Anda di halaman 1dari 28

KESEHATAN DALAM ISLAM

SEHAT

FISIK NON-FISIK

BIOLOGIS PSIKOLOGIS

BADAN/JASMANI HATI/ROHANI
‫‪DALIL-DALIL PENTINGNYA KESEHATAN‬‬

‫﴿ َوۡل َی ۡخ َش ٱ َّل ِذی َن َل ۡو َت َر ُكو۟ا ِم ۡن َخ ۡل ِف ِه ۡم ُذ ِّر َّی ࣰة ِض َع ٰـ ًفا َخا ُفو۟ا َع َلۡی ِه ۡم َف ۡل َی َّت ُقو۟ا ٱل َّل َه‬ ‫•‬
‫َوۡل َی ُقو ُلو۟ا َق ۡوࣰلا َس ِدی ًدا﴾ [النساء ‪]٩‬‬
‫‪[ -٦‬عن عبدالله بن عباس‪ ]:‬اغ َت ِن ْم خمسا قبل خ ْم ٍس‪ ،‬شباب َك قبل ِهرم َك‪،‬‬ ‫•‬
‫و ِص ّحت َك قبل سقم َك‪ ،‬و ِغنا َك قبل فقر َك‪ ،‬وفراغ َك قبل ُشغل َك‪ ،‬وحيات َك قبل‬
‫موت َك‬
‫‪ -١‬ألا إ َّن في الج َس ِد مضغ ٌة إذا ص ُلح ْت ص ُل َح لها سائ ُر الجس ِد‪ ،‬و إذا‬ ‫•‬
‫فسدت فسد لها سائ ُر الجس ِد‪ ،‬ألا وهي القل ُب‬
‫العقل السالم في الجسم السالم‬ ‫•‬
PRINSIP-PRINSIP SYARIAH
• Dalam islam, hukum bergantung kepada sebab (illat)
hukum dan tujuannya (maqasid). Sebab/illat adalah
alasan rasio legis dari ada dan tidaknya ketentutan
hukum. Sedangkan tujuan syariah adalah menjaga
kemaslahatan hamba dan menolak kemudaratannya di
dunia dan akhirat.
• Tujuan disyariatkannya hukum dalam islam adalah untuk
menjaga lima prinsip dasar, yaitu: menjaga tegaknya
agama; kesehatan jiwa, kemanan harta, kesehatan akal,
kesehatan regenerasi dan kehormatan manusia.
Kaidah-kaidah hukum islam
• Segala sesuatu bergantung kepada tujuannya
• Mendatangkan kemasalahtan dan menolak mudaratan
• Tidak boleh merugikan diri sendiri dan orang lain
• Dalam kondisi darurat, sesuatu yang dilarang
diperbolehkan. Namun dalam batasan kadar tertentu
• Segala bentuk kemudaratan harus dihilangkan. Namun
tidak bisa dengan cara menghilangkan kemudaratan yang
sama.
• Apabila bertentangan antara kemasalatan dan
kemudaratan maka didahulukan kemaslahatan
ISU-ISU KESEHATAN
• Seksualitas (alat Vital): Istinja’ (membersihkan
kotoran): Thaharoh (mensucikan hadas dg
wudu’/tayammum dan mandi besar)
• Aborsi (menggugurkan kandungan)
• KB (Keluarga Berencana) dan tindakan
kontrasepsi
Seksualitas
c. Pubertas

Kapan pubertas?
• Awal
• Akhir

13/14 th
17/18 th

11/12 th
Seksualitas
c. Pubertas

Apa yang terjadi? • Payudara


Panggul
• Perubahan fisik •
• Rambut di:
–Perempuan • Ketiak
• Sekitar vagina
–Laki-laki
Lihat juga:
menstruasi

• Perubahan psikologis
–Perempuan
–Laki-laki
Seksualitas
c. Pubertas

Apa yang terjadi? • Suara membesar


• Rambut di:
• Perubahan fisik • Ketiak
• Atas bibir (kumis)
–Perempuan • Bawah bibir (janggut)
–Laki-laki • Sekitar penis

Lihat juga:
mimpi basah

• Perubahan psikologis
–Perempuan
–Laki-laki
Seksualitas
c. Pubertas

Apa yang terjadi? • Sensitif


• Mudah tersinggung
• Perubahan fisik • Mudah marah
–Perempuan • Irasional
• Stress
–Laki-laki • Takut
• Ingin mandiri
• Ekspresif
• Selalu ingin tahu

• Perubahan psikologis
–Perempuan
–Laki-laki
Seksualitas
d. Mimpi Basah

Pengertian:
Keluarnya cairan sperma ketika tidur.
Seksualitas
e. Menstruasi

Pengertian:
proses pelepasan darah dan cairan
encer dari uterus melalui vagina.
Seksualitas
e. Menstruasi

Siklus Menstruasi

Diagram siklus menstruasi


ini hanya berlaku untuk
wanita yang memiliki
siklus normal 28 hari
ABORSI DALAM ISLAM
Aborsi atau abortus adalah pengakhiran kehamilan atau
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan.
Dalam bahasa Arab disebut Isqatu Hamli atau al Ijhadh. Al-
Ijhadh yang berasal dari kata “ajhadha - yajhidhu“ yang
berarti wanita yang melahirkan anaknya secara paksa
dalam keadaan belum sempurna penciptaannya. Atau juga
bisa berarti bayi yang lahir karena dipaksa atau bayi yang
lahir dengan sendirinya.
Aborsi di dalam istilah fikih juga sering disebut dengan
“isqhoth“ (menggugurkan) atau “ilqaa’ (melempar) atau
“tharhu“ (membuang)  (al Misbah al Munir , hlm: 72).
Menurut medis Aborsi
dibagi menjadi dua:
Aborsi yang dilakukan karena
Aborsi spontan karena kecelakan
disengaja (Aborsi Provocatus).
atau tidak disengaja (Abortus
Terbagi menjadi dua macam, yaiu:
Spontaneus/ijhadl al-dzati), yaitu
• Abortus Artificialis Therapeuticum, yaitu
aborsi secara secara tidak sengaja aborsi yang dilakukan oleh dokter atas
dan berlangsung alami tanpa ada dasar indikasi medis.
kehendak dari pihak-pihak • Abortus Provocatus Criminalis, yaitu
tertentu. Masyarakat aborsi yang dilakukan tanpa dasar
mengenalnya dengan istilah indikasi medis untuk mengakhiri
kehamilan yang tidak dikehendaki.
keguguran.
Ulama fikih berbeda pandangan
mengenai aborsi.
Sebagian ulama, seperti Imam Malik,
menganggap masa konsepsi sebagai
awal kehidupan manusia, oleh karena
itu aborsi sejak awal tidak dibenarkan,
melakukan aborsi termasuk dosa besar
dan dapat dikenakan hukuman berat.
Alasan para ulama tersebut antara lain
dengan mengutip hadits sebagai
berikut:
“Sesungguhnya Allah “Sesungguhnya setiap orang
Subhanahu Wa Ta’ala bila di antara kalian merupakan
ingin menciptakan manusia, hasil proses pencampuran di
Ia mempertemukan antara dalm perut ibunya selama
laki-laki dan perempuan 40 hari, kemudian berproses
yang kemudian akan menjadi ‘alaqah, kemudian
mencampur sperma ke berproses menjadi
setiap pembuluh mudhgah, kemudian Allah
anggotanya. Jika sudah SWT. memerintahkan
sampai pada hari ketujuh malaikat menentukan
Allah menghimpunnya lalu rezekinya, ajalnya,
mendatangkan pada setiap kesengsaraannya dan
pembuluhnya, kecuali kebahagiaannya, lalu
penciptaan Adam.” (HR a- ditiupkan kepada ruh.” (HR
Thabrani) Bukahri)
Kedua, golongan yang berpendapat bahwa
penggugruan kandungan dapat dilihat dari “Apabila nuthfah telah
berbagai fase sebagai berikut: kalau benih melalui masa 42
janin masih dalam bentuk nuthfah, malam, Allah akan
menggugurkannya dianggap makruh. mengutus kepadanya
Sedangkan kalau sudah dalam bentuk Malaikat untukmemberi
mudlgah, maka menggugurkannya bentuk, menciptakan
dianggap makruh tanzih. Menurut pendengaran,
Syafi’iyah, dengan catatan, pengguguran penglihatan, kulit,
itu atas izin suaminya; pada ‘alaqah dan daging, dan tulang-
mudlgah hukumnya haram. Alasan belulang.” (HR Muslim)
golongan ini, umumnya mgutip dan
emahami hadis sebagai berikut:
Ketiga, golongan yang membolehkan
aborsi pada setiap tahap sebelum
pemberian nyawa (nafkh al-ruh).
Pendapat ini paling kuat di kalangan
Hanafiyah. Alasan yang dikemukakan
adalah sebagai berikut: ‘Setiap orang
yang belum diberi nyawa, tidak akan
dibangkitkan Allah di hari kiamat.
Setiap sesuatu yang tidak
dibangkitkan berarti keberadaannya
tidak diperhitungkan’. Dengan
demikian tidak ada larangan untuk
menggugurkannya.
Fatwa MUI tentang abortus 
Majelis ulama Indonesia (MUI) memutuskan Fatwa tentang abortus : 

Pertama : Ketentuan Umum  Kedua : Ketentuan Hukum 

 Darurat adalah suatu keadaan


 Aborsi haram hukumnya
di mana seseorang apabila
tidak melakukan sesuatu yang sejak terjadinya
diharamkan maka ia akan mati implantasi blastosis pada
atau hampir mati.  dinding rahim ibu
 Hajat adalah suatu keadaan di (nidasi).
mana seseorang apabila tidak  Aborsi dibolehkan
melakukan sesuatu yang karena adanya uzur, baik
diharamkan maka ia akan yang bersifat darurat
mengalami kesulitan besar. ataupun hajat.
Hukum KB dalam Islam
A. Hukum KB menurut Al-qur’an dan Hadits
Pelaksanaan KB dibolehkan dalam Islam karena pertimbangan
ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
Hal ini berdasarkan pada sebuah ayat Al-Qur'an yang berbunyi:

َ‫الله‬
َّ ‫علَيْ ِهمْ فَلْيَتَّقُوا‬
َ ‫ن َلوْ تَ َركُوا ِمنْ خَ ْلفِ ِهمْ ذُرَِّّيةً ضِعَافًا خَافُوا‬
َ ‫ش الَّذِي‬
َ ‫خ‬
ْ َ‫وَ ْلي‬
‫َولْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا‬
Artinya: “Dan hendaklah orang-orang takut kepada Alloh bila
seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya yang dalam
keadaan lemah; yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan
mereka) oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Alloh
dan mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S An-nisa :9)
 ُ‫شكُ ْر لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْ َمصِير‬
ْ‫نا‬
ِ َ‫علَى وَ ْهنٍ وَ ِفصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أ‬
َ ‫ُمهُ َوهْنًا‬
ُّ ‫حمَلَتْهُ أ‬
َ ِ‫َصيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِ َديْه‬
َّ ‫وَو‬
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S
Luqman:14)

‫ن شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَ َغ‬ َ ‫حمْلُ ُه وَ ِفصَالُهُ ثَلَاثُو‬


َ َ‫ُمهُ ُكرْهًا وَ َوضَ َعتْهُ ُكرْهًا و‬ ُّ ‫َووَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَ َملَتْهُ أ‬
‫عمَلَ صَالِحًا‬ ْ َ‫َي وَأَنْ أ‬
َّ ‫َي وَعَلَى وَالِد‬ َّ ‫عل‬َ ‫ت‬ َ ْ‫ن أَشْ ُكرَ نِعْ َمتَكَ الَّتِي أَنْ َعم‬
ْ َ‫أَشُدَّهُ وَبَلَ َغ أَ ْربَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْ ِزعْنِي أ‬
‫ن‬
َ ‫ن الْ ُمسْلِمِي‬
َ ِ‫تَ ْرضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ َوإِنِّي م‬
Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri". (Q.S. Al-ahqaf:15)
• Ayat-ayat di atas (Q.S. Luqman: 14 dan Q.S. Al-ahqaf: 15)
memberi petunjuk kepada kita bahwa kita perlu
melaksanakan perencanaan keluarga atas dasar mencapai
keseimbangan antara mendapat keturunan dengan:
1. Terpeliharanya kesehatan ibu anak, terjaminnya
keselamatan jiwa ibu karena beban jasmani dan rohani
selama hamil, melahirkan, menyusui dan memelihara
anak serta timbulnya kejadian yang tidak diinginkan
dalam keluarga.
2. Terpeliharanya kesehatan jiwa, jasmani dan rohani serta
tersedianya pendidikan bagi anak.
3. Terjaminnya keselamatan agama orang tua yang
dibebani kewajiban mencukupkan kebutuhan hidup
keluarga.
DALIL- DALIL yang mendukung program KB antara sebagai berikut:
• Sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam
keadaan berkecukupan daripada meninggalkan mereka menjadi beban
tanggungan orang banyak.(hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari
Saad bin abi Waqaash ra.)
Maksud dari hadits ini adalah faktor kemapuan suami istri untuk
memenuhi kebutuhan anak-anaknya hendaklah dijadikan pertimbangan
mereka yang ingin menambah jumlah anaknya.
• Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang
mukmin yang lemah.(Hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah ra).
Maksud dari hadits ini adalah Islam lebih menghargai kualitas daripada
kuantitas, dan maksud kuat adalah kuat mental, fisik, moril maupun
materiil.
Dalam hukum Islam, perbuatan kontrasepsi halal jika tujuannya adalah
mengatur jarak kelahiran dan proses kelahiran tanpa menutup peluang
untuk melakukan regenerasi.
DALIL-DALILNYA
ّ َ َ ْ َ َ َ َّ َّ •
‫ عارضة‬،)٥٤٣ ‫املاء عن م ِح ِل ِهابن العربي (ت‬
ِ ‫ل‬ ‫ز‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫ر‬
ِ ‫ك‬ ‫ﷺ‬ ‫النبي‬ ‫أن‬
‫ • حسن‬٦٩/٣ ‫األحوذي‬
َ ْ َّ َ ُ َ ً ُ ‫] ْإنقضى‬:‫• عن أبي سعيد الخدري‬
‫هللا تعالى شيئا ليكونن وإنعزل‬
‫ • صحيح‬١٤٢٦ ‫ صحيح الجامع‬،)١٤٢٠ ‫األلباني (ت‬
Sedangkan dua dalil ini lebih cenderung
memakruhkan, jika kedua orang tuanya mampu
dalam segala aspek membangun generasi yang
baik di masa depan. Sebab, pada prinsipnya,
segalanya adalah takdir Allah swt.
Hukum KB Menurut Pendapat (Ijma’) Ulama
– KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB
dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang
berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh
sangat sejalan dengan tujuan syari’at Islam yaitu
mewujudkan kemaslahatan bagi umatnya.
– KB diperbolehkan syariat adalah suatu usaha pengaturan
kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara
atas kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi
tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga atau
tanzim an nasl (pengaturan keturunan)
– Oleh karena pengertian KB yang dimaksud bukan tahdid an
nasl (pembatasan keturunan), pemandulan (taqim), dan
aborsi (isqot al-haml), maka KB tidak dilarang.
Alat- alat kontrasepsi yang dilarang
Dalam Islam terdapat beberapa alat kontrasepsi yang dilarang
dikarenakan terdapat potensi bahaya dalam penggunaannya,
dan beberapa alat dan cara-cara yang dilarang, diantaranya
sebagai berikut :
1. Untuk wanita, seperti;
a. Menstrual regulation (MR atau pengguguran kandungan
yang masih muda);
b. Abortus atau pengguguran kandungan yang sudah
bernyawa;
c. Ligasi tuba (mengikat saluran kantong ovum) dan
tubektomi (mengangkat tempat ovum). Kedua istilah ini
disebut sterilisasi
Alasan Ber-KB Dalam Tinjauan Syariat Islam
• Keluarga Berencana diperbolehkan dengan alasan utamanya adalah kekhawatiran akan
kehidupan dan kesehatan ibu jika hamil atau melahirkan, berdasarkan pengalaman atau
keterangan dari dokter yang terpercaya. Allah SWT berfirman:

َّ ‫ض مِ ْنكُمْ ۚ وَلَا َت ْقُتلُوا أَ ْن ُفسَكُمْ ۚ إ‬


َ‫ِن اللَّهَ كَان‬ ٍ ‫طلِ إِلَّا َأنْ َتكُونَ ِتجَارَةً عَنْ َترَا‬
ِ ‫يَا أَُّيهَا َّالذِينَ آمَنُوا لَا َت ْأكُلُوا أَمْوَالَكُمْ َب ْي َنكُمْ بِالْبَا‬
‫ِبكُمْ رَحِيمًا‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S. An-Nisa:29)
 
• Alasan yang kedua yaitu khawatir akan kesulitan materi yang terkadang menyebabkan
munculnya kesulitan dalam beragama, lalu menerima saja sesuatu yang haram dan
melakukan hal-hal yang dilarang demi anak-anaknya. Selain itu, alasan kekhawatiran
adalah nasib anak-anaknya, kesehatannya buruk atau pendidikannya tidak teratasi.
• Diantara alasan syar’i yang bisa diterima adalah kekhawatiran terhadap anak yang masih
menyusui jika ada kandungan baru atau kelahiran baru lagi. Karena ibu hamil apabila
menyusui anak akan berakibat buruk terhadap kualitas ASI dan memperlemah sang ibu.

Anda mungkin juga menyukai