Anda di halaman 1dari 40

lipid

sekelompok senyawa alam berupa lemak, fosfolipid, kolesterol, vitamin larut lemak (ADEK), dll

lemak = trigliserida
fungsi?
• Komponen struktur membran sel
• Komponen penyusun molekul signal
(prostaglandin, asam arakidonat, dsb)
• Bentuk energi cadangan

Sumber: Osmosis

mia Klinik-SFPH-2021
kolesterol
Prekursor dari asam empedu, vitamin D, hormon adrenal (seperti aldosteron),
dan hormon-hormon seks (seperti estrogen dan androgen)

Konsentrasi kolesterol
menggambarkan risiko PJK

mia Klinik-SFPH-2021
trigliserida
bentuk cadangan lemak dalam tubuh manusia

• Trigliserida (TG) dalam plasma: lemak


dalam makanan dan lemak yang
disintesis oleh hati.
• Hati memproduksi lebih banyak TG bila
kita mengonsumsi protein dan
karbohidrat dalam jumlah berlebih.
triasilgliserol • TG didistribusikan ke sel otot sebagai
bahan bakar atau disimpan di sel
adiposit (jaringan adiposa).

mia Klinik-SFPH-2021
lipid
Fosfolipid, TG, kolesterol

Tidak larut air

? Transportasi? Butuh PROTEIN LIPOPROTEIN

mia Klinik-SFPH-2021
Kilomikron

LIPID PROTEIN
VLDL

IDL

LDL

HDL KilomikronVLDL IDL LDL HDL


Kolesterol Trigliserida
densitas
Fosfolipid Apoprotein
mia Klinik-SFPH-2021
mia Klinik-SFPH-2021
Lemak (TG) Garam Misel asam
dari makanan empedu lemak bebas +
gliserol

Lipase
Kolesterol Menuju
Protein enterosit

Karbohidrat Monosakarid
a
mia Klinik-SFPH-2021 SALURAN CERNA
SIRKULASI DARAH

melalui
Trigliserida LIMFATIK
Kilomikron Kilomikron
Membagi TG ke
Kolesterol jaringan, sisanya
Protein menuju HATI
Monosakarid Glukosa
a Ke jaringan perife
dan HATI
ENTEROSIT
mia Klinik-SFPH-2021
SIRKULASI DARAH
Glukosa HDL
VLDL
Kilomikron
Glikolisis Reseptor LDL

Piruvat Gliserol
Kilomikron
TG
HDL
Asetil-CoA Asam lemak Mengangkut kele
Apolipoprote kolesterol
HMG-CoA in
reduktase Fosfolipid
VLDL
Kolesterol Membagikan asam
mia Klinik-SFPH-2021
HATI lemak dan TG ke
SIRKULASI DARAH
Kembali ke Hati

VLDL IDL LDL


Transport
Kolesterol
HDL
Asam lemak
bebas Diangkut
Lipoprotein
Lipase Kolesterol lebih

JARINGAN ADIPOSA
mia Klinik-SFPH-2021 JARINGAN
LDL HDL

Reseptor LDL Reseptor


Scavenger

LDL HDL

Didaur ulang Diekskresika


n melalui
empedu
HATI
mia Klinik-SFPH-2021
mia Klinik-SFPH-2021
hiperlipidemia
TINGGI DARAH

TG, kolesterol, LDL

ATHEROSKLEROSIS
(PENYAKIT JANTUNG KORONER)

mia Klinik-SFPH-2021
mia Klinik-SFPH-2021
e t i olo gi

genet makan
ik an

obesit alkoh
as ol
mia Klinik-SFPH-2021
mia Klinik-SFPH-2021
mia Klinik-SFPH-2021
Mono
LUMEN LDL sit 3 Monosit masuk  makrofag

1 Disfungsi endothelium

+
LDL 0x-
LDL
2 LDL menjadi 4 Ox-LDL + makrofag  sel busa
ox-LDL
T. INTIMA 5 Sel otot polos bermigrasi ke

T. MEDIA
mia Klinik-SFPH-2021
6 RUPTUR  thrombosis

LDL Mono
LUMEN sit 3 Monosit masuk  makrofag

1 Disfungsi endothelium

+
LDL 0x-
LDL
2 LDL menjadi 4 Ox-LDL + makrofag  sel busa
ox-LDL
T. INTIMA 5 Sel otot polos bermigrasi ke

T. MEDIA
mia Klinik-SFPH-2021
mia Klinik-SFPH-2021
SERANGAN
JANTUNG

mia Klinik-SFPH-2021
Nyeri pada
dada

Pusing, mual,
muntah

Nyeri pada
sekitar dagu
dan leher
Nyeri pada
lengan dan
bahu
Napas pendek

mia Klinik-SFPH-2021
KOMPLIKAS

PJK
STROKE
GANGREN

mia Klinik-SFPH-2021
Jenis intervensi menurut PERKI
• Intervensi gaya hidup tanpa intervensi framakologis
• Intervensi gaya hidup yang dilanjutkan intervensi farmakologis jika
gagal
• Intervensi gaya hidup dan farmakologis
Intervensi gaya hidup tanpa farmakologi
• Tingkat risiko rendah yang mempunyai konsentrasi kolesterol awal 100 - ˂190 mg/dL

• Tingkat risiko menengah yang mempunyai konsentrasi kolesterol LDL awal ˂100 mg/dL
• Tingkat risiko tinggi yang mempunyai konsentrasi kolesterol LDL awal ˂100 mg/dL kecuali pada pasien
dengan infark miokard
• Tingkat risiko sangat tinggi yang mempunyai konsentrasi kolesterol LDL awal ˂70 mg/dL kecuali pada
pasien dengan infark miokard
Intervensi gaya hidup yang dilanjutkan dengan intervensi farmakologis jika
Gagal

• Tingkat risiko rendah yang mempunyai konsentrasi kolesterol LDL >190 mg/dL setelah terapi gaya hidup
• Tingkat risiko menengah yang mempunyai konsentrasi kolesterol LDL ≥100 mg/dL setelah intervensi gaya
hidup

• Efek intervensi gaya hidup


terhadap konsentrasi kolesterol
LDL dievaluasi dalam waktu 3
bulan dengan pengukuran
konsentrasi kolesterol LDL
setiap 6 minggu
INTERVENSI GAYA HIDUP DAN FARMAKOLOGIS

• Infark miokard akut tanpa memandang konsentrasi LDL awal

• Tingkat risiko tinggi dengan konsentrasi kolesterol LDL awal ≥100 mg/dL
• Tingkat risiko sangat tinggi dengan konsentrasi kolesterol LDL awal ≥70 mg/dL kecuali pada pasien dengan
infark miokard
• Diabetes Melltius tipe 2 yang berumur di bawah 40 tahuntanpa faktor risiko lain, terapi farmakologis dimulai
jika konsentrasi kolesterol LDL ≥100 mg/dL
Terapi Farmakologi
• Statin
• Inhibitor absorpsi kolesterol
• Bile acid sequestrant
• Fibrat
• Asam Nikotinan (Niasin)
• Inhibitor CETP
STATIN
Inhibitor absorpsi Kolesterol
• Ezetimbe dosis yang direkomendasikan 10 mg/hari dan harus
digunakan Bersama statin kecuali pasien intoleran statin
• Tidak perlu penyesuan dosis untuk gangguan hati dan ginjal.
• Untuk pasien intoleran statin penggunaan kombinasi dengan
kolesteramin kolestipol atau asam nikotinat dapat dipetimbangkan
Bile acit Fibrat
sequestrans • Terapi untuk TG
• Kombinasi fibrat statin tidak lebih
• Dosis harian : baik dari statin tunggal pada
• Kolesteramin 4-24 gr
pasien DM
• Kolestipol 5-30 gr
• Kolesevalam 3,8-4,5 gr • Dosis fenofibrate 200mg/hari
• Gemfibrozil 1200mg/hari dosis
terbagi 2
Asam Nikotinat Inhibitor CETP (cholesterol
ester transfer protein)

• Menurunkan sintesis TG • torcetrapib, dalcetrapib dan anacetrapib

dan sekresi VLDL • torcetrapib telah ditarik dari pasaran


karena meningkatkan kematian
• Dosis Awal 500mg/hari • Monoterapi anacetrapib 40 mg,
selama 4 minggu 150 mg, atau 300 mg selama 8 minggu
• Dosis maksimum
2000mg/hari
Tatalaksana Dislipedemia kondisi Khusus
• Dislipidemia familial : Terapi statin intensitas tinggi dianjurkan bagi pasien dengan dislipidemia familial untuk menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL lebih dari 50%

• Wanita : Statin pilihan pertama, Kombinasi dapat di rekomendasikan, Semua obat


penurun lipid tidak boleh diberikan kepada wanita yang merencanakan kehamilan, selama kehamilan, dan menyusui.

• DM : Strategi pengobatan pasien sindrom metabolik dan DM tipe 2 mengikuti tatalaksana dislipidemia bagi pasien risiko
tinggi dan sangat tinggi. Terapi penurunan konsentrasi kolesterol LDL dengan statin pada pasien DM tipe 2 terbukti
menurunkan kejadian kardiovaskular secara bermakna

• Penyakit Ginjal : Tatalaksana dislipidemia pasien dengan GFR ˂60 mL/menit/1,73 m2 mengikuti tatalaksana pasien
dengan risiko kardiovaskular sangat tinggi.
• Stroke : Pasien yang mengalami kejadian serebrovaskular akibat proses aterotrombosis mendapat faedah
terbesar dari pengobatan statin. Sementara itu, pasien dengan stroke perdarahan tidak mendapat manfaat dari
terapi statin atau bahkan dapat berbahaya.
• Sindrom coroner akut : Statin dosis tinggi direkomendasikan diberikan pada hari 1-4 perawatan sindrom
koroner akut dan ditujukan untuk menurunkan konsentrasi kolesterol LDL menjadi ˂70 mg/
dL bagi pasien dengan konsentrasi kolesterol LDL awal ≥70 mg/dL.. Terapi statin tetap dianjurkan walau
konsentrasi kolesterol LDL awal ˂70 mg/d

Anda mungkin juga menyukai