memiliki pandangan jauh


E ke depan, menjalankan tugas sebaik mungkin sesuai
dengan bidang tugasnya hingga selesai, dan melakukan
kerjasama dengan berbagai pihak untuk kesempurnaan
hasil pelaksanaan tugasnya.

3 AKUNTABEL menaati peraturan perundangundangan,


memenuhi target-target kinerja yang telah
ditetapkan, dan mempertanggungjawabkan seluruh
sumber daya yang dipergunakan
MENGIDENTIFIKASI AREA SENSITIF
 Area yang memungkinkan timbulnya konflik.
 Tim harus membahas draft nilai-nilai yang telah dirum
uskan.
 Pembahasan ditujukan untuk mengenali adanya kemu
ngkinan nilai-nilai yang menimbulkan konflik, contoh:
nilai integritas dan nilai kerjasama.
 Tim membahas draft nilai-nilai yang telah dirumuskan
bersama.
 Nilai-nilai haruslah bersifat netral dan universal. Pada t
ahap ini perlu dipastikan bahwa nilai-nilai yang dimaks
MENETAPKAN PERILAKU UTAMA

 Nilai-nilai tersebut perl


u mendapatkan kontek
s tertentu.
 Konteks diterjemahka
n ke dalam perilaku ya
ng diharapkan oleh org
anisasi
NILAI-NILAI BUDAYA KERJA
1. INTEGRITAS, yaitu mengutamakan p
erilaku terpuji, disiplin dan penuh peng
abdian;
2. PROFESIONAL, yaitu menyelesaikan
tugas dengan baik dan tuntas sesuai
dengan kompetensinya (keahlian);
3. AKUNTABEL, yaitu mempertanggung
jawabkan tugas dengan baik dan ben
ar dari segi proses maupun hasil.
PerGub Jatim No.75 Th. 2014
contoh
Nilai integritas yang berlaku di instansi A, mengandung s
ikap atau perilaku:
1 . Bersikap, berperilaku dan bertindak jujur terhadap diri sendir
i dan lingkungan.
2 . Konsisten dalam bersikap dan bertindak.
3 . Memiliki komitmen terhadap visi dan misi.
4 . Obyektif terhadap masalah.
5 . Berani dan tegas dalam mengambil keputusan dan resiko ke
rja.
6 . Disiplin dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas d
an amanah.
MERUMUSKAN BAGAIMANA MENGUK
UR PERILAKU UTAMA
 Untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh nilai
-nilai itu diterapkan atau seberapa jauh budaya kerja it
u sudah terbentuk,
 Perlu melakukan pengukuran terhadap perilaku-perila
ku yang ditampilkan.
 Langkah ini merupakan bagian penting dari membang
un kerangka kerja strategis yang kuat. Nilai-nilai organ
isasi harus diikat dengan scorecard kinerja yang berisi
matriks (apa yang diukur) dan target (perilaku yang dit
ampilkan dan hasil kerja yang diinginkan).
IMPLEMENTASI
 Setelah nilai-nilai beserta cara pengukurannya selesai didefinisika
n, tahap selanjutnya adalah mendeklarasikan nilai-nilai dan mem
bangun komitmen untuk menerapkan budaya kerja serta dilanjut
kan dengan menyosialisasikan dan menginternalisasikan.
 Mendeklarasikan budaya kerja merupakan tahapan penting, dim
ana secara formal dinyatakan bahwa proses pembangunan/peng
embangan budaya kerja dimulai. Secara umum tujuan pendeklar
asian ini adalah untuk membangun komitmen.
 Oleh karena itu deklarasi harus dilakukan oleh Pimpinan Pemerin
tah Daerah/SKPD yang dihadiri oleh jajaran pimpinan lainnya sert
a seluruh pegawai
SOSIALISASI
 Proses mengomunikasikan apa yang telah
disepakati, hal ini dimaksudkan untuk me
mbangun penerimaan dan keterlibatan se
luruh pegawai.
 Proses sosialisasi adalah proses yang terus
menerus. Pimpinan tertinggi harus terliba
t penuh dalam proses ini.
 Kepemimpinannya secara simbolis sangat
penting dan sangat diperlukan untuk me
mbangun kepemilikan nilai-nilai pada seti
ap unit kerja
OUTCOMES BUDAYA KERJA
1. Menumbuhkkan kesetiaan kepada organisasi (sense of loy
ality)
2. Menumbuhkan komitmen bersama (sense of commitmen
t)
3. Menumbuhkan rasa memiliki terhadap organisasi (sense o
f bilonging)
4. Menumbuhkan rasa tanggung jawab (sense of responsibil
ity)
5. Menumbuhkan kesadaran akan kewajiban dalam organis
asi (sense of obligation)
6. Menumbuhkan ketaatan terhadap semua aturan organisa
si (sense of accomplishment)
7. Menumbuhkan kesadaran untuk mengutamakan kepenti
ngan organisasi (sense of urgency)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai