Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

Pada Wanita Hamil Trimester Ke 2


Anggota kelompok:
1.Misyellin G Lenak (20061019)
2.Shevania F Rumambi (20061031)
3.Sephia Harun (20061057)
4.Mita Kasim
5.Chenerali G Tatambihe (20061067)
6.Gopias Tabuni
PENGERTIAN KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA

Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan


pada minggu ke 13 sampai dengan 28 atau waktu kehamilan
menginjak umur 4 bulan hingga 6 bulan (Hidayati, 2010).
Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan
memasuki trimester kedua. Janin akan mulai bergerak yaitu
pada bulan keempat tepatnya sekitar mingu ketiga belas. Hal
ini terjadi karena hormone pada bayi mulai aktif sehingga
mereka sudah mulai berinteraksi dengan situasi di dalam
kandungann (Doengoes, 2001).
PERKEMBANGAN JANIN TRIMESTER KEDUA
1. Penampakan eksternal.
16 Minggu: Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata,
telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai.
Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik.
20 Minggu: Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang
dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
24 Minggu: Tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit
kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
28 Minggu: Tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang,
terlihat kuku
2. Pengukuran mahkota ke 4. Sistem musculoskeletal
• 13-14 Minggu: Terlihat gerakan lambat bagian
pantat (cm)
tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan
• 16 minggu : 11,5-13,5 cm (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai
dapat merasakan gerakan janin.
• 20 minggu : 16-18,5 cm • 16 Minggu: Sebagian besar tulang dapat terlihat
• 24 minggu : 23 cm dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian, pergerakan otot sudah dapat
• 28 minggu : 27 cm dideteksi.
• 17 Minggu: Refleks menggenggam akan nyata dan
3. Perkiraan berat badan (gr) berkembang sempurna sampai minggu ke 27.
• 16 minggu : 100 gr • 20 Minggu: Sternum mengalami osifikasi,
pergerakan janin cukup kuat untuk dapat
• 20 minggu : 300 gr dirasakan oleh ibu.
• 25 Minggu: Refleks masa baru dapat dilihat.
• 24 minggu : 600 gr
• 28 Minggu: Astragalus (talus, tulang lutut)
• 28 minggu : 1.100 gr mengalami osifikasi
6. Sistem gastrointestinal
5. Sistem sirkulasi • 14 Minggu: Gerakan menelan telah terjadi.
• 16 Minggu: Terdapat mekonium pada usus,
• 16 Minggu: Otot-otot di dalamnya terdapat cairan usus, sisa sel
jantung berkembang usus serta sisa sel skuamus dan rambut
lanugo dari cairan amnion yang tertelan
dengan sempurna, darah oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus
dibentuk aktif dalam terbuka.
• 17 Minggu: Dengan rangsang oral janin
limpa.
dapat menjulurkan bibir atasnya.
• 24 Minggu:Pembentukan • 20 Minggu: Email dan dentin terbentuk,
kolon asending dapat dikenali, dapat
darah mengikat dalam menjulurkan kedua bibirnya.
sum-sum tulang dan • 22 Minggu: kedua bibir dapat dikerutkan
menurun dalam hepar. dengan rangsangan.
• 28-29 Minggu: Janin sudah dapat mengisap
aktif sebagai upaya mendapatkan makanan
7. Sistem pernafasan
8. Sistem renalis
• 16 Minggu: serabut-serabut elastik terbentuk di 16 Minggu: Ginjal pada posisinya
paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan mencapai bentuknya yang khas.
respiratorius. 9. Sistem persarafan
• 18 Minggu: gerakan pernafasan dapat terdeteksi • 16 Minggu: Lobus – lobus cerebral
namun perkembangan struktur alveolus paru belum mulai terlihat, cerebellum
mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum memperlihatkan beberapa tonjolan.
minggu ke 27-28.
• 20 Minggu: Otak secara
keseluruhan terbentuk, mulai terjadi
• 20 Minggu: Lubang hidung terbuka kembali.
mielinisasi korda, medula spinalis
• 22 Minggu: Gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi berakhir pada tingkat S-1.
suara yang lemah. • 24 Minggu: Terbentuk selaput
• 24 Minggu: Sakus dan duktus alveolus terbentuk, khusus korteks serebri, proliferasi
gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat
neuronal pada korteks serebri
lesitin dalam cairan amnion.
berakhir.
• 28 Minggu: Tampak fisura serebri;
• 28 Minggu: Terbentuk surfaktan di permukaan konvolusi terjadi dengan cepat.
alveolar
10. Organ-organ pengindera
• 16 Minggu: organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
• 20 Minggu: hidung dan telinga mengalami osifikasi.
• 28 minggu: kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk
sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi
terhadap cahaya.
11. Sistem genitalis
• 24 minggu: testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke
skrotum
PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA WANITA
HAMIL PADA TRIMESTER KE 2

• Biasanya pada waktu ini perasaan lebih menyenangkan.


Wanita hamil telah menerima kehamilannya dan dia
menggunakan pikiran dan energinya yang lebih konstruktif.
Dalam trimester ini wanita hamil dapat merasakan gerakan
janinnya pertama kali yang dapat menyebabkan calon ibu
memiliki dorongan psikologis yang besar
ASUHAN KEPERAWATAN
A.Pengkajian
Data Subjektiv:
1.Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, status perkawinan dsb.)
2.Keluhan Utama
3.Riwayat Penyakit (Riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
keluarga)
4.Riwayat Menstruasi (Haid)
5.Riwayat kehamilan dan persalinan (Kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia, perdarahan)
6.Riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
7.Riwayat alergi makanan dan obat-obatan
8.Riwayat penyakit dalam keluarga
9.Riwayat psikososial
Data Objektiv:
Pemeriksaan Umum:
1. Keadaan umum
2. TTV (Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Suhu)
3. Tinggi badan, berat badan sebelumnya/sekarang, Lingkar lengan atas
4. Kepala (Wajah, mata, hidung, telinga, mulut, gigi)
5. Leher
6. Dada (Jantung, payudara, paru-paru)
7. Abdomen (perut)
8. Genetalia
9. Ekstremitas
Pemeriksaan Khusus:
1. Palpasi (TFU Mc Donald, TBJ (Tafsiran Berat Janin),
Pemeriksaan Leopold (Leopold I, Leopold II, Leopold II,
Leopold IV)
2. Auskultasi (Dengar GJJ)
3. Perkusi (Reflek Patella)
4. Pemeriksaan Pinggul Luar dan Dalam
5. Pemeriksaan Penunjang (Pemeriksaan Laboratorium)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Menurut (Nanda, 2017) diagnosa keperawatan pada tinjauan teoritis
yang timbul pada pasien dengan kehamilan trimester ll adalah:
1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bergubungan dengan
mual muntah
2.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
yang berlebih
3.Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi
4.Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang
normal berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan
fisiologi/psikologi normal.
IMPLEMENTASI
Pelaksanaan/implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik (hidayat,2001) adapun implementasi yang diberikan adalah sebagai berikut:
• Pada diagnosa pertama mencatat
Intake output secara akurat
Memonitor status nutrisi
Memonitor status hidrasi (kelembapan membran mukosa, vital sign ade kuat)
Menganjurkan untuk makan pelan-pelan menjelaskan untuk menggunakan nafas dalam untuk
menekan reflek mual membatasi minum satu jam sebelum satu jam sesudah dan selama makan
Menginstruksika untuk menghindari bau makanan yang menyengat, memberikan terapi IV kalau
perlu
Mengelola pemberian anti emetik.
Pada diagnosa dua dilakukan mengkaji  Rambut kusam
adanya  Total protein
 Alergi makanan  Hb dan kadar HT
 Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi  Memonitpr mual dan muntah
untuk menentukan jumlah kalori dan  Memonitor pucat
nutrisi yang di butuhkan pasien
 Menyakinkan diet yang dimakan
 Kemerahan dan kekeringan jaringan
mengandung tinggi serat untuk mencegah konjungtiva
konstipasi  Memonitor intake nutrisi
 Mengajarkan pasien bagaimana membuat  Menginformasikan pada klien dan
catatan makanan harian keluarga tentang manfaat nutrisi
 Memonitor adanya penurunan BB dan  Melakukan kolaborasi dengan dokter
gula darah tentang kebutuhan suplemen makanan
 Memonitor lingkungan selama makan seperti NGT/tpn sehingga intake cairan
 Menjadwalkan pengobatan dan tindakan yang ade kuat dapat di pertahankan
tidak selama jam makan  Mengatur posisi semi fowlwr atau fowler
 Menjadwalkan pengobatan dan tindakan
tinggi selama makan
tidak selama jam makan
 Memonitor turgor kulit  Mengelola pemberan anti emetik dan
 Memonitor kekeringan menganjurkan banyak minum.
Sedangakan diagnosa tiga dilakukan:
Menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien
Mengidentifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kongnitif pasien
dan riwayat penyakit terdahulu pasien
Menghindarka lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan prabotan)
Memasang side rayel tempat tidur
Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu di tempat yang mudah di jangkau pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan yang cukup
Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
Mengontrol lingkungan dari kebisingan
Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit.
EVALUASI
Evaluasi adalah tahapan terakhir dari proses keperawatan. Evaluasi menyediakan
nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah di rencanakan dan
merupakan perbandingan dari hasil yang telah di buat pada tahap perencanaan
(Hidayat,2001)
Setelah penulis melakukan tindakan keperawatan maka tindakan terakhir dari
proses keperawatan adalah mengevaluasi sejauh mana tindakan-tindakan yang telah
di berikan pada pasien berhasil atau tidak. Hal ini di tunjang oleh adanya kerja sama
yang efektif antara tenaga kesehatan dan keluarga dalam fasilitas dan sarana
kesehatan. Adanya keberhasilan tersebut dapat dilihat dari evaluasi yang telah di
capai antara lain hasil evaluasi pada ketiga masalah keperawatan tersebut yang
meliputi mual, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dan resiko injury.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai