Anda di halaman 1dari 24

PENDUDUK

Inisasi Tuton ke-5


Mata kuliah Dasar-Dasar Geografi (PWKL4102)
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

Penulis : Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si


Email : sodikin.ips@uinjkt.ac.id
Penelaah : Drs. Sumartono, M.Si
Email : sumartono@ecampus.ut.ac.id
Jumlah Penduduk

Sensus
Penduduk

Survei
Registrasi
Penduduk
Sensus Penduduk
Penghitungan jumlah penduduk oleh pemerintah dalam waktu
tertentu secara serentak.

Sensus De Facto Sensus De Yure


Karakteristik Sensus Penduduk

1. Bersifat Individual 3. Dilakukan serentak

2. Bersifat Universal 4. Dilaksanakan secara


periodik
Survei Penduduk
Proses pencatatan informasi mengenai penduduk berdasarkan
kekhususan bidang kajian secara lebih luas dan mendalam.
Contoh: Survei ekonomi nasional, survei angkatan kerja
nasional, survei penduduk antarsensus (SUPAS)
Registrasi

Proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara


mandiri oleh warga ketika terjadi perubahan-perubahan
jumlah penduduk.
Contoh: pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan
pekerjaan secara rutin.
Periode Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat

Periode Pertama
Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan Penduduk Alami

Pn = Po + (L – M)
Pn = Jumlah Penduduk pada tahun tertentu
Po = Jumlah penduduk yang diketahui
L = Angka kelahiran
M = Angka Kematian

Pertumbuhan Penduduk Migrasi

Pn = Po + (Mi – Mo)
Pn = Jumlah Penduduk pada tahun tertentu
Po = Jumlah penduduk yang diketahui
Mi = Migrasi masuk
Mo = Migrasi keluar
KELAHIRAN
 Angka KelahiranKasar
CBR = x k
CBR : angkakelahirankasar
B : jumlahkelahiranpadasuatutahuntertentu
P : jumlahpendudukpertengahantahun
K : konstanta = 1000

 Angka KelahiranMenurutKelompokUmur
ASFR = xk
ASFR : angkakelahiranmenurutkelompokumur x
Bx : jumlahkelahirandariwanitapadakelompokumur x
Px : jumlahwanitapadakelompokumur x
K : konstanta = 1000
Angka Kelahiran Total
TFR = 5 ∑ASFRT
TFR : rasio fertilitas umum
ASFRT : jumlah total (15-49) kelahiran menurut kelompok umur
5 : angka kelipatan untuk setiap pengelompokan dengan rentang 5
  KEMATIAN

 AngkaKematianMenurutKelompokUmur
ASDR = xk
ASDR : angkakematianmenurutkelompokumur x
Bx : jumlahkelahirandariwanitapadakelompokumur x
Px : jumlahwanitapadakelompokumur x
K : konstanta = 1000
Komposisi Penduduk
a. Umur 0 – 14 tahun: usia muda
b. Umur 15 – 64 tahun: usia dewasa/ usia
Komposisi Penduduk Menurut Umur
produktif
c. Umur 65 tahun ke atas: usia tua
Komposisi Penduduk Jenis Kelamin

Komposisi Penduduk Mata Pencaharian a. Sektor Agraris


b. Sektor Industri
Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk Aritmatik
 

Kepadatan PendudukAritmatik =

Kepadatan Penduduk Agraris


 

Kepadatan PendudukAgraris =
Persebaran Penduduk
Mobilitas Penduduk

Mobilitas Penduduk Mobilitas Penduduk


Vertikal Horizontal

Mobilitas Penduduk
Geografi
Migrasi Penduduk

Migrasi Internasional Migrasi Nasional

1. Imigrasi 1. Transmigrasi
2. Emigrasi 2. Urbanisasi
3. Remigrasi 3. Ruralisasi
4. Komuter
Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi

Faktor Pendorong Faktor Penarik


• Berkurangnya sumber-sumber • Harapan memperbaiki taraf hidup
kehidupan • Kesempatan memperoleh
• Menyempitnya lapangan
pendidikan yang lebih baik
pekerjaan • Lingkungan yang menyenangkan
• Adanya tekanan-tekanan
• Pendidikan, pekerjaan, • Aktivitas-Aktivitas di Kota Besar
perkawinan
• Bencana Alam
DESA

 Jenis Desa : Desa Swadaya, Desa Swakarya, Desa


Swasembada
 Pola sebaran Desa: Pola Linear, Pola memanjang mengikuti
garis pantai, Pola Terpusat, Pola mengelilingi fasilitas tertentu
KOTA
 Berdasarkan kualitas perkembangan, ada 6 tahapan kota

Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap


Eopolis Polis Metropolis Megapolis Tryanopolis Nekropolis
Struktur Penggunaan Lahan Kota

Teori Konsentrik

Teori Sektoral

Teori Inti Berganda


Faktor Lokasi

Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Faktor Fisiografis
Perkembangan Kota

Sumber Daya Alam


Perkembangan Beberapa Kota di Indonesia

Kota Berkembang karena jalur


Kota Berkembang karena sejarah
perdagangan
Contoh: Palembang sebagai pusat
Contoh: Surabaya, Jakarta dan
kerajaan Sriwijaya
CIrebon

Kota Berkembang karena zona Kota Berkembang karena


industri perkebunan
Contoh: Kota Cilegon Contoh: Pematang Siantar, Jambi

Kota Berkembang karena Kota Berkembang karena posisi


pertambangan dan mineral strategis dengan pertimbangan
Contoh: Dumai, Tarakan, Kutai ekonomi dan politik
Contoh: Jakarta, Surabaya,
Bandung dan Yogyakarta
Terimakasih
Sampai Jumpa di Tutorial
Berikutnya….

Anda mungkin juga menyukai