Anda di halaman 1dari 58

INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS),

INFEKSI SALURAN REPRODUKSI (ISR)


& HIV/AIDS

MENIK ISDIYANTI

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA


TENGAH
PENDAHULUAN

• IMS merupakan salah satu diantara penyebab


penyakit utama di dunia dan telah memberikan
dampak luas pada masalah kesehatan,
• Semakin meluasnya infeksi HIV/AIDS telah
memberikan pengaruh besar dalam penatalaksanaan
dan penanggulangan IMS,
• Ada hubungan erat antara IMS dan HIV/AIDS yaitu
IMS akan meningkatkan resiko penularan HIV/AIDS
melalui hubungan seksual
• Resistensi kuman penyebab IMS semakin meningkat
yang dapat menimbulkan komplikasi serius/berat :
infertilitas, dampak pada bayi, kehamilan ektopik,
dll
TUJUAN

1. UMUM :
Mampu melatalaksana IMS & ISR

2. KHUSUS :
• Menjelaskan tanda dan gejala
• Jenis
• Penyebab
• Pencegahan
• Pemeriksaan penunjang
• Pengobatan
• Dampak pada kehidupan remaja
PENGERTIAN :

IMS adalah penyakit menular yang


ditularkan melalui hubungan seksual

HIV/AIDS adalah IMS dan non IMS


PENATALAKSANAAN IMS & ISR

KOMPONEN PENATALAKSANAAN :
1. Anamnesa tentang riwayat penyakit
2. Pemeriksaan fisik dan pengambilan sample
3. Diagnosa
4. Pengobatan
5. Nasehat yang berkaitan dengan perilaku
seksual
6. Promosi dan atau penyediaan kondom
7. Penatalaksanaan mitra seksual
8. RR
9. Tindak lanjut klinis
Anamnesa Pemeriksaan fisik

Membantu menentukan
Pemeriksaan di daerah
faktor resiko
genetalia dan anal
Membantu menegakkan
diagnosa

Membantu
Pengambilan spesimen
mengidentifikasikan mitra
seksual

Pemeriksaan spesimen
JENIS BERDASARKAN KUMAN
PENYEBAB PENYEBAB :
Beberapa organisme penyebab :
1. Bakteri: Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia
trachomatis, Treponema pallidum,
2. Virus: Herpes simplex, Human papilloma,
Hepatitis, Cytomegalovirus, HIV
3. Protozoa: Trichomonas vaginalis,
4. Jamur: Candida albicans
5. Ektoparasit: Phtirus pubis, Sarcoptes scabei.
Gejala IMS
• Cairan abnormal atau sakit pada vagina (duh
tubuh wanita)
• Cairan abnormal dan/atau sakit pada penis
(duh tubuh pria)
• Luka pada alat kelamin dan sekitarnya
• Nyeri perut bawah pada perempuan
• Pembengkakan testis / skrotum
• Vegetasi
• Radang mata pada bayi baru lahir
DIAGNOSA

• Pendekatan sindroma
• Pendekatan laboratorium/etiologi
PENGOBATAN
Sefiksim 400 mg per oral
Dosis tunggal atau
Uretritis Gonore
Levofoksasin 250 gr per oral
Dosis tunggal

Duh tubuh Azitromisin 1 gr per oral dosis tunggal


Uretra pria Atau
Doksisiklin 100 mg per oral, 2 x/hr
Selama 7 hr

Kanamisin 2 gr IM dosis tunggal


Uretritis non Atau
Spektinomisis 2 gr IM dosis tunggal
gonore Atau
Tiamphenicol 3,5 gr per oral dosis tunggal

Tetrasiklin 500 mg per oral 4x/hr selama 7 hr


Atau
Eritromisin 500 mg per oral 4x/hr selama 7 hr
PENGOBATAN
DIAGNOSA PENGOBATAN PENGOBATAN ALLERGI
LAIN PENISILIN DAN
TIDAK HAMIL
Sifilis Benzatin- Procain- Doksisiklin
( kontra
stadium lanjut benzilpenisili benzilpenisili indikasi : bumil,
n 2,4 juta IU n 0,6 jt IM buteki dan anak <
IM 1x/mg selama 10 hr 12 th ) 100 mg per
selama 3 mg oral, 2 kali/hr
selama 30 hr
berturut2
Tetrasiklin 500 mg
( kontra
indikasi : bumil,
buteki dan anak <
12 th ) per oral
2x/hr selama 30 hr

Chancroid Siprofloksasin 500


mg per oral
2x/hr ,
erihtromisin base
500 mg per oral
4x/hr selama 7 hr,
Azitromisin 1 gr
per oral dosis
PENGOBATAN (Ulcus genetalis )
DIAGNOSA PENGOBATAN PENGOBATAN ALLERGI
LAIN PENISILIN DAN
TIDAK HAMIL
Herpes genitalis, Asiklovir 200 mg per
episode klinis oral 5x/hr selama 7
pertama hr atau Valasiklovir
500 mg 2x/hr selama
7 hr
Herpes genitalis, Asiklovir 200 mg per
episode klinis oral 5x/hr selama 5
kambuhan hr atau Valasiklovir
500 mg 2x/hr selama
5 hr atau krim
asiklovir

LGV Doksisiklin ( kontra


indikasi : bumil,
buteki dan anak < 12
th ) 100 mg per
oral, 2 kali/hr
selama 14 hr atau
Erithromisin base
500 mg per oral
4x/hr selama 14 hr
PENGOBATAN
DIAGNOSA PENGOBATAN PENGOBATAN ALLERGI
LAIN PENISILIN DAN
TIDAK HAMIL
Obati sebagai
Ulkus bukan sifilis, chancroid
herpes atau lymphogranuloma
venereum tgt pola
genitalis epidemiologi IMS
setempat
Lakikan penyuluhan
dan konseling
Anjurkan tes serologi
Lakukan evaluasi
pengobatan

Anjurkan melakukan
Herpes perawatan dasar thd
genitalis lesi
Lakukan penyuluhan
dan konseling
Anjurkan tes serologi
Promosi dan kondom
Kembali 7 hr bila
lesi tidak sembuh
PENGOBATAN (buboinguinal)
DIAGNOSA PENGOBATAN PENGOBATAN LAIN ALLERGI
PENISILIN
DAN TIDAK
HAMIL
Pembengkakan Sefiksim 400 mg Kanamisin 2 gr IM
scrotun karena per oral dosis dosis tunggal atau
gonore tunggal atau Spektinimisin 2 gr
250 mg per oral IM dosis tunggal
dosis tunggal atau Tiamfenikol
( kontra indikasi :
bumil, buteki dan
anak < 12 th ) 3,5
gr per oral dosis
tunggal
Pembengkakan Azitromisin 1 Tetrasiklin
scrotun karena gr per oral ( kontra indikasi :
klamidia dosis tunggal bumil, buteki dan
atau anak < 12 th ) 500
Doksisiklin 100 mg per oral 4x/hr
mg per oral selama 7 hr atau
2x/hr selama 7 Eritromisin 500 mg
hr per oral 4x/hr
selama 7 hr ( bila
Sefiksim 400 mg per oral
Dosis tunggal atau
Servisitis Gonore
Levofoksasin 250 gr per oral
Dosis tunggal

Duh tubuh
Uretra wanita Azitromisin 1 gr per oral dosis tunggal
Atau
Karena cervicitis Doksisiklin 100 mg per oral, 2 x/hr
Selama 7 hr

Kanamisin 2 gr IM dosis tunggal


Ervisitis non Atau
Spektinomisis 2 gr IM dosis tunggal
gonore Atau
Tiamphenicol 3,5 gr per oral dosis tunggal

Tetrasiklin 500 mg per oral 4x/hr selama 7 hr


Atau
Eritromisin 500 mg per oral 4x/hr selama 7 hr
Trichomonas Metronodasol 2 gr per oral dosis tunggal
atau
Vagininalis Tinidasol 2 gr per oral dosis tunggal

Duh tubuh Metronidasol 400/500 mg per oral 2x/hr


Uretra wanita Selama 7 hr
Karena vaginitis Atau
Tinidasol 500 mg per oral, 2 x/hr
Selama 5 hr

Metronodasol 2 gr per oral dosis tunggal


Atau
Klindamisin 300 mg per oral 2x/hr selama 7 hr
Vaginosis bakterial Atau
Metronidasol gel 0,75 %/Klindamisin cream
(bukan IMS)
5 gr
2x/hr intra vagina
Selama 7 hr

Nistatin 100.000 IU intra vagina setiaphari


Candida albicans selama 14 hr
(bukan IMS) Atau
Sefiksim 400 mg per oral
Karena Gonore Dosis tunggal atau
Dengan komplikasi Levofoksasin 250 gr per oral
Dosis tunggal

Nyeri perut Kanamisin 2 gr IM dosis tunggal


Atau
Bagian bawah
Spektinomisin 2 gr IM dosis tunggal
Atau
Tiamphenicol 3,5 gr per oral dosis tunggal

Azitromisin 1 gr per oral dosis tunggal


Atau
Karena clamidia Doksisiklin 100 mg per oral 2x/hr
Selama 7 h

Tetrasiklin 500 mg per oral 4x/hr selama 7 hr


Metronidasol 400-500 mg
Bakteri Atau
Per oral 2x/hr selama 24 hrM anaerob Eritromisin 500 mg per oral 4x/hr selama 7 hr
Seftriakson 50-100 mg/kg BB dosis tunggal
atau
Conjungtivitis Kanamisin 25 mg/kg BB (maks 75 mg) IM
Gonore Dosis tunggal
Atau Spektinomisin 25 mg /kg BB (maks 75 mg)
IM dosis tunggal

Conjungtivitis Azitromisin 1 gr per oral dosis tunggal


neonatorum Atau
Doksisiklin 100 mg per oral, 2 x/hr
Selama 7 hr

Syr Eritromisin base50 mg/kg BB/hr per oral


4x/hr selama 14hr
Conjungtivitis non Atau
Gonore/Klamidiosis Trimetroprim –sulfametoksasol 40-200 mg
Per oral 2x/hr selama 14 hr
KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI)

1. KIE dan Konseling pada saat konsultasi


IMS
2. Hal-hal yangperlu dijelaskan
– menjelaskan IMS yang diderita dan
pengobatannya
– Langkah-langkah untuk menilai dan mengurangi
tingkat resiko
– Perlunya mengubah perilaku
– Mengetahui hambatan dalam mengubah perilaku
– Memutuskan perubahan perilaku seksual yang
bisa dan mau dilakukan
– Perlunya mengobati mitra seksual
PEMAKAIAN KONDOM DAN PENCEGAHAN IMS

Manfaat kondom :
• Cara memakai kondom yang benar
• Memberikan rasa nyaman
• Memberikan rasa aman, sehingga menurangi rasa
cemas
• Menghemat dana untuk perawatan

Cara memakai kondom yang benar


------ penting untuk menunjukkan cara pemakaian
,dipraktekkan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
• Tanggal kadaluarsa, tidak rusak, keras
atau sukar dibuka
• Tunjukkan sisi dalam dan sisi luar
• Tunjukkan cara memegang ujung kondom
• Tunjukkan cara melepas kondom
• Jangan menggunakan bahan pelumas
• Jangan memakai ulang
• Harus disimpan ditempat yang sejuk, gelap
dan kering
PENATALAKSANAAN MITRA SEKSUAL

• Pemeriksaan dan pengobatan mitra seksual


• Pemberitahuan bisa melalui rujukan baik melalui
petugas maupun oleh pasien
• Sukarela dan rahasia
• KIE (cara penularan, perjalanan penyakit, infeksi
ulang, resistensi, merubah perilaku)
DAMPAK IMS/ISR

• IMS/ISR akan menurunkan kualitas ovulasi


• Kehamilan ektopik
• Melahirkan anak dengan cacat bawaan
• Kanker leher rahim
Apa HIV ?
• HIV (Human Immunodeficiency Virus)
• Virus yang menumpang hidup dan merusak sistem
kekebalan tubuh kita  mudah terjangkit penyakit infeksi.
• HIV tergolong kelompok retrovirus yang memiliki
kemampuan untuk “mengkopi-cetak” (replikasi)
• Virus ini ada di:
– Darah
– Cairan sperma
– Cairan Vagina
– Air Susu Ibu (ASI)
Apakah AIDS?
• AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome)
• Kumpulan gejala penyakit yang disebabkan
oleh Virus HIV
• Pasien HIV + belum tentu AIDS
• Perlu waktu 3-10 tahun HIV +  AIDS
Virus HIV ada di mana?
Jumlah besar virus
terdapat dalam
darah, cairan vagina
darah dan sperma

Jumlah kecil terdapat


dalam
ASI, air liur, air mata
cairan sperma dan air kencing

Terbukti menular
melalui:
darah, cairan vagina,
cairan vagina sperma dan ASI
CARA PENULARAN
KONTAK SEKSUAL
Hetero seksual
Homo seksual
Bi seksual

KONTAK DARAH
Transfusi
Penggunaan jarum suntik
berulang
Lain-lain: akupunktur, tindik,
tatoo

IBU KE ANAK
Proses persalinan
Pemberian ASI
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
Tertular

Periode jendela HIV+ AIDS

3 - 6 BULAN 3 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


Periode Jendela (Window Periode)
• Tes HIV masih negative (HIV - )
• Virus HIV sudah ada tapi belum terbentuk
antibodi HIV yang cukup di dalam tubuh
• Pasien mampu menularkan HIV ke orang lain
• Terutama lewat:
– Hubungan seksual
– Jarum suntik pd pengguna narkoba
– Transfusi darah
Periode Tanpa Gejala
• Berlangsung 1-5 tahun
• Pasien HIV (+) tidak merasakan apa-apa
• Mudah menularkan HIV:
– Hubungan sex
– Jarum suntik bagi pengguna narkoba
– Transfusi darah
– Dari Ibu ke anak (kehamilan, persalinan,
menyusui)
Periode Dengan Gejala
• Demam > 1 bulan
• Diare > 1 bulan
• Batuk > 1 bulan  TBC Paru
• Jamur pada mulut /rongga mulut
• Berat Badan turun > 10%
Gejala Klinis pada Stadium AIDS
1 dari 5 gejala minor
2 dari 3 gejala utama
batuk kronis selama > 1 bln
demam
berkepanjangan lebih infeksi pada mulut dan
dari 1 bulan tenggorokan disebabkan oleh
jamur Candida albicans
diare kronis > 1 bulan
berulang maupun ej alu
demg tam2
lebihdark dari1bkons3epj ulang
terusb langm-eru upns
E JA
G
r m
d ai3
L
DK
T
S S
IN
L
AP
M
U D
A
Sg d m
ejal1
selabtu malebihkrons
dise baknoledtifsp hjamurgokdlti1b n
ke lenjargtpmbCdi hbenigkalcs
ra5
o
in
pembengkakan kelenjar
terus-menerus
dalebihrpnu m3buladri10tn n% mdiseluryang unclyhtbmea ap
bercHp berulan ak-bercszot g kr
gatld tub iselurh h

getah bening yang menetap


di seluruh tubuh
penurunan BB > 10%
dlm 1 bulan munculnya Herpes zoster
berulang bercak-bercak gatal
di seluruh tubuh

Dermatitis yang meluas

contoh
Definisi kasus anak
a. Anak > 18 bulan, menunjukkan tes HIV
positif dan sekurang kurangnya
didapatkan 2 gejala mayor dan 2 gejala
minor dengan ibu HIV positif dan gejala
tersebut bukan disebabkan oleh keadaan
lain yang tidak berkaitan dengan infeksi
HIV
b. Anak < 18 bulan atau kurang, ditemukan 2
gejala mayor dan 2 gejala minor dengan
ibu HIV positif, gejala ini bukan
disebabkan oleh keadaan lain yang tidak
berkaitan dengan infeksi HIV
Gejala

Mayor Minor
• Berat badan menurun • Limphadenopathy
atau gagal tumbuh generalisata atau
• Diare terus menerus hepatospenomegali
atau berulang > 1 • Kandidiasis oral
bulan • Infeksi
• Demam terus menerus bakteridan/atau
atau berulang > 1 virus yang berulang
bulan • Batuk kronis
• Dermatitis yang
meluas
• Encephalitis
Bisakah HIV (+)  - (negativ)?

• Tidak bisa. Sekali dinyatakan HIV + 


seumur hidup HIV (+)

• Setelah HIV (+) nantinya  AIDS


Kapan kita menduga pasien HIV-
AIDS?
• Ada gejala HIV-AIDS
• Ada perilaku berisiko tertular:
– Pengguna narkoba (bekas suntikan di lengan)
– Riwayat berganti-ganti pasangan sex,
Berhubungan sex dengan Risiko tinggi HIV (Pekerja
Seks Komersial)
– Bayi dari ibu HIV positif
Kapan Tes HIV dilakukan?

a. Curiga tertular HIV


b. Ada gejala AIDS
c. Sebelum dan sesudah tes HIV perlu konseling
(pemberian informasi yang lengkap)  VCT
(Voluntary conceling test)
d. Diperlukan Informed Consent (persetujuan
tertulis dari YBS)
Dimana Tes HIV?
• Klinik VCT
– Kota Semarang (RSDK, RS Tugu, RS Kota
Semarang, RS Pantiwilasa Citarum)
– Kota Surakarta (RSDM, RS Dr. Oen)
– Kab. Banyumas (RSMS, RS Banyumas)
• Fasilitas : Konselor, Sarana Testing, ARV
9 KLINIK VCT DI RUMAH SAKIT
1. RS Dr KARIADI
2. RS TUGUREJO
3. RSUD KOTA SEMARANG JEPARA
4. RS PANTIWILASA CITARUM PATI
LAUT JAWA
REMBANG
KUDUS
DEMAK
BATANG
BREBES TEGAL PKL KENDAL SMG BLORA
PML GROBOGAN

PURBA BANJ. TEMANG


LINGGA NEGA GUNG KAB
WONO SMG BOYO SRAGEN
BANYUMAS RA
SOBO LALI RS
MGL KR. JAWA TIMUR
AMBARAWA
CILACAP ANYAR
KEBU PURWO SUKO
MEN KLATEN HARJO
REJO
D.I.Y WONOGIRI
1. RS MARGONO SOEKARJO
2. RSUD BANYUMAS
1. RS Dr MOEWARDI
:Telah memiliki konselor VCT 2. RS dr OEN SOLO
4 KLINIK VCT DI PUSKESMAS

JEPARA
Pusk Limpung II
PATI
LAUT JAWA Batang
REMBANG
KUDUS
DEMAK
BATANG
BREBES TEGAL PKL KENDAL SMG BLORA
PML GROBOGAN

PURBA BANJ. TEMANG


LINGGA NEGA GUNG KAB
WONO SMG BOYO SRAGEN
BANYUMAS RA
SOBO LALI Pusk Bergas
MGL KR. JAWA TIMUR
CILACAP ANYAR
KEBU PURWO SUKO
MEN KLATEN HARJO
REJO
D.I.Y WONOGIRI
Pusk Cilacap Selatan II Pusk Sidorejo Lor
Salatiga
:Telah memiliki konselor VCT
VCT (Voluntary Counseling Test)
• Testing HIV secara sukarela atas kesadaran sendiri
• Kegiatan:
– Konsultasi intensif: apa dan bagaimana HIV AIDS
– Jelaskan faktor risiko penularan
– Persiapan tes HIV. Jika hasilnya positif atau
negatif bagaimana?
Jika Tes HIV Negativ
• Jelaskan hasil negativ bukan berarti bebas
HIV
• Mungkin masuk periode jendela
• Hindari faktor risiko penularan HIV
• Ulangi tes HIV 2-3 bulan lagi
Jika tes HIV Positif
• Siapkan mental menerima hasil +
– Hindari keinginan untuk bunuh diri
• Hindari faktor risiko penularan
• Perlu perawatan dan dukungan moral
(keluarga, sahabat, LSM = pendampingan.
• Evaluasi kapan perlu obat ARV (Anti Retro
Viral = obat penekan virus HIV)
TEST HIV UTK IBU HAMIL

• Mengetahui status HIV secara dini bermanfaat


utk ibu dan bayinya.
• Diutamakan yg berisiko, sukarela, dg konseling
pre dan post test, informed consent.
KEGIATAN PENCEGAHAN
• Peningkatan gaya hidup sehat melalui KIE, LSE,
Pendidikan Kelompok Sebaya, konseling
• Peningkatan Penggunaan kondom pada perilaku
seksual rawan tertular dan menularkan
• Harm Reduction pd pengguna Napza suntik
• Penatalaksanaan IMS (Klinik IMS, Pem Berkala,
Pengob dg Pendekatan Sindrom dan etiologi)
• Skrining pengamanan darah donor
• UP pada setiap kegiatan medis
• Pencegahan penularan dari ibu HIV+ kpd anaknya
(PMTCT dan PM Bayi)
JUMLAH KASUS HIV / AIDS
DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2008 (Juni)

450 422 428


400
350
300 261
243
250
200
149
150
101
100 61
39
50 1 3 1 3 7 7 7 14
0
93 94 95 96 97 98 99 0 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07 '08
HIV-AIDS 1 3 1 3 7 7 7 14 39 61 101 149 243 422 428 261
HIV 0 2 1 3 7 6 6 12 37 56 98 130 185 287 286 180
AIDS 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 3 19 58 135 142 81
PROSENTASI KASUS AIDS MENURUT KELOMPOK
UMUR DI JAWA TENGAH 1993-2008
(Juni)

37,07

37,07

19,77

12,2 11,31
8,43
3,55 3,55 2,88
0 0,22 0,44 0,67
'0-4 '5-9 '10-14 '15-19 '20-24 '25-29 '30-34 '35-39 '40-44 '45-49 '50-55
PROSENTASI KASUS AIDS MENURUT JENIS
DANADI
KELAMIN APBD
JAWA P2 KUSTA
TENGAH – P3M
1993-2008
(Juni)

37,03

62,97

Laki-laki Perempuan
PROSENTASI KASUS AIDS MENURUT JENIS
PEKERJAAN DI JAWA TENGAH 1993-2008
(Juni)

25

20

15

10

0 PS Wrswt P.usaha Buruh Mhs IRT Supir PNS


TNI/PO
Kryw Petani Napi Tak diket
Tak
TKI Lain-lain
LRI bekerja

Jumlah 7,76 20,4 5,32 5,76 6,43 15,74 3,77 1,11 1,33 5,99 0,67 2,44 7,54 5,54 1,33 8,87
PROSENTASI KASUS AIDS MENURUT RISIKO
PENULARAN DI JAWA TENGAH 1993-2008
(Juni)

70
60
50
40
30
20
10
0 Heterosek Homosek IDU Transfusi Perinatal

Jumlah 65,63 3,55 25,94 1,11 3,77


KASUS KUMULATIF HIV/AIDS YG DILAPORKAN 16
BESAR KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 1993-2008
(Juni)

500 500
475
450
425
400
375
350
325
300
275
250
225 186
200 141
175
150 135
125 83 64
100 61 54 46
75 46 40 30
50 27 26 23 22
25
0
Smg(m
Bym Ska Smg Jpr Sltg Pati Btng Kendal Clp Tmg Tgl Demak Srgn Grob Blr
)
HIV 460 184 144 117 29 41 45 48 37 23 28 27 6 16 14 18
AIDS 78 28 12 22 59 26 19 8 11 29 24 3 22 10 9 5
KLINIK IMS DI JAWA TENGAH

: Klinik IMS Puskesmas


JEPARA
: Klinik IMS LSM PATI
REMBANG
KUDUS
DEMAK
BATANG
BREBES TEGAL PKL KENDAL SMG BLORA
PML GROBOGAN

PURBA BANJ. TEMANG


LINGGA NEGA GUNG KAB
WONO SMG BOYO SRAGEN
BANYUMAS RA
SOBO LALI
MGL KR.
CILACAP ANYAR
KEBU PURWO SUKO
MEN KLATEN HARJO
REJO
D.I.Y WONOGIRI
: HIV/AIDS >25
: HIV/AIDS 11-25
: HIV/AIDS 1-10
Prevalensi Sifilis pada WPS di Beberapa Kab/Kota
Tahun 2003-2007
BAGAIMANA MEMUTUS PENULARAN ?
KONTAK SEKSUAL
Hetero seksual
CUP 100%
Homo seksual
Bi seksual
SKRINING
KONTAK DARAH DARAH
Transfusi
Penggunaan jarum HARM
suntik berulang
REDUCTION
Lain-lain: akupunktur,
tindik, tatoo

IBU KE ANAK PMTCT


Proses persalinan
Pemberian ASI
PENCEGAHAN HIV/AIDS
A : Tidak berhubungan Sex.

B : Baku setia dengan pasangannya.

C : konsistent menggunakan alat


pelindung.
D : Don’t use sharing needle(jangan
gunakan jarum suntik tidak steril).
E : Embuskan Informasi HIV/AIDS & IMS.
PENCEGAHAN

• Menjaga kebersihan alat reprodukdi


• Hindari seks pra nikah
• Mencari informasi yang benar tentang
resiko penularan IMS
• Menggunakan kondom bagi kelompok beresiko
• Segera berobat bila ada gejala IMS

Anda mungkin juga menyukai