Pertemuan 11
Pertemuan 11
DAN
NEGOSIASI
KONFLIK DAN NEGOSIASI
Negosiasi
Konflik
Pengertian Konflik Pengertian Negosiasi
Pengertian Manajemen Konflik Karakteristik utama negosiasi
Pandangan terhadap konflik Jenis – jenis Negosiasi
Jenis – jenis konflik : Negosiasi dalam konteks
A.Konflik dilihat dari segi fungsi organisasi
B.Konflik dilihat dari pihak yang Unsur – unsur negosiasi
terlibat Tujuan negosiasi
C.Konflik dilihat dari posisi Paradigma dalam konflik
seseorang dalam struktur
organisasi
Penanganan konflik dalam
Faktor – faktor penyebab negosiasi
timbulnya konflik :
A. Robins
B. Schermerhorn
C. Kreitner dan Kinichi
Proses terjadinya konflik
Tingkat kesulitan pengelolaan
konflik
Teknik pemecahan masalah
Hubungan konflik dengan kualitas
layanan
PENGERTIAN KONFLIK
1. Konflik sebagai suatu perselisihan atau perjuangan
yang timbul bila keseimbangan antara perasaan,
pikiran, hasrat, dan perilaku seseorang terancam
(Deutsch, dalam La Monica,1998)
3. Pandangan2.Pandanganhubungan
.Pandangan tradisional
interaksionis kemanusiaan
Yang menyatakan bahwa konflikbahwa
Menyatakan bukan konflik
sekedar sesuatu Pandangan
kekuatan aliran
positif behavioral
harus dihindari dalam
karena ini
suatu
akan
menyatakan bahwa konflik
kelompok, melainkan juga mutlakkerugian.
menimbulkan perlu untukAliran
merupakan sesuatu yang wajar ,
suatu kelompok agar
inidapat berkinerja positif.
juga memandang konflik
alamiah dan tidak terelakkan dalam
Oleh karena itusetiap
konflik harus
sebagai
kelompok diciptakan.
sesuatu yang buruk,
manusia. Konflik
Pandangan ini tidak selalu
didasari
tidak buruk karena
keyakinan bahwamemilki
menguntungkan dan
organisasi yang potensi
tenang, kekuatan
selalu harmonis,
merugikanyang positif
damai ini di .
organisasi
dalam
justru akan membuat menentukan
karena itukinerja
organisasi
Oleh konflikkelompok.
menjadi harus
statis, stganan Konflik
dan tidaktidak
dicegah selamanya
inovatif.
dan merugikan,
Dampaknya
dihindari sebisa
adalah kinerja bahkan bisa
organisasi
mungkin menguntungkan,
menjadi
denganrendah. yang
mencari akar
oleh permasalahannya.
karen itu konflik harus dikelola
dengan baik
JENIS KONFLIK
Konflik dilihat dari posisi seseorang dalam
struktur organ Konflik vertikal ( atasan
dengan bawahan) :
1. Konflik horizontal ( kedudukanya sama)
2. Konflik garis dan staf (karyawan lini
dengan penasehat)
3. Konflik peran (seseorang mengemban
lebih dari satu peran)
Winardi (1992:174)
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TIMBULNYA KONFLIK
Komunikasi (gangguan saluran
komunikasi)
Struktur (ukuran kelompok, derajat
spesialisasi, dll)
Variabel pribadi (sistem nilai yang dimiliki
individu, karakteristik kepribadian)
Robbins (1996)
Faktor-faktor
penyebab konflik
Meningkatnya
Meningkatnya
Maksud – maksud
kinerja
kinerja
penanganan
Maksud – maksud kelompok
kelompok
Kondisi – kondisi Konflik
Konflik yg
yg konflik :
dipersepsi penanganan Konflik
pendahulu : dipersepsi Bersaing
konflik : Konflik terbuka
terbuka ::
Komunikasi Bekerjasama Ω
Ω Perilaku
Perilaku satu
satu
Bersaing
Struktur Berkompromi pihak
pihak
Bekerjasama Menurunnya
Variabel * Konflik Menghindari Ω
Ω Reaksi
Reaksi pihak
Konflik yg
yg Berkompromi pihak Kinerja
pribadi dirasa Menampung lain
lain Menurunnya
dirasa Menghindari kelompok
Kinerja
Menampung kelompok
B. Pondi
(dalam Inriyo,1997 dan Umar Nimran,1999)
Tahap I , Latent Conflict/konflik laten, yaitu tahap
munculnya faktor – faktor yang menjadi
penyebab konflik dalam organisasi. Bentuk –
bentuk dari situasi ini adalah persaingan untuk
memperebutkan sumberdaya yang terbatas,
konflik peran,persaingan perebutan dalam
organisasi dll.
Tahap II , Perceived Conflict/konflik yang
dipersepsikan. Pada tahap ini salah satu pihak
memandang pihak lain sebagai penghambat atau
mengancanm pencapaian tujuan.
• Tahap III , Felt Conflict/konflik yang dirasakan. Pada tahap
ini tidak sekedar dipandang ada akan tetapi sudah benar –
benar dirasakan.
Kinerja
A B C Tinggi
Rendah
Tingkat Konflik
Stephen Robbins(1996)
Situas Tingkat Tipe Konflik Karakteristik Kualitas
i Konflik Internal Layanan
Organisasi
A Rendah / Tidak Disfungsional - Apatis Rendah
ada konflik - Stagnan
- Tdk Responsif
- Kekurangan ide
VALUE CLAIMERS
Memandang negosiasi sebagai proses pertikaian. Masing-
masing pihak berusaha mendapatkan sebanyak mungkin jatah
atau kemenangan dan memberikan sesedikit mungkin jatah atau
kemenangan bagi lawannya.
Cara yang digunakan adalah taktik yang manipulatif, argumen
yang memaksakan, konsesi terbatas dan tawar-menawar yang
alot.
VALUE CREATORS
Mengutamakan proses yang akan menguntungkan kedua belah
pihak. Mencoba untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah
pihak yang bernegosiasi.
Cara yang digunakan adalah dengan mengembangkan hubungan
yang kolaboratif, mengutamakan penyesuaian kepentingan kedua
belah pihak, bersikap ramah dan kooperatif.
Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi
1. Antara dua orang
misal: pada saat manajer dan bawahannya memutuskan
tanggal penyelesaian proyek yang harus diselesaikan
oleh bawahan
2. Di dalam kelompok
misal: untuk mengambil keputusan kelompok atas suatu
kasus
3. Antar kelompok
Misal: bagian pembelian dengan pemasok dalam
kesepakatan harga, kualitas atau tanggal penyerahan
barang
UNSUR-UNSUR NEGOSIASI
Penentuan
Penentuan aturan
aturan
dasar
dasar
Klarifikasi
Klarifikasi dan
dan
justifikasi
justifikasi
Tawar
Tawar menawar
menawar dan
dan
Pemecahan
Pemecahan masalah
masalah
Penutupan
Penutupan dan
dan
implementasi
implementasi
Lima gaya Penanganan Konflik (Kreitner dan Kinicki)
High
Integrating Obliging
Concern for others
Compromising
Dominating Avoiding
Low Low
High
Dominating (Forcing)
Obliging (Smoothing)
• Gaya ini berupaya mengurangi perbedaan-
perbedaan dan menekankan pada persamaan
atau kebersamaan di antara pihak-pihak yang
terlibat. Kekuatan strategi ini terletak pada upaya
mendorong terjadinya kerjasama.
Kelemahannya, penyelesaian bersifat sementara
dan tidak menyentuh masalah pokok yang ingin
dipecahkan.
Gaya i
untuk ni gaya m
mem engh
yang ecahk indar
sepel a n m cocok
konfr e at au asala
ng .
ontas e n e r h
darip i gi
ada k jauh lebih untuk
e
i diper
oleh. untungan esar
b
Avoid
jika k Keku yang
ita m a t a n akan
mem e g a
bingu nghadapi ya adalah
Sedan
g
ngka s
n atau ituasi yan
g
Peny kan kelem mend
elesa u a.
seme ian m a hann
ntara asala ya
meny dan t h ber
elesa idak sifat
ikan
poko
k ma
salah
.
Compromising
Gaya ini menempatkan pada posisi moderat
memadukan antara kepentingan sendiri dan
kepentingan orang lain untuk saling memberi dan
menerima dari pihak yang terlibat. Gaya ini cocok
untuk menangani masalah yang melibatkan pihak-
pihak yang memiliki tujuan berbeda tapi memiliki
kekuatan yang sama. Kekuatannya pada prosesnya
yang demokratis.
Kelemahannya penyelesaian konflik kadang
bersifat sementara.
Daftar Pustaka
Adam I. Indrawijaya. 1986. Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru.
Keith Davis, John W. Newstrom. 1993. Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru.
Miftah Thoha. 1995. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.