TM 6 - Profesionalisme
TM 6 - Profesionalisme
• Bidang kesehatan :
dokter, dokter gigi, dokter hewan, perawat, apoteker, bidan,
dietisien, sanitarian
• Guru
• Pengacara
• Programmer
• Psikolog
• Bankir
• Tehnisi
• Analis laboran
• Montir, dll.
Profesional
•Kusnandar (2007) :
kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian
dan kewenangan, yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang
•Kamus Webster (1989) :
suatu tingkah laku, suatu tujuan, atau rangkaian kualitas yang
memadai atau melukiskan corak suatu profesi.
•Makna :
prilaku yang mencerminkan profesi yang sesuai dengan standar
professional.
Unsur dalam Profesionalisme
Faturrahman (2007) :
profesionalisme mengandung 2 unsur yang saling terkait :
•Unsur keahlian dan panggilan
•Unsur kecakapan tehnik dan kematangan etik
•Unsur akal dan moral
Karakteristik Profesionalisme
Agung (2005) :
Terdapat 4 karakteristik profesionalisme :
1.Equality : perlakuan yang sama atas pelayanan yang diberikan
2.Equity : perlakuan yang adil atas pelayanan yang diberikan
3.Loyality : kesetiaan pada profesi tanpa melanggar hukum
4.Accountability : siap bertanggung jawab atas apapun yang dikerjakan
Penilaian/ukuran Profesionalisme
Wibowo (2009), Agus Dwiyanto (2008) :
Terdapat 4 kriteria untuk mengukur profesionalisme :
1.Kompetensi :
kemampuan melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan, dilandasi
atas pengetahuan dan ketrampilan seseorang, yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut.
2. Efektivitas : seberapa jauh target bisa dicapai
3. Efesiensi : perbandingan antara input dan output, biaya dan hasil,
waktu pengerjaan
4. Tanggung jawab :
*kesanggupan menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya
*berani mengambil risiko atas keputusan yang diambil
Profesi, Profesional, Profesionalisme
Kasus 1 :
Seorang pegawai A saat ini menduduki posisi penting dalam departemen B
sebuah perusahaan. Posisi tersebut ia peroleh ok adanya kedekatan
emosional dengan pimpinan departemen B. Dengan posisinya tersebut,
pegawai A berhak mengatur jobdis pegawai di departemen tersebut. Pegawai
C, memiliki kompetensi tinggi, namun ok dianggap sebagai competitor, maka
relative tidak banyak dilibatkan dalam aktivitas departemen tersebut, dengan
harapan agar karir pegawai B tidak berkembang. Namun, dengan kompetensi
yang dimilikinya, pegawai B tetap bisa berkarya, bahkan karirnya meningkat
lebih cepat dibanding pegawai A. Berdasar hasil penilaian, kinerja
departemen B tidak sebaik departemen lainnya, bahkan cenderung menurun
dibanding tahun sebelumnya.
Contoh soal
Kasus 2 :
Seorang pria D, 24 tahun, telah menyelesaikan pendidikan profesi di salah
satu fakultas kesehatan terkemuka di tanah air. Sembari menunggu jadwal
penyumpahan, pria D tersebut ikut menangani pasien di klinik E. Setelah
prosesi penyumpahan selesai, sambil menunggu STR nya turun, pria D
tersebut tetap ikut berpraktik di klinik E. Selama ikut berpraktik menangani
pasien, semua berjalan lancar dan aman, tidak ada kejadian luar biasa pada
pasien yang ditanganinya. Okitu, pria D tersebut bermaksud akan terus ikut
menangani pasien di klinik tersebut, sampai bisa mendapatkan SIP.
Contoh soal
Tugas :
Jelaskan prinsip apa saja yang dilanggar dalam kasus tersebut.
1.Prinsip bioetika
2.Prinsip profesi, profesional, profesionalisme
Berdoa
Berikhtiar maksimal
Tawakkal
Bersyukur
Hasil terbaik
ALHAMDULILLAH
MATUR NUWUN