Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN ISLAM

PADA MASA
MU’AWIYAH BIN ABU SUFYAN
Tugas :
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

Oeh :
SYAIFULLAH
Dosen :
Dr. AHMED MUHAMMAD OEMAR AL-MADANI
SIAPA MU’AWIYAH BIN ABU SUFYAN ITU..?
Nama lengkapnya adalah Muawiyah bin Abu Sufyan bin
Harb bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin
Qushay bin Kilab.

MUAWIYAH  bin Abu Sufyan adalah salah satu sahabat


Rasulullah SAW, disamping juga dia satu garis keturunan
dengan Rasulullah, yaitu dari buyut Abdi Manaf.
JEJAK MU’AWIYAH BIN ABU SUFYAN
Memiliki peran strategis :

•Di masa Nabi Muhammad SAW, Selain menjadi pencatat wahyu, Muawiyah juga sempat turun di
beberapa pertempuran, salah satunya Perang Hunain pada 8 hijriah.

•Di Zaman Abu Bakar Muawiyah ikut Perang Yamamah, melawan Musailamah yang digelari Al-Kadzab (si
pembohong) karena mengaku sebagai nabi baru.

•Pada zaman Umar, Muawiyah ditugaskan untuk membebaskan Qaisariyah, di wilayah Palestina. Setelah
Qaisariyah dikepung dalam waktu cukup lama, Muawiyah pun berhasil menerobos kota tersebut.

•Di masa Umar bin Khattab, Muawiyah ditunjuk menggantikan posisi saudaranya, Yazid bin Abu Sufyan
untuk menjadi Gubernur Damaskus

•Pada zaman Utsman, Muawiyah ditunjuk menjadi gubernur di Syam. Ia menguasai daerah yang sangat
luas dan menjadi salah satu gubernur era Utsman yang paling berpengaruh
BAGAIMANA MU’AWIYAH JADI KHALIFAH...?
Mu’awiyah berbedaan pandangan dengan Ali bin Abu Thalib tentang
wafatnya Utsman bin Affan, sehingga berujung terjadi perang shiffin dan
tahkim/arbitrase.
Pasca Wafatnya Ali bin Abu Thalib, Hasan bin Ali dibai’at menjadi khalifah
menggantikan ayahandanya.
Hasan menjadi khalifah hanya beberapa bulan (sebagian mengatakan hanya 6
bulan), karena kubu Hasan dan Mu’awiyah tidak saling mendukung bahkan
cenderung saling menyerang.
Menyadari usia yang masih muda dan kekuatan politik semakin lemah,
sementara Mu’awiyah dipandang semakin kuat. Demi untuk menghindari
perpecahan berkelanjutan dan pertumpahan darah maka Hasan menyerahkan
tongkat Khalifah kepada Mu’awiyah, dengan beberapa syarat.
APA SAJA SYARAT YANG DI AJUKAN..?
(banyak versi, penulis mengambil syarat yang tidak terbilang ekstrim)
Mu’awiyah harus bertindak sesuai dengan al- Qur’an,  as-Sunnah dan
cara Khulafa’ ar- Rasyidin.
Mu’awiyah tidak berhak mengangkat khalifah dan penggantinya, serta
pemilihan khalifah diserahkan kepada dewan syura muslimin.
Orang-orang dimanapun berada, harta, jiwa dan anak-anaknya
berada dalam keadaan aman.
Pengikut dan sahabat Ali as, maka harta, jiwa dan anak-anaknya
berada dalam keadaan aman.
Muawiyah tidak boleh merongrong dan menyakiti Hasan as dan
seluruh ahlul bait.
IBU KOTA
BERPINDAH KE DAMASKUS
Alasan pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus
Karena Damaskus di Suriah merupakan basis
kekuatan Bani Umayah sebab Muawiyah adalah
mantan Gubernur Suriah.
Untuk memperkuat kepemimpinannya, Karena di
Madinah serta di Kufah (Iraq) banyak pihak yang
menentang Bani Umayah.
PENDIDIKAN ISLAM & ULAMA
DI MASA MU’AWIYAH...?
Pendidikan pada masa khalifah Mu’awiyah belum
mendapatkan perhatian yang serius, berjalan secara alami dan
sama seperti pada masa khalifah sebelumnya,
Demikain juga ulama dan tokoh pendidikan belum ada yang
menonjol.
Karena masa ini adalah masa transisi, sehingga lebih fokus pada
penataan kepemerintahan, semisal pemetaan kekuatan dan
kekuasaan, administrasi dan lainnya.
Walaupun daam perkembangan generasi selanjutnya justeru era
Bani Umayyah ini merupakan tonggak dari peradaban Islam.
METODE PENDIDIKAN
Metode Ceramah
Metode Dialog
Metode Diskusi atau tanya jawab
Metode Perumpamaan
Metode Kisah
Metode Pembiasaan
Metode Hafalan.
Semua dilakukan di tempat yang memungkinkan semisal
masjid dan tempat lainnya.
KESIMPULAN
Pendidikan Islam
pada masa khalifah Mu’awiyah bin Abu Sufyan
belum mengalami perubahan yang signifikan,
ulama dan tokoh pendidikan pada masa ini
belum ada yang muncul
karena dalam masa transisi ini Mu’awiyah masih fokus pada
penguatan politik dan penataan kepemimpinannya,
walaupun sesungguhnya pada era khalifah bani Umayyah ini
selanjutnya merupakan tonggak berkembangnya
keilmuan dan peradaban Islam.
SARAN

Hikmah peristiwa rekonsiliasi persuasif dari


Hasan bin Ali terhadap Mu’awiyah bin Abu Sufyan, demi
menjaga persatuan dan menghindari perpecahan
berkepajangan dan pertumpahan darah.

Tak ada jabatan di dunia ini yang harus dipertahankan


dengan pertumbahan darah. (Gus Dur)
SAKALANGKONG

Anda mungkin juga menyukai