Anda di halaman 1dari 15

1

Pengaruh Patogen terhadap


Fungsi Fisiologi Tumbuhan (4)

1. Fotosintesis
2. Translokasi air dan hara pada
tumbuhan inang
3. Respirasi tumbuhan inang
4. Transkripsi dan translasi
1. Fotosintesis

 Fungsi dasar tumbuhan ber-klorofil

6 CO2 + 6 H2O cahaya C 6H12O6 + 6 O2


klorofil
Penelitian mengenai fotosintesis pada tumbuhan sakit
mengindikasikan bahwa klorofil hancur oleh enzim klorofilase yang diikuti
oleh hancurnya kloroplas.
Pada klorosis yang berasosiasi dengan infeksi virus, enzim klorofilase dijumpai dalam
jumlah besar dan jalur enzimatik yang mungkin adalah sbb:

Klorofil Klorofilid + Fitol


klorofilase

2
Kebanyakan infeksi oleh virus yang menginduksi klorosis
akan menurunkan efisiensi dari klorofil residu sekaligus
menurunkan jumlah klorofil secara keseluruhan.

Pada infeksi oleh jamur dan bakteri, satu-satunya pengaruh yang


ditimbulkan adalah pecahnya klorofil.

Dapatkah kita menghentikan degenerasi kloroplas


pada tumbuhan yang terinfeksi ……

Ya……… dapat !

 dengan memanipulasi
faktor lingkungan.

Misal: Pada tembakau yang terinfeksi TMV


pemberian pupuk Nitrogen dengan dosis tinggi
mampu menekan secara drastik rusaknya jaringan
fotosintetik.

Tetapi, pada ‘karat daun’ ( ex.: gandum dan kacang-kacangan): jaringan


pada pustula yang mengandung jamur patogen  tetap HIJAU, walau
seluruh daunnya mengalami klorosis.

3
Bagaimana fenomena ini dijelaskan ……. ?

 Adanya retensi selektif dari klorofil di sekitar tempat


infeksi
 Klorofil disintesis lagi dengan cepat di tempat infeksi
segera setelah terjadi degenerasi

Pada bercak daun, blight, dan gejala lain dimana terjadi kerusakan
jaringan daun atau defoliasi  laju fotosintesis menurun karena
luas permukaan fotosintetik (helai daun) juga semakin berkurang.

Pada tumbuhan yang terinfeksi oleh patogen pembuluh 


sebagian stomatanya tetap tertutup, klorofil berkurang, dan
fotosintesis berhenti sebelum tumbuhan tersebut layu.

Pada sebagian besar tumbuhan yang terinfeksi oleh virus,


mikoplasma, dan nematoda  terjadi klorosis dengan beragam
intensitas. Bahkan, pada tahap lanjut  laju fotosintesis tidak
lebih dari 25 % dari laju fotosintesis normal.

4
2. Translokasi air dan hara
pada tumbuhan inang
a. Gangguan (upward) pada translokasi air dan hara anorganik
• absorpsi air oleh akar
• translokasi air melalui xilem
• transpirasi

b. Gangguan (downward) pada translokasi hara organik melalui floem

 Patogen mengganggu integritas/ fungsi akar  akar


menghisap lebih sedikit air,
 Patogen tumbuh pada pembuluh xilem atau dengan cara
lainnya  mengganggu translokasi air melalui batang,
atau
 Patogen mengganggu manajemen air dari tumbuhan
inang melalui transpirasi yang berlebihan (melalui daun
dan stomata)

5
Contoh :

- Cendawan ‘damping-off’
- Cendawan dan bakteri ‘root-rot’
- Nematoda
- Virus

merusak akar sebelum bagian


atas menampakkan gejalanya

Kerusakan akar secara langsung mengurangi jumlah akar yang fungsional


sehingga menurunkan jumlah air yang diabsorpsi akar.
Beberapa parasit pembuluh, selain menghambat absorpsi, juga
menghambat produksi rambut akar sehingga mengurangi absorpsi air.
Mengganggu permeabilitas sel akar  absorpsi air secara normal pun
terganggu

6
Patogen bisa mencapai pembuluh xilem (damping-off, stem rot,
canker) di daerah infeksi.

Bila tumbuhannya masih muda  rusak/ hancur.

Pembuluh xilem bahkan dapat terisi/ dipenuhi oleh tubuh patogen


beserta senyawa yang disekresikannya atau disekresi oleh jaringan
tumbuhan inang sebagai bentuk respons.

SEM memperlihatkan
bahwa spora istirahat dari
Plasmodiophora brassicae
memenuhi sel-sel/
jaringan dari akar yang
bengkak sehingga
menyumbat translokasi
melalui xilem

7
Transpirasi

Patogen

- Kutikula daun rusak


- Permeabilitas sel daun meningkat
- Disfungsi stomata
Contoh lain :
Rust, mildew, dan apple scab  menghancurkan sebagian besar kutikula
dan epidermis  kehilangan air yang tidak terkontrol.

Bila absorpsi dan translokasi tidak bisa mengimbangi laju transpirasi 


kehilangan tekanan turgor  daun menjadi layu.

Daya hisap dari daun yang bertranspirasi secara berlebihan akan


meningkat secara abnormal dan berakhir dengan disfungsi pembuluh
(membentuk tilosis dan gum)

8
 Gangguan (downward) translokasi hara organik
melalui floem
Protoplasma sel-sel
non-fotosintetik
yang hidup
Bahan organik Pembuluh
produk fotosintesis floem
di daun Organ
penyimpanan

 Cendawan rust dan mildew (=parasit obligat) mengakibatkan


akumulasi produk fotosintesis & juga hara anorganik pada daerah
invasi patogen. Secara fisiologi ditandai dengan menurunnya laju
fotosintesis dan meningkatnya respirasi.

 Pada keriting daun dan penyakit kuning (virus)  akumulasi pati


karena terjadi degenerasi floem (nekrosis)

9
3. Respirasi tumbuhan inang
Ingat proses ini …. ?
cahaya
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
klorofil

C6H12O6 + 6 O2 ——— 6 CO2 + 6 H2O Respirasi

 Oksidasi karbohidrat ( yang kaya energi) dan asam lemak yang dikontrol
secara enzimatik  menghasilkan energi yang digunakan bagi berbagai
proses seluler.

Respirasi:  Degradasi GLUKOSA  PIRUVAT (dengan/ tanpa


oksigen, melibatkan enzim yang ada dalam sitoplasma sel)
 Degradasi PIRUVAT  CO2 + H2O (dalam Siklus Krebs)

Pada kondisi normal (ada O2), kedua tahapan itu berlangsung dan menghasilkan
energi 678.000 kalori (50 % digunakan dalam bentuk ATP).
10
Laju respirasi


----- = sehat
----- = sakit

waktu

 Jaringan yang sakit menggunakan karbohidrat cadangan lebih


cepat daripada jaringan sehat.

 Peningkatan laju respirasi berlangsung segera setelah terjadi


infeksi, bersamaan dengan terlihatnya gejala. Laju ini terus naik
selama multiplikasi dan sporulasi patogen.

 Respirasi akan turun ke titik normal, bahkan lebih rendah dari


yang sehat.

11
Apa yang terjadi apabila tumbuhan varitas
‘ resisten’ terinfeksi ….. ?

Respirasinya akan meningkat sangat cepat karena sejumlah besar energi


diperlukan dengan segera untuk menjalankan/ memobilisasi mekanisme
pertahanan.

 Namun, respirasinya juga akan turun dengan cepat - segera setelah


mencapai titik maksimum

Bagaimana dengan tumbuhan


‘ rentan’ (susceptible) …. ?

Karena TIDAK PUNYA mekanisme pertahanan yang dapat


dijalankan untuk melawan patogen, maka laju respirasi
akan meningkat perlahan-lahan setelah inokulasi. Laju ini
terus meningkat hingga mencapai level yang tinggi dan
bertahan dalam waktu yang jauh lebih panjang.

12
Permeabilitas
Permeabilitas
membran sel
membran sel

Secara normal ( pada sel-sel


tumbuhan sehat), hanya
molekul-molekul kecil (hanya yang dibutuhkan sel) yang dapat
mencapai dan menembus membran sel.

Tapi, pada sel/ jaringan yang mengalami ganguan kimia/ fisik akan
meningkatkan permeabilitas membran  zat-zat yang berguna HILANG
 kemampuan masuknya zat-zat yang tak diinginkan HILANG.
4. Transkripsi dan Translasi
DNA

mRNA

Metabolisme
Protein Produk

1. Transkripsi : pengkopian gen menjadi RNA. Atau pengkopian RNA virus


menjadi RNA komplementer

2. Translasi : pengkopian mRNA menjadi protein


14
Pengaruh terhadap transkripsi:
 Patogen mempengaruhi transkripsi dengan cara merubah
komposisi, struktur/ fungsi kromatin yang berkaitan dengan DNA
sel. Pada penyakit oleh virus, patogen dengan menggunakan
enzimnya atau dengan memodifikasi enzim (RNA polimerase) dari
tumbuhan inang

Anda mungkin juga menyukai