Anda di halaman 1dari 10

KONSEP MEMAHAMI

HUTANG PIUTANG
Mut Mainawati _ 06040120093
Pokok Pembahasan

02 03
01

Pengertian Hukum Dasar Rukun &


Syarat
04

05 06 07
Sebab – sebab
Etika Pembayaran
Faktor – Faktor &
tanggung jawab
Pengertian Hutang Piutang
Pengertian dari hutang piutang menurut Kamus Besar Bahasa
Indoensia adalah uang yang dipinjamkan dari orang lain.
sedangkan piutang mempunyai arti sebagai uang yang dipinjmkan
dapat ditagih dari orang lain. Dalam bahasa arab hutang piutang
sering disebut dengan istilah al –dain, kata al – dain merupakan
jamak dari al – dayun dan al – qordh. definisi secara umum hutang
piutang merupakan mencakup transaksi jual - beli dan sewa-
menyewa yang dilakukan secara tidak kontan atau tunai. Menurut
ahli fikih hutang piutang adalah antara dua belah pihak yang satu
menyerakan barang . atau uang pinjamnnya kepada pihak kedua,
dan pihak kedua berniat untuk mengembalikan dengan jumlah
yang sama.
Al – Qur’an
01 QS. Al – Baqarah ayat 282

As- Sunnah
02 Hadist Riwayat Ibnu Mas’ud

Dasar Hukum
Hanifah & Muhammad
03 Menjaga barang

Al-Qur’an
04 Al – Maidah ayat 2
Rukun Hutang Piutang

Aqid Ma’qud
Tujuan atau maksud
Aqid merupakan
orang yang berakad
01 03 pokok mengadakkan
akad. Berbeda akad
maka berbeda juga
tujuan akad
Maudhu’Al aqad Shighat al - Aqad
Ijab merupakan permulaan
benda – benda
diakadkan seperti benda-
yang
02 04 penjelasan yang keluar dari
benda yang dijual dalam akad salah seseorang yang
jual beli, dalam akad hibah berakakd ebagai gambaran
( pemberian) dalam akad kehendaknya dalam
gadai, utang yang dijamin mengadakan akad, sedangkan
seseorng dalam akad kafalah kabul ialah perkataan yang
Syarat Hutang Piutang

Aqid Maqud ‘alaih Ijab dan Kabul

Dua belah pihak yang


Objek Hutang ( Sighat al – aqad)
berakal
Sebab – Sebab Hutang

Berhutang
Berhutang karena
karena memang
memiliki pola
sangat
hidup yang salah
diperlukan

Berhutang karena Berhutang karena


ada keperluan ingin menikmati
mendadak kehidupan yang
mewah
Faktor-Faktor Hutang Piutang

Internal Eksternal
• Cara seseorang yang berhutang yang
• Kebutuhan yang sangat
mudah
mendesak
• Meminjam uang ke rentenir karena
• Kedekatan dengan penagih hutang
proses cepat, tidak ribet
atau biasa disebut dengan rentenir
• Hanya modal kepercayaan dan
• Keperluan untuk modal usaha
perjanjian secara lisan
• Keperluan untuk menutupi atau
• Akses yang sangat mudah baik dari segi
melunsi hutang yang lainnya
waktu dan tempat dsb
Etika Hutang Piutang

Ketika akan melakukan transaksi hutang piutang diharuskan tertulis dan disaksikan
1.Etika bagi orang yang memberi pinjaman
● memberikan jatuh tempo pembayaran
● Tidak boleh menagih sebelum jatuh tempo
● Menagih secara sopan
● Memberikan tambahan waktu bagi yang kesulitan membayar
2. Etika bagi orang yang berhutang
● Segera melunasi ketika sudah mampu membayar
● Orang yang berhutang tidak boleh mengambil keuntungan
● Orang yang berhutang hendaknya benar – benar membutuhkan
● Apabila yang berhutang tidak dapat membayar saat jatuh tempo alangkah baiknya
memberi tahu terlebih dahulu kepada yang memberi hutang
Pembayaran & tanggung jawab
1. Pembayaran
Setiap orang yang meminjam suatu barang milik orang lain hendaknya harus dibayar
sesuai akad yang telah disepakati. Pembayaran hutang merupakan kewajiban yang
harus ditunaikan oleh peminjam. Dalam hal ini ia harus benar – benar mempunyai niat
yang baik serta keyakinan untuk melakukan pembayaran atas hutang tersebut. Allah
berfirman tentang pembayaran dalam QS Al – Muzammil ayat 20
2. Tanggung jawab peminjam
Bila peminjam sudah menerima barang pinjamannya apabila kemudian barangnya
sudah rusak ia mempunyai kewajiban untuk menjaminnya baik dari pemakainnya yang
berlebihan atau karena yang lain. Peminjam juga mempunyai tanggung jawab untuk
menunaikan hutangnya yang sesuai dengan perjanjian diawal. Sudah disebutkan
dalam Al – Qur’an tentang tanggung jawab perjanjian hutang piutang yakni pada QS Al
– Isra ayat 34

Anda mungkin juga menyukai